(Minghui.org) Seorang pria usia 46 tahun di Kota Yibin, Provinsi Sichuan meninggal pada tanggal 16 Januari 2021, setelah terbaring di tempat tidur selama 12 tahun. Liao Chuanjiang menjadi lumpuh karena penyiksaan yang dialami di tahanan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Liao pernah bekerja di Pabrik Mesin Sanjiang. Dia belajar Falun Gong pada bulan September 1994.

Karena berbicara dengan pejabat setempat tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, Liao dilaporkan dan ditangkap pada tanggal 4 Desember 2005. Saat ditahan di pusat penahanan setempat, dia dihukum satu tahun kerja paksa. Karena dia mengajukan permohonan administratif kepada pihak berwenang untuk mempertimbangkan kembali kasusnya, dia terus disiksa selama enam bulan. Para penjaga juga membuatnya kelaparan, yang menyebabkan dia pingsan karena kelaparan.

Peragaan penyiksaan: duduk di bangku kecil

Setelah dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Xinhua, Liao dipaksa duduk di bangku kecil tanpa bergerak, atau berdiri dan jongkok selama berjam-jam. Para penjaga melarangnya tidur dan terkadang memukulinya di malam hari. Ia juga dipaksa melakukan pekerjaan intensif tanpa dibayar.

Liao mengalami batuk yang sangat parah setelah dibebaskan. Enam bulan kemudian, dia ditangkap lagi dan dibawa ke pusat pencucian otak di Hotel Jinshajiang. Saat dia menolak pergi, para penjaga membawanya ke sana.

Di pusat pencucian otak, Liao dipukuli dengan kejam karena menolak menonton video propaganda atau mendengarkan ceramah yang memfitnah Falun Gong. Setelah dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, penjaga menahannya dan mengambil sampel darahnya. Dia menjadi sangat lemah dan dibebaskan enam hari kemudian.

Setelah itu, Liao mengalami batuk kronis dan memiliki gejala TBC. Suatu hari setelah bekerja pada tahun 2009, dia mengalami koma. Setelah itu, dia menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah. Dia mengompol, dan otot kakinya mengecil.

Penganiayaan terhadap Liao merupakan pukulan berat bagi orang tuanya, keduanya meninggal setelah tujuh tahun penganiayaan. Kakak laki-laki Liao merawatnya dan mengantarkan makanan kepadanya setiap hari. Setelah menghabiskan 12 tahun yang menyedihkan di tempat tidur, Liao meninggal dunia.