(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, dengan orang tua saya tahun 1996, ketika saya berumur 13 tahun.

Itu adalah 24 tahun yang lalu. Melihat kembali, kenangan dan emosi memenuhi hati saya.

Dafa Memberikan Saya Tubuh yang Sehat

Saya merasa tersiksa oleh konstipasi kronis parah selama 13 tahun pertama hidup saya. Tidak buang air besar (BAB) selama lebih dari seminggu adalah hal normal bagi saya, bahkan kadang hingga dua minggu.

Sakitnya luar biasa ketika saya akhirnya pergi ke kamar mandi, dan saya menangis. Titik-titik merah kecil ada di seluruh wajah saya setelah saya selesai karena pembuluh kapiler rusak setelah mengejan.

Ini adalah teror yang harus saya alami. Setiap kali saya merasakan ingin BAB, saya membakar dupa dan memohon kepada dewa di langit untuk membantu saya, tapi tidak pernah berhasil.

Punggung saya terasa seperti akan patah setiap kali saya membungkuk, saya sering berpikir mengapa hidup saya sangat menderita. Karena kesakitan ini, saya mempunyai temperamen buruk. Jika saya ingin melakukan sesuatu dan ibu saya tidak memperbolehkannya, saya akan membuat ulah hingga saya mendapatkan yang sama mau.

Saya juga menderita infeksi sinus yang tidak kunjung sembuh, cairan yang keluar dari hidung saya berwarna hijau kekuningan.

Obat yang diberikan adalah pil kecil yang dibuat dari rempah-rempah Tiongkok. Setiap dosis sebanyak genggaman tangan. Mereka membuat saya mual, jadi saya membuangnya ke bawah ranjang ketika ibu saya tidak melihat.

Infeksi sinus saya memburuk, dan saya kehilangan indera penciuman. Cairan berubah merah dan mempunyai bau yang tidak enak menurut ibu saya. Hidung saya sering mimisan, dan sakit. Dan ketika saya membuat gerakan yang tiba-tiba, ketika kelas olahraga, itu membuat kepala saya berdenyut-denyut. Perlahan, hidung saya menjadi tersumbat sepenuhnya, dan saya harus bernafas lewat mulut. Sakit kepala yang konstan membuat saya kesulitan berkonsentrasi di sekolah.

Ayah saya membawa saya ke rumah sakit. Dokter memeriksa saya dan meminta saya menunggu di luar. Setelah saya meninggalkan ruangan, ia berkata kepada ayah, “Kondisi anak anda sangat buruk. Ia membutuhkan pengobatan segera atau akan berubah menjadi kanker.”

Saya mendengar percakapan mereka dengan menempelkan telinga saya di pintu. Air mata membasahi pipi saya. Apa saya akan mati?

Saya bahkan menulis sebuah surat. Ketakutan untuk tidur dan tidak bangun keesokan harinya menghantui saya setiap malam.

Setahun kemudian, seorang tetangga mengenalkan Falun Gong kepada keluarga saya. “Latihan ini mempunyai kekuatan penyembuhan ajaib, dan beberapa praktisi sembuh dari kanker,” tetangga itu memberi tahu kami.

Saya melihat harapan. Di siang hari yang sama, saya mempelajari latihan Falun Gong. Seluruh tubuh saya diselimuti kehangatan ketika saya melakukan latihan Berdiri Memancang Falun. Saya merasa lebih baik, secara fisik dan mental.

Dalam dua hari, konstipasi kronis saya hilang. Saya berterima kasih kepada Guru Li dari hati terdalam. Seluruh sakit dan nyeri hilang dalam hitungan hari.

Seminggu kemudian, ketika saya pulang untuk makan siang, saya melihat bahwa indera penciuman saya telah kembali dan saya bisa kembali bernafas melalui hidung. Ibu saya sangat senang.

Saya berterima kasih kepada Guru di depan fotonya. Kagum dengan kemampuan untuk mencium bau lagi, saya mengendus-endus semuanya di sekitar saya. Kenangan itu masih teringat jelas dalam pikiran saya!

Sejak hari itu, saya tidak membutuhkan obat apa pun untuk alasan apa pun.

Dafa Mengubah Karakter Saya

Saya adalah anak yang sulit. Temperamen saya memburuk ketika saya menderita penyakit. Saya tidak akan mengakui kesalahan saya dan mudah marah. Saya kasar, egois, sangat ingin bersaing dan iri hati. Saya juga tidak bersyukur dan benci terhadap apa pun yang tidak saya suka.

Orang tua saya sering memukul saya, mencoba mengendalikan sifat saya. Tapi tidak berhasil. Mereka terbiasa berkata, “Anak ini terlalu keras kepala. Kita tidak bisa berdebat dengannya. Ia akan mengalami kesulitan berteman.”

Dafa membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Saya sekarang mempunyai banyak teman dan selalu berhubungan baik dengan semua orang di sekitar saya. Saya juga belajar bagaimana menjadi lebih murah hati dan mudah memaafkan. Saya menangani semua hal dalam hidup dengan tenang dan rasional. Saya telah tumbuh menjadi orang dewasa yang santai dan teliti.

Guru berkata kepada kita bahwa kita harus menjadi orang yang baik dan mencari ke dalam ketika kita menghadapi masalah. Ketika menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan, saya mencari ke dalam dan menemukan solusi positif.

Menjauh Dari Perasaan Sentimental

Bertahun-tahun berlatih Falun Gong membantu saya tetap terlihat muda. Di umur 37, saya terlihat seperti berumur 20an.

Orang-orang sering memuji saya, dan saya mendapatkan banyak perhatian dari pria yang lebih muda. Saya merasa puas dengan diri saya karena hal ini. Saya tidak tahu bahwa keterikatan semacam ini akan menyebabkan banyak gangguan dalam kultivasi saya.

Saya suka pria yang tinggi, ganteng dan terlihat ramah. Setelah mengakhiri hubungan kedua yang tidak membuahkan hasil, saya bingung. Mengapa semua teman dan kolega saya menikah, tetapi saya belum menikah?

Melalui belajar Fa intensif. Saya melepaskan keinginan saya untuk menikah dan tidak pergi berkencan selama beberapa tahun.

Dua tahun lalu, saya bertemu dengan seorang pria muda ganteng. Awalnya saya menolaknya. Setelah mengenalnya dengan lebih baik, saya menganggap kami sebenarnya cocok. Kami mulai berkencan. Kultivasi saya mulai tergelincir.

Guru khawatir tentang saya dan mencoba membuat saya mengerti dalam mimpi saya. Tidak lama kemudian pria ini berselingkuh dan kami putus.

Meskipun kami hanya bersama selama beberapa bulan, hal itu cukup membuat saya sakit secara emosi. Saya depresi selama beberapa bulan. Saya tidak bisa makan atau tidur dengan baik, juga tidak bisa belajar Fa atau melakukan latihan.

Seorang praktisi tua mengetahui tentang masalah saya dan datang mengunjungi saya setiap beberapa hari. Melalui belajar Fa yang intensif dan memancarkan pikiran lurus, saya perlahan menarik diri keluar dari perasaan sentimental. Tanpa keterikatan kepada perasaan sentimental, tubuh saya terasa ringan dan suasana hati saya membaik.

Saya sadar pikiran saya pada “cinta pada pandangan pertama” dan “memerhatikan penampilan” adalah tidak lurus. Sebuah keterikatan kuat kepada nafsu berahi membuat kekuatan lama membuat saya terlilit dalam kekacauan ini. Mungkin saya membuat kesepakatan dengan kekuatan lama di masa lalu, tapi tidak peduli apa pun itu, sekarang mereka tidak berlaku lagi. Saya adalah praktisi. Saya hanya mengikuti janji yang saya buat dengan Guru.

Mengapa tingkat perceraian sangat tinggi dalam masyarakat modern? Kebanyakan adalah karena telah kehilangan nilai moral. Nafsu berahi dan keegoisan mengambil alih dari tanggung jawab.

“Sebelum menikah pasti tidak boleh ada perilaku hubungan antara dua jenis…” (Ceramah Fa di Los Angeles”)

Saya selalu berpikir tentang ajaran Guru dan memperingatkan diri sendiri untuk tidak mengulang kesalahan seperti ini, yang akan menghancurkan jalan kultivasi saya.