(Minghui.org) Telah menjalani dua kali hukuman penjara dengan total 9,5 tahun, seorang wanita usia 80 tahun dijatuhi hukuman 3 tahun lagi pada bulan Oktober 2020 karena keyakinannya pada Falun Gong. Zhao Yulan baru-baru ini dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning untuk menjalani hukuman. Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah metode kultivasi watak dan raga yang telah dianiaya secara brutal oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Zhao bekerja di Biro Pertambangan di kota Fushun, Provinsi Liaoning sebelum dia pensiun. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997 dan banyak penyakitnya, termasuk vertigo, pembekakan saluran tenggorokan, hemoroid, tinja berdarah, artritis, langsung hilang.

Hukuman Kamp Kerja Paksa Setelah Penangkapan Pertama

Setelah rezim komunis mulai menganiaya Falun Gong, Zhao pergi ke Beijing untuk memohon hak berlatih secara bebas pada bulan November 2001 dan ditangkap. Dia diinterogasi di kantor polisi di Beijing, sebelum dibawa kembali ke Fushun. Dia pertama-tama ditahan di Kantor Polisi Lizigou dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Fushun.

Setelah satu minggu penahanan, Zhao dibawa ke Kamp Kerja Paksa Fushun, di sana dia dipaksa untuk menandatangani sebuah pernyataan akan melepaskan Falun Gong. Dia dibebaskan tiga bulan kemudian.

Dijatuhi Hukuman Lima Tahun pada Tahun 2003

Zhao ditangkap lagi di rumah pada tanggal 28 Februari 2003. Polisi mengambil kunci rumah dan menggeledah rumahnya. Buku-buku, materi, dan sejumlah barang berharga miliknya juga uang tunai diambil. Saat dia tidak mau memberitahu di mana dia mendapatkan buku-buku Falun Gong itu, polisi menendangnya dan menghempas badannya ke dinding. Wajah dan kedua tangannya langsung bengkak. Sebelum pergi, seorang petugas bernama Guan Yong berkata padanya, “Jika kamu masih tidak mengaku besok, saya akan merobek-robek kamu hingga kepingan.”

Pada malam hari, polisi memborgol kedua tangan dan sikunya ke sebuah kursi besi. Sejumlah petugas yang ditugaskan untuk mengawasinya pada malam hari, bermain Mahjong di sebelah.

Keesokan harinya, polisi terus menginterogasi Zhao. Seorang petugas memerintahkannya untuk jongkok, tetapi tidak tidak bisa melakukannya. Dia dibawa ke Pusat Penahanan Shizilou pada malam hari.

Zhao ditahan di tahanan kriminal pada tanggal 1 Maret. Para petugas pusat penahanan memaksanya untuk duduk di sebuah kursi kecil tanpa diperbolehkan bergerak dari pagi hingga pagi esok harinya. Saat dia tidak disiksa di kursi kecil ini, Zhao dipaksa melakukan kerja paksa tanpa upah.

Bakpao kukus yang diberikan sebagai ransum tiap harinya hanya setengah matang dan telah berjamur. Sup itu kebanyakan berisikan air putih dengan beberapa potong lobak. Hanya saat para pengawas datang untuk inspeksi pusat penahanan, kualitas makanan membaik.

Zhao berbagi tempat tidur di sebuah sel kecil bersama 30 tahanan lainnya. Setiap orang hanya bisa tidur dengan posisi menyamping.

Kejaksaan Distrik Dongzhou menyetujui penangkapan dirinya pada tanggal 4 April dan mendakwanya pada tanggal 29 Mei. Dia dituduh telah “mengganggu penegakan hukum dengan aliran sesat,” dakwaan standar yang digunakan untuk memfitnah dan mengkriminalisasi para praktisi Falun Gong.

Zhao hadir di Pengadilan Dongzhou pada tanggal 27 Juni 2003 dan dijatuhi hukuman lima tahun. Dia tidak diperbolehkan untuk membela diri selama persidangan atau melakukan banding atas putusannya.

Disiksa di Penjara Wanita Liaoning

Zhao dipindahkan ke Penjara Wanita Liaoning pada tanggal 17 Agustus 2003. Beberapa hari kemudian, para petugas mengatur sebuah tim yang teridiri dari tiga narapidana untuk mengawasinya, meski saat dia sedang tidur atau menggunakan kamar mandi. Dia tidak diperbolehkan bicara kepada siapapun. Mereka memaksanya untuk menyaksikan berbagai video yang memfitnah Falun Gong. Saat dia tidak mau melepaskan Falun Gong, mereka memaksanya berdiri sepanjang hari selama tujuh hari berturut-turut.

Pada Maret 2004, dalam babak penganiayaan yang ditujukan untuk memaksanya melepaskan Falun Gong, dua narapidana bergantian membacakan materi-materi fitnahan kepadanya setiap hari. Mereka juga menyiksanya dengan memaksanya berdiri sepanjang hari selama dua minggu.

Para petugas sekali lagi mencoba untuk memaksa Zhao melepaskan Falun Gong pada bulan Agustus 2004. Saat dia tetap teguh pada keyakinannya, para petugas menjadi garang dan mulai mengutuknya.

Dia dibebaskan pada tanggal 28 Februari 2008.

Dipenjara Selama 4,5 Tahun Antara 2012 dan 2016

Zhao ditangkap lagi pada tanggal 26 Maret 2012 karena memberitahu orang lain mengenai penganiayaan. Polisi menggeledah rumahya dan menyita barang-barang miliknya. Dia berada dalam tahanan kriminal di Pusat Penahanan Fushun dan penangkapan dirinya disetujui pada tanggal 5 April.

Kejaksaan mendakwa Zhao dengan menggunakan dakwaan sama seperti 2003. Dia sekali lagi disidang secara diam-diam di sebuah ruangan gelap tanpa ada lampu. Dia tidak mendapatkan bantuan hukum ataupun kehadiran anggota keluarga. Zhao membela diri sendiri selama persidangan yang berlangsung selama dua jam, meski hakim berulang kali menginterupsinya. Pengadilan Dongzhou menjatuhi hukuman padanya hingga empat setengah tahun penjara pada tanggal 26 Juli 2012.

Zhao dipenjara di Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada tanggal 23 Oktober. Saat dia menolak melepaskan Falun Gong, para petugas mengambil selimutnya. Mereka membuatnya berdiri selama 72 jam berturut-turut dan dua narapidana lainnya mengawasinya secara ketat selama berbulan-bulan dan akhirnya memerintahkan dia untuk bekerja tanpa upah di bagian lain. Dia harus membuat jas musim dingin dengan jam kerja yang panjang setiap harinya.

Putranya Meninggal Dunia Karena Penganiayan Ibunya

Saat Zhao ditahan di pusat penahanan, polisi setempat memberi tahu putranya agar mengirimkan mereka uang untuk membayar kebutuhan ibunya di penjara. Mereka juga membuat putranya membayar uang makan mereka. Untuk menghindari pemerasan dan gangguan terus-menerus, putranya sering bermalam di luar rumah, kadang-kadang menghabiskan malam di taman. Kondisi kesehatan putranya merosot karena stres, dan dia menjadi sakit ginjal.

Dia mendapatkan tekanan mental setiap kali dia mengunjungi Zhao di penjara dan melihat ibunya menderita. Masalah ginjalnya memburuk dan dia perlu mendapatkan cuci darah, juga terdapat darah di tinjanya. Dia menghabiskan semua uangnya dan menjual rumah untuk membayar biaya medisnya. Dia meninggal dunia pada bulan Juni 2016 pada usia 47.

Terkuras Secara Finansial Setelah Dana Pensiun Ditangguhkan

Tiga bulan setelah putranya meninggal dunia, Zhao dibebaskan. Dia tidak memiliki sebuah rumah untuk berteduh dan terpaksa menyewa kamar. Setahun kemudian, pada bulan November 2017, mantan majikannya menginformasikannya agar dia seharusnya tidak mengklaim dana pensiunnya saat dipenjara. Dia harus mengembalikan semua dana pensiunya yang dia terima selama 4,5 tahun penahanan.

Tidak sanggup membeli bensin untuk pemanas, Zhao berjuang untuk bertahan hidup di musim dingin panjang dan dingin di Timur Laut Tiongkok.

Untuk mencari keadilan baginya, dia mengunjungi sejumlah instansi pemerintah dan mengirimkan surat-surat mengenai situasinya. Pada tanggal 6 maret 2018, seorang pengawas di tempat kerja sebelumnya memanggilnya dan memintanya agar tidak melakukan banding lagi karena mereka telah memutuskan untuk memberinya 1.600 yuan setiap bulannya untuk menutup keperluan sehari-harinya.

Hukuman Penjara Ketiga: Tiga Tahun

Zhao ditangkap lagi pada tanggal 18 April 2019 bersamaan dengan praktisi Jia Naizhi. Polisi menunggu di luar apartemennya dan menangkap kedua wanita ini ketika mereka hendak keluar rumah.

Setelah interogasi selama satu hari di kantor polisi, mereka dipindahkan ke Pusat Penahanan Nangou pada malam berikutnya. Meski Zhao dibebaskan dengan jaminan pada hari kesembilan setelah dia jatuh sakit dan membutuhkan perawatan medis, dia ditangkap lagi pada tanggal 5 Oktober 2019. Setelah penahanan satu tahun, dia dijatuhi hukuman di Penjara Wanita Provinsi Liaoning untuk ketiga kalinya.