(Minghui.org) Dalam sebuah wawancara dengan American Thought Leaders di Epoch Times, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkata bahwa kebebasan beragama merupakan pusat dari setiap peradaban dan jika tidak dihormati, hal-hal buruk akan muncul. Dia menyerukan kepada dunia agar “melanjutkan tekanan untuk menuntut Partai Komunis Tiongkok agar mengizinkan rakyatnya untuk menggunakan hak yang diberikan Tuhan untuk menerapkan…keyakinan mereka dengan cara yang mereka pilih.”

Menlu AS, Mike Pompeo

Mengenali Ancaman PKT

Menteri Luar Negeri Pompeo berkata, meskipun orang-orang di dunia mengetahui sifat otoriter Partai Komunis Tiongkok (PKT), mereka mengabaikannya, sebagian karena pembuat kebijakan luar negeri sebelumnya percaya bahwa perdagangan dan partisipasi ekonomi dapat membuat PKT "terlibat setidaknya secara eksternal di dunia atas dasar yang adil dan saling menguntungkan,” hanya untuk menemukan bahwa gagasan itu “terbukti salah setelah melewati beberapa dekade kemudian”.

Pompeo percaya bahwa "perlawanan dari banyak pihak sangat besar karena sejumlah alasan," termasuk kepentingan ekonomi dan lainnya.

Dia mencatat bahwa Presiden Trump mengakui masalah PKT bahkan pada masa kampanyenya. Setelah menjabat, dia memimpin perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS. “Saya pikir, kami sekarang telah mengubah secara fundamental bagaimana cara berpikir Barat dalam memandang Tiongkok, tidak hanya Amerika Serikat. Bahkan saat anda melihat Eropa, Australia, dan Asia Tenggara, mereka menyadarinya juga. Mereka tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok merencanakan sesuatu yang tidak baik,” jelas Pompeo.

Menteri Luar Negeri Pompeo juga menyadari bahwa banyak suara dari aktivis Tiongkok yang "membunyikan bel" perihal ancaman PKT yang terabaikan, dan perhatian para pembuat kebijakan juga terganggu oleh tantangan lain, termasuk upaya kontraterorisme yang sangat penting.

“Kita tidak menaruh perhatian kita pada ancaman yang sangat besar ini dan sekarang - sekarang dia ada di hadapan kita. Sekarang sudah ada di dalam gerbang. Partai Komunis Tiongkok ada di sini di Amerika dan Pemerintahan Trump sudah memulainya dalam setiap ruang untuk membelokkan kapal ke arah yang benar agar Amerika sekali lagi melakukan hal yang tepat dan melindungi dirinya dari ancaman Komunis Tiongkok ini."

Kebebasan Beragama Menjadi Pusat dari Setiap Peradaban

Pompeo menambahkan bahwa kebebasan beragama merupakan “pusat setiap peradaban, ini merupakan martabat yang melekat pada manusia. Jika kebebasan beragama tidak dihormati, hal-hal buruk akan muncul dari aspek itu. Jadi di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kami berfokus pada kebebasan beragama tidak hanya di Tiongkok tetapi juga di tempat lain, tetapi secara khusus difokuskan pada Partai Komunis Tiongkok. "

Dia melanjutkan, “Kita telah melihat apa yang mereka lakukan terhadap orang Uighur di bagian barat negara itu. Kita telah melihat apa yang mereka lakukan terhadap orang Tibet. Kita sekarang melihat mereka melakukan hal yang sama kepada etnis minoritas lain termasuk orang di Mongolia di bagian utara Tiongkok dan penganut Kristen di seluruh negeri…hal ini menjadi penghinaan mendasar terhadap martabat manusia, sesuatu yang menjadi ciri khas rezim otoriter.”

Dia juga berkata, “Sekretaris Jenderal Xi Jinping tidak berbeda. Dia tahu bahwa dia harus memperluas kekuasaan dan kendali yang terus meningkat untuk mempertahankan kapasitasnya untuk memerintah."

Pompeo menjelaskan dalam perannya sebagai Menteri Luar Negeri, dia menghargai kesempatan bertemu dan berbicara dengan orang-orang yang dianiaya atau keluarga yang dianiaya, yang “merupakan pengalaman pribadi yang luar biasa sekaligus bertemu orang-orang mengesankan dan mulia yang hanya ingin menggunakan hak berkeyakinan mereka sendiri."

Dia mengaku bangga dengan pekerjaannya di Departemen Luar Negeri. “Saya bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh Presiden Trump dan pemerintahan kami. Dan saya yakin bahwa dunia akan terus mengikuti pukulan genderang ini dengan menuntut agar Partai Komunis Tiongkok mengizinkan orang untuk menggunakan hak yang diberikan Tuhan untuk menjalankan keyakinan mereka dengan cara yang mereka pilih."

Memisahkan Konsep Negara Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok

Pompeo mencatat bahwa di Departemen Luar Negeri, sangat penting untuk memisahkan konsep rakyat Tiongkok dengan Partai Komunis Tiongkok.

Dia menjelaskan bahwa Tiongkok merupakan negara dengan banyak sejarah dan dinasti. “Sejarah dari negara ini sangat panjang dan beragam, dan mereka yang berada di tempat ini adalah orang baik.” Namun setelah Partai Komunis Tiongkok masuk, rakyat Tiongkok mulai “hidup di bawah serbuan rezim otoriter yang menyangkal hak mereka memiliki keluarga. Untuk waktu panjang, mereka tidak mendapatkan hak bahkan untuk memiliki anak dengan cara yang mereka inginkan. Terjadi aborsi selektif. Beberapa tragedi peradaban terbesar dalam 50 terakhir telah terjadi di Tiongkok.”

Dia menambahkan, “Bukan rakyat yang menyebabkannya (tragedi). Para pemimpin inilah yang mencuri uang, mendorong perusahaan milik negara untuk melakukan hal-hal yang terputus dari cara dunia beroperasi yang semestinya, dan menyangkal - sambil mengangkat beberapa orang keluar dari kemiskinan, tentunya, menyangkal kebebasan politik dasar yang berhak dimiliki setiap orang.”

“Jadi saya mengagumi orang-orang Tiongkok. Saya yakin bahwa orang Tiongkok menginginkan jalan yang berbeda ke depannya. Mereka menginginkan kebebasan mereka, dan Partai Komunis Tiongkok menyangkal mereka. Tetapi penting untuk memisahkannya. Kami memiliki - ada orang Tiongkok hebat yang tinggal di seluruh dunia, termasuk di sini di Amerika Serikat. Kami ingin menghormati mereka dan kami mengagumi mereka, dan kami berharap mereka juga akan bergabung dengan seruan ini untuk mengubah perilaku rezim PKT dalam kegiatan internasionalnya,” jelasnya.

Mengungkap Wajah Sebenarnya dari PKT

Pompeo mengatakan bahwa dia percaya “warga Amerika sekarang lebih sadar dengan ancaman ini. Untuk jangka lama, para pemimpin Amerika menyangkal hal ini bisa terjadi, jadi orang tidak bisa merasakan atau melihatnya, atau pemimpin mereka mengatakan kepada mereka, tidak, tidak apa-apa jika mereka mencuri jutaan pekerjaan dari warga di Kansas atau Iowa yang menemukan sesuatu, atau mencuri beberapa teknologi yang ditemukan di Silicon Valley atau di Boston Corridor. Para pemimpin Amerika berkata, tidak apa-apa, kami akan menghasilkan banyak uang; jangan khawatir.”

Tapi, dia menekankan, "hari-hari demikian sudah berlalu." Secara khusus, cara PKT menangani pandemi virus corona telah membuat orang-orang di dunia melihat "sifat rezim dari dekat." Ada juga data jajak pendapat yang menunjukkan kesan negatif orang-orang terhadap PKT. Terlebih lagi, saat dia berkeliling dunia dan berinteraksi dengan orang-orang, Menlu Pompeo telah melihat perubahan persepsi di seluruh dunia.

“Saya pikir mereka memahami sifat rezim ini dengan cara yang berbeda dibanding tiga, empat, atau lima tahun lalu. Saya merasa kita bertanggung jawab sebagian atas hal itu. Tapi tidak mungkin membalikkan waktu. Tidak ada lagi orang - yang dapat melihat - apakah mereka berada di Indonesia atau Vietnam atau Singapura, tidak akan ada lagi yang mengakui bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak bermaksud jahat. Mereka melihatnya. Mereka melihatnya dengan jelas,” katanya.

“Jadi saya yakin bahwa tekanan yang sekarang dirasakan Partai Komunis Tiongkok ini nyata, dan bukan hanya karena para pemimpin menuntutnya, karena orang-orang di seluruh dunia dapat melihatnya. Wajah asli Partai Komunis Tiongkok telah terungkap,” tambah Pompeo.

Menentang Partai Komunis Tiongkok

Ketika ditanya mengenai perjanjian antara Uni Eropa dan Tiongkok baru-baru ini, Pompeo menjawab bahwa dia tidak menentang perdagangan yang adil dan merata, asalkan kedua negara tersebut saling memberikan keuntungan. Namun selama 50 tahun terakhir, AS dan dunia telah memberikan kelonggaran yang diminta oleh PKT, apakah itu tentang kebijakan keamanan nasional atau seperangkat aturan perdagangan di WTO.

“Kami tidak bisa mengizinkan - kami tidak dapat terus bertekuk lutut pada Partai Komunis Tiongkok seperti yang kami lakukan selama 50 tahun. Mereka hanya memanfaatkannya. Mereka akan melakukan apa yang dikatakan Sekretaris Jenderal Xi Jinping ingin dia lakukan. Jadi mereka bermaksud menciptakan kapasitas hegemonik untuk memiliki negara boneka di seluruh dunia. Ini tidak bisa ditoleransi."

Tantangan lain yang dihadapi AS adalah lebih dari 300 ribu siswa Tiongkok datang ke Amerika setiap tahun untuk belajar. Pompeo berkata bahwa adalah hal yang baik bagi para pemikir muda ini untuk datang ke sini dan disambut terbuka oleh Barat. Namun sayangnya, banyak dari siswa ini telah diubah menjadi mata-mata oleh Kementerian Keamanan Negara Tiongkok dan Tentara Pembebasan Rakyat. Sekarang, pemerintah AS telah menolak beberapa ribu operasi semacam itu setelah mengidentifikasi mereka. Sejumlah besar Institut Konfusius juga telah ditutup, setelah "menyebut mereka apa adanya.”

Melindungi Amerika Terhadap Ancaman PKT

Di bagian terakhir wawancaranya, Pompeo mengatakan bahwa setelah pandemi, orang-orang mulai melihat betapa korupnya instansi-instansi PKT dan bagaimana perusahaan milik negara mereka bersaing dengan cara yang belum sepenuhnya disadari orang bahkan beberapa tahun yang lalu.

“Jadi anda mulai melihat rantai pasokan bergeser ke tempat lain. Saya berpikir ada pengakuan yang lebih dalam di antara komunitas bisnis saat ini tentang risiko politik bila beroperasi di Tiongkok - dalam cara yang belum pernah terjadi dua atau tiga tahun lalu."

Pompeo berkata bahwa selama enam tahun sebagai anggota Kongres dan empat tahun dalam pemerintahan Trump, setiap pengalaman yang dia miliki menunjukkan bahwa "mempercayai apa pun yang berasal dari Partai Komunis Tiongkok adalah kebodohan.”

“Mereka mengingkari janji satu per satu – bukan hanya janji ke AS, janji kepada dunia, janji kepada rakyat Hong Kong, janji kepada rakyatnya sendiri di Tiongkok daratan.”

“Dari waktu ke waktu. Partai Komunis Tiongkok berjanji bahwa jika mereka memiliki masalah virus, mereka akan mengungkapkannya. Daftar tidak ada habisnya. Mereka sampai hari ini, masih belum mengizinkan WHO untuk memulai penyelidikan dari mana virus ini berasal, namun mereka berjanji akan melakukannya.”

Berbicara tentang apakah PKT telah mengganggu pemilihan umum AS, Pompeo berkomentar bahwa dia tidak dapat bicara banyak, dan dia percaya bahwa komunitas intelijen akan melakukan tugas mereka dan menerbitkan laporan yang sesuai. Pada saat yang sama, dia menekankan bahwa rakyat Amerika harus menyadari kehadiran PKT ada di mana-mana, termasuk di sekolah, klub dan organisasi sipil.

“Partai Komunis Tiongkok jelas melobi dengan keras, bekerja keras, mereka memiliki konsulat di seluruh Amerika di mana diplomat mereka terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan cara yang seharusnya kita lakukan sebagai diplomat. Kami menutup salah satu dari mereka karena kami - sangat jelas bahwa mereka menjalankan operasi mata-mata dari konsulat di Houston.”

“Tetapi rakyat Amerika hanya perlu waspada dalam arti kita perlu menyadari bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak bertindak dengan cara yang sejalan dengan kepentingan Amerika, dan kepemimpinan Amerika Serikat bersama rakyat Amerika harus jelas tentang hal itu," jelas Pompeo.