(Minghui.org) Di Selandia Baru, bulan Januari merupakan musim panas dengan cuaca hangat dan cerah. Di sana curah hujan sangat rendah. Penduduk setempat memanfaatkan cuaca yang menyenangkan untuk pergi berlibur dan mengadakan banyak festival di luar ruangan di seluruh negeri. Karena Selandia Baru merupakan salah satu negara dengan virus korona terkendali, kehidupan orang-orangnya relatif normal. Praktisi Falun Dafa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk berbagi manfaat dari latihan meditasi kuno.

Sejumlah praktisi berangkat ke sebuah kota di semenanjung Coromandel pada 2 Januari 2021, untuk menghadiri Pameran Keltiv tahunan. Meski Coromandel Peninsula kota kecil, namun telah menjadi objek wisata populer di North Island, dengan minat wisata baik pengunjung lokal dan internasional setiap musim panas. Pameran Keltiv diadakan pada hari kedua tahun baru, yang merupakan acara terbesar di North Island.

Selain stan informasi, panitia penyelenggara juga menyediakan tempat bagi praktisi untuk memperagakan latihan Falun Dafa dan menampilkan genderang pinggang Tiongkok di salah satu pintu masuk utama. Banyak penonton yang menyaksikan permainan genderang pinggang.

Praktisi Falun Dafa memperkenalkan latihan kepada orang-orang selama Pameran Keltic pada 2 Januari 2021. Mereka memperagakan latihan dan menampilkan genderang pinggang tradisional Tiongkok.

Tak sedikit pengunjung pameran yang merasa terkejut ketika menyadari pemain genderang pinggang adalah praktisi Falun Dafa lansia. Mereka terkesan oleh kesehatan dan vitalitas mereka dan sangat tertarik untuk mempelajari Falun Dafa. Beberapa orang berfoto dengan para pemain genderang pinggang. Mereka dengan gembira menerima brosur dan bunga lotus kertas. Beberapa berjanji akan membaca informasi tersebut saat sampai di rumah. Yang lain berkata bahwa mereka ingin mempelajari latihan.

John Grant, pendiri Coromandel CFM, sebuah stasiun radio yang di wilayah tersebut mendekati praktisi setelah menonton pertunjukan mereka. Dia berkata bahwa dia melihat tur mobil praktisi di kota lain di daerah itu sehari sebelumnya dan mendapat pamflet tentang mengakhiri tirani Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dia merekam tur tersebut dan mempostingnya di halaman media sosial stasiun radio. Dia mengungkapkan kekaguman dan keberanian praktisi dalam mengungkap kekejaman PKT dan kekhawatiran terhadap infiltrasi ideologi komunis ke masyarakat Selandia Baru.

Jocelyn James, panitia pameran, mengundang praktisi untuk memainkan genderang pinggang di panggung utama. Praktisi memasang bendera dengan “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar” di rumput depan panggung. Saat praktisi tampil di atas panggung, Alan, praktisi Barat, memperkenalkan manfaat dari latihan Falun Dafa ke penonton dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok. Dia juga menjelaskan bagaimana rezim komunis menutup-nutupi virus corona yang mengakibatkan pandemi global dan meminta orang-orang untuk menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan Falun Dafa oleh PKT.

Brian seorang pensiunan akuntan, telah mengunjungi banyak negara. Dia memberi tahu praktisi bahwa dia mengetahui banyak kejahatan yang dilakukan PKT. Dia pergi ke stan informasi beberapa kali pada hari itu untuk berbicara dengan praktisi dan mengungkapkan kekagumannya atas keberanian mereka. Tidak hanya menandatangani petisi, dia juga mengambil brosur untuk dibagikan ke teman-temannya. Dia berencana meminta mereka menandatangani petisi secara online.

Edward warga Selandia Baru, pernah bekerja sebagai supervisor di kantor IBM di Tiongkok. Dia berkata bahwa dia mengetahui penganiayaan terhadap Falun Dafa tapi tidak mengerti mengapa PKT tidak menindas penganut agama Buddha. Seorang praktisi menjawab bahwa rezim komunis menindas semua agama dan banyak penganut agama Buddha di Tiongkok telah kehilangan spiritualitas mereka dan pada dasarnya mereka telah beralih menjadi pengusaha dan politisi. Namun rezim menargetkan Falun Dafa karena praktisi memiliki keyakinan sejati, jelas praktisi tersebut. Edward kemudian menandatangani petisi dan mengucapkan terima kasih kepada praktisi.