(Minghui.org) Saya berbaring di tempat tidur dan menghafal Fa setelah melakukan latihan Falun Dafa pagi hari tanggal 16 Maret 2020, ketika suami sedang membuat sarapan.

Tiba-tiba saya tertidur dan bermimpi sangat jelas di mana saya mengendarai sepeda motor, bergegas ke puncak menara yang tinggi. Saya menarik gas. Seluruh tubuh saya tegang dan sangat gugup. Saya berada jauh di bagian bawah menara dan tahu jika saya tancap gas, saya akan jatuh. Saya hanya punya satu pikiran: “Tancap gas dan bergegas! Cepat, cepat, cepat! Jika saya melepaskannya, saya akan mati!”

Saya melihat seorang wanita di depan ketika saya mendekati puncak menara. Dia juga mengendarai sepeda motor, bergegas. Ketika saya hendak melewatinya, saya berteriak padanya, “Tancap gas, jangan menyerah!” Ketika saya sampai di puncak, sepeda motor berhenti dengan aman. Saya kemudian menyadari bahwa saya tidak berada di puncak menara, hanya di dataran tinggi di satu tingkat.

Saya ingat adegan dalam mimpi setelah bangun tidur. Rasanya seperti saya menjalani ujian hidup dan mati. Perasaan itu begitu nyata. Kaki saya masih terasa tegang dan tangan seperti memegang setang motor.

Saya tahu ini adalah dorongan dari Guru. Saya sering memikirkan adegan itu. Guru mendorong saya untuk menghadapi tantangan di depan saya, dan saya ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan praktisi.

Saya telah dianiaya oleh kejahatan selama bertahun-tahun, karena saya tidak belajar Fa dengan baik dan memiliki banyak konsep manusia. Setelah dibebaskan dari penjara, saya menyalin Zhuan Falun lima kali dan menghafal dua kali. Setiap hari saya membaca dua atau tiga ceramah, atau artikel baru. Kadang-kadang saya menghabiskan siang hari untuk mengklarifikasi fakta, jadi saya bangun di tengah malam untuk belajar Fa. Setiap hari ada Fa di hati.

Tanpa Fa saya tidak bisa meningkat dan tidak akan memiliki kekuatan untuk menyelamatkan orang. Kadang suami mengeluh ketika melihat saya belajar Fa setelah tengah malam. Saya kemudian mematikan lampu, menunggu sampai dia tertidur, dan kemudian melanjutkan membaca. Saya merasa tenang ketika Fa di hati.

Nama saya ada di daftar pengawasan departemen kepolisian setempat. Karena saya belum melenyapkan banyak keterikatan, seperti mentalitas pamer, mengejar nama, iri hati, mentalitas bersaing, dan mengeluh, saya sering dimata-matai oleh polisi berpakaian preman. Tetapi saya selalu ingat ajaran Guru:

“Pengikut Dafa adalah satu-satunya harapan bagi makhluk hidup untuk dapat diselamatkan.” (“Harapan Satu-satunya”, Hong Yin III)

“Perihal mengklarifikasi fakta untuk menyelamatkan makhluk hidup, kekuatan lama tidak berani menentangnya, kuncinya adalah kondisi pikiran kita ketika melakukan pekerjaan jangan sampai disusupi mereka dari celah kekosongan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Boston Tahun 2002,” Ceramah Berbagai Tempat 2)

Saya hanya mengikuti ajaran Guru dan melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya mengklarifikasi fakta setiap hari.

Saya pernah menghabiskan sepanjang hari mengklarifikasi fakta, sampai gelap. Dua polisi berpakaian preman mengikuti saya di dalam mobil. Sebelum saya pulang, saya mendekati mobil dan mencoba berbicara dengan mereka. Sopir itu berkata, “Bisakah anda pulang?” Maksudnya adalah bahwa mereka tidak bisa pulang jika saya masih keluar mengklarifikasi fakta di jalan. Saya merasa kasihan pada mereka.

Di lain waktu, ketika saya sedang mengklarifikasi fakta di sebuah pusat perbelanjaan, saya mendekati seorang pria muda. Tak lama setelah saya mulai berbicara, dia dengan gugup berkata, “Jangan bicara lagi. Mereka akan menangkapmu.” Dia kemudian pergi dengan gugup. Saya pikir dia adalah orang baik yang perlu diselamatkan. Saya mengikutinya dan bertanya apakah dia tahu mengapa langit melenyapkan Partai Komunis Tiongkok. Saya bertanya padanya, “Partai menganiaya orang-orang baik. Bukankah itu memungkinkan orang untuk mengenali kejahatannya. Apakah anda sudah mundur dari Partai?” Dengan gugup mengangguk dan berkata, “Saya tahu, saya tahu. Mereka berusaha menangkap anda!”

Saya kemudian menyadari bahwa dia juga seorang petugas polisi berpakaian preman, tetapi berusaha melindungi saya. Dia adalah orang baik yang tahu fakta kebenaran. Saat itu saya meminta Guru melindungi saya. Tidak ada yang bisa menyentuh saya.

Di waktu lain, saya mengklarifikasi fakta di luar sekolah. Seorang pria berkata pada saya, “Apakah anda masih berpegang teguh pada Falun Gong? Setelah bertahun-tahun [dianiaya], anda masih belum berubah.” Dia juga pasti seorang polisi berpakaian preman, kalau tidak dia tidak akan tahu situasi saya. Saya menjawab, “Saya berkultivasi Sejati-Baik-Sabar selamanya.” Dia kemudian pergi.

Saya berbicara dengan seorang pria pada kesempatan lain di pintu masuk pusat perbelanjaan. Dia berkata, “Saya tahu tentang anda. Anda adalah seorang praktisi Falun Gong.” Saya bertanya, “Bagaimana anda mengenal saya?” Dia berkata lagi, “Saya seorang polisi. Nama anda ada di daftar kami. Siapa yang tidak mengenal anda?” Saya tertawa, “Apakah saya terkenal karena berkultivasi Sejati-Baik-Sabar?” Dia kemudian pergi.

Banyak petugas polisi yang mengetahui fakta kebenaran, dan beberapa berhenti dari pekerjaan setelah mereka mempelajari fakta kebenaran. Tentu saja, terkadang orang yang tidak tahu kebenaran mencoba melaporkan saya. Ketika itu terjadi, saya membaca puisi Guru:

“Tak peduli asap tebal dan angin topan melanda,

Membersihkan debu yang melekat di badan dengan guyuran hujan gunung sepanjang jalan.” (“Menaklukkan, Hong Yin II)

Saya sangat percaya bahwa dengan perlindungan Guru, tidak ada yang bisa menyentuh saya.

Setiap hari sebelum pergi mengklarifikasi fakta, saya berlutut di depan foto Guru dan meminta Guru membantu saya membuktikan Fa dan menerobos gangguan apa pun. Saya juga meminta Guru membimbing orang-orang yang memiliki takdir pertemuan dengan saya. Ketika seseorang diselamatkan, saya berterima kasih atas pengaturan Guru.