(Minghui.org) Seorang wanita di Kota Foshan, Provinsi Guangdong setelah dihukum 7 tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, keluarganya masih tidak mengetahui keberadaannnya.

Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan jiwa dan raga yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Li Yanqun, 65, ditangkap di rumah pada 17 Maret 2020. Putrinya butuh dua bulan untuk mengetahui ibunya telah ditahan di Rumah Sakit Rakyat No. 3 Kota Foshan, terkenal sebagai rumah sakit jiwa setempat. Ketika putri dan pengacaranya meminta untuk mengunjungi Li, pihak berwenang menolak permintaan tersebut, dengan alasan pandemi virus corona.

Putri Li pergi ke Kejaksaan Distrik Chancheng untuk menanyakan tentang kasus ibunya pada 27 Mei 2020 dan menemukan jaksa penuntut telah mendakwanya pada 29 April. Tetapi dia tidak pernah menerima kabar terbaru tentang hal tersebut.

Atas permintaan berulang kali dari pengacara Li, hakim mengizinkannya untuk bertemu Li melalui konferensi video selama 20 menit sebelum persidangan Li pada 5 Agustus 2020. Namun hakim membatalkan pertemuan tersebut pada menit terakhir.

Li dibawa dari rumah sakit jiwa ke pusat penahanan untuk menghadiri sidang virtual. Baru setelah itu dia diberi tahu bahwa putrinya telah menyewa seorang pengacara untuknya.

Dua anggota keluarganya diizinkan untuk menonton sidang di ruang terpisah di gedung pengadilan, tetapi mereka mengatakan kualitas audionya sangat buruk dan mereka hampir tidak bisa mendengar apa yang dikatakan. Kerabat dan teman-temannya yang lain yang pergi untuk mendukungnya ditahan di luar gedung pengadilan.

Pengadilan Distrik Chancheng menghukum Li tujuh tahun penjara pada 21 Oktober 2020.

Tidak Mengetahui Keberadaannya

Keluarga Li hanya melihatnya sekali secara virtual, sejak penangkapannya pada bulan Maret, selama persidangannya. Mereka tidak pernah menerima pemberitahuan resmi tentang kasusnya, tidak dari polisi, kejaksaan, atau pengadilan.

Pada titik tertentu setelah sidang pada Agustus lalu, Li dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Chancheng. Pada 30 Desember 2020, keluarga Li menerima panggilan telepon dari pusat penahanan dan diberi tahu bahwa Li tidak berada di sana lagi. Penelepon meminta mereka agar mengambil 500 yuan yang dideposit oleh putri Li untuknya, yang tidak digunakan sama sekali.

Pengadilan Distrik Chancheng mengirim pesan kepada keluarga Li pada 6 Januari 2021, dan mendesak mereka untuk membayar denda Li sebesar 7.000 yuan. Anggota staf pengadilan lainnya menelepon mereka dua hari kemudian dan meminta mereka agar membayar denda. Anggota staf pengadilan mengancam bahwa jika tidak membawar denda, hukuman Li tidak akan ada kesempatan dikurangi.

Keluarga Li menjawab bahwa mereka belum menerima keputusan kasus bandingnya, tetapi orang yang menelepon mereka mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas pengiriman putusan tersebut.

Pengadila mengirim surat lagi kepada keluarga Li pada 3 Februarui 2021, meminta mereka membayar denda. Surat itu tidak menyebutkan sepatah kata pun tentang lokasi penahanan Li saat ini.

Keluarga Li mencurigai bahwa Li telah dibawa ke penjaa. Tetapi mereka tidak pernah menerima pemberitahuan apa pun dari penjara mana pun tentang pengiriman pakaian atau kebutuhan sehari-hari untuknya. Mereka sekarang sangat khawatir atas keselamatan dan kesejahteraan Li.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

65-year-old Woman Secretly Arrested, Detained in a Psychiatric Hospital and Then Sentenced to 7 Years for Her Faith

Detained in Psychiatric Hospital After Her Arrest, Guangdong Woman Tried for Her Faith

Sixty-Five-Year-Old Woman Detained in Mental Hospital, Faces Trial for Her Faith

Guangdong Woman Detained for More Than a Month, Family Still Not Told Her Exact Location

Ms. Li Yanqun Illegally Imprisoned in the Gaoming District Detention Center of Foshan City