(Minghui.org) Dalam 20 tahun berkultivasi, saya pikir sudah menemukan keterikatan dasar saya. Pengalaman saya selama pandemi virus PKT, membuat saya menyadari satu keterikatan yang lebih dalam yang perlu dilenyapkan.

Saya mulai batuk beberapa hari setelah Tahun Baru Imlek. Awalnya, saya pikir itu adalah gangguan yang menghalangi saya dalam mengklarifikasi fakta, jadi saya berusaha untuk menyangkalnya. Setelah membaca artikel baru Guru Li, saya menyadari memiliki pemahaman yang salah atas apa yang sedang terjadi:

Tetapi saat ini wabah ‘virus PKT’ (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud - dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat - orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.”

Di antara pengikut Dafa, mereka yang tidak gigih maju – yang melangkah ke sisi ekstrem, segera perbaiki diri sendiri, belajar Fa dan Xiulian dengan sungguh-sungguh, karena kalian berada dalam posisi paling berbahaya.”

Batuknya sangat buruk pada awalnya, dan saya sering bangun di tengah malam. Saya terus mencari ke dalam. Ketika berbagi pengalaman dengan praktisi lain, saya ditanya apakah telah melakukan sesuatu yang mengkhianati rekan praktisi. Saya mengakui pernah melakukannya ketika ditahan secara ilegal.

Untuk waktu yang lama, pengkhianatan saya terhadap rekan-rekan praktisi telah menjadi batu besar di dalam hati saya. Selama waktu itu, dua kali di dalam mimpi saya berlutut di hadapan Guru, menangis dan mengakui pengkhianatan saya.

Ketika kota dibuka kembali, praktisi menyemangati saya untuk mengunjungi para praktisi yang saya khianati. Saya dengan tulus mengaku bersalah dan meminta maaf kepada mereka. Kepada mereka yang tidak dapat ditemui, saya minta praktisi lain agar menyampaikan pengakuan saya kepada mereka. Sejak itu, kondisi fisik saya perlahan-lahan membaik namun sekali-kali batuk.

Karena batuk belum juga reda, seorang praktisi bertanya pada saya apakah saya memiliki keterikatan kuat terhadap nafsu. Pertanyaan itu menusuk hati saya. Sejak hari itu, saya serius memikirkan jalur kultivasi saya. Saya mulai belajar Fa dengan rajin dan mencari ke dalam. Ketika tidak bisa tenang sepenuhnya, saya mulai menyalin Fa. Saya menghabiskan lebih dari dua jam menyalin Fa tentang nafsu di Ceramah Enam. Guru berkata:

“Dalam sejarah atau pada ruang tingkat tinggi, untuk melihat seseorang dapat atau tidak berkultivasi, hal-hal yang menyangkut nafsu keinginan dan seks dianggap sangat utama, oleh karena itu kita harus betul-betul memandang hambar hal ini.” (Ceramah Enam, Zhuan Falun)

“Setiap terjadi gangguan ini atau gangguan itu ketika berlatih Gong, anda harus mencari sendiri sebabnya, apakah anda masih punya sesuatu yang belum dilepaskan.” (Ceramah Enam, Zhuan Falun)

Kemudian saat menyalin, “Berlatih Gong Mengapa Tidak Tumbuh Gong?” dari Ceramah Satu, Zhuan Falun, saya melewatkan dua kalimat:

“Bahwa segala materi di dalam alam semesta ini, termasuk segala substansi yang memenuhi alam semesta ini semua adalah makhluk berakal dan memiliki pikiran,…” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)

“Mengapa ia tidak membolehkan anda naik? Karena Xinxing anda belum meningkat.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)

Setelah membaca paragraf ini berulang-ulang, saya menyadari bahwa Guru sedang menyadarkan saya: para Dewa di seluruh alam semesta sedang menatap keterikata nafsu saya yang kotor. Dalam pandangan mereka, saya adalah sama seperti atau bahkan lebih buruk dari manusia biasa. Saya telah berlatih selama lebih dari 20 tahun, dan belum membuat terobosan substansial sehubungan dengan nafsu. Saya sering tergoda oleh video di internet, tertarik pada orang-orang cantik, dan kadangkala bahkan tertarik menonton video pornografi. Saya lebih buruk dari manusia biasa. Saya sangat jauh dari persyaratan Dafa!

Melihat lebih jauh ke belakang, ketertarikan saya berlatih Falun Dafa tercampur dengan keterikatan memperoleh energi kultivasi dan pamer. Di balik keterikatan itu yang tersembunyi sangat dalam adalah nafsu. Kombinasi keterikatan ini sangat memengaruhi saya dalam proses asimilasi dengan Fa.

Faktor-faktor negatif ini bisa mengganggu pikiran lurus saya ketika kesadaran utama saya tidak kuat dan membuat saya melakukan kesalahan yang berulang-ulang. Ada beberapa contoh: saya tidak berani melangkah ke luar untuk melindungi Dafa karena takut kehilangan pacar. Ketika saya ditahan secara ilegal, saya mengkhianati rekan-rekan praktisi dan menulis surat jaminan karena takut kehilangan pekerjaan. Ketika di pusat penahanan, saya tidak berani menentang penganiayaan; saya hanya menerimanya dengan pasif. Ketika diganggu oleh polisi dalam kehidupan sehari-hari, saya hanya berusaha untuk menghindari mereka lagi dan lagi.

Konsep-konsep negatif yang menyimpang ini, bersama dengan nafsu, membuat saya melakukan banyak kesalahan, kehilangan begitu banyak kesempatan untuk membuktikan Fa, dan kehilangan begitu banyak kehidupan yang memiliki takdir pertemuan yang harus diselamatkan oleh Dafa!

Setelah menyalin Fa, saya berlutut di depan foto Guru dan memohon beliau agar membantu saya agar sepenuhnya melenyapkan semua unsur nafsu dari pikiran saya.

Selama periode waktu itu, saya seperti seorang siswa yang baru saja mulai berkultivasi, bermandikan belas kasih Guru yang luar biasa besar. Saya berusaha keras untuk memurnikan diri sendiri. Setiap kali memancarkan pikiran lurus, saya fokus pada pembersihan nafsu di pikiran saya. Saya menaruh perhatian pada setiap pikiran sehingga tidak membiarkan nafsu memiliki kesempatan. Saya sangat percaya bahwa di bawah berkah Guru, saya akan bisa melenyapkan keterikatan dasar ini.

Setelah itu, saya bermimpi berada di jalan yang mengarah ke puncak gunung. Sepanjang jalan, ada beberapa pintu dan masing-masing di dalamnya terdapat wanita berpakaian tidak pantas. Mereka semua disebut dewa. Saya mengenakan jubah putih dan memegang tongkat dengan tangan kiri, sementara tangan kanan saya berada di depan dada. Saya berteriak dengan keras, “Semua dewa mundur!”

Saya berjalan melewati sebuah pintu. Wanita di dalam itu seharusnya menggoda saya, tetapi dia tiba-tiba berhenti dan membiarkan saya berlalu. Wanita yang saya lihat melalui pintu lain juga tidak bergerak. Setelah berjalan melewati daerah ini, saya mencapai puncak gunung dan memandang kejauhan. Saya melihat cakrawala yang luas, dan seluruh dunia jernih. Saya terus mengulangi dengan suara nyaring ke dunia yang luas, “Semua dewa mundur!”

Guru berkata:

“Mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan manusia, ini adalah yang harus anda lakukan, selain itu tidak ada yang perlu anda lakukan, di dunia ini tidak ada yang perlu anda lakukan. Yang harus anda lakukan adalah hal-hal tersebut, namun ada sebagian orang telah melepas hambar Xiuliannya terhadap diri sendiri, memandang penting hal-hal manusia biasa, bagi kalian, bukankah itu berarti telah menyimpang dari jalur Xiulian pengikut Dafa?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015”)

Kultivasi sungguh serius. Tidak ada hal yang lebih penting dari kehidupan kita, hanya hal-hal yang Guru minta dari praktisi.

Saya berharap berbagi pengalaman ini dapat bermanfaat bagi para praktisi yang masih terikat pada hal-hal manusia biasa.