(Minghui.org) Hati seseorang adalah platform untuk menunjukkan pengendalian dirinya, dan hati seorang praktisi adalah batu ujian untuk menguji kondisi kultivasinya. Saya ingin berbagi beberapa pemahaman saya baru-baru ini tentang masalah ini.

Ketika suatu benda dibiarkan di satu tempat untuk waktu yang lama, benda itu secara bertahap dapat menjadi rusak dan membusuk. Kita mungkin menganggap hati kita sebagai tempat untuk menyimpan sesuatu. Para praktisi diharapkan untuk terus-menerus melepaskan keterikatan manusia dan melepaskan hal-hal yang cenderung kita pegang. Namun, dalam latihan kultivasi, jika seseorang berhenti bergerak maju, dia pasti akan terpeleset ke belakang.

Ketika kita merasa sulit untuk melepaskan sesuatu di hati kita (pikiran), sesuatu itu akan mencemari bidang dimensi kita dari waktu ke waktu. Ketika tercermin dalam kultivasi kita, lingkungan kita akan tampak kacau dengan masalah dan konflik, membuat kita merasa cemas dan lelah.

Ketika kita gagal untuk menyadari bahwa semua ini adalah akibat dari degenerasi hati kita, kita mungkin akhirnya menyimpan debu di sekitar tubuh kita. Kita tampaknya berkultivasi dan membersihkan zat-zat buruk, padahal sebenarnya kita telah mengabaikan apa yang Guru telah katakan kepada kita dalam “Menenangkan Eskternal dengan Berkultivasi Internal” (“Petunjuk Penting Gigih Maju”) dan “Sebagai orang Xiulian, mengintrospeksi ke dalam adalah sebuah pusaka,” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. 2009,” Ceramah Fa di Berbagi Tempai 9)

Pemahaman saya adalah bahwa ketika seorang praktisi terlalu mementingkan hal-hal materi di dunia manusia, dia akan menambahkan beban di hatinya. Xinxing (sifat hati/pikiran) seorang praktisi secara langsung menentukan tingkatnya dalam kultivasi. Oleh karena itu, semakin seseorang dapat melepaskan sesuatu, semakin baik; semakin sedikit orang yang peduli dengan hal-hal materi, semakin baik. Jika kita menganggap kepentingan materi terlalu serius, kita akan menambahkan beban pada hati, dan itu akan terasa semakin berat. Kekuatan Gong seseorang akan terpengaruh dan ia tidak akan dapat membuat kemajuan apapun. Akibatnya, seseorang tidak dapat melihat atau merasakan peningkatan apa pun dan mungkin menurun dalam kultivasi.

Beberapa hari yang lalu, saya dihadapkan dengan masalah membuat pilihan di hati saya. Saya benar-benar bingung karena saya tidak bisa melihat solusi untuk masalah yang saya alami, jadi saya hanya menahannya tanpa daya.

Kemudian saya memikirkan Guru dan ajaran Fa. Saya mulai menyeimbangkan hati saya dan mencoba untuk menganggap ringan apa yang terjadi sehingga saya tidak menambah beban di hati saya. Saya terus melafalkan ajaran Guru, mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya tidak akan menyimpan berbagai benda ini di dalam hati saya, juga tidak akan membiarkan mereka mengotori bidang dimensi saya.

Namun, saya merasa sangat buruk pada saat itu dan agak lambat dalam pencerahan prinsip-prinsip Fa. Terkadang, saya bahkan merasa putus asa dan tidak berdaya.

Suatu pagi, putra saya memberi tahu saya bahwa dia melihat Guru dalam mimpinya: “Guru memegang tangan saya dan menuntun saya ke depan. Ada banyak orang yang mengikuti di belakang kami,” kata putra saya dengan gembira.

Saya menangis tersedu-sedu mendengar apa yang dia katakan. Anak saya bingung dan bertanya mengapa saya menangis.

“Guru tahu sangat sulit bagi kita untuk mengatasi rintangan ini, jadi Guru mendorong kita dengan memberi tahu kita, 'Guru bersama kalian, jadi jangan takut.'”

“Itu benar, Bu,” kata putra saya, “Saya merasa sangat sedih tadi malam, dan pikiran saya dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang mengganggu, tetapi saya merasa jauh lebih baik hari ini.”

“Guru ada di samping kita,” kata saya kepada putra saya, “Guru tahu bagaimana perasaan kita saat ini.”

Kami berdua merasa sangat berterima kasih atas belas kasih dan kasih sayang Guru yang luar biasa.

Tiba-tiba, saya merasa dapat melihat cahaya di ujung terowongan, dan sepertinya saya telah memperoleh pemahaman mendalam tentang apa yang Guru ajarkan kepada kita.

Saya menyadari bahwa ajaran Guru adalah mercu suar penuntun dalam kultivasi kita, dan apa yang disebut masalah yang kita alami sebenarnya hanyalah ujian atas keyakinan kita pada Fa.

Saya mengerti dari ajaran Guru bahwa semua pengikut Dafa memiliki kewajiban historis untuk menyempurnakan dan memenuhi diri kita sendiri melalui kultivasi, dan kita masing-masing dan semua makhluk yang kita wakili perlu berasimilasi dengan hukum alam semesta yang agung untuk memiliki masa depan yang cerah. Oleh karena itu, kondisi kultivasi kita juga berdampak pada masa depan makhluk hidup yang kita wakili.

Saat saya memikirkan ajaran Guru, saya merasa lebih baik lagi dan tidak lagi merasa lelah. Saya mulai menerima “tantangan berat” yang saya hadapi dengan lebih ringan dan merasa bahwa konsep pikiran manusia dalam pikiran saya sebenarnya sangat sepele dan tidak berdasar, sangat tidak mampu dan berlebihan, dan semuanya bertentangan dengan prinsip-prinsip Fa yang telah Guru ajarkan kepada kita.

Ketika pikiran (xinxing) kita mencapai standar yang dituntut Fa, keajaiban akan terjadi, karena itu adalah manifestasi Fa pada tingkat yang berbeda.

Saat saya menulis pengalaman ini, saya tidak dapat menahan perasaan yang kuat di dalam hati saya: Sungguh luar biasa memiliki Guru yang membimbing kita! Kita sangat beruntung telah memperoleh Fa!