(Minghui.org) Penduduk Kota Lingwu, Provinsi Ningxia menjalani masa dua tahun karena berlatih Falun Gong baru-baru ini didiagnosa dengan kanker payudara, kista hati dan batu empedu.

Pusat Penahanan Kota Wuzhong mengerahkan petugas untuk mengawasi Yan Ying dengan ketat ketika ia menjalani pengobatan di Rumah Sakit Wuzhong. Hanya satu anggota keluarga yang diperbolehkan menemaninya.

Kota Wuzhong letaknya sekitar 14 mil (sekitar 22,5 km) dari Kota Lingwu.

Akibat protes dari keluarga dan pengacara, pusat penahanan akhirnya setuju memberikan pembebasan bersyarat medis pada Yan dan petugas telah meninggalkan rumah sakit. Ia menjalani pengangkatan payudara dan masih berada di rumah sakit, ditemani oleh keluarganya di waktu berita ini ditulis.

Yan, 58, mengidap penyakit yang tidak terdiagnosis setelah melahirkan pada tahun 1989. Tangannya akan mati rasa saat menyentuh air dingin dan dia akan berkedut atau bahkan kejang setelahnya. Dia mengalami lebih banyak penyakit di kemudian hari, termasuk penyakit jantung rematik, gastritis, adnexitis (radang saluran tuba dan ovarium), radang rongga perut, rinitis alergi, dan neuralgia trigeminal (nyeri dari saraf trigeminal di wajah). Tiga bulan setelah dia mulai berlatih Falun Gong, semua gejalanya hilang.

Sementara kecacatannya akibat polio masa kanak-kanak tetap ada, Yan bisa hidup normal tanpa masalah medis lainnya. Namun, setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai, dia menjadi sasaran karena memegang teguh keyakinannya.

Yan tinggal di sebuah rumah bertingkat, dengan toko di lantai bawah digunakan oleh menantu perempuannya untuk menjalankan bisnis fotografi dan fotokopi. Pada 10 Februari 2021, lebih dari selusin petugas dari Kota Lingwu masuk ke toko dan menemukan Yan di sana. Mereka menanyainya tentang berapa banyak salinan materi Falun Gong yang telah dia berikan kepada praktisi lokal lain sebelumnya. Mereka menghabiskan empat jam mencari di toko serta ruang tamu di lantai atas. Komputer dan peralatan percetakan menantu perempuannya semuanya disita, yang terpaksa menutup sementara bisnisnya.

Di hari berikutnya, Li Haitao, kepala Kantor Polisi Gaozha di Kota Wuzhong, memimpin sekelompok petugas untuk melecehkan dan mengintimidasi Yan beserta menantunya. Mereka menangkap Yang dan membawanya ke Kantor Polisi Gaozha

Pada 22 Februari, Yan dibawa ke Rumah Sakit Wuzhong untuk pemeriksaan fisik. Dokter memperingatkan polisi bahwa ia mengalami gejala kondisi medis dan seharusnya tidak ditahan, tapi mereka masih tetap membawanya ke Pusat Penahanan Wuzhong pagi-pagi sekali pada 23 Februari. Mereka memaksa memegang tangannya dan menyuruhnya mengisi beberapa formulir pemeriksaan fisik. Petugas pusat penahanan kemudian memberitahunya bahwa mereka mengetahui kondisi medisnya dan ia harus membayar biaya pengobatannya sendiri.

Selama tiga hari antara 21 dan 23 Februari ketika Yan diinterogasi di kantor polisi, polisi tidak menyediakan makanan untuknya. Ketika ia meminta mereka membelikan makanan dengan uangnya sendiri, seorang petugas berkata, “tidak apa-apa jika praktisi Falun Gong kelaparan.”

Polisi kemudian menyerahkan kasus Yan dan tiga praktisi Kota Wuzhong lainnya ke Kejaksaan Distrik Litong di Wuzhong. Empat praktisi dijatuh dakwaan pada 27 Maret dan disidang di Pengadilan Distrik Litong pada 5 Agustus.

Yan dijatuhi hukuman dua tahun dengan denda 5.000 yuan pada 14 September. Dari tiga praktisi lainnya, Ma Xiongde dan istrinya Zheng Fengying dijatuhi hukuman 1,5 tahun dengan denda 5.000 yuan; dan Zheng Yarong [Perempuan] diberikan satu tahun enam bulan, dengan masa percobaan dua tahun dan denda 5.000 yuan.

Yan, Ma, dan Zheng Fengying mengajukan banding atas putusannya, tapi mereka masih belum menerima tanggapan dari pengadilan yang lebih tinggi di waktu berita ini diturunkan.

Yan menderita kanker payudara, kista hati dan batu empedu setelah sembilan bulan penahanan di Pusat Penahanan Kota Wuzhong.

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Four Ningxia Residents Sentenced for Their Faith

Four Ningxia Residents Tried for Their Faith

Four Ningxia Residents Face Prosecution for Practicing Falun Gong

An Account of Persecution Experienced by a Disabled Person, Ms. Yan Ying from Lingwu City Ningxia Province