(Minghui.org) Seorang pensiunan guru sekolah menengah yang berusia 75 tahun di Shanghai dijatuhi hukuman satu tahun dua bulan karena keyakinannya pada Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa - metode kultivasi watak dan raga yang telah dianiaya secara kejam oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Fa Zhengping ditangkap di rumah pada tanggal 16 Februari 2020. Polisi menjadikan dia sebagai target karena dia telah dilaporkan membagikan materi informasi Falun Gong.

Keluarganya dipanggil ke kantor polisi setempat pada hari berikutnya untuk mengambil surat pemberitahuan penahanan pidananya. Mereka juga diberitahu bahwa kasusnya sedang ditangani oleh Divisi Keamanan Domestik, dan kantor polisi tidak memiliki rincian lebih jauh mengenai kasusnya.

Fa ditahan di Pusat Penahanan Distrik Baru Pudong. Pada pertengahan Mei 2020, kepolisian melimpahkan kasusnya ke kejaksaan, yang kemudian menuntutnya dan menyerahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Fengxian.

Setelah lebih dari satu tahun penahanan, Fa dijatuhi hukuman satu tahun dua bulan dengan denda 2.000 yuan pada tanggal 24 Februari 2021. Dia dijadwalkan akan dibebaskan pada tanggal 16 April 2021.

Fa mulai berlatih Falun Gong pada akhir 1995. Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan pada tahun 1999, dia menjalani dua kali hukuman kerja paksa dan satu kali hukuman penjara, dengan jumlah total tujuh tahun penahanan.

Fa berkata bahwa dia mengalami penyiksaan saat ditahan, termasuk tidak diberikan makan, pemberian paksa obat-obatan yang tidak jelas dan dilarang tidur. Pada musim panas, para petugas dua kali memaksanya untuk memakai sweater dan jaket tebal, dan terus mengikatnya selama lebih dari 20 hari. Kadang-kadang, mereka menyetrumnya dengan empat tongkat listrik sekaligus atau mengikatnya ke sebuah bangku.

Akibat dari penyiksaan ini, Fa menderita cedera otak berat dan mengalami masalah serius pada pendengaran, penglihatan dan kehilangan ingatan. Dia mengalami kendala untuk berpikir. Kedua kaki dan tangannya penuh dengan lebam setelah diikat dan diregang untuk waktu lama. Dia tidak bisa mengangkat kedua tangannya dan sulit berjalan. Dia juga menderita tekanan darah rendah ekstrim, yang membuatnya sering pingsan dan terjatuh. Saat dia diminta untuk memberikan sampel darah, dia sadari bahwa darahnya berwarna gelap karena kurangnya oksigen.

Saat Fa sedang menjalani hukuman penjara tiga tahun, para napi lainnya mencubit bagian dalam pipinya dengan jari-jari mereka. Luka-luka ini membutukan waktu yang lama untuk sembuh. Dia juga mengalami berbagai luka di bagian wajah dan telinga akibat dipukuli napi lainnya yang dihasut oleh para petugas. Setelah pulang ke rumah, dia sering pingsan dan urinnya berwarna coklat. Setelah Fa kembali berlatih Falun Gong, dia perlahan-lahan sembuh.