(Minghui.org) Peduduk asli dari Kota Yushu, Provinsi Jilin sedang menunggu putusan setelah dua kali sidang pengadilan atas keyakinan spiritualnya pada Falun Gong. Istri Yu Chunbo juga ditahan karena keyakinannya, dan putri remaja mereka berjuang untuk menjaga dirinya sendiri. Setelah kehilangan adik laki-lakinya karena penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 2007, kesehatan ibu Yu semakin menurun setelah penangkapannya tahun lalu, dan dia sekarang lumpuh.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Yu Chunbo dan istrinya Li Fengxia, yang tidak berlatih Falun Gong, membuka warung pagi di Kota Changchun, Provinsi Jilin untuk mendukung putri mereka bersekolah di sekolah menengah. Pasangan itu ditangkap pada tanggal 12 November 2020, karena keyakinan Yu pada Falun Gong. Sejak itu dia ditahan di Pusat Penahanan No.2 Kota Changchun dan istrinya di Pusat Penahanan No.4 Kota Changchun.

Pasangan itu muncul dua kali di Pengadilan Distrik Chaoyang, pertama pada tanggal 24 Mei dan kemudian sekitar tanggal 12 September 2021. Hakim ketua, Wang Yanan, tidak memberi tahu keluarga atau pengacara mereka tentang sidang pertama, yang dilakukan melalui konferensi video. Dia buru-buru melewati sesi sidang dalam lima menit dan tidak membiarkan pasangan itu membela diri.

Meskipun hakim Wang mengindikasikan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menghukum pasangan itu pada sidang kedua, dia menolak untuk membebaskan mereka dan memperpanjang waktu bagi polisi untuk mengumpulkan bukti-bukti terhadap mereka.

Ayah Yu yang berusia 70 tahun sering mengunjungi berbagai instansi pemerintah, termasuk kantor polisi dan kejaksaan, untuk meminta pembebasan pasangan itu, tetapi tidak berhasil. Pada saat yang sama, ibu Yu menderita kondisi medis yang kritis. Dia terkulai dan ngompol.

Yu sendiri mengalami kondisi medis dan telah dirawat di rumah sakit dua kali. Dia mengalami kesulitan makan dan berat badannya turun drastis.

Ini bukan pertama kalinya Yu menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya ditangkap pada tahun 2000 dan dihukumn dua tahun di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou.

Saat dia menjalani hukuman, adik laki-lakinya, Yu Chunhai, juga ditangkap karena berlatih Falun Gong dan dipenjara di kamp kerja paksa yang sama. Penyiksaan dan kerja intensif berdampak pada kesehatan Yu Chunhai. Dia berjuang dengan kesehatan yang buruk selama tiga tahun setelah dibebaskan dan meninggal pada 21 Januari 2007, pada usia 32 tahun.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Judge Rushes Through Hearings of Three Falun Gong Cases in Less Than Five Minutes Each

Having Lost One Son to the Persecution of Falun Gong, Elderly Father Calls for Another Son’s Release