(Minghui.org) Enam puluh tiga (63) kasus praktisi Falun Gong yang dijatuhi hukuman karena keyakinan mereka dikonfirmasi oleh Minghui.org pada bulan November 2021.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan kultivasi jiwa dan raga, yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
63 kasus terbaru dikonfirmasi, termasuk 1kasus yang terjadi pada tahun 2020, 3kasus pada bulan Februari 2021, 2kasus pada bulan Juli 2021, 4kasus pada bulan September 2021, 23 kasus pada bulan Oktober 2021 dan 30 kasus pada bulan November 2021. Karena sensor yang ketat di Tiongkok, penganiayaan tidak selalu dapat dilaporkan tepat waktu, dan juga tidak semua informasi tersedia.
Para praktisi yang dihukum berasal dari 33 kota di 17 provinsi dan kotamadya. Shandong (10), Hebei (8), Liaoning (8) adalah tiga wilayah teratas dengan kasus terbanyak. Sisanya 14 wilayah melaporkan antara satu dan lima kasus.
Hukuman penjara yang diberikan kepada praktisi berkisar antara 6 bulan sampai 10 tahun, dengan rata-rata tiga tahun dua bulan. Beberapa praktisi yang diberikan hukuman yang lama juga dikenakan denda yang berat. Seorang praktisi Provinsi Guizhou yang dijatuhi hukuman sepuluh tahun, didenda 50.000 yuan oleh pengadilan. Uangnya yang berjumlah 80.000 yuan juga disita oleh polisi ketika rumahnya digeledah. Penduduk Provinsi Guangdong lainnya yang dijatuhi hukuman delapan tahun didenda 80.000 yuan.
Enam belas praktisi yang dihukum, berusia 60 tahun atau lebih, termasuk mereka yang berusia 70-an dan 80-an. Seorang praktisi yang berusia 79 tahun dijatuhi hukuman empat tahun.
Penyebab beberapa praktisi dihukum dikarenakanmenceritakankepada orang-orang tentang bagaimana Falun Gong menyembuhkan penyakit mereka; beberapa lainnya dihukum karena membangkitkan kesadaran orang-orang tentang penganiayaan terhadap Falun Gong; dan seorang wanita dipenjara hanya karena memasang bait berisi pesan tentang Falun Gong di pintu rumahnya.
Berikut ini adalah cuplikan kasus yang dilaporkan pada bulan November 2021. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh di sini (PDF) .
Hukuman Berat
Tiga Warga Guizhou Dihukum Hingga Sepuluh Tahun
Tiga warga Distrik Baru Guian (distrik setingkat kota), Provinsi Guizhou, dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Distrik Nanming di Kota Guiyang pada tanggal 25 Oktober 2021.
Zhang Tingxiang (pria) dijatuhi hukuman sepuluh tahun dengan denda 50.000 yuan. Zhang Wei (wanita) dijatuhi hukuman delapan tahun dengan denda 30.000 yuan. Pang Ping (wanita) dijatuhi hukuman tiga tahun dengan denda 10.000 yuan.
Zhang, 58 tahun, dan Pang, 62 tahun, keduanya pensiunan karyawan pabrik mesin, ditangkap pada tanggal 18 April 2019 saat membagikan materi informasi tentang Falun Gong.
Zhang, 52 tahun, seorang karyawan pabrik mesin lainnya, ditangkap di rumahnya pada tanggal 21 April 2019, oleh lebih dari 30 petugas. Polisi menyita buku-buku Falun Gong, komputer, ponsel, dan uang tunai 80.000 yuan. Keluarganya sering mengunjungi pusat penahanan untuk mengunjunginya, namun setiap kali ditolak dan hanya diizinkan memberikan uang tunai untuknya.
Hakim ketua, Yi Li, secara aktif berpartisipasi dalam menghukum praktisi Falun Gong. Dia sebelumnya menghukum Tian Deyu (wanita), 70-an tahun, pada tahun 2018 dan Li Yuanyou (wanita) pada tahun 2020, keduanya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.
Pria Guangdong Dijatuhi Hukuman dan Denda Berat
Zeng Fanjie (pria), dari Kota Meizhou, Provinsi Guangdong, baru-baru ini dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dengan denda 80.000 yuan.
Zeng ditangkap di rumahnya pada tanggal 26 Januari 2021. Dia hadir dua kali di Pengadilan Distrik Kabupaten Mei, pertama pada tanggal 20 Juli dan kemudian pada tanggal 23 September 2021. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan memperdebatkan tentang kurangnya dasar hukum atas penganiayaan tersebut. Keluarga Zeng menghadiri persidangan kedua, yang hanya berlangsung selama 20 menit.
Zeng bukan satu-satunya di keluarganya yang dianiaya karena berlatih Falun Gong. Ayahnya, Zeng Haiping, ditangkap pada tanggal 21 Juni 2018, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada bulan Maret 2019. Ayah mertuanya, Zhu Xiansheng, menjalani hukuman lima tahun penjara dan dibebaskan pada akhir tahun 2020.
Lima Warga Hebei Dihukum Hingga Delapan Tahun Penjara Karena Keyakinannya
Lima warga Kota Tangshan, Provinsi Hebei dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 15 Oktober 2021 karena berlatih Falun Gong.
Geng Fuxia (wanita) dijatuhi hukuman delapan tahun dengan denda 10.000 yuan. Wei Guoshen (pria) dijatuhi hukuman tiga tahun delapan bulan dengan denda 5.000 yuan. Wang Xiuhong (wanita) dijatuhi hukuman tiga tahun dengan denda 3.000 yuan. Fu Ruiying (wanita) dijatuhi hukuman dua tahun dengan denda 3.000 yuan. Lu Caiyun (wanita) dijatuhi hukuman satu tahun lima bulan dengan denda 3.000 yuan.
Praktisi ditangkap dalam penyisiran polisi pada tanggal 18 Juni 2020. Geng, Fu, dan Wei kemudian dibebaskan dengan jaminan karena masalah kesehatan. Lu dan Wang tetap ditahan di Pusat Penahanan Nomor 1 Kota Tangshan.
Selama persidangan di Pengadilan Zunhua pada tanggal 15 September 2021, Wei bersaksi bahwa polisi menutupi kepalanya dengan kantong plastik berisi obat yang tidak diketahui sebanyak tiga kali dalam beberapa jam. Dia hampir mati lemas karena asap dan tidak bisa berhenti menangis. Dengan kepala berkabut, dia mengulangi apa yang dikatakan polisi kepadanya.
Jaksa menyatakan bahwa dari 18.400 yuan uang tunai yang disita dari Wei, polisi telah mengembalikan 8.400 yuan, yang menurut Wei tidak pernah dia terima. Wei menambahkan bahwa petugas Kantor Polisi Liushahe mengintimidasi dia dan menggeledah rumahnya lagi sebelum sidang. Polisi juga memaksanya untuk menandatangani dan menempelkan sidik jarinya pada dokumen yang menyatakan bahwa 10.000 dari 18.400 yuan yang disita darinya adalah denda yang dikenakan kepadanya, dan dia juga tidak boleh berharap untuk mendapat pengembalian 8.400 yuan yang tersisa.
Ketika Geng membela diri, diamenampilan beberapa kenang-kenangan Falun Gong yang digunakan sebagai alat bukti yang mendakwa dirinya dan praktisi lainnya. “Lihatlah! Bagaimana mungkin barang-barang ini bisa melemahkan penegakan hukum?” Dia juga mengatakan bahwa menjalankan keyakinannya adalah hak yang dilindungi secara konstitusional.
Penganiayaan secara Finansial oleh Polisi
Pria Shandong Dihukum Tiga Tahun, 170.000yuan Disita oleh Polisi
Huang Zhili (pria), seorang warga Kabupaten Mengyin, Provinsi Shandong, ditangkap di apartemen sewaannya pada tanggal 18 Desember 2020. Polisi menyita uang tunai 170.000 yuan yang telah dia siapkan untuk membeli rumah dan menolak mengembalikannya. Putra dan mertuanya juga ditangkap dan ditahan beberapa saat.
Huang sejak itu tidak diperbolehkan menerima kunjungan keluarga. Baru-baru ini dilaporkan bahwa dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada bulan Juli 2021 dan telah dibawa ke Penjara Provinsi Shandong.
Ini adalah kedua kalinya Huang, berusia 48 tahun, penduduk asli Kota Xuzhou, Provinsi Jiangsu, dijatuhi hukuman karena berlatih Falun Gong.
Huang pernah bekerja di departemen teknis pabrik papan gipsum dan memenangkan penghargaan “10 Di Bawah 30”. Dia kehilangan pekerjaan setelah dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wuxi di Provinsi Jiangsu menyusul penangkapan pada bulan April 2007. Karena menolak melakukan kerja paksa, dia ditahan di tim manajemen ketat selama 32 hari pada bulan Desember 2009.
Sementara sedang menjalani hukuman, istrinya kembali ke rumah orang tuanya di Mengyin bersama dengan putra mereka yang berusia 8 tahun. Huang juga pindah ke sana setelah dia dibebaskan. Setelah polisi Xuzhou mengetahuinya, mereka mengejarnya ke Mengyin dan mengancam akan membatalkan pendaftaran rumah tangga keluarganya untuk memaksanya melepaskan Falun Gong.
Wanita Shandong Dihukum Karena Keyakinannya - Ribuan Yuan Uang Tunai dan Mobil Disita oleh Polisi
Zang Shuling (wanita), seorang warga Kota Laoling, Provinsi Shandong, ditangkap pada tanggal 24 Maret 2021, saat bepergian ke Kabupaten Yanshan, Provinsi Hebei. Polisi menyita mobil dan barang-barang lainnya.
Polisi kemudian menyerahkan kasus Zang ke Kejaksaan Kota Laoling. Keluarganya menyewa pengacara untuknya, namun Huang Shuai, wakil ketua Pengadilan Kota Laoling, mencoba menghalangi pengacara untuk mewakilinya.
Zang diadili melalui sidang virtual pada tanggal 16 Oktober 2021. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Hakim memvonis 3,5 tahun pada tanggal 16 Oktober 2021.
Sebelum ditangkap, polisi datang ke rumahnya pada tanggal 2 Juni 2020. Sekretaris desa setempat yang menemani polisi, meminjam tangga dari salah satu tetangganya untuk polisi memanjat pagar. Tetangga lain melihat apa yang terjadi dan berkata kepada polisi bahwa adalah ilegal jika mereka memasuki rumah ketika tidak ada orang di dalamnya. Polisi tidak menghiraukan, dan menyita lebih dari 10.000 yuan tunai, dua deposito senilai 20.000 yuan, dan dua printer dari tempat tinggalnya. Kartu debitnya juga diambil dan rekening banknya dibekukan.
Empat Keluarga Petani Diperas oleh Polisi
Empat petani ditipu oleh polisi untuk pergi ke pusat penahanan, di mana mereka dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka pada Falun Gong.
Sun Yueqin (wanita), Xu Mingxia (wanita), Zhang Xifang (wanita) dan Zhang Meihua (wanita) adalah penduduk Kotapraja Xiedian, Kabupaten Guan, Provinsi Shandong. Mereka pertama kali ditangkap pada tanggal 12 September 2018, ketika pergi ke Kota Ying, Kabupaten Daming, Provinsi Hebei untuk mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong.
Petugas yang menangkap berasal dari Kantor Polisi Kota Ying. Hari berikutnya, Li Hongna dan beberapa petugas lainnya dari Departemen Kepolisian Kabupaten Daming membawa keempat wanita itu ke Pusat Penahanan Nomor 3 Kota Handan. Kabupaten Daming berada di bawah administrasi Kota Handan di Provinsi Hebei.
Petugas Li menggeledah rumah empat praktisi dan menyita banyak barang pribadi mereka. Anak-anak di rumah ketakutan dan menangis selama penggeledahan. Dilaporkan bahwa keluarga Zhang Meihua diperas lebih dari 100.000 yuan. Ponsel dan komputernya juga diambil. Suaminya mengalami trauma dan harus dirawat di rumah sakit selama sebulan setelah mengalami gangguan mental. Tiga praktisi lainnya diperas masing-masing setidaknya 30.000 yuan.
Zhang Meihua, Zhang Xifang dan Xu dibebaskan pada tanggal 2 November 2018. Sun dibebaskan empat hari kemudian.
Meskipun praktisi tidak pernah menerima kabar terbaru dari polisi tentang kasus mereka, mereka ditipu untuk pergi ke pusat penahanan pada tanggal 4 November 2021 oleh beberapa petugas dari Kantor Polisi Distrik Feixiang di Kota Handan.
Diumumkan bahwa Xu dan Zhang Meihua dijatuhi hukuman 1,5 tahun, sedangkan Sun dan Zhang Xifang masing-masing mendapat satu tahun. Tidak jelas pusat penahanan apa dan pengadilan mana yang menghukum para praktisi.
Keluarga praktisi juga tidak yakin mengapa Kantor Polisi Distrik Feixiang terlibat ketika mereka ditangkap oleh agen dari Kantor Polisi Kota Ying.
Menargetkan Lansia
Wanita Berusia 79 Tahun Dihukum Empat Tahun Karena Berlatih Falun Gong
Ketika keluarga Wang Jingcui menelepon polisi pada tanggal 15 Oktober 2021, untuk menanyakan kasusnya, mereka sangat terpukul mengetahui bahwa wanita berusia 79 tahun itu telah dijatuhi hukuman empat tahun karena berlatih Falun Gong. Pengadilan juga telah mengambil 10.000 yuan dari rekening banknya sebagai denda tanpa memberitahu keluarganya.
Wang, dari Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang, ditangkap pada bulan November 2019 setelah dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di pasar petani. Polisi menggeledah rumahnya dan membebaskannya dengan jaminan karena alasan kesehatan yang buruk, setelah menahannya di kantor polisi selama lima jam. Sejak itu, polisi sering menelepon putranya dan memerintahkan untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong atas namanya.
Meskipun kesehatan Wang menurun dan tidak dapat berjalan, polisi menangkapnya lagi di rumahnya pada tanggal 8 Mei 2021, dan membawanya ke Pusat Penahanan Nomor 2 Kota Daqing dengan kursi roda. Dia jatuh ke dalam kondisi kritis di sana dan disadarkan kembali. Pihak berwenang melarang kunjungan keluarga setelah membawanya kembali ke pusat penahanan.
Wang kemudian dijatuhi hukuman empat tahun oleh Pengadilan Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi Daqing. Tidak jelas apakah dia telah dibawa ke penjara pada saat artikel ini ditulis.
Sebelum hukuman terakhirnya, Wang, mantan karyawan Pabrik Produksi Minyak Daqing, telah ditangkap sebanyak enam kali. Dia dijatuhi hukuman penjara sebanyak dua kali dan dijatuhi hukuman kamp kerja paksa.
Dua Wanita, Usia 72 dan 80 tahun, Dihukum Karena Berlatih Falun Gong
Seorang jaksa di Kota Jining, Provinsi Shandong berjanji untuk tidak menuntut hukuman penjara terhadap dua penduduk setempat, Li Guirong (wanita) dan Song Chengkui (wanita), karena usia mereka yang sudah lanjut, namun dia tetap merekomendasikan hukuman penjara terhadap mereka, masing-masing 3 dan 1,5 tahun . Baik Li, 72 tahun, dan Song, 80 tahun, kemudian diberi hukuman sesuai yang direkomendasikan.
Kedua wanita lanjut usia itu pertama kali ditangkap pada bulan Juni 2020 saat sedang duduk di dekat Pengadilan Distrik Rencheng. Polisi menuduh mereka “mengepung pengadilan.” Rumah mereka digeledah dan mereka dibebaskan dengan jaminan.
Li ditangkap dan rumahnya digeledah lagi setelah dia dilaporkan menyebarkan materi informasi Falun Gong pada tanggal 10 April 2021. Polisi terus mengganggu keluarganya dan memeras kartu hadiah senilai 2.000 yuan dari putrinya, dengan menyatakan bahwa dengan memberikan hadiah tersebut kepada hakim, maka hukumannyaakan lebih ringan.
Setelah polisi menyerahkan kasus Li dan Song ke Kejaksaan Distrik Rencheng pada bulan Mei 2021, jaksa Li Na meyakinkan keluarga mereka bahwa mereka tidak perlu menyewa pengacara karena hakim kemungkinan besar akan memberikan masa percobaan terhadap dua praktisi karena usia lanjut mereka. Dia mengatakan tidak akan menuntut hukuman penjara.
Keluarga kedua praktisi mempercayai jaksa tersebut, namun ternyata jaksa kemudian kemudian merekomendasikan hukuman penjara selama 3 tahun dan 1,5 tahun untuk Li dan Song.
Ketika Li dan Song hadir di Pengadilan Distrik Rencheng pada tanggal 22 Juli 2021, hakim Xu Xinguo sering menyela mereka dan tidak mengizinkan mereka untuk menyelesaikan pembacaan pernyataan pembelaan.
Li dijatuhi hukuman tiga tahun dengan denda 10.000 yuan dan Song satu setengah tahun dengan denda 5.000 yuan pada tanggal 13 Agustus 2021. Setelah mereka mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Jining, keluarga mereka menyewa pengacara untuk mewakili mereka. Pengacara berulang kali meminta sidang kasus banding mereka, tetapi hakim Yu Jiansong dari pengadilan yang lebih tinggi menguatkan vonis asli mereka tanpa sidang.
Ketika polisi pergi ke rumah Song pada tanggal 9 November 2021 untuk membawanya ke penjara, dia mengatakan bahwa suaminya yang buta bergantung padanya untuk perawatan dan dia tidak bisa meninggalkannya sendirian. Petugas Yu Yongbo memerintahkan beberapa orang untuk membawa paksa Song ke bawah dan ke mobil polisi. Dia gagal dalam pemeriksaan fisik dan dibebaskan hari itu juga. Li, di sisi lain, dibawa ke fasilitas karantina pada hari berikutnya sebagai persiapan untuk pemenjaraan.
Wanita 72 Tahun Dihukum untuk Ketiga Kalinya
Karena mengajukan pengaduan terhadap penjaga penjara karena menyiksa dirinya saat dipenjara karena berlatih Falun Gong, Tan Changrong (wanita) ditangkap pada bulan Oktober 2018 dan dijatuhi hukuman tiga tahun tiga bulan pada bulan Oktober 2021.
Sejak rezim komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, Tan, dari Chongqing, telah berulang kali menjadi sasaran karena mempertahankan keyakinannya. Sebelum hukuman terakhirnya, dia dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa pada tahun 2001 dan dua kali dijatuhi hukuman di masa lalu—sembilan tahun pada tahun 2005 dan tiga tahun pada tahun 2015.
Saat menjalani hukuman pertamanya di Penjara Wanita Chongqing, Tan disiksa dan dipaksa bekerja selama lebih dari sepuluh jam sehari.
Selama masa hukuman keduanya, para penjaga, terutama Tang Anzhi, memukul dan mencaci makinya serta menyetrumnya dengan tongkat listrik untuk waktu yang lama. Para penjaga juga memaksa Tan berjongkok selama berjam-jam, melakukan pelecehan seksual dan tidak mengizinkannya menggunakan kamar kecil.
Setelah Tan dibebaskan, dia mengajukan pengaduan ke Departemen Kehakiman Kota Chongqing dan Departemen Administrasi Penjara pada tanggal 2 September 2018, menjelaskan penyiksaan yang dialaminya di penjara.
Alih-alih melihat keadilan ditegakkan, Tan ditangkap kembali pada tanggal 15 Oktober 2018, dan diadili di Pengadilan Distrik Jiangbei pada tanggal 15 November 2019.
Hakim pernah bertemu dengan Tan di Pusat Penahanan Distrik Jiangbei. Ketika dia menuntut pembebasan, hakim mengatakan akan mengabulkannya jika Tan sudah menulis pernyataan jaminan untuk melepaskan Falun Gong. Tan mangatakan bahwa tidak ada salahnya untuk memiliki keyakinan spiritual dan menolak untuk berkompromi.
Setelah ditahan selama lebih dari tiga tahun, Tan dijatuhi hukuman tiga tahun tiga bulan pada bulan Oktober 2021. Dia dijadwalkan akan dibebaskan pada tanggal 14 Januari 2022.
Setelah Dihukum selama 14 Tahun, Pria Tua Dihukum kembali selama 4,5 Tahun karena Keyakinannya
Wang Xinmin (pria), seorang warga Kota Mudanjiang berusia 72 tahun, penduduk Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman penjara, lima bulan setelah penangkapan terakhirnya selama penyisiran polisi pada tanggal 10 Juni 2021.
Pihak berwenang menyatakan bahwa tujuan dari penangkapan kelompok itu adalah untuk “menjaga keamanan” sehubungan dengan peringatan 1 Juli mendatang untuk merayakan berdirinya Partai Komunis Tiongkok.
Wang ditahan di Pusat Penahanan Mudanjiang. Pihak berwenang menolak untuk membebaskannya meskipun kadar gula darahnya sangat tinggi.
Wang hadir di Pengadilan Distrik Aimin pada tanggal 29 Oktober. Dia mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk dirinya sendiri. Dia baru-baru ini dijatuhi hukuman 4,5 tahun dengan denda 5.000 yuan.
Ini adalah untuk kedua kalinya Wang, seorang pensiunan ahli agronomi senior di Institut Penelitian Tembakau Heilongjiang, dijatuhi hukuman karena keyakinannya dalam dua dekade terakhir.
Dia sebelumnya ditangkap pada tanggal 22 Oktober 2003, dan dijatuhi hukuman 14 tahun di Penjara Mudanjiang. Dia menderita pankreatitis parah pada awal tahun 2014 dan dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis pada bulan Juni 2014. Sebelum dia pulih sepenuhnya, dia dibawa kembali ke penjara pada tanggal 4 Juni 2015, dan ditahan di sana hingga tahun 2016.
Wang Xinming pada saat dia dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis pada bulan Juni 2014
Ditargetkan karena Berbicara
Wanita Guangdong Dihukum Empat Tahun Karena Membicarakan Keyakinannya
Liu Jinhuan (wanita), dari Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, ditangkap pada tanggal 18 Mei 2020, setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong dan pandemi virus corona.
Dia hadir di Pengadilan Distrik Haizhu pada tanggal 12 November 2020. Jaksa Lin Jishen menuduhnya menempatkan materi informasi Falun Gong di gagang pintu kendaraan pribadi pada malam tanggal 6 Mei. Namun kesaksian yang diberikan oleh saksi Li Xiaoqin menyatakan bahwa materi tersebut adalah sudah ada di sana pada tanggal 6 Mei pukul 6 pagi, yang menunjukkan bahwa materi yang ditemukan oleh Li tidak didistribusikan oleh Liu.
Bukti penuntutan terhadap Liu juga termasuk lebih dari 1.000 brosur Falun Gong yang diklaim polisi telah disita dari rumahnya. Namun brosurtersebut tidak pernah muncul dalam daftar sitaan yang disediakan oleh polisi, yang juga tidak diverifikasi soleh dirinya, sebagaimana yang diamanatkan oleh hukum.
Dua pengacara Liu mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Mereka berpendapat bahwa tidak ada hukum yang mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok. Sementara jaksa menuduhnya "merongrong penegakan hukum," dia gagal memberikan bukti untuk menunjukkan penegakan hukum apa yang dirusak olehnya dan bagaimana caranya.
Hakim mengabaikan pembelaan pengacara, sebaliknya mengulangi pernyataan jaksa tentang berapa banyak barang yang diduga disita dari Liu dan berapa banyak materi yang didistribusikan olehnya.
Hakim menghukum Liu empat tahun dengan denda 5.000 yuan pada tanggal 16 November 2021.
Liu Jinhuan
Kenang-kenangan Falun Gong dan Hukuman Tiga Tahun Penjara
Wu Lihua (wanita) dan Jia Zhiqiang (pria), dari Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, berbicara dengan seorang pria di jalan tentang Falun Gong pada tanggal 29 Mei 2021 dan memberinya kenang-kenangan Falun Gong. Setelah mereka berpisah, pria itu melaporkan kedua praktisi tersebut ke polisi, yang segera datang dan menangkap mereka.
Seorang petugas dari Kantor Polisi Minzhu memaksa praktisi untuk mengungkapkan alamat mereka dan kemudian menggeledah rumah mereka. Buku-buku Falun Gong Wu, foto pendiri Falun Gong, beberapa kenang-kenangan Falun, laptop, dan uang kertas 5.000 yuan yang bertuliskan informasi tentang Falun Gong disita. (Karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, banyak praktisi Falun Gong menggunakan cara-cara kreatif untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan, termasuk membubuhkan informasi pada uang kertas.)
Polisi hanya mencatat uang tunai 3.000 yuan dalam daftar penyitaan dan tidak pernah memberikan penjelasan ke mana perginya uang 2.000 yuan lainnya. Jia, di sisi lain, memiliki dua buku Falun Gong yang diambil dari rumahnya.
Wu dimasukkan ke dalam penahanan kriminal dan ditahan di Pusat Penahanan Nomor 2 Kota Harbin. Kejaksaan Distrik Shuangcheng menyetujui penangkapannya dan kemudian mendakwa serta menuduhnya memiliki uang kertas yang memuat pesan-pesan tentang Falun Gong.
Jia dibebaskan setelah 15 hari di Penjara Kota Harbin dan dibebaskan dari tuntutan.
Wu hadir di Pengadilan Distrik Daoli pada tanggal 30 Oktober 2021. Hakim tidak mengizinkan keluarganya menghadiri sidang. Putranya diberitahu pada tanggal 17 November 2021 bahwa dia dijatuhi hukuman tiga tahun.
Seorang wanita berusia 73 tahun yang memuji Falun Gong karena membuatnyabisa berdiri setelah terbaring di tempat tidur selama dua tahun, dia ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman 2,5 tahun karena memberi tahu orang-orang tentang kesembuhannya yang ajaib. Chen Huan diizinkan untuk menjalani hukuman di rumah, tetapi baru-baru ini dia ditangkap lagi dan ditahan tanpa komunikasi sejak saat itu.
Chen Huan
Chen, penduduk asli Provinsi Heilongjiang, menderita stroke pada tahun 2006 dan terbaring di tempat tidur selama dua tahun berikutnya. Dokter mengeluarkan beberapa pemberitahuan terkait kondisi kritisnya.
Putri bungsu Chen, yang bekerja di Kota Dalian, Provinsi Liaoning, membawanya ke Dalian untuk merawatnya. Pada bulan Desember 2008, Chen diperkenalkan dengan Falun Gong oleh seorang penduduk setempat. Setelah tiga hari berlatih, dia bangun dari tempat tidur dan memasak untuk putrinya.
Karena rasa terima kasih yang mendalam terhadap Falun Gong atas manfaat yang dia alami, Chen menghabiskan banyak upaya untuk berbagi kisah yang dia alami kepada orang-orang, dengan harapan lebih banyak orang yang akan mendapat manfaat dari latihan tersebut. Dia pertama kali ditangkap pada bulan Desember 2010, setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi Falun Gong dan ditahan di Kantor Polisi Wanli selama dua hari. Hanya setelah dia menderita tekanan darah tinggi, polisi membebaskannya.
Selama masa pandemi pada tahun 2020, Chen dilaporkan lagi pada bulan Mei karena mendistribusikan materi informasi Falun Gong. Dia ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Wanli yang sama dan dibebaskan pada malam hari.
Polisi kemudian menyerahkan kasus Chen ke kejaksaan, yang kemudian mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Pulandian. Meskipun pengadilan memerintahkan agar dia ditahan kembali pada akhir tahun 2020, Chen dibebaskan dua hari kemudian karena alasan kesehatannya.
Pengadilan memerintahkan penangkapan Chen lagi pada bulan April 2021. Dia ditahan di kurungan logam selama tiga hari dan menderita tekanan darah tinggi yang berbahaya. Beberapa hari setelah dibebaskan, hakim menghukum Chen 2,5 tahun dan mengizinkan dia menjalani hukuman di rumah.
Polisi mengawasi kehidupan Chen sehari-hari. Dia ditangkap oleh Zhang Junchi, seorang petugas dari Kantor Polisi Wanli, di luar rumah putrinya pada tanggal 16 Agustus 2021. Dia telah ditahan tanpa komunikasi sejak saat itu.
Pensiunan Guru Mendapat Hukuman 3,5 Tahun Karena Menceritakan Manfaat Kesehatan Falun Gong
Wang Jiemei (wanita), seorang pensiunan guru berusia 60 tahun di Kota Fushun, Provinsi Liaoning, dahulu menderita kolesistitis parah dan insomnia. Seiring suaminya yang juga berjuang dengan kesehatan yang buruk, sebagian besar pekerjaan rumah dipikul oleh Wang, yang membuatnya terus-menerus marah dan mudah tersinggung. Tak lama setelah Wang mempelajari Falun Gong, dia mendapatkan kembali kesehatannya. Dia dipenuhi dengan energi dan pikirannya diperluas.
Setelah virus corona merebak di Tiongkok, Wang merasa terdorong untuk menceritakan tentang kekuatan penyembuhan Falun Gong kepada publik, agar lebih banyak orang dapat memperoleh manfaat dari latihan tersebut. Karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di sekitar Kota Shenyang, dia dilaporkan pada tanggal 21 Februari 2021, dan ditangkap oleh petugas Kantor Polisi Gaokan di Shenyang.
Setelah hampir sembilan bulan di Pusat Penahanan Nomor 1 Kota Shenyang, Wang diadili oleh Pengadilan Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi di pusat penahanan pada tanggal 11 Oktober.
Sebelum sidang, pusat penahanan menuntut agar pengacara dan pembela keluarganya menyerahkan riwayat perjalanan mereka dalam 30 hari terakhir, serta surat dukungan dari tempat kerja atau komite tempat tinggal mereka untuk memverifikasi riwayat perjalanan. Karena pengacara telah melakukan perjalanan ke luar kota untuk sidang lain, ia juga diharuskan menyerahkan tes molekuler negatif atas virus corona.
Sidang berlangsung di ruang kunjungan seluas 100 kaki persegi dengan dua baris kursi. Kecuali panitera Duan Kexin, yang duduk di kursi untuk mengetik proses pengadilan, hakim ketua, Yang Song, seorang juri dan juru sita semuanya berdiri selama persidangan. Dua hakim lainnya hanya bisa berdiri di lorong. Jaksa, Hou Yu dan Wei Xiaoxue, berbagi kursi dan duduk bergantian. Pengacara dan pembela keluarga Wang berbagi kursi lainnya. Wang tetap duduk di belakang pagar besi. Keluarganya dilarang menghadiri sidang, karena mereka tidak bisa mendapatkan surat dukungan dari kantor komunitas.
Pengacara Wang mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Dia mengatakan bahwa tidak dapat diterima jika polisi menangkap dan menahan Wang selama lebih dari setengah tahun hanya karena dia telah mengatakan beberapa patah kata kepada orang lain. Saat jaksa mendakwanya dengan dalih standar "merusak penegakan hukum," pengacara bertanya bagaimana cara Wang merusak penegakan hukum dan penegakan hukum apa yang dirusak.
Pengacara menambahkan bahwa polisi melanggar prosedur hukum saat menangani kasus Wang, termasuk menggeledah rumahnya tanpa surat perintah penggeledahan dan mencantumkan tanggal penangkapan yang salah. Kantor Polisi Gaokan di Shenyang telah meminta Kantor Polisi Gaowan di Fushun untuk membantu menggeledah rumah Wang, tetapi permintaan seperti itu harus datang dari departemen kepolisian setempat, bukan dari kantor polisi setempat sendiri. Ini membuat penggeledahan rumah Wang menjadi tidak sah, dan materi terkait Falun Gong yang disita dari rumahnya seharusnya tidak diterima sebagai bukti penuntutan, kata pengacara tersebut.
Pengacara juga meminta hakim untuk memanggil saksi untuk hadir di pengadilan dan meminta jaksa menunjukkan bukti penuntutan untuk pemeriksaan silang.
Pengacara mengatakan dalam pernyataan penutupnya, “Untuk seorang wanita tua, dia memberi tahu orang asing tentang Falun Gong dan berharap mereka aman, meskipun dalam keadaan cuaca dingin dan pandemi. Itu sepenuhnya datang dari belas kasih dan kebaikannya. Jika Anda tidak percaya apa yang dia katakan, setidaknya Anda perlu menghormatinya. Bahkan jika Anda tidak menghormatinya, Anda bisa pergi begitu saja. Mengapa Anda harus menangkap dan menahannya untuk waktu yang lama?”
Setelah sidang, keluarga Wang juga mencoba mendesak para hakim untuk tidak ambil bagian dalam menganiaya praktisi Falun Gong. Para hakim tidak mendengarkan dan baru-baru ini menghukum Wang 3,5 tahun dengan denda 10.000 yuan.
Wanita Dihukum Empat Tahun Karena Menempelkan Kuplet tentang Falun Gong di Pintunya
Lou Yahong (wanita), seorang warga Kota Xuchang, 56 tahun, Provinsi Henan, ditangkap di rumahnya pada tanggal 15 Desember 2020, beberapa saat setelah dia kembali dari berbelanja. Sekelompok petugas masuk ke rumahnya dan menyita komputer dan buku-buku Falun Gong.
Seorang petugas mengungkapkan bahwa mereka menangkap mantan akuntan karena kuplet yang ada di pintunya, yang berbunyi, “Berkat dari Surga; Menumbuhkan hati untuk kebaikan, seseorang akan diberkati dengan kebahagiaan, umur panjang dan kesehatan; Menghormati Surga dan kebajikan, seseorang akan mendapatkan keberuntungan dan kemujuran,” dan, “Sejati-Baik-Sabar adalah baik.”
Polisi menahan Lou di Pusat Penahanan Yulin dengan penahanan kriminal, setelah penahanan administratif 15 hari pertamanya berakhir.
Pengacaranya mengajukan pendapat hukum, mendesak Kejaksaan Distrik Weidu untuk tidak menyetujui penangkapan Lou. Zheng Jianye, direktur kejaksaan, mengabaikan pendapat pengacara dan tetap menyetujui penangkapan Lou.
Sejak itu, jaksa merahasiakan status kasusnya dari pengacara Lou.
Ketika pengacara menelepon kejaksaan pada bulan Maret 2021, dia diberitahu bahwa polisi belum menyerahkan kasus itu. Dia menelepon lagi pada tanggal 7 April, dan masih diberi tahu bahwa polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.
Seorang jaksa wanita mengatakan kepada pengacara bahwa mereka baru saja menerima kasus itu lebih awal hari itu, ketika dia menelepon pada tanggal 22 April. Dia juga mengatakan bahwa tidak apa-apa bagi pengacara untuk datang seminggu setelahnya untuk meninjau dokumen kasus.
Ketika pengacara pergi ke kejaksaan pada tanggal 28 April, dia terkejut mengetahui bahwa resepsionis tidak dapat menemukan dokumen kasus Lou atau catatan penerimaan mereka di komputer.
Mencurigai bahwa jaksa mungkin telah mendakwa Lou, pengacara pergi ke pengadilan untuk menanyakan kasusnya. Resepsionis pengadilan memberitahunya bahwa jaksa Zheng Jianye telah mendakwa Lou dan memindahkan kasusnya ke pengadilan pada tanggal 22 April, hari ketika pengacara menelepon terakhir kali.
Pengacara kemudian mengetahui bahwa polisi telah menyerahkan kasus Lou ke jaksa pada tanggal 12 Maret dan jaksa pergi ke pusat penahanan untuk menanyakan beberapa pertanyaan padanya pada tanggal 18 Maret. Namun tidak satu pun dari kasus ini ada di kejaksaan dan orang yang menjawab panggilan itu terus memberi tahu pengacara bahwa mereka tidak memiliki kasusnya ketika dia menelepon pada bulan Maret dan pada tanggal 7 April.
Lou hadir di Pengadilan Distrik Weidu pada tanggal 26 Mei 2021. Pengacara mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan menuntut pembebasannya. Tak satu pun dari anggota keluarganya diizinkan untuk menghadiri sidang.
Hakim menghukum Lou empat tahun dengan denda 3.000 yuan pada awal bulan Juli 2021. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut, tetapi pengadilan menengah memutuskan untuk menegaskan hukuman semula.
Lou dibawa ke Penjara Wanita Xinxiang pada awal bulan November 2021. Dia melancarkan mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan dicekok paksa makan secara brutal melalui hidungnya. Penyiksaan juga menyebabkan tekanan darah tinggi yang terus-menerus pada diri Lou.
Ini bukan pertama kalinya Lou menjadi sasaran karena berlatih Falun Gong, yang dia puji karena menyembuhkan rheumatoid arthritisnya. Dia sebelumnya dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa pada bulan Oktober 2005 dan dijatuhi hukuman satu tahun pada bulan September 2017.
Ditangkap di Hari Ulang Tahunnya, Pria Liaoning Dihukum Penjara
Keluarga Liu Qingyu diberitahu pada tanggal 20 November 2021, bahwa dia dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara dengan denda 10.000 yuan.
Liu Qingyu
Liu, seorang warga Kota Yingkou, Provinsi Liaoning, ditangkap pada tanggal 12 April 2021, saat makan siang bersama istrinya Zhang Chang di sebuah restoran untuk merayakan ulang tahunnya. Polisi telah memantaunya selama sehari, setelah dia dilaporkan sehari sebelumnya karena menyebarkan informasi tentang penganiayaan.
Polisi mengambil kunci pasangan itu dari mobil mereka dan pergi dari pintu ke pintu di lingkungannya untuk menemukan rumahnya.
Saat Zhang dibebaskan setelah 38 hari di Pusat Penahanan Kota Yingkou, Liu ditahan di Pusat Penahanan Kota Dashiqiao.
Kejaksaan Distrik Zhanqian mendakwa Liu pada tanggal 13 Agustus. Dia diadili oleh Pengadilan Distrik Zhanqian di pusat penahanan pada tanggal 22 Oktober, sebelum divonis sebulan kemudian.
Sebelum masa penahanan terakhirnya, Liu telah ditangkap beberapa kali. Dia menjalani tiga hukuman kamp kerja paksa dan satu tahun penjara, dengan total 4,5 tahun, hanya karenamempertahankan keyakinannya.
Wanita Liaoning Dihukum Karena Keyakinannya, Ibu Berusia 86 Tahun Hancur
Cong Xia, dari Kota Dalian, Provinsi Liaoning, ditangkap pada tanggal 14 Mei 2020 saat memasang poster informasi tentang Falun Gong. Ketika suaminya pulang kerja, dia kaget melihat rumahnya berantakan. Buku-buku Falun Gong dan printer di rumahnyalenyap.
Setelah penangkapan Cong disetujui, suaminya pergi ke kantor polisi setempat untuk menanyakan kasusnya. Polisi menolak mengungkapkan apa pun dan mengancam akan menangkap suaminya, membuat pegawai pemerintah tersebut dalam tekanan yang luar biasa.
Penangkapan Cong juga merupakan pukulan berat bagi ibunya yang berusia 86 tahun, yang tinggal sendirian. Dia menangis setiap kali anak-anaknya yang lain pergi mengunjunginya, dan berakhir dengan dia menderita sakit gigi dan sariawan.
Adik laki-laki Cong membawa ibu mereka beberapa kali ke Kantor Keamanan Domestik Distrik Xigang untuk menuntut pembebasannya,namun tidak berhasil.
Polisi kemudian menyerahkan kasus Cong ke Kejaksaan Distrik Xigang. Dia diadili pada bulan Februari 2021 dan kemudian dijatuhi hukuman empat tahun. Dia mengajukan banding ke pengadilan menengah pada bulan Juli, yang memutuskan untuk menegaskan putusan semula pada bulan Oktober.
Laporan Terkait dalam bahasa Inggris:
108 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in October 2021
101 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in September 2021
Ninety-one Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in August 2021
69 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in July 2021
667 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in First Half of 2021
96 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in May 2021
90 Falun Gong Practitioners Sentenced to Prison for Their Faith Reported in April 2021
100 Falun Gong Practitioners Sentenced to Prison for Their Faith Reported in March 2021
120 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in February 2021
186 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in January 2021
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org