(Minghui.org) Seorang warga Kota Yueyang, Provinsi Hunan dihukum empat tahun dan didenda 5.000 yuan tanggal 20 Juli 2020, karena keyakinannya terhadap Falun Gong, sebuah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Lu Yongliang [laki-laki], 62, ditangkap di rumah tanggal 27 Mei 2019, saat mempelajari Falun Gong dengan beberapa praktisi lainnya. Empat praktisi dan istri Lu kemudian diinterogasi dan diintimidasi oleh polisi. Beberapa kesaksian mereka diserahkan oleh polisi sebagai bukti tuntutan terhadap Lu.

Polisi menyerahkan kasus Lu kepada Kejaksaan Distrik Lou pada tanggal 2 Juli 2019, dengan tuduhan “merusak penegakan hukum,” sebuah dalih standar yang digunakan oleh pihak berwenang untuk menjebak praktisi Falun Gong. Jaksa dua kali menolak kasusnya karena bukti yang tidak cukup sebelum mendakwanya dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Lou pada tanggal 26 Desember.

Pengadilan Distrik Lou kemudian memindahkan kasus Lu ke Pengadilan Kabupaten Pingjiang, yang akhirnya menghukumnya.

Lu telah ditolak kunjungan keluarganya sejak penangkapan. Setelah menghabiskan satu tahun di Pusat Penahanan No. 1 Kota Yueyang, dia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Rehabilitasi Yueyang pada awal bulan Juni 2020. Ketika keluarganya pergi ke pusat penahanan untuk menanyakan keadaannya, para penjaga mengatakan kepada mereka bahwa Lu baik-baik saja di pusat penahanan tanpa memberi tahu mereka bahwa dia telah dipindahkan.

Pengadilan Kabupaten Pingjiang mengumumkan putusannya pada tanggal 20 Juli 2020, yang bertepatan dengan peringatan 21 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong. Komputer, printer, alat pembuat DVD dan stapler miliknya yang disita selama penangkapannya secara resmi telah disita. Dia juga diperintahkan untuk membayar denda 5.000 yuan dalam waktu 10 hari sejak pengumuman putusan.

Lu berlatih Falun Gong sejak tahun 1997. Dia memuji latihan tersebut karena membantunya menghentikan banyak kebiasaan buruk dan memberinya harapan untuk memulai hidup baru.

Karena memberi tahu orang-orang manfaat yang dia dapat dari Falun Gong, dia ditahan di pusat pencucian otak dua kali dan menghabiskan waktu berbulan-bulan di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu. Perusahaannya menyatakan bahwa telah kehilangan data kepegawaiannya dan menolak untuk memproses permohonan pensiunnya. Tidak dapat menerima keuntungan pensiunnya, dia dan keluarganya mencari nafkah dengan membersihkan rumah orang lain.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Two Falun Gong Practitioners Sent to Mental Hospital, Family Kept in the Dark of Their Situation

Mr. Lu Yongliang Exposes the Evil Crimes Committed by Yueyang City 610 Office and Xinkaipu Forced Labor Camp in Hunan Province