(Minghui.org) Gao Guoyuan, seorang praktisi Falun Gong di Kota Zunyi, Provinsi Guizhou, ditangkap pada Juni 2021 dan telah ditahan tanpa komunikasi sejak itu. Ini adalah kedua kalinya pada tahun ini dia ditangkap.

Gao, 49 tahun, setelah dia mulai berlatih Falun Gong, dia telah mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang yang lebih baik, dan mendapat banyak manfaat baik secara fisik maupun mental. Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong pada 20 Juli 1999, Gao ditangkap, ditahan, dan dianiaya di kamp kerja paksa, pusat penahanan, dan pusat pencucian otak beberapa kali karena menegakkan keyakinannya.

Dipaksa Makan Kotoran dan Minum Air Seni Selama Tiga Tahun Masa Kamp Kerja Paksa

Gao ditangkap pada tahun 2001 dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Zhongba di Provinsi Guizhou untuk menjalani hukuman tiga tahun.

Penjaga Zhen Wei dan Yun Changchun menghasut pecandu narkoba Guo Lin dan Ren Hongjiang untuk memukuli Gao pada pertengahan Mei 2004. Setelah dia pingsan, mereka menuangkan air dingin untuk membangunkannya. Seluruh tubuh Gao memar. Dia tidak bisa berjalan selama beberapa bulan, dan dia juga mengalami gangguan mental. Para pelaku narkoba memaksanya untuk makan kotoran dan minum air seni.

Peragaan Penyiksaan: Pemukulan

Masa Kamp Kerja Paksa Kedua

Gao dan istrinya pindah ke Provinsi Guangdong untuk mencari nafkah setelah dia dibebaskan. Dia ditangkap lagi di Kota Dongguan pada 30 Agustus 2007 dan ditahan di Pusat Penahanan Dongguan. Istrinya harus meninggalkan anak mereka yang berusia 7 tahun di rumah ketika dia sering mengunjungi kantor polisi dan pusat penahanan, sambil menggendong bayinya yang berusia satu bulan, untuk meminta pembebasan Gao.

Setelah satu bulan upaya gigih, dia akhirnya diizinkan untuk melihat suaminya pada tanggal 30 September. Gao sangat kurus. Dia diborgol, tangannya terluka dan dibalut dengan kain kasa, dan wajahnya pucat. Gao mengatakan kepadanya bahwa dia dipaksa untuk melakukan kerja paksa selama lebih dari sepuluh jam setiap hari, tetapi dia tidak diizinkan untuk makan makanan biasa, dan dipaksa untuk makan sisa makanan orang lain.

Ilustrasi: Kerja paksa di penjara

Gao dijebloskan ke kamp kerja paksa kedua selama 18 bulan, dan dibawa ke tim yang “dikelola secara khusus” di Kamp Kerja Paksa Sanshui Provinsi Guangdong pada 16 November 2007. Dia dipukuli, dirantai, dan disetrum dengan tongkat listrik. Para penjaga juga melarangnya tidur. Gao dibebaskan pada 24 Januari 2009.

Ilustrasi penyiksaan: Tangan dan kaki dirantai bersama

Ketika Gao sedang menjalani hukuman, saudara perempuannya, Gao Qiying, yang cacat dan mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2000, ditangkap pada 12 Juni 2008. Gao Qiying kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Yanai di Guizhou dan meninggal karena penyiksaan pada 11 Februari 2010 di usianya yang baru 40 tahun.

Dianiaya di Pusat Pencucian Otak Lannigou di Guiyang

Istri Gao kemudian pindah kembali ke Kota Longkeng di Provinsi Guizhou bersama anak-anak mereka. Ketika Gao kembali ke rumah untuk mengunjungi mereka pada bulan Oktober 2010, dia ditipu oleh komite lingkungan setempat untuk pergi ke kantor mereka, dengan alasan perlu mengisi dokumen untuk subsidi pendapatan rendah untuk mendiang anak saudara perempuannya. Dia ditangkap segera setelah tiba di komite lingkungan, kemudian dibawa ke Pusat Pencucian Otak Lannigou di Guiyang, di mana dia ditahan selama tiga bulan.

Pada 13 Januari 2011, setelah Gao dibebaskan dari kelas cuci otak, ia diperintahkan untuk menelepon Kantor Polisi Longkeng dan direktur komunitas secara teratur untuk melaporkan keberadaannya.

Dianiaya di Pusat Penahanan Niushan di Kota Dongguan

Istri Gao memiliki studio foto kecil di Kota Longkeng untuk memenuhi kebutuhan. Kantor polisi setempat dan komite lingkungan sering melecehkan dan mengawasinya, dan sering menanyakan situasi Gao.

Puluhan polisi bersenjata dan petugas berpakaian preman tiba-tiba masuk dan menggeledah studio pada November 2011. Mereka mengambil tiga komputer yang digunakan untuk berbisnis. Sang istri pergi ke kantor polisi dan menuntut pengembalian komputer. Polisi mengatakan bahwa komputer tersebut hilang dan menolak untuk mengembalikannya. Polisi juga mengikatnya dengan erat ke alat penyiksaan bangku harimau sampai tengah malam. Ayahnya meninggal karena kesedihan dan kemarahan di rumah hari itu.

Gao ditangkap lagi di Dongguan pada 4 Juni 2012. Dia dibawa ke Pusat Penahanan Niushan pada hari berikutnya. Dia menjadi kurus setelah lebih dari sebulan disiksa.