(Minghui.org) Karena teguh dalam keyakinannya pada Falun Gong, seorang warga Kota Xuzhou, Provinsi Jiangsu ditahan di rumah sakit jiwa dan kehilangan semua giginya setelah disetrum dengan tongkat listrik. Polisi terus mengganggu dan mengawasinya setelah dia dibebaskan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rejim komunis Tiongkok sejak 1999.

Liu Jiayu menerima ajaran Falun Gong pada tahun 1998 dan segera berhenti merokok, minum, dan judi. Sebelumnya bertempramen buruk, dia berubah menjadi pria yang lembut dan lebih memikiran orang lain. Selain itu, gangguan jantungnya, ulkus duodenum, dan artristis semua hilang dan dia menjadi sehat kembali.

Kehidupannya berbalik 180 derajat setelah rejim komunis memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong setahun kemudian.

Antara tanggal 20 Februari hingga 30 Mei 2001, Liu ditahan selama 10 hari di pusat pencucian otak dan kemudian di sebuah rumah sakit jiwa selama 90 hari.

Para petugas rumah sakit jiwa memegang kedua tangan dan kaki Liu dan menyetrumnya dnegan tongkat listrik. Aliran listriknya sangat kuat hingga semua giginya menjadi tanggal setelah itu.

Liu juga dipaksa meminum obat-obatan yang tidak jelas. Dia merasa tidak nyaman kapan pun dia terbangun. Para petugas mengawasinya secara intensif dan tidak memperbolehkannya untuk berbicara kepada siapa pun.

Sebelum dia dibebaskan, pihak berwenang mencoba untuk memaksanya agar secara verbal menghina pendiri Falun Gong dan membaca dokumen-dokumen propaganda yang menjelekkan Falun Gong. Liu menolak menurutinya.

Selama satu tahun setelah Liu dibebaskan dari rumah sakit jiwa, dia tetap mengigau dan dalam kondisi linglung.

Polisi secara konstan kembali dan mengganggunya. Rumahnya digeledah beberapa kali dan buku-buku Falun Gong dan materi-materi yang berhubungan Falun Gong disita.

Pada tanggal 17 Mei 2014, saat Liu, yang telah pindah ke Shanghai, naik kereta untuk kembali ke Xuzhou untuk mengunjungi ayahnya yang sudah tua setelah dia dirawat di rumah sakit, polisi menggeledah tas bagasinya. Setelah menemukan buku-buku Falun Gong, mereka menahannya di dalam tahanan selama empat jam.

Liu bersama istrinya dihentikan oleh polisi lagi pada tanggal 29 Mei 2015, saat mereka melewati sebuah pemeriksaan keamanan di stasiun kereta sebelum berpergian dari Xuzhou untuk mengunjungi anak mereka di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Polisi menyita 16 buku Falun Gongnya dan sebuah tablet.

Liu membeli dua tiket lagi pada hari berikutnya, tetapi dicegat oleh polisi lagi. Polisi juga mengancam akan menangkap istrinya dan memasukkan istrinya ke dalam tahanan.