(Minghui.org) Sesi Pengenalan Falun Gong sembilan hari ditutup di Toko Buku Tianti di Seoul, Korea Selatan, pada 26 Agustus 2020. Praktisi baru berbagi pengalaman mereka belajar Falun Gong satu sama lain.

Mempelajari perangkat latihan Falun Gong kedua

Mempelajari meditasi duduk

Pencarian yang Panjang

Lee, 65, menerima brosur yang memperkenalkan Falun Gong di stasiun kereta bawah tanah dan ingat bahwa dia pernah melihat praktisi Falun Gong di Taiwan dua tahun sebelumnya. Dia berkata terkejut mengetahui bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengambil organ dari praktisi yang masih hidup, tetapi dia tidak belajar informasi lebih banyak tentang Falun Gong ketika dia berada di Taiwan.

Dia membaca brosur dengan saksama kali ini dan bertekad untuk mencoba Falun Gong. Lee berkata, “Sebenarnya, saya sudah lama mencari latihan seperti itu di hati saya. Sekarang ini sulit bagi orang untuk memiliki waktu tenang untuk merenungkan diri mereka sendiri. Falun Gong sangat bagus karena tidak memiliki batasan agama, meskipun memiliki persyaratan yang ketat untuk diri sendiri."

Dia mengatakan pandemi virus corona telah menyebabkan penurunan acara sosial dan memengaruhi pendapatan orang, tetapi berlatih Falun Gong dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, semuanya gratis.

Lee telah berlatih Falun Gong selama lebih dari sebulan. Dia berkata sudah merasakan beberapa manfaat fisik. Dulu dia harus buang air kecil hingga tiga kali dalam semalam dan tidak bisa tidur nyenyak, tetapi belakangan ini dia bisa tidur sepanjang malam.

“Akan Sangat Luar Biasa Bisa Mulai Berlatih Falun Gong Lebih Awal”

Kim, 70, menerima brosur ketika dia sedang berjalan-jalan di Seoul. Dia telah melihat praktisi Falun Gong memprotes penganiayaan PKT dua kali di depan balai kota Seoul. Sambil menunggu lokakarya instruksional Falun Gong, dia membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Gong, delapan kali dan mendengarkan rekaman ceramah. Dia berhenti minum-minum setelah membaca buku itu. Dia berkata, “Sungguh luar biasa bisa mulai berlatih Falun Gong lebih awal.”

Kim berkata, "Saya benar-benar tersentuh saat membaca Zhuan Falun. Melihat kembali waktu saya di tempat kerja, meskipun saya adalah panutan dan menerima banyak bonus, saya merasa terlalu keras pada bawahan saya.”

“Sungguh berkah bisa lahir di Korea di era ini. Jika anda berada di Tiongkok, anda akan dianiaya. Sungguh suatu berkah bisa mendapati takdir ini di Korea."

Belajar Falun Gong Setelah Bermeditasi selama 17 Tahun

Kim pergi ke Toko Buku Tianti untuk membeli buku-buku Falun Gong pada hari terakhir lokakarya dan bergabung untuk berbagi pengalaman. Dia berkata mulai berlatih Falun Gong pada Mei tahun ini.

Dia telah berlatih bentuk meditasi lain selama 17 tahun dan hanya mengalami sedikit kemajuan, jadi dia menjadi ragu akan hal itu. Seorang teman yang telah berlatih Falun Gong selama bertahun-tahun memperkenalkan latihan itu kepadanya tiga bulan lalu.

Kim berlatih perangkat gerakan selama sepuluh menit suatu hari setelah temannya menyarankan agar dia mencobanya. Di malam yang sama, dia merasakan bagian kiri tubuhnya, yang biasanya terasa dingin, menjadi lebih hangat. Dia mengerti bahwa Falun Gong bukanlahlatihan aliran biasa.

Dia berkata, "Saya merasakan energi saat membaca Zhuan Falun. Penyakit mata saya juga membaik. Dulu, penglihatan saya selalu buram. Saya menjalani pemeriksaan katarak, dan meskipun rumah sakit mengatakan tidak ada masalah, saya merasa sangat tidak nyaman di mata saya. Yang menakjubkan adalah ketika saya membaca Zhuan Falun, saya melihat segalanya menjadi lebih jelas. Jika saya tidak membaca buku ini, mata saya mungkin menjadi lebih buruk.”

Dia juga berbagi bagaimana dia melepaskan diri dari keterikatan pada makanan manis dan gurih yang dulu dia sukai. Dia ingin melepaskan obsesi ini, tetapi itu tidak mudah. Tetapi suatu hari setelah dia mulai berlatih Falun Gong, dia merasakan sakit di lidahnya dan tidak bisa merasakan makanan manis dan gurih ketika dia memakannya. Kebiasaan makannya telah berubah secara alami, katanya.

Selain perubahan fisik, mentalitasnya juga berubah. Dia kurang terikat pada sentimentalitas, dan ketika dia membaca buku-buku biasa, pikirannya tetap tenang tidak peduli seberapa baik kalimatnya ditulis.

Beberapa praktisi baru yang mengikuti lokakarya sembilan hari berusia 70-an, sementara yang lain masih muda. Mereka mengatakan kepada penyelenggara bahwa mereka menghargai kesempatan untuk berlatih Falun Gong.

Untuk membantu orang belajar Falun Gong, Toko Buku Tianti di Seoul mengadakan lokakarya instruksional gratis setiap bulan. Kelas diadakan pada 9 hari berturut-turut dengan dua pilihan waktu kelas, satu di pagi hari (9:30 pagi sampai 12 siang) dan satu lagi di malam hari (19: 15--21: 30). Sesi selanjutnya akan digelar mulai 15-23 September mendatang. Toko buku bisa dihubungi di 02-504-0860.