(Minghui.org) Saya sadari bahwa kebanyakan praktisi saat berbicara mengenai Falun Dafa dan penganiayaan, mereka akan berbicara tanpa henti, dan terlalu menaruh perhatian pada reaksi orang-orang. Bisa saja karena para praktisi merasa gugup, atau takut, jadi mereka terus berbicara hingga membuat marah orang-orang yang mereka ajak bicara. Ini bukanlah cara bagus untuk klarifikasi fakta, dan bahkan mendorong orang ke sisi yang berlawanan.

Berbagi informasi mengenai Falun Dafa dengan orang lain adalah sebuah proses dari kultivasi diri kita sendiri. Kita seharusnya berusaha untuk melenyapkan keterikatan hati kita terhadap perasaan cemas, perasaan curiga, perasaan takut, atau tidak sabar.

Akan lebih efektif jika kita bisa memikirkan cara pandang orang lain, dan menjelaskan berbagai hal kepada mereka secara perlahan dan dengan sebuah cara yang mereka bisa pahami. Sama seperti bagaimana Guru mengajarkan Fa sesuai situasi para praktisi, bukannya dengan cara yang kaku.

Saat kita berinteraksi dengan orang kita seharusnya memerhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka untuk mengukur tingkat penerimaan mereka. Jika mereka memperlihatkan tanda-tanda yang mengabaikan, maka itulah saatnya untuk menyesuaikan cara kita berbicara kepada mereka.

Singkat kata, kita harus menaruh perhatian pada efektifitas dalam klarifikasi fakta, bukan secara membabi-buta menyodorkan informasi kepada orang-orang.