(Minghui.org) Kita berada dalam periode sejarah yang istimewa — Falun Dafa menyebar di dunia. Praktisi memperoleh kesehatan jasmani, pikiran dan karakter meningkat, menapaki jalur kembali ke jati diri yang asli. Memercayai Falun Dafa, melafalkan dengan tulus mantra sembilan karakter, mendapat perlindungan dari Dafa, mengusir kabut kehidupan, mendapatkan berkah. Semua makhluk bersyukur atas karunia penyelamatan Dafa.

Nenek melafalkan "Falun Dafa Hao (baik)" - jiwanya hidup kembali

(Oleh kontributor di Tiongkok) Nenek tinggal di desa, usianya 80 tahun lebih, sudah sakit-sakitan. Bulan Maret 2021, kerabat di desa menelepon saya, memberi tahu nenek sakit kritis, minta saya pulang kampung secepatnya. Saya adalah cucu sulung dalam keluarga, menerima kabar ini, bergegas menyelesaikan pekerjaan dan mengajukan cuti pulang kampung.

Setibanya di rumah, saya melihat rumah sudah dipenuhi orang. Meskipun ini adalah musim bercocok tanam yang sibuk, namun semuanya berkumpul, lebih lengkap dari reuni Tahun Baru. Paman telah membeli peti mati, hanya menunggu nenek menghembuskan napas terakhir.

Saya menatap nenek, ia terbaring lemah di tempat tidur sambil di-infus. Nenek menyapa saya dengan pandangannya, saya menyadari kondisi sakit nenek cukup parah. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana suasana hati nenek saat ini! Tiba-tiba muncul rasa iba, saya pikir saya harus menyelamatkan nenek. Saya pernah memberi tahu nenek fakta kebenaran Dafa sebelumnya, yang perlu saya lakukan adalah mencari kesempatan untuk mengingatkannya lagi.

Bibi kecil pamit ingin pulang karena ada urusan di rumahnya, semua orang keluar mengantarnya. Saya mengambil kesempatan ini, membisiki telinga nenek, saya berkata: "Nenek, lahir, tua, sakit dan mati adalah hal normal dalam kehidupan manusia, tidak ada yang bisa menghindarinya. Tetapi Anda berucap tulus, "Falun Dafa hao (baik), Zhen-Shan-Ren hao (Sejati-Baik-Sabar baik)." Setelah meninggal, raja neraka tidak menerima anda, anda akan diurus oleh Dafa, anda dapat memasuki alam yang baik." Nenek tidak berbicara, tetapi saya tahu nenek mendengarkan semua.

Tak lama kemudian, terjadi keajaiban. Perlahan nenek semangat kembali, kemudian bangkit duduk, semua orang terkejut. Bibi besar menghampiri saya dan berkata, “Nenekmu berkata, kamu telah mengajarinya sebuah ‘doa’.” Saya berkata, “Itu karena nenek mengatakan 'Falun Dafa baik', dan Shifu Dafa mengurusnya." Nenek berkata, "Terima kasih Shifu Dafa." Melihat situasi nenek yang membaik drastis, semua orang merasa lega.

Dengan dipapah istri sepupu di rumah paman, nenek bisa turun sendiri. Nenek memanggil saya agar duduk di sampingnya, meminta saya mengulangi lagi mantra sembilan karakter kepadanya. Saya mengulanginya dua kali, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Kemudian saya memberi nenek kartu berisi fakta kebenaran, memberi tahu nenek agar membaca sesuai tulisan di kartu. Melihat keadaan nenek, seluruh keluarga sangat bahagia.

Saya tahu nenek saya mengucapkan mantra sembilan karakter dengan tulus "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik" Shifu Dafa menanganinya, nenek mendapatkan limpahan karunia.

Karena jadwal kerja yang padat, saya bergegas pulang kembali. Beberapa hari kemudian, saya menelepon bibi menanyakan keadaan nenek, bibi besar mengatakan semua orang sudah kembali ke ladang, di rumahnya tinggal bibi besar, kakek, dan nenek bertiga saja. Sekarang seluruh keluarga percaya, mereka berkata: "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik."

Ayah berkata, "Bukan berterima kasih, itu syukur."

(Oleh kontributor dari Tiongkok) Beberapa tahun yang lalu, ayah saya menderita trombosis serebral. Setelah dirawat di rumah sakit, kondisinya sudah membaik. Ketika ayah dirawat di rumah sakit, saya pergi menjenguknya, saya berkata kepadanya, "Ayah, ayah dengan tulus melafalkan 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik', akan bermanfaat." Ayah berkata, "Ya, saya akan melafalkannya."

Saya mengklarifikasi fakta setiap kali saya menjenguknya, memberitahukan keindahan dan kebaikan Falun Dafa, agar ayah tidak memercayai kebohongan yang disebarkan rezim ateis Partai Komunis Tiongkok. Saat ayah tengah luang, dia akan melafalkan "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik". Ayah sudah keluar dari rumah sakit, tubuhnya pulih dengan cepat.

Di penghujung tahun 2020, ayah mengalami kecelakaan, ia terjatuh menimpa kakinya, kakinya mengalami disfungsi, ia juga sulit berbicara. Ayah dibawa dan diperiksa di rumah sakit, hasilnya ia mengalami infark serebral (stroke) berat, angina pektoris (nyeri dada), darah mengental, sangat parah.

Saat saya sedang merawatnya, saya lanjut memintanya melafalkan mantra sembilan karakter. Saya katakan, "Ayah, sekarang ayah melafalkannya bersama saya, 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik', mohon bantuan Guru Dafa, agar penyakit ayah cepat sembuh." Ayah mengikuti saya melafalkannya.

Setelah ayah keluar dari rumah sakit, ia tidak bisa mengurus dirinya sendiri, kali ini wajahnya muram, segala obat telah dicoba namun percuma saja. Saya berkata kepada ayah dengan sabar, "Kali ini tidak ada yang bisa membantu, hanya Dafa yang mampu menyelamatkan nyawa." Saya mengunduh musik Falun Dafa "Pudu" dan "Ji Shi" untuknya; saya juga mengunduh Radio Minghui "Sekilas Pikiran Baik dan Jahat", juga siaran budaya warisan dewata untuk ia dengarkan.

Saya sekali lagi memintanya melafalkan "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik" setiap pagi. Kemudian saya mengajari ayah bersila ganda. Saya katakan, "Ayah melafalkannya sambil bersila, efeknya akan lebih baik." Ayah benar-benar melafalkannya, ia juga mendengarkan "Pudu", "Ji Shi" juga siaran fakta kebenaran lainnya yang saya unduh untuknya.

Saat saya menjenguknya lagi, tubuh ayah pulih dengan cepat. Kali ini ayah dengan gembira berkata: "Saya melafalkan Dafa baik, tubuh saya terasa ringan. Saat saya bersila ganda, tubuh saya terasa nyaman semua.”

Tak lama ketika saya menengoknya lagi, ayah dengan gembira mengatakan dia tidak perlu menggunakan tongkat lagi. Senang sekali saya mendengarnya.

Saya sangat berterima kasih kepada Shifu yang telah menyelamatkan ayah saya. Saya berkata, "Ayah, Anda harus berterima kasih kepada Shifu, kepada Dafa." Ayah saya berkata, "Bukan berterima kasih, namun memanjatkan puji syukur." Ia merasa "puji syukur" lebih tulus daripada "terima kasih". Saya dapat melihat, ayah saya berterima kasih kepada Shifu dengan tulus hati.