(Minghui.org) Hanya dua bulan setelah Yu Jianli dan Wang Dongji menikah, pasangan muda di Kota Changchun, Provinsi Jilin ini ditangkap saat mengunjungi orang tua Wang pada 15 Agustus 2019. Bersama dengan orang tua Wang, Ibu Yu, saudara ipar Yu dan ayahnya, tujuh anggota keluarga besar telah ditahan sejak saat itu dan masih menunggu keputusan karena keyakinan mereka pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Yu [Wanita], 30 tahun, berlatih Falun Gong dengan ibunya, Fu Guihua sejak dia masih kecil. Saat dia secara bertahap menjadi sibuk dengan sekolah dan ibunya dipaksa tinggal jauh dari rumah selama sepuluh tahun untuk menghindari penganiayaan, Yu berhenti berlatih Falun Gong.

Tidak ingin menghadapi tekanan dari penganiayaan, Yu menjalani hidup yang kacau. Setelah lulus kuliah dan mulai bekerja di sebuah perusahaan pengelola properti, selalu ada warga yang datang dengan keluhan berbeda-beda. Kebanyakan dari mereka bersikap buruk dan meneriaki dia dan rekan-rekannya. Kadang-kadang Yu tidak bisa mengendalikan dirinya dan berteriak balik.

Pada 3 Juni 2013, ketika ibunya tiba-tiba ditangkap, dia sedang minum-minum bersama seorang rekan. Penangkapan ibunya merupakan peringatan baginya. Sejak itu, dia harus menghadapi semuanya lagi dan menyikapinya dengan serius. Dia bekerja keras untuk mengungkap penyiksaan terhadap ibunya dan menyelamatkannya.

Fu kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun. Namun, meskipun mengalami penganiayaan yang kejam, Yu, berlatih Falun Gong lagi dan menemukan kedamaian batin. Ketika Fu dibebaskan pada tahun 2016, kehidupan keluarga secara bertahap kembali ke keadaan damai. Pada Juni 2019, Yu dan praktisi Falun Gong lainnya, Wang Dongji, menikah. Kehidupan di depan mereka kelihatannya baik dan indah.

Penangkapan Grup

Sekitar pukul 4 pagi pada 15 Agustus 2019, sekelompok petugas masuk ke rumah orang tua Wang [Pria], Wang Kemin dan Wang Fengzhi, di Kota Jiaohe, Provinsi Jilin. Wang yang lebih muda dan istrinya, Yu, yang datang lebih awal untuk mengunjungi mertuanya, juga ditangkap. Polisi menghabiskan empat jam menggeledah tempat itu dan menyita properti pribadi pasangan lansia itu. Pada hari yang sama, polisi juga menemukan rumah Wang Dongji di Kota Changchun dan menggeledahnya.

Pukul 7:40 pagi, 20 petugas lainnya masuk ke rumah adik perempuan Yu, Yu Jianping. Suami Yu, Meng Xiangqi, ditangkap. Rumah mereka digeledah dan uang tunai 4.000 yuan mereka disita. Orang tua saudara perempuan Yu, Yao Deyi dan Fu Guihua, serta orang tua Meng, Meng Fanjun dan Wang Guizhen, juga ditangkap.

Karena bayi perempuan Yu baru berusia tiga bulan, dia dibebaskan oleh polisi dari penangkapan dan ditinggalkan di rumah untuk merawat bayinya.

Baik Yao dan Wang kemudian dibebaskan setelah 15 hari penahanan.

Kemudian dipastikan bahwa 34 praktisi di wilayah tersebut ditangkap oleh beberapa ratus petugas hari itu. Kebanyakan praktisi telah diawasi oleh polisi selama berbulan-bulan sebelum ditangkap.

Sementara setengah dari praktisi kemudian dibebaskan dan dibebaskan dari tuntutan, enam belas praktisi lainnya kasus mereka telah diserahkan ke kejaksaan dan menghadapi tuntutan. Kecuali dua dari mereka yang dibebaskan dengan jaminan, empat belas praktisi yang tersisa, termasuk tujuh anggota keluarga besar yang disebutkan di atas, tetap ditahan di Pusat Penahanan Kota Siping sejak saat itu.

Yu Jianli didakwa menerbitkan sebuah pernyataan khidmat tentang melanjutkan latihan Falun Gong dan beberapa artikel yang mengungkap penganiayaan terhadap ibunya di Minghui.org.

Pada Juni 2020, dua bulan sebelum sidang pengadilan praktisi pada 28 September 2020, Li Changfu, direktur Komite Urusan Politik dan Hukum Kabupaten Lishu, menginterogasi Yu dan bertanya apakah dia masih berlatih Falun Gong. Yu menolak untuk menjawab pertanyaannya.

Pada Desember 2020, praktisi menjadi sasaran cuci otak yang bertujuan memaksa mereka untuk melepaskan keyakinannya. Kini mereka masih menunggu putusan di pusat penahanan.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Two Detention Centers in Jilin Province Subject Falun Gong Practitioners to Brainwashing to Make Them Renounce Their Faith

Sixteen Changchun City, Jilin Province Residents Still Await Verdicts Three Months After Court Hearing

After Ten Years of Displacement and Three Years of Incarceration, Jilin Woman Faces Prison Time for Her Faith Again

Sixteen Jilin Residents Tried for Their Faith, Lawyers Barred From Representing Them in Court

Man Incarcerated and Tortured at 16 Again Faces Prosecution for His Belief

Sixteen Falun Gong Practitioners Targeted in a Group Arrest Face Trial for Their Faith

Families Targeted in Mass Arrest in Jilin Province

Siping City, Jilin Province: 34 Arrested in One Day; 15, Including 7 from One Family, Still in Custody

Fifteen Jilin Residents Remain in Detention After Prosecutor Returns Their Cases