(Minghui.org) Pameran Seni Internasional Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar) dapat dilihat di Georgia Gwinnett College (GGC) di Lawrenceville, Georgia, sekitar satu jam perjalanan ke timur laut Atlanta dan dapat dilihat sampai tanggal, 19 November 2021. Upacara pembukaan pameran ini diadakan di student center pada tanggal, 25 Oktober.

Hampir 50 lukisan minyak dan cat air yang dipamerkan mencerminkan kekuatan batin dan keindahan Falun Dafa, mendokumentasikan penganiayaan yang sedang berlangsung di tangan Partai Komunis Tiongkok, dan menggambarkan perlawanan damai praktisi terhadap penindasan. Pameran ini mendapat sambutan hangat dari mahasiswa, dosen, dan staf.

Chloe Phong, presiden Klub Falun Dafa di GGC, memulai tur berpemandu yang memperkenalkan tema pertama pameran, “Kedatangan Sang Buddha.”

Pembicara pada upacara pemotongan pita (dari kiri ke kanan) adalah Dr. Logan Thomas, Chloe Phong, Dr. Rachel Nabulsi, dan Dr. Frank Tian Xie.

Berbicara pada upacara pembukaan, Dr. Rachel Nabulsi, penasihat Klub Falun Dafa, secara khusus berterima kasih kepada penyelenggara acara karena memberikan kesempatan kepada fakultas, staf, dan mahasiswa untuk “belajar tentang latihan damai Falun Dafa melalui media seni, yang melampaui bahasa dan mencapai inti pengalaman manusia. Gambar-gambar indah dan memilukan di sini adalah cara penting untuk membagikan kekuatan mereka yang membela keyakinan mereka dalam menghadapi penindasan yang keras.”

Salah satu lukisan yang menonjol bagi Dr. Nabulsi adalah “freed by faith” di mana seorang wanita muda (seorang praktisi Falun Dafa) berjalan keluar dari gerbang penjara sementara para penjaga sedang tidur. Itu mengingatkannya pada kisah Rasul Paulus, di mana Paulus juga dipenjarakan karena kepercayaannya tetapi kemudian secara ajaib dibebaskan. Dia juga sangat tersentuh oleh kesabaran dan belas kasih praktisi Dafa ketika dihadapkan dengan penganiayaan fisik yang mengerikan ini.

Beatriz Ramos di depan “The Call of Innocence”

Beatriz Ramos, seorang senior jurusan pendidikan dasar, meneteskan air mata saat melihat lukisan-lukisan itu. Dari satu lukisan ke lukisan lainnya, dia merasa seolah-olah telah memasuki kenyataan pahit para praktisi. Dia sangat tersentuh oleh lukisan “Illumination” di mana seorang wanita membaca buku Falun Dafa sambil menggendong bayinya yang sedang tidur. Beatriz ingat ketika ia tumbuh dewasa di mana ibunya akan membacakan Alkitab untuknya sebelum dia tertidur.

Beatriz juga tersentuh oleh lukisan “Golden Lotus” di mana seorang ibu muda dan bayinya yang baru lahir diperlihatkan setelah disiksa sampai mati. Dia menjelaskan, “Orang-orang yang melakukan ini tidak memiliki batasan. Tidak ada pengekangan, seperti, mereka tidak peduli jika anda bayi yang baru lahir. Mereka tidak memiliki rasa cinta. Jika itu adalah seseorang dalam keluarga mereka, bagaimana reaksi mereka jika melihat gambar itu?”

Alejandro Osorio di depan “The Call of Innocence”

Alejandro Osorio, mahasiswa tahun kedua, tidak percaya dengan kebrutalan penganiayaan. Dia berkata, “Saya melihat seluruh penderitaan manusia dan penganiayaan hanya dari sebuah kepercayaan, sesuatu yang sederhana seperti itu!” Dia sangat tersentuh oleh karya seni dan pesan di baliknya.

Irene Chanthavong (kiri) dan Dr. Nabulsi (kanan) di samping “Freed by Faith”

Irene Chanthavong, mahasiswa baru jurusan Bioskop, Studi Industri Hiburan, berusaha untuk tidak menangis saat melihat karya seni tersebut. Dia mengatakan bahwa lukisan itu sangat emosional, dan dia kagum dengan keberanian dan ketekunan praktisi Falun Dafa dalam menghadapi penganiayaan seperti itu. Sebagai seorang pecinta seni, Irene sangat terinspirasi dengan pameran tersebut, terutama lukisan “Pure Lotus”, sehingga ia ingin mulai melukis di atas kanvas lagi. Dia mengucapkan terima kasih yang tulus kepada penyelenggara karena telah menyelenggarakan acara dan mengundangnya.

Banyak pengunjung meninggalkan nama dan komentar mereka di buku catatan tamu, berterima kasih kepada para seniman dan penyelenggara atas kesempatan untuk melihat karya seni yang begitu indah, informatif, dan menggugah pikiran. Banyak dari mereka berharap agar pihak kampus akan terus menghadirkan lebih banyak acara seperti ini ke kampus.

Pameran ini akan dipamerkan hingga tanggal, 19 November.

Pameran Seni Zhen-Shan-Ren di Georgia Gwinnett College