(Minghui.org) Selama 22 tahun saya berlatih Falun Dafa, saya telah mengalami karma penyakit, konflik dengan orang lain, serta jenis kesengsaraan lain yang dihadapi banyak kultivator saat berkultivasi.

Guru berkata,

“Maka Dafa ini disamping harus berkultivasi juga harus berlatih, kultivasi di dahulukan berlatih kemudian.” (Bab I, Maha Metode Menuju Kesempurnaan)

Kultivasi adalah serius. Kita hanya dapat melewati kesengsaraan dengan mengultivasi diri kita sendiri dengan nyata dan memegang pikiran lurus.

Saya baru-baru ini mengalami karma penyakit tiga kali dalam satu bulan. Itu terjadi dengan cepat dan tiba-tiba. Ketika berbagi hal ini dengan praktisi di kelompok belajar Fa, seorang praktisi berkata bahwa jika saya tidak menemukan keterikatan fundamental saya, saya mungkin akan menghadapi lebih banyak kesengsaraan – mereka akan datang tanpa henti dalam berbagai bentuk.

Saya ingin berbagi dengan anda bagaimana saya melewati tiga kejadian karma penyakit ini. Semoga pengalaman dan pelajaran saya bermanfaat.

Karma Penyakit Pertama

Tiba-tiba saya mengalami demam tinggi, yang berlangsung selama dua hari. Dalam dua hari itu, saya kehilangan sekitar 3 kg. Saya terus melakukan tiga hal, tetapi pikiran saya tidak stabil. Sebuah pikiran muncul di benak saya, “Kamu akan mati.” Tetapi saya langsung ingat bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa. Saya berkata pada diri sendiri: “Saya memiliki Guru dan Fa. Guru menjaga saya. Saya tidak mengakui pengaturan apa pun yang dibuat oleh kehidupan lain.”

Saya ingat apa yang Guru katakan:

“Ada pengikut yang mengatakan: “Takut apa? Kendati kepala telah terlepas badan tetap duduk bermeditasi.” (“Penyingkapan Besar,” PetunjukPenting untuk Gigih Maju)

Saya berpikir, “Dibandingkan dengan para praktisi yang Guru sebutkan – Apa yang saya takutkan?”

Saya tidak bisa tidur keesokan harinya karena demam tinggi, jadi saya melakukan meditasi duduk sebagai gantinya. Namun, saya tidak bisa tenang. Pikiran yang sama muncul di benak saya lagi, “Kamu sekarat.”

Saya meminta maaf kepada Guru di dalam hati. Saya berkata kepada Guru: “Saya sangat beruntung menjadi pengikut Dafa. Namun, saya tidak melakukannya dengan baik. Saya merasa bersalah atas belas kasih Guru. Guru telah menanggung begitu banyak utang karma bagi saya, tetapi saya akan merusak reputasi Dafa jika saya tidak melakukannya dengan baik kali ini.” Saya merasa saya benar-benar pengikut yang tidak layak karena saya terus mengecewakan Guru.”

Di masa lalu, ketika saya menghadapi ujian hidup dan mati yang tidak dapat saya atasi, saya berkata, “Guru, tolong bantu saya!” Tetapi kali ini, saya tidak ingin meminta bantuan Guru, karena Guru telah melakukan banyak hal untuk saya.

Guru berkata,

“Terjangan angin dan gempuran listrik menjulang mencapai langit sembilan tingkat,
Halilintar berkekuatan dahsyat melebihi ketinggian langit,
Menyapu bersih segenap penjuru alam semesta, tiada tempat yang tak terjangkau,
Sampah masyarakat dan benda-benda busuk dimusnahkan sekaligus.”
(“Pikiran Lurus ,” Hong Yin IV)

Saya terus melafal puisi ini, tetapi tidak ingat berapa kali saya melafalnya. Tetapi pikiran “kamu akan mati” berubah menjadi “kamu selamat.” Dengan perubahan pemikiran ini, saya tidak lagi demam. Dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Guru berkata,

“...Pikiran lurus para pengikut kuat
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit.”
(“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)

Kekuatan besar Fa terwujud dalam diri saya lagi. Air mata bercucuran. Guru menyelamatkan saya lagi!

Karma Penyakit Kedua

Suatu hari setelah saya menelepon ke Tiongkok melalui platform RTC, saya merasa pusing. Penglihatan saya kabur ketika saya hendak berdiri. Saya berpikir, “Saya memiliki Guru, dan saya memiliki Fa, dan tidak ada makhluk lain yang boleh menganiaya saya.”

Saya segera memancarkan pikiran lurus yang kuat, “Mata saya adalah milik saya. Kembalikan pengelihatan saya. Saya ingin berjalan. Tidak ada yang berhak menganiaya saya.” Dengan pemikiran ini, saya berdiri dan berjalan ke depan. Kekuatan Dafa sekali lagi terwujud. Saya bisa berjalan dan penglihatan saya kembali. Saya sangat terharu sampai meneteskan air mata. Terima kasih Guru! Terima kasih, Dafa!

Karma Penyakit Ketiga

Seorang praktisi mengalami karma penyakit parah selama beberapa waktu. Saya sangat peduli padanya dan sering meneleponnya. Dia tidak membaik. Dia mengatakan rasa sakitnya sangat parah sehingga dia merasa tubuhnya terkoyak oleh rasa sakit. Saya merasa kasihan padanya setiap kali saya mendengar ini.

Saya berbagi pemahaman saya dengannya. Dia tahu mengapa ini terjadi. Dia berkata bahwa dia tidak memiliki pikiran lurus yang cukup kuat, dan tidak dapat melewatinya. Saya merasa simpati padanya. Saya tergerak dan penderitaannya mempengaruhi saya, yang dimanfaatkan oleh kekuatan lama.

Saya tiba-tiba memiliki gejala yang sama seperti yang dijelaskan oleh praktisi. Saya merasakan sakit yang tajam di pinggul saya dan tidak bisa duduk. Lutut kanan saya bengkak. Kaki terasa seperti beratnya seribu pon, dan saya terus berkeringat dingin di setiap langkah.

Saya berpikir, “Bagaimana ini bisa terjadi?” Saya masih memikirkan penderitaan rekan praktisi. Saya tidak heran dia menggunakan kata "terkoyak" untuk menggambarkan rasa sakitnya. Saya tidak menyadari bahwa saya telah mengakui rasa sakitnya secara tidak sadar, dan mulai merasakannya juga.

Saya menyadari bahwa saya harus mencari ke dalam. Mengapa saya mengalami tiga insiden karma penyakit dalam satu bulan? Apa sebenarnya masalah saya? Saya pasti memiliki celah kebocoran besar yang mengundang penganiayaan oleh kekuatan lama.

Sebuah pikiran muncul di benak saya ketika saya hendak pergi tidur malam itu: “Saya tidak boleh memperlakukan praktisi ini dengan Qing. Seharusnya saya peduli padanya tapi tidak merasakannya. Saya mengundang kesengsaraan karena saya ingin merasakan sakitnya. Saya mengakui rasa sakitnya, dan saya mengakui penganiayaan terhadapnya.”

Pikiran saya langsung menjadi jernih. Saya melenyapkan dan menyangkal gangguan dengan pikiran lurus, dan saya melafalkan Fa. Tiba-tiba, semua rasa sakit itu hilang. Menakjubkan.

Saya berterima kasih kepada Guru karena menjaga kami sepanjang waktu. Saya juga berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi karena mengingatkan saya tentang apa arti pikiran lurus bagi seorang praktisi. Sebelumnya, pikiran pertama saya saat menghadapi kesengsaraan adalah meminta bantuan Guru. Sekarang saya telah belajar untuk mencari ke dalam terlebih dahulu. Saya juga belajar Fa lebih banyak dan melafalkan Fa lebih banyak. Saya melakukan tiga hal dengan baik dan mengukur diri saya terhadap Fa.

Kami harus melenyapkan semua keterikatan dan konsep manusia yang muncul dalam kultivasi. Kami seharusnya tidak mengakui campur tangan yang diatur oleh kekuatan lama, dan membuat alasan. Orang-orang yang telah menganiaya Dafa adalah sedang menghancurkan diri mereka sendiri. Karena kami memiliki misi membantu Guru meluruskan Fa dan menyelamatkan orang.

Setelah menyadari hal ini, saya menelepon praktisi dan berbagi pemahaman saya dengannya. Saya mengatakan kepadanya untuk menyangkal rasa sakit itu – dan tidak mengakuinya.

Kita memiliki Guru yang begitu agung dan Dafa yang begitu agung, jadi apa yang kita takutkan? Selama keyakinan kita kepada Guru dan Fa tetap teguh, kita dapat menembus rintangan apapun.

Saya ingin menutup dengan ajaran Guru:

“Manfaatkan waktu luang mengintrospeksi diri sendiri untuk menambah pikiran lurus
Bila mengetahui dengan jelas ada kekurangan, maju lagi dengan gigih.”
(“Arif dan Sadar,” Hong Yin II)