(Minghui.org) Salam kepada Guru! Salam kepada rekan praktisi!

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Berdasarkan waktunya, saya adalah seorang praktisi lama, namun tidak sungguh-sungguh berkultivasi dengan serius pada tahun-tahun awal. Hingga akhirnya di tahun 2016 barulah saya terbangun dari ujian, dan mulai berlatih dengan teguh dan rajin.

Menemukan Dafa

Saya berusia 56 tahun dan tumbuh besar di pegunungan. Kampung halaman saya terletak di ladang hutan pedalaman gunung di timur laut Tiongkok. Pegunungannya tinggi, memiliki hutan yang padat dan letaknya terpencil. Kedua orang tua saya bekerja di ladang hutan.

Saya menikah dengan seorang pekerja di ladang hutan, namun pemasukannya tidak cukup untuk menafkahi keluarga kami. Saya bekerja sangat keras untuk membudidayakan tiga hektar tanah di tengah pegunungan. Saya bergantung pada pertanian untuk menyambung hidup dan membayar biaya sekolah kedua anak saya di luar kota.

Meski daerah kami terpencil, berkah Dafa masih menjangkau kami. Pada tahun 1997, seorang teman memberi tahu saya bahwa suaminya berlatih Falun Dafa dan merasa energik serta tampak jauh lebih muda dari usianya. Kata-katanya membuat saya tersentuh. Saya bekerja di ladang sendirian, dan juga mempunyai banyak pekerjaan rumah tangga. Akan sangat bagus jika latihan ini dapat membuat saya energik dan membuat saya lebih cekatan lagi. Jadi teman saya memberikan buku Zhuan Falun dan meminta saya untuk membacanya.

Saya bekerja di siang hari dan membaca di malam hari. Saya merasa ini adalah buku yang membimbing orang untuk menjadi orang baik. Karena saya sangat sibuk dengan pekerjaan, saya berhenti membaca buku setelah menyelesaikannya satu kali. Saat musim dingin tiba, saya pergi ke tempat latihan dan mulai mempelajari latihan. Meskipun saya tidak membaca buku berulang-kali, saya bisa mematuhi prinsip Sejati-Baik-Sabar dan mempertimbangkan orang lain.

Suami saya lalu dipromosikan ke posisi manajer dari ladang hutan. Dia bekerja pagi dini hari dan baru pulang ke rumah saat larut malam setiap hari. Tampaknya keluarga ini tidak ada urusan lagi dengannya. Sementara itu, saya terus bekerja keras setiap hari.

Namun kerja keras, kerendahan hati, dan kebaikan saya masih tidak bisa menjaga suami. Dalam kolam limbah raksasa masyarakat modern, pada akhirnya dia berselingkuh. Saya mencoba menyelamatkan pernikahan, namun dia tidak mendengarkan. Pada akhirnya, dia meninggalkan saya pada tahun 2014 dan kami bercerai.

Kultivasi saya juga naik turun karena situasi pernikahan dan jadwal sibuk saya.

Dalam Ceramah 9, Zhuan Falun Guru berkata,

“Lao Zi berkata: ‘Orang berkebijakan tinggi mendengar Tao, dengan rajin akan menjalaninya. Orang berkebijakan menengah mendengar Tao, seolah-olah boleh menjalani, boleh tidak. Orang berkebijakan rendah mendengar Tao, akan menertawakannya dengan keras, jika tidak ditertawakan maka itu bukan merupakan Tao.’”

Saya merasa seperti orang berkebijakan menengah dalam kultivasi.

Terbangun Setelah Sebuah Pukulan Keras

Perceraian membuat saya merasa hancur, saya merasa dipersalahkan, getir, dan depresi. Yang saya lakukan hanya menangis. Saya membenci mantan suami karena sangat tidak bertanggung jawab atas saya dan anak-anak kami. Saya bekerja sangat keras selama bertahun-tahun demi keluarga dan berakhir dalam situasi seperti ini. Setelah perceraian, dia kembali mendapat promosi. Sangat sulit bagi saya menangani semua perubahan dengan tenang. Berat badan saya turun drastis dan merasa sangat sedih.

Pada bulan Januari 2016, ibu saya meninggal dunia, pukulan keras lainnya. Ibu adalah orang terdekat dan tumpuan saya. Ibu selalu ada untuk saya, memedulikan saya, membantu saya dalam berbelanja bahan makanan, memasak, dan kegiatan bersih-bersih setiap harinya. Ibu melakukan ini semua karena saya harus bekerja, dan anak-anak saya berada di luar kota. Saat ibu meninggal, saya sendirian. Saya tidak lagi dapat menanggungnya dan jatuh pingsan. Saya terbaring di tempat tidur selama satu bulan, saat itulah saya mulai bertanya-tanya tentang makna kehidupan.

Manusia hidup dan mati demi cinta, namun saya adalah seorang praktisi. Saya harus menyingkirkan keterikatan akan nama, keuntungan, dan sentimentalitas. Saya tiba-tiba teringat bahwa saya adalah seorang pengikut Dafa dengan misi untuk menyelamatkan makhluk hidup. Saya tidak sendiri, saya mempunyai Guru.

Guru telah berulang kali memperpanjang waktu bagi semua pengikut Dafa agar dapat berkultivasi dengan baik, dan agar mereka yang tertinggal di belakang dapat mengejar ketinggalan. Saya telah membuang sangat banyak waktu selama bertahun-tahun, gagal berkultivasi dengan teguh, tersesat dalam masyarakat, melupakan tujuan datang ke dunia, dan hampir menghancurkan diri sendiri. Saya tidak lagi bisa mengecewakan penantian belas kasih Guru. Saya harus melepaskan sentimentalitas dan keegoisan saya, serta mengejar ketinggalan dalam jalur kultivasi.

Guru berkata:

“Mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan manusia, ini adalah yang harus anda lakukan, selain itu tidak ada yang perlu anda lakukan, di dunia ini tidak ada yang perlu anda lakukan. Yang harus anda lakukan adalah hal-hal tersebut, namun ada sebagian orang telah melepas hambar Xiuliannya terhadap diri sendiri, memandang penting hal-hal manusia biasa, bagi kalian, bukankah itu berarti telah menyimpang dari jalur Xiulian pengikut Dafa?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015”)

Menyebarkan Materi

Pada musim semi tahun 2016, tempat produksi materi setempat dihancurkan, dan praktisi yang menjalankan tempat produksi tersebut ditangkap lalu dipenjarakan. Saya tidak ingin menunggu, karena Minghui merekomendasikan untuk mendirikan tempat produksi materi dalam skala kecil di mana-mana. Berkat bantuan praktisi lain, saya mendirikan tempat produksi di rumah. Saya mulai mencetak materi klarifikasi fakta untuk disebarkan. Saya juga menyediakan sebagian untuk praktisi lansia yang tinggal dekat dengan saya.

Pada waktu itu, saya mengendarai sepeda ke berbagai desa dan kota di pedesaan, dari pintu ke pintu mendistribusikan materi sepanjang musim panas. Saya menjangkau puluhan kilometer dari tempat saya tinggal. Ini membuka jalan untuk percakapan secara langsung dengan orang-orang kemudian hari dan membantu mereka mundur dari organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Pada musim dingin, saya menjangkau gedung perumahan. Saya menyebarkan materi ke setiap pintu, setiap lantai, dan setiap gedung sendiri. Saya membuat brosur yang mudah untuk dibawa-bawa. Saya bisa pergi dan kembali dengan aman setiap kalinya berkat perlindungan Guru.

Begitu saya melakukan hal-hal ini layaknya seorang pengikut Dafa, Guru membantu saya secara finansial. Pada bulan Agustus 2016, biro kehutanan memberikan kesempatan bagi anak-anak pekerja hutan untuk mengumpulkan dana pensiun, yang mana belum pernah terjadi sebelumnya. Karena orang tua saya bekerja di ladang hutan, saya memenuhi syarat dan mulai menerima keuntungan dana pensiun pada tahun 2017. Sejak saat itu saya tidak perlu lagi cemas dengan biaya hidup saya. Hasilnya, saya bisa fokus dalam tiga hal yang dituntut bagi pengikut Dafa dan menjadi lebih rajin dalam jalur kultivasi.

Pada awal tahun 2017, saya mengenal praktisi Mei dari desa tetangga. Dia telah melakukan klarifikasi fakta pintu ke pintu di pedesaan dalam waktu yang lama, dan dia telah mendapatkan banyak pengalaman. Tempat saya tinggal adalah kabupaten agrikultur di timur laut Tiongkok, dengan banyak populasi pedesaan yang belum mengetahui apa itu Falun Dafa. Jadi sangat penting untuk menjangkau pedesaan. Mei dan saya memutuskan untuk bekerja sebagai tim dan pergi dari pintu ke pintu untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa atau menyebarkan materi. Demi meningkatkan efisiensi dalam menyelamatkan orang, saya membeli motor bekas.

Ciri khas pedesaan daerah utara Tiongkok adalah, anak-anak muda semua berada di ladang saat musim cocok tanam di musim semi, dan hanya menyisakan orang lanjut usia dan anak kecil di rumah. Mei dan saya pergi ke kampung halamannya terlebih dahulu. Melalui klarifikasi fakta kami, penduduk desa di sana mengetahui bahwa Falun Dafa baik, dalam hal meningkatkan kesehatan fisik maupun membawa berkah. Kami juga membawa beberapa amulet yang diukir dengan kata-kata “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik.” Semuanya dibuat dengan indah dan semua orang menginginkannya.

Saya memberi tahu penduduk desa untuk mengingat dalam hati kalimat yang disebutkan di atas. Seorang wanita berkata, “Saya menyukai kata-kata ini dan itu sangat berarti.” Setelah mengetahui fakta tentang Falun Dafa, mereka sangat menghargai materi tersebut dan berterima kasih atas upaya kami. Mei memberi tahu mereka bahwa kami melakukan ini karena kami adalah praktisi Falun Dafa. Seorang penduduk desa berseru, “Terima kasih Guru.” “Falun Dafa baik!”

Petani membajak dan menabur di kedua sisi jalan, kami berbolak-balik berbicara dengan mereka tentang Falun Dafa. Warga desa sangat tulus dan baik, kebanyakan dari mereka cepat memahami apa yang kami katakan. Sebagian orang bahkan mengundang kami ke rumah mereka untuk makan. Kami berterima kasih kepada mereka namun menolak jamuan tersebut.

Ada banyak orang bekerja di ladang selama masa bercocok tanam, ini menyediakan banyak kesempatan bagi kami untuk berbincang-bincang dengan mereka. Setelah menjangkau seluruh ladang, kami pergi ke desa dari pintu ke pintu, karena kami tidak ingin meninggalkan satu orangpun. Dalam waktu 9 hari, total 650 penduduk desa setuju untuk mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya, seperti, Liga Muda dan Pionir Muda. Kami tahu bahwa segalanya diatur oleh Guru, dan kami hanya mengikuti jalur dengan hati yang murni.

Guru meminta praktisi Dafa meningkat secara keseluruhan. Pada awalnya, hanya ada saya dan Mei. Saya tinggal di kota besar setempat, di mana biro kehutanan provinsi berada. Ada jalur kereta yang melewati kota, dan di kedua sisi jalur tersebar rumah beberapa praktisi setempat. Namun, tak ada satupun dari mereka yang maju untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang.

Setelah saya dan Mei membagikan pengalaman dan pemahaman kami dengan para praktisi tersebut, dua orang dari mereka bergabung bersama kami. Mei dan saya menunjukkan bagaimana cara melakukannya kepada dua anggota baru, dan mereka dengan cepat menyusul. Efisiensinya jauh lebih tinggi saat kami bekerja sama. Kami berempat terbagi menjadi dua kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari dua anggota. Dengan cara ini kami menjangkau semua desa dan kota tetangga. Setiap kalinya, kami dapat mengumpulkan nama dari 70-80 orang yang mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya. Terkadang kami mendapatkan lebih dari 100 nama.

Selama proses tersebut, kami juga menjumpai gangguan. Sebagian orang menolak untuk mendengarkan klarifikasi fakta kami, dan mereka juga mencoba menghentikan orang lain dalam mendengarkan kami. Suatu kali saat seseorang menginterupsi kami, saya berkata padanya, “Tidak masalah jika anda tidak ingin mendengarkan, namun anda tidak mempunyai hak untuk mencegah orang lain mendengarkan dan memiliki masa depan yang cerah.” Orang tersebut langsung mundur.

Saat orang yang tertipu oleh propaganda PKT mengancam akan melaporkan kami ke polisi, saya memberi tahunya, “Kami tidak melanggar hukum apapun, karena berlatih Falun Gong adalah pilihan pribadi lagi pula kebebasan berkeyakinan telah diberikan oleh Konstitusi. Namun jika anda membuat tuduhan palsu terhadap kami, anda mungkin akan membuat masalah bagi diri anda sendiri.” Dia berbalik dan pergi.

Sebagian praktisi tidak dapat pergi ke pedesaan seperti kami, namun mereka memainkan peran mereka masing-masing dan melakukannya di sekitar kota. Sebagian dari mereka pergi mengklarifikasi fakta secara langsung, dan sebagian memasang poster di berbagai gedung pemukiman. Kami menjangkau semua tempat di kota dan sekitarnya.

Karena saya fokus dalam melakukan tiga hal dengan baik, Guru menyemangati saya dalam mimpi untuk terus melakukan dengan baik. Dalam mimpi, rekan praktisi dan saya berbalapan menggunakan mobil. Kami berada dalam satu formasi dan bergerak maju dengan kecepatan tinggi.

Era Pandemi

Tahun Baru Imlek 2020 berbeda dengan sebelumnya. Virus corona, juga dikenal sebagai virus PKT karena penutupan informasi yang dilakukan oleh rezim tersebut, tiba-tiba muncul dan menyebar dari Tiongkok ke seluruh dunia. Memberi tahu orang-orang fakta demi menyelamatkan mereka menjadi semakin mendesak.

Saya menghabiskan Tahun Baru 2020 di rumah saudara perempuan saya. Saudara perempuan mempunyai hotel keluarga di daerah wisata pegunungan. Pada hari kedua Tahun Baru Imlek, beberapa pekerja di daerah wisata datang ke setiap hotel untuk melakukan survei: “Apakah anda mempunyai wisatawan yang berasal dari Wuhan?” Saat itulah saya baru tahu bahwa ada pandemi parah di Wuhan.

Pandemi pasti sangat parah; bila tidak, lalu mengapa bahkan pegunungan terpencil menjadi resah? Saya tidak lagi bisa tinggal di rumah saudara perempuan. Menyelamatkan nyawa bagaikan mematikan api. Sebagai pengikut Dafa, saya harus memenuhi misi saya. Setelah pergi keesokan harinya, area pegunungan permai melakukan karantina wilayah.

Menyelamatkan Orang-orang Selama Pandemi

Mei datang berkunjung di hari saya kembali ke rumah. Kami berdua merasa betapa mendesaknya dalam menyelamatkan orang, namun bagaimana caranya? Saya mencari di Minghui dan menemukan artikel berbagi pengalaman yang mendiskusikan tentang bagaimana cara untuk menyelamatkan orang di tengah pandemi. Artikel ini sangat membantu kami.

Kami mengunduh artikel terkait, seperti “Epidemi, Keselamatan, dan Hati Nurani” dan “Mengingat Falun Dafa Baik Selama Pandemi.” Kami membuat banyak salinan dan menyebarkannya. Saya tahu bahwa mereka yang menerima materi, membacanya, dan belajar untuk mengingat “Falun Dafa baik” akan tetap aman selama pandemi.

Selama karantina wilayah, hanya satu orang dari setiap keluarga yang diperbolehkan keluar selama dua jam dalam sehari. Saya dan Mei sangat menghargai waktu. Kapanpun pergi, kami dapat membantu beberapa orang mundur dari organisasi PKT.

Pengendara Motor

Saya belajar cara mengendarai motor saat bekerja di ladang pegunungan lebih dari 20 tahun yang lalu. Ini membuat saya menjadi pengendara yang handal. Meski usia lebih dari 50-an, saya masih berkendara dengan cepat dan stabil. Sejak tahun 2017, saya sudah membonceng Mei menggunakan motor kemana-mana. Motor itu menjadi alat ampuh dalam upaya kami membantu orang-orang mengetahui fakta dan menyelamatkan mereka.

Di masa lalu, kami hanya berkendara beberapa puluh kilometer sehari. Setelah karantina wilayah dicabut pada tahun 2020, saya pergi ke pegunungan pada awal bulan Mei untuk menyebarkan materi sesuai permintaan dua rekan praktisi lansia. Saya berada di pegunungan selama tiga hari. Karena jarak (lebih dari 300 km pulang pergi) dan kondisi jalan yang bergelombang, ditambah lagi dengan sepeda motor yang sudah tua dan using, saya merasa tulang saya remuk saat perjalanan pulang. Butuh waktu empat hari bagi saya untuk pulih.

Kami berada di kota tingkat kabupaten dengan banyak populasi berada di pedesaan. Banyak makhluk hidup tidak mengetahui kisah sesungguhnya dari Falun Dafa maupun menerima materi terkait. Beberapa tahun yang lalu, beberapa praktisi yang pergi ke pedesaan untuk menyebarkan informasi ditangkap dan ditahan. Sulit menemukan praktisi lain untuk pergi ke pedesaan. Ditambah lagi tidak ada transportasi.

Praktisi Tao mendekati saya dengan harapan dapat bekerja sama untuk menyebarkan materi di pedesaan. Saya awalnya sedikit ragu, karena jalan pegunungan bisa saja bergelombang dan panjang. Namun Tao, yang sebelumnya bekerja sama dengan saya, menyukai gaya berkendara saya yang cepat dan aman. Dia merasa kami adalah pasangan yang cocok untuk pekerjaan ini. Saya sadar bahwa ini adalah demi menyelamatkan orang-orang, dan saya harus bekerja sama tanpa keraguan apapun. Namun motor saya terlalu tua. Jadi saya membeli motor bekas lain, yang memiliki daya serap guncang yang baik. Motor itu kuat dan efisien dengan bensin, sama seperti yang saya inginkan.

Kami mengendarai motor di jalan berbagai desa. Saya pengemudinya, dan Tao, yang duduk di kursi belakang, bagaikan pelempar. Dia dapat melempar materi klarifikasi fakta secara akurat ke pekarangan masing-masing rumah dengan motor kecepatan tinggi. Dia bahkan dapat melakukannya dengan kedua tangan, satu ke kiri dan satu ke kanan, dengan kecepatan dan efisiensi yang luar biasa. Satu desa selesai dalam waktu yang singkat.

Kami menjangkau semua desa di berbagai penjuru! Kami menyebarkan lebih dari 20.000 salinan materi di tahun 2020 saja, dan kami sendiri hampir tidak dapat mempercayainya. Melihat peta, sebagian desa pegunungan yang tampak sebagai titik kosong, telah seluruhnya kami jangkau. Waktu berlalu dengan cepat dan kini kami melanjutkan mode ini untuk menyebarkan materi terbaru.

Beberapa praktisi bertanya bagaimana kami dapat mengerjakan semua itu. Saya rasa praktisi Dafa adalah yang terpilih untuk melangkah di jalur misi sakral dalam menyelamatkan orang. Dengan pikiran lurus, rasa mendesak, dedikasi, dan ketaatan, kami melaksanakan misi kami. Beberapa perjalanan mengharuskan saya untuk berkendara sekitar 100 km sehari dan saya harus memproduksi lebih banyak materi setelah kembali ke rumah. Sedikit melelahkan. Namun memikirkan betapa banyak orang yang akan mendapat manfaat darinya dan keampuhan Falun Dafa, saya tidak lagi merasa kelelahan. Saya justru menjaga pikiran lurus saya.

Tetap Aman Saat Badai

Suatu hari di akhir bulan Agustus 2020, saya memperhatikan awan gelap tampak di langit, namun saya memutuskan untuk tetap keluar dengan Tao. Kami membawa 50 salinan materi klarifikasi fakta dan pergi ke kota berjarak sekitar 30 km jauhnya. Dalam perjalanan ke sana, kami merasa seakan-akan awan gelap mengikuti kami. Kami meminta Guru untuk membantu kami menghentikan hujan turun. Sepanjang pagi, kami berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa dan menyebarkan materi kami. Orang-orang yang kami ajak berbicara pada hari itu tampak dapat menerima apa yang kami katakan.

Kami menaiki motor begitu selesai menyebarkan materi. Tak lama kemudian, hujan mulai turun. Tidak ada tempat berteduh dan kami tidak mempunyai payung atau jas hujan. Jadi kami terus berkendara. Hujan menjadi semakin deras, dan angin ribut bertiup kencang. Saya terus menyeka air hujan dari helm saya dan sulit melihat dengan jelas. Pakaian basah kuyup dan kami menggigil.

Kami berhenti di rumah saudara perempuan saya untuk mengambil sesuatu. Saudara perempuan meminta kami untuk bermalam di sana. Tao tidak ingin merepotkan saudara perempuan saya, begitu pula saya. Jadi kami berdua berkendara kembali ke rumah.

Setelah itu kami baru mengetahui bahwa daerah kami terkena badai pada hari itu. Cuaca semacam itu tidak dapat diprediksi di daerah kami. Pantas saja kami merasa angin dan hujan seakan-akan hendak mengangkat motor kami dan melemparnya ke udara. Beruntungnya, kami sampai di rumah dengan selamat, terima kasih atas perlindungan Guru.

Terhindar dari Bahaya di Pedalaman Hutan

Bagian tenggara kota kami adalah daerah pegunungan, dan ada banyak ladang hutan di bagian pedalaman pegunungan. Pegunungan tersebut tinggi, padat dan letaknya sangat terpencil. Setelah merebaknya virus PKT, daerah tersebut ditutup dan karantina wilayah masih belum dicabut hingga tanggal 28 September 2020. Saya sangat senang saat mengetahui pembukaan wilayah kembali. Ada sembilan ladang hutan yang belum terjangkau. Saya lahir di sana, dan orang-orang di sana adalah makhluk hidup yang memiliki hubungan mendalam dengan saya dan tidak dapat saya abaikan.

Juga ada tempat wisata yang sangat terkenal di daerah tersebut yang terletak di hutan terbesar. Selama musim tur terbaik di festival musim gugur setiap tahunnya, wisatawan di satu provinsi maupun dari luar provinsi masuk berbondong-bondong. Mereka datang untuk melihat pemandangan yang penuh warna dan menakjubkan. Wisatawan dalam jumlah besar adalah kesempatan yang bagus untuk menyebarkan materi. Saat bukan musimnya, tidak banyak ada penduduk kota di sekitar, dan bahkan satu orang asing saja akan membuat takut penduduk setempat.

Praktisi Jie tinggal di sana. Saya berdiskusi dengannya dan kami berencana menjangkau 9 ladang hutan dalam waktu 4 hari. Kami berangkat pada pukul 9 pagi keesokan harinya dan membawa 500 materi. Ladang pertama hanya mengambil 100 salinan dan kami menyelesaikannya dalam waktu yang singkat.

Pada siang hari, kami tiba di ladang hutan terbesar, namun saat itu jam makan siang, ada terlalu banyak orang di jalan dan tidak aman bagi kami, jadi kami pergi ke dua ladang kecil dan menyebarkan dengan total sekitar 150 salinan materi. Kami juga menyelesaikannya dalam waktu singkat dan kembali ke ladang hutan terbesar.

Kami mulai dari sisi selatan jalan. Gang di sana semua saling berhubungan. Sisi utara jalan semua adalah jalan buntu, jadi kami memancarkan pikiran lurus sambil menyebarkan materi. Saat melihat kantor polisi, kami tidak diganggu dan diam-diam melanjutkan pekerjaan kami.

Dalam perjalanan menuju jalan pegunungan, ada ladang hutan lainnya yang bahkan lebih terpencil lagi. Pemandangannya sangat mengagumkan, namun kami tidak memiliki waktu untuk menikmatinya. Saat itu siang hari dan kami hanya ingin tiba di sana. Setelah hampir 10 km lagi, kami tiba di kaki gunung dan mulai menyebarkan materi. Saat bertemu dengan orang-orang, kami akan memberi tahu mereka bahwa ini adalah materi yang sangat bagus dan meminta mereka membacanya.

Setelah kami mencapai gang yang terakhir, kami menemukan bahwa itu adalah jalan buntu yang tidak panjang dan beberapa keluarga tinggal di sana. Kami mulai menyebarkan materi dari ujung gang hingga ke luar. Begitu Jie melemparkan materi ke pekarangan, kami dilihat oleh pria muda yang berdiri di pekarangan sambil mengenakan seragam kamuflase dengan ikat lengan berwarna merah. Saya mengendarai motor saya keluar dari gang. Pria tersebut menaiki motor dan mengikuti kami keluar. Dia juga meminta pria lain di dalam mobil untuk mengikuti kami bersamanya. Saya berkendara keluar dari hutan dan pria tersebut menyusul di belakang saya dengan motornya.

Jadi saya melambatkan laju motor dan menunggunya untuk menyusul. Dengan begini, saya dapat menjelaskan padanya tentang keberadaan saya di sana, begitu pikir saya.

Dia bertanya, “Apa yang anda lakukan?”

Saya menjawab, “Kami di sini untuk membantu orang. Mohon baca fakta di materi-materi tersebut, itu akan bermanfaat bagi anda.”

Sikapnya menjadi sedikit melunak, dan dengan suara rendah dia berkata, “Berhenti, berhenti.”

Saya tidak mendengarkannya, namun menambah kecepatan dan meninggalkannya di belakang.

Pada waktu ini, mobil menyusul kami. Saat memikirkannya lebih jauh, saya tahu siapapun yang mengejar kami tidak memiliki niat yang baik dan saya tidak dapat membiarkannya menghentikan kami. Mobil tersebut terus membunyikan klakson di belakang, namun saya tidak membiarkannya dan hanya melaju di jalan pegunungan.

Kemudian, saat saya sedikit berbelok, dia dengan cepat menyalip kami, dan dengan cepat memutar dan menghalangi jalan kami. Jalan di pedesaan sempit. Saya melambat. Sisi depan mobil sangat sempit dan saya tidak bisa melewatinya, pinggir jalan tidak rata dan mudah untuk terjatuh; bagian belakang mobil menonjol dari jalan, namun jalan tanah rata. Saya tidak panik. Saya menginjak pedal dengan keras dua kali dengan kaki kiri saya dan menggunakan tangan kanan saya untuk mengegas. Kami lalu melayang ke depan, seperti terbang dan dengan cepat menuruni gunung. Pada waktu itu, saya memohon perlindungan Guru, “Guru tolong! Guru tolong! Jangan biarkan mereka melakukan dosa!”

Pengemudi itu tidak menyangka wanita seusia saya dapat berkendara dengan sangat terampil. Ada terlalu banyak belokan di pegunungan. Karena dia tidak dapat menghentikan kami, dia mengejar kami. Saya sangat berterima kasih atas belas kasih Guru yang membantu kami terhindar dari bahaya.

Kami berkendara lebih dari 200 km pulang pergi pada hari itu, menjangkau lima ladang hutan dalam waktu sembilan jam. Kami tidak mempunyai kesempatan untuk minum atau makan sepanjang waktu. Putra saya bertanya dari mana saja saya. Saat saya memberi tahunya, dia merasa itu tidak mungkin, dan dia bertanya lagi, “Di mana?”

Dia tiba-tiba menyadari: “Apa Ibu bercanda? Yang benar saja! Wow!”

Dia tahu betapa jauhnya tempat itu, dan bahkan pria muda yang terampil sekalipun akan kesulitan berkendara sejauh itu dan pergi ke begitu banyak tempat.

Saya menjawab, “Saya adalah seorang praktisi Dafa.” “Kami harus melakukan apa yang harus kami lakukan.”

Sekali lagi, saya ingin berterima kasih atas kepedulian dan penyelamatan belas kasih Guru selama bertahun-tahun.