(Minghui.org) Untuk merayakan Tahun Baru Imlek, praktisi Falun Dafa di Athena mengadakan kegiatan pada 9 Februari 2021. Mereka bertukar pengalaman kultivasi dan mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru Li Hongzhi yang belas kasih dan agung!

Praktisi di Athena mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru Li Hongzhi.

Mereka berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka meningkat baik secara jiwa dan raga setelah mereka mulai berkultivasi.

Menjadi Baik dan Toleran setelah Menerapkan Prinsip Dafa

Neli melakukan latihan meditasi

Neli dari Athena dan suaminya George mulai berlatih Falun Dafa 17 tahun lalu. Neli mencari sesuatu yang mendalam sejak dia berusia 14 tahun. Dia membaca banyak buku tentang filsafat dan fenomena supernatural dan dia bahkan belajar seni bela diri. Pada tahun 2003, instruktur seni bela dirinya memperagakan beberapa gerakan latihan Falun Dafa. Meskipun dia belum mulai berlatih, dia bisa merasakan energi dan sesuatu yang berputar.

Pada tahun 2004, ketika Neli membaca Zhuan Falun, buku yang direkomendasikan oleh instrukturnya, dia tahu Falun Dafa adalah yang dia cari selama ini. Setelah membacanya, Neli mulai mengikuti prinsip-prinsip ajaran Falun Dafa — Sejati-Baik-Sabar — dalam kehidupan sehari-hari.

Saat mulai berlatih, Neli masih remaja dan menyukai musik heavy metal dan film tentang pertarungan. Dipengaruhi oleh kekerasan ini dan tren negatif di masyarakat, Neli dengan mudah hilang kesabaran dan tidak sabar. Dia selalu siap untuk bertengkar — dia bahkan bermimpi bertengkar dengan orang lain dalam tidurnya.

Setelah mulai berlatih Falun Dafa, Neli belajar bagaimana mempertimbangkan perasaan orang lain. Dia mendengarkan dan lambat laun berubah menjadi sabar dan toleran. Dia berkata, "Ibu saya memperhatikan perubahan ini dan terus berkata bahwa dia sangat senang saya diperkenalkan dengan Falun Dafa karena Dafa menyelamatkan hidup saya!" Selera musik Neli juga berubah, dia mulai menyukai musik klasik. Dia berkata, "Tidak ada kata yang bisa menggambarkan rasa terima kasih yang saya miliki karena Guru telah menyelamatkan saya."

George (tengah) sedang melakukan latihan Falun Dafa perangkat kedua di depan Universitas Athena

George, yang selalu tertarik dengan budaya Tiongkok, bersekolah di sekolah bela diri yang sama dengan Neli. Setelah mempelajari dua jenis seni bela diri dan latihan qigong, George merasa frustrasi. Dia ingin menemukan latihan yang mengembangkan spiritual seseorang. Pada tahun 2004, atas rekomendasi instruktur, George menemukan Falun Dafa. Setelah membaca Zhuan Falun, dia mengerti apa artinya menjadi orang baik. Dia mulai mematuhi prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar. Setelah mulai berkultivasi, George tidak lagi menyia-nyiakan waktu atau melakukan kebiasaan buruk. Hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya membaik dan dia tidak lagi sakit-sakitan.

Karena mereka memiliki keyakinan spiritual yang sama, George dan Neli sering membaca ajaran Falun Dafa, melakukan latihan, dan mendiskusikan pengalaman kultivasi mereka bersama. Seiring waktu berlalu, mereka secara bertahap belajar lebih banyak tentang satu sama lain. Mereka menikah dan mulai rajin berkultivasi bersama. Mereka menyaksikan pertumbuhan satu sama lain. George berkata, "Berlatih Sejati, Baik, dan Sabar adalah hal terbaik yang dapat dilakukan seseorang untuk diri sendiri dan keluarganya."

Orang Paling Beruntung di Dunia

Natalia dan Zafeiris mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru!

Natalia dan Zafeiris dari Athena bertemu setelah mereka mulai berlatih Falun Dafa.

Pada 2010, teman Natalia merekomendasikan dia untuk mencoba Falun Dafa. Dia memperhatikan bahwa gerakan anggun itu sederhana namun bermakna. Pertama kali Natalia melakukan latihan, dia merasa sangat ringan dan bahagia. Dia bertekad untuk berkultivasi dengan rajin.

Natalia dulu menderita anemia. Meskipun dia mengonsumsi suplemen zat besi, dia masih mengalami pusing yang sangat parah sehingga penglihatannya terpengaruh. Beberapa hari bahkan dia kesulitan bangun dari tempat tidur. Setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, anemia Natalia menghilang dan dia berhenti minum suplemen zat besi. Dia juga berhenti merokok dan minum. Dia bertekad untuk mengikuti prinsip-prinsip Dafa dan menjadi orang yang benar-benar baik.

“Ketika karakter seseorang membaik, kesehatannya meningkat,” kata Natalia. “Tujuan hidup yang sebenarnya adalah kultivasi diri. Membiarkan ego saya menjadi liar adalah alasan mengapa saya tidak bahagia dan mengalami kesulitan di masa lalu."

Zafeiris mulai bermain piano saat dia berusia 5 tahun. Dia menghargai musik klasik dan serius dalam studinya. Setelah dia lulus SMA, dia pergi bersama teman-temannya dan mulai merokok dan minum. Dia juga berhenti bermain piano. Dia mendengarkan musik rock dan memainkan gitar listrik. Seiring waktu berlalu, dia menjadi semakin tidak bahagia. Dia merasa bahwa dia semakin jauh dari jati dirinya. Dalam hati, dia berharap ada cara untuk berubah.

Pada tahun 2012, Zaifeiris yang berusia 25 tahun sedang mengendarai sepedanya di jalanan ketika dia bertemu dengan Natalia, yang memberinya brosur Falun Dafa. Zaifeiris tertarik dengan budaya Asia, jadi latihan Dafa menarik perhatiannya. Dia memutuskan untuk mempelajari lima gerakan dan mulai membaca buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun. Dia segera menjauhkan diri dari musik modern dan kebiasaan buruk yang dia lakukan. Hidupnya menjadi lebih baik dan bermakna.

Melalui Natalia, Zaifeiris mengetahui bahwa orang-orang di seluruh dunia berlatih Falun Dafa - kecuali Tiongkok, di mana praktisinya masih ditindas oleh PKT sejak 1999. Namun, media Yunani tampaknya tidak meliput pelanggaran hak asasi manusia ini. Natalia dan Zaifeiris menganggap ini aneh, jadi mereka mulai menghubungi surat kabar independen Yunani dan menerbitkan banyak artikel tentang penganiayaan di Tiongkok. Natalia, Zaifeiris, dan praktisi lainnya sekarang menjalankan media berita independen di Yunani, Epoch Times versi bahasa Yunani. Surat kabar ini memungkinkan jutaan orang Yunani mengakses berita dunia yang aktual.

Natalia dan Zaiferis mengungkapkan rasa terima kasih mereka yang tulus kepada Guru dan berkata, "Kami merasa beruntung memiliki kesempatan untuk berlatih Falun Dafa dan menemukan tujuan hidup kami yang sebenarnya!”