(Minghui.org) Pada tanggal 29 Agustus 2020, praktisi Falun Dafa di Finlandia mengadakan acara Hari Informasi di Pusat Perbelanjaan Kamppi di Helsinki. Mereka memperkenalkan Falun Dafa kepada publik dan memberitahu orang-orang tentang penganiayaan selama 21 tahun terhadap keyakinan mereka oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Banyak orang mengungkapkan rasa jijik mereka ketika mengetahui tentang pengambilan organ secara paksa oleh PKT dari praktisi yang masih hidup dan menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhiri kekejaman tersebut.

Praktisi mengadakan acara Hari Informasi pada tanggal 29 Agustus di Pusat Perbelanjaan Kamppi di ibukota Finlandia, Helsinki.

Sofia seorang siswa dari Rumania, membaca tentang pengambilan organ secara paksa oleh PKT dan berkata, "Saya melihat aktivitas anda setahun yang lalu dan saya ingin menandatangani untuk mendukung anda."

Petri pindah ke Denmark 7 tahun yang lalu dan baru-baru ini kembali berlibur ke Finlandia. Segera setelah dia melihat aktivitas praktisi, dia datang ke stan dan berkata, “Saya telah mengikuti berita tentang Falun Dafa. Saya tahu bertahun-tahun yang lalu bahwa penganiayaan sangat parah." Ketika dia mengetahui bahwa praktisi sedang meningkatkan kesadaran akan pengambilan organ secara paksa di Tiongkok. Dia berkata, "Saya sangat senang." Dia mengatakan pemerintah Finlandia dan media perlu memperhatikan penganiayaan dan melakukan sesuatu.

Petri berkata kepada praktisi, "Kita seharusnya melakukan dengan lebih baik."

Ketika Jan nemelihat praktis imelakukan latihan Falun Dafa, dia mulai mengikuti gerakan mereka. Dia berkata, “Saya tahu tentang penganiayaan ini. Saya senang anda memberitahu orang-orang.”

Seorang pria jangkung lewat dengan temannya dan mereka datang untuk menandatangani petisi. Dia berkata, "Saya telah mendengar tentang penganiayaan dan saya senang anda ada di sini."

Ketika rombongan melewati acara praktisi, seorang wanita yang berpartisipasi dalam prosesi berkata, "Saya perlu menandatanganinya." Setelah dia melakukannya, dia bergegas kembali ke rombongan.

Segera setelah Ooni melihat tulisan "Falun Dafa" di tenda, dia datang untuk menandatangani petisi. Dia menjelaskan bahwa dia telah mempelajari informasi tentang Falun Dafa dari seorang teman Iran yang tinggal di Finlandia. Temannya berlatih Falun Dafa dan membagikan informasi latihan ini di media sosial. Ooni berkata bahwa dia belajar banyak tentang penganiayaan darinya. Jaakko yang berdiri di sampingnya mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar tentang penganiayaan, maka Ooni menjelaskan. Jaakko kaget dan langsung menandatangani petisi.

Banyak orang menandatangani petisi untuk menyatakan dukungannya.

Begitu Martti mendengar tentang penganiayaan, dia segera menandatangani petisi. Praktisi memberinya bunga lotus kertas merah muda dan berkata, "Tiongkok memiliki pepatah kuno: Perbuatan baik akan mendapat balasan baik." Dia berkata, "Finlandia juga memiliki pepatah itu, dan saya percaya orang baik akan mendapat karma yang baik dan banyak lagi."

Tames adalah seorang insinyur dari Turki, dan Kari bekerja sebagai penerjemah. Mereka membaca informasi dan terkejut mengetahui tentang pengambilan organ secara paksa di Tiongkok dan mengajukan beberapa pertanyaan. Kari bertanya, “Apakah organ diambil dari orang-orang saat mereka masih hidup? Siapa yang membelinya?" Praktisi menjawab pertanyaannya, dia dan Tames sama-sama marah. Tames berkata, "PKT adalah rezim biadab."