(Minghui.org) Sepasang suami istri berusia 70-an di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, masing-masing dijatuhi hukuman dua tahun pada tahun 2017 karena keyakinan mereka pada Falun Gong. Mereka berdua dibebaskan tanpa menjalani masa hukuman sepenuhnya, dan sekarang pihak berwenang berusaha menahan mereka kembali. Setelah sang suami ditolak karena kesehatannya yang buruk, sang istri terpaksa bersembunyi.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Dou Yansheng dan Hong Guimei ditangkap di rumahnya pada pukul 07.00 pagi tanggal 20 Juli 2017. Belasan petugas menyita komputer, printer, dan ponsel mereka. Karena tekanan darahnya yang tinggi, Dou ditahan di rumah sakit. Hong dibawa ke Pusat Penahanan Erzhigou. Putri mereka tidak diizinkan mengunjungi salah satu dari mereka.

Setelah Kejaksaan Distrik Dongxihu menyetujui penangkapan pasangan itu pada tanggal 28 Agustus, pengacara mereka mengajukan permohonan agar Dou dibebaskan dengan jaminan untuk perawatan medis, tetapi jaksa tidak pernah menanggapi permintaan tersebut.

Jaksa kemudian mengembalikan kasus pasangan itu ke polisi dua kali karena tidak cukup bukti sebelum mendakwa mereka. Dia terus menolak permintaan keluarga untuk membebaskan pasangan itu, meskipun kesehatan mereka buruk.

Pengacara pasangan itu juga mengajukan keluhan terhadap jaksa tetapi tidak berhasil.

Pasangan itu kemudian masing-masing dijatuhi hukuman dua tahun dengan denda 5.000 yuan (Rp 11.000.000) oleh Pengadilan Distrik Dongxihu. Pensiun mereka selama dua tahun (dari 20 Juli 2017 hingga 19 Juli 2019), dengan total ratusan ribu yuan, juga ditangguhkan oleh Kantor Jaminan Sosial Distrik Jiang'an.

Di penjara, Dou dan Hong dipaksa menulis surat pernyataan melepaskan Falun Gong di luar keinginan mereka dan kemudian dibebaskan.

Meskipun pihak berwenang berjanji kepada pasangan itu bahwa mereka akan dibiarkan sendiri setelah itu, petugas Kantor Polisi Taman Changqing mengganggu mereka lagi pada pukul 07.00 pagi pada tanggal 15 Juli 2020. Mereka mendesak polisi untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan, tetapi petugas menolak mendengarkan dan menyita buku-buku dan materi Falun Gong serta sebuah laptop.

Pada pukul 10.00 pagi, mereka membawa pasangan itu ke kantor polisi. Ketika Hong menolak untuk membiarkan polisi mengumpulkan biometriknya, petugas meraih lengannya dan mengumpulkan informasinya. Pergelangan tangan dan lengannya terluka. Dia dan suaminya dibebaskan dengan jaminan sekitar tengah malam.

Polisi menipu pasangan itu untuk membuka pintu dengan mengklaim bahwa mereka sedang melakukan sensus pada tanggal 19 November 2020. Seorang petugas mengungkapkan bahwa Hong dilaporkan karena berbicaratentang Falun Gong dengan pemilik toko makanan.

Hong dibawa ke Kantor Polisi Manchunjie untuk diinterogasi. Di luar kehendaknya, polisi mengambil fotonya dan mengumpulkan sidik jari dan sampel darahnya, dalam proses itu dia terluka.

Polisi kembali ke rumah pasangan itu pada sore hari untuk mencari barang-barang Falun Gong tetapi tidak menemukan apa pun.

Karena keluarganya berulang kali menuntut agar Hong dibebaskan, polisi membebaskannya keesokan harinya.

Setelah itu, polisi dan anggota komite perumahan mengganggu mereka secara teratur. Anggota staf Kejaksaan Distrik Dongxihu juga mengancam akan membawa mereka kembali ke penjara.

Pada tanggal 28 Januari 2021, jaksa mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pasangan tersebut. Hong melarikan diri dan terpaksa tinggal jauh dari rumah sejak itu. Dou gagal dalam pemeriksaan fisik dan dibebaskan.

Yang Wufeng dan dua petugas Kantor Polisi Taman Changqing pergi ke rumah pasangan itu pada tanggal 3 Maret dan juga pada 7 Maret untuk mencarinya dan mengancam keluarganya untuk melaporkan keberadaannya.

Penganiayaan Sebelumnya

Ini bukan pertama kalinya pasangan itu menjadi sasaran karena keyakinan mereka sejak awal penganiayaan.

Pada Januari 2013, Hong ditangkap setelah dilaporkan karena menyebarkan materi Falun Gong. Dia ditahan di Distrik DongxihuNo.1. Dikunci selama 10 hari.

Hong ditangkap lagi pada Juli 2015 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di sebuah taman. Polisi menggeledah tasnya dan menemukan KTP-nya. Dia pertama kali ditahan dan dikunci di Distrik Dongxihu No.1 selama 10 hari dan kemudian dibawa ke Pusat Pencucian Otak Distrik Jianghan.

Pada September 2015, Dou ditangkap karena mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis yang memerintahkan penganiayaan, dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Distrik Jianghan.

Informasi kontak pelaku:

Gao Feng (高峰), petugas, Kantor Polisi Taman Changqing: +86-18602717499

Zeng Jianfei (曾剑飞), kepala Kantor Polisi Taman Changqing: +86-13517236201

Wang Su (汪粟), kepala Kantor 610 Distrik Dongxihu: +86-13886007115 , +86-15927273890, +86-27-83895971

(Lebih Banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Wuhan, Hubei Province: 24 Falun Gong Practitioners Sentenced to Prison Since 2017