(Minghui.org) Seorang mantan guru sekolah menengah berusia 43 tahun menderita gangguan mental dan menjadi lumpuh setelah dipenjara dan disiksa selama lebih dari 11 tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Orang tua Luo Wenbin harus merawatnya karena dia tidak bisa bekerja.

Saat dia mulai pulih, Luo, yang berasal dari Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, pergi untuk membagikan materi informasi tentang penganiayaan, dia ditangkap pada tanggal 1 September 2020. Saat dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Nanchang, ibunya yang sudah usia lanjut jatuh pada bulan Februari 2021 dan kemudian meninggal dunia. Ayahnya mengajukan permohonan kepada pihak berwenang agar Luo menghadiri pemakamannya, tetapi permintaannya ditolak.

Luo yang juga ditolak kunjungan keluarganya, diam-diam dijatuhi hukuman satu tahun. Dia baru-baru ini dibebaskan setelah menjalani hukuman.

Sebelum hukuman penjara satu tahun terakhirnya, Luo ditahan tiga kali dan dijatuhi hukuman penjara dua kali, pertama selama tujuh tahun dan kemudian selama empat setengah tahun. Selama dalam tahanan, dia ditahan di sel isolasi, menjadi sasaran cuci otak, dan disiksa. Sekolah tempat dia bekerja memecatnya. Ijazah perguruan tinggi dan lisensi mengajarnya disita.

Setelah Luo selesai menjalani hukuman penjara keduanya pada bulan Maret 2014, dia menderita sakit kepala terus-menerus, kejang-kejang, gemetar, dan terkadang berteriak tak terkendali. Dia dan keluarganya curiga penjaga telah memasukkan obat-obatan psikotropika ke dalam makanannya, suatu bentuk penyiksaan yang digunakan pada banyak praktisi.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Eleven Years of Torture and Imprisonment Leave Outstanding Teacher Debilitated