(Minghui.org) Ketika mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999, dia mengeluarkan perintah untuk “merusak reputasi praktisi Falun Gong, menghancurkan keuangan mereka, dan menghancurkan mereka secara fisik.”
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Latihan ini dipublikasikan pada tahun 1992 oleh Guru Li Hongzhi. Khawatir popularitasnya semakin meningkat, Jiang memulai penganiayaan pada tahun 1999.
Selama lebih dari dua puluh tahun, tanpa memandang usia, praktisi Falun Gong, telah dianiaya karena keyakinan mereka. Banyak sekali praktisi lansia yang menjadi sasaran penganiayaan. Ada banyak laporan tentang praktisi lanjut usia yang ditangkap, dihukum, dipukuli, bahkan disiksa oleh polisi karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Beberapa praktisi lansia ditangguhkan pensiunnya karena menolak melepaskan keyakinan mereka.
Dalam beberapa kasus, praktisi Falun Gong dipaksa untuk membayar kembali uang pensiun yang telah mereka terima selama dipenjara karena keyakinan mereka, meskipun Undang-Undang Perburuhan atau Undang-Undang Asuransi Sosial Tiongkok tidak menetapkan bahwa pensiun harus ditangguhkan selama menjalani hukuman.
Wanita berusia 82 Tahun Meninggal Beberapa Jam Setelah Ditangkap
Guo Zhenxiang (wanita) dari Kota Zhaoyuan, Provinsi Shandong, ditangkap di sebuah terminal bus pada pagi hari tanggal 11 Januari 2019. Keluarganya diberi tahu beberapa jam kemudian, pada jam 10 pagi, bahwa dia telah meninggal.
Polisi menyatakan bahwa Guo jatuh sakit setelah dibawa ke kantor polisi dan meninggal di rumah sakit setempat meskipun ada upaya resusitasi. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Pemakaman Kota Zhaoyuan tanpa persetujuan dari keluarganya.
Guo sangat sehat selama beberapa tahun terakhir dan dia tidak menunjukkan gejala apapun saat meninggalkan rumah pada pagi yang menentukan itu. Keluarganya mencurigai kematiannya terkait dengan penganiayaan di tahanan polisi, karena praktisi Falun Gong secara rutin disiksa di tahanan.
Pria 83 Tahun Dipenjara Tujuh Tahun karena Keyakinannya, dalam Kondisi Kritis
Huang Qingdeng (pria) dari Kota Leqing, Provinsi Zhejiang, ditangkap di rumahnya pada tanggal 17 April 2019, bersama istrinya. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Leqing selama hampir setahun sebelum dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada tanggal 12 Maret 2020.
Keluarganya menerima telepon dari Penjara Kedua Hangzhou pada pertengahan bulan November 2020 dan diberi tahu bahwa dia telah dikirim ke rumah sakit untuk resusitasi. Staf penjara mengatakan bahwa Huang ditemukan mengidap enam penyakit dan dia bisa meninggal kapan saja. Namun mereka menolak untuk membebaskannya dengan jaminan.
Wanita 85 Tahun Menghadapi Penuntutan karena Keyakinannya
Pada tanggal 20 Februari 2020, Chen Lanzhi (wanita) dari Kota Jinan, Provinsi Shandong, ditangkap setelah dia memberi seorang pemuda sebuah buku kecil tentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong dan menutupi informasi wabah virus corona. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku serta barang pribadi lainnya.
Meskipun Chen dibebaskan pada hari yang sama, suami Chen ketakutan dengan penggerebekan polisi dan dia jatuh sakit segera setelah itu. Setelah terbaring di tempat tidur selama beberapa bulan, dia meninggal sekitar bulan September 2020.
Dua anggota staf Kantor Kejaksaan Zhangqiu menemukan Chen dan memerintahkannya untuk pergi ke Kantor Kejaksaan untuk menandatangani dokumen. Ketika dia tidak mau mematuhinya, orang-orang tersebut memanggil putrinya, yang juga menolak untuk berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap ibunya.
Uang Pensiun Profesor Perguruan Tinggi Ditangguhkan selama Sepuluh Tahun
Tang Xuzhen (wanita) adalah seorang Associate Professor of Anatomical Pathology di Southwest Medical University di Kota Luzhou, Provinsi Sichuan. Dia belajar Falun Gong pada tahun 1996 dan memuji latihan tersebut karena menyembuhkan kanker nasofaring dan banyak penyakit kronisnya.
Universitas Kedokteran Southwest menangguhkan pensiun Tang setelah dia dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada akhir tahun 2009 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Pejabat sekolah mengatakan mereka akan mengembalikan uang pensiunnya jika dia menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong. Tang juga pergi ke kantor petisi setempat untuk mencari keadilan, tetapi tidak berhasil.
Wanita Dipaksa Membayar Kembali Uang Pensiun yang Diterima Saat Dipenjara karena Keyakinannya
Ketika Tang Tianmin (wanita) pulang ke rumah pada tanggal 3 Oktober 2019, setelah menjalani hukuman dua setengah tahun karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, dia melihat bahwa uang pensiun bulanannya tidak disetorkan ke rekeningnya.
Ketika dia menanyakan tentang hal itu ke Biro Jaminan Sosial Nanxi, dia diberi tahu bahwa dia berhutang lebih dari 60.000 yuan karena dia tidak seharusnya mendapatkan uang pensiunnya saat dia ditahan. Tang dipenjara secara tidak sah pada tahun 2012 dan sekali lagi pada tahun 2017, total selama lima setengah tahun.
Meskipun Undang-Undang Ketenagakerjaan atau Undang-Undang Asuransi Sosial tidak menetapkan bahwa uang pensiun harus ditangguhkan selama menjalani hukuman, pemerintah daerah tetap meminta dia membayar kembali uang pensiun tersebut. “Jika anda tidak mengembalikan uang itu, anda akan digugat. Kami dapat menjual apartemen anda atau memenjarakan anda,” kata pegawai Biro Jaminan Sosial kepada Tang.
Tidak ingin ibunya dipenjara lagi, putri Tang meminjam 21.000 yuan untuk membayar kembali Biro Jaminan Sosial dan setuju untuk memotong sisanya dari uang pensiun bulanan Tang sampai melunasi tunggakannya, sehingga hanya tersisa 500 yuan sebulan untuk biaya hidup Tang.
Praktisi Lansia Ditangkap Saat Membaca Buku Falun Gong Bersama
Pada tanggal 10 Juli 2019 di Kabupaten Qishan, Provinsi Shanxi, Wang Ruiqin (wanita), Wang Yalan (wanita), Xu Mingxia (wanita), Jiao Binglan (wanita), Cao Luxia (wanita), Wang Huihui (wanita), Zhang Duocai (pria), dan Shao Qihu (pria) sedang belajar ajaran Falun Gong di rumah Li Huiqin (wanita). Saat itu lebih dari 30 petugas polisi tiba-tiba masuk dan menangkap sembilan praktisi Falun Gong itu.
Praktisi lain, Song Hongqi (wanita), pernah mampir ke rumah Li sebelumnya untuk mengantarkan beberapa buah yang ditanam di rumah tetapi tidak ikut membaca. Dia pergi sebelum polisi datang tetapi ditangkap dalam perjalanan pulang.
Sebagian besar praktisi berusia sekitar tujuh puluh tahun. Meskipun usia mereka sudah lanjut, polisi membawa mereka ke hotel yang disewa khusus untuk menganiaya praktisi Falun Gong dan menginterogasi mereka di sana selama lebih dari sepuluh hari.
Setelah interogasi, Li, Wang Ruiqin, Sao, dan Zhang dibebaskan dengan jaminan. Zhang kemudian dibebaskan dari segala keterlibatan. Wang Yalan dan Wang Huihui pertama kali dibawa ke Pusat Penahanan Baoji dan juga dibebaskan dengan jaminan di kemudian hari. Cao dan Song dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Fufeng. Cao segera dibebaskan karena kondisi kesehatan dan Song dibebaskan sebulan kemudian. Xu, Jiao, dan Shen tetap ditahan.
Pada tanggal 18 Agustus 2020 Shen, Xu, Jiao, Wang Yalan, Wang Huihui, Wang Ruiqin, Li, Shao, dan Cao hadir di Pengadilan Kabupaten Qishan.
Pada bulan November, pengadilan mengumumkan bahwa Li didenda 5.000 yuan; Wang Ruiqin, Cao, dan Shao masing-masing didenda 4.000 yuan; dan Wang Huihui didenda 2.000 yuan. Pengadilan mengatakan putusan mereka akan segera disampaikan kepada mereka.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org