(Minghui.org) Setelah mengalami penganiayaan selama bertahun-tahun karena keyakinan mereka pada Falun Gong, pasangan suami istri di Kota Yinchuan, Provinsi Ningxia ditangkap lagi pada tanggal 24 Oktober 2020 dan sekarang menghadapi tuntutan lagi.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah ajaran spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Zheng Yongxin dan istrinya Yang Jie pergi ke Kota Zhongwei di provinsi yang sama pada Oktober 2020 untuk mengunjungi orang tua Yang, tetapi menjadi sasaran penangkapan kelompok pada tanggal 24 Oktober. Sekarang telah dikonfirmasi bahwa sembilan dari praktisi yang ditangkap telah disetujui penangkapannya.

Di antara mereka, Zheng, Yang, Huang Yuxia, Chang Xiue, dan Wen Jing ditahan di Pusat Penahanan Kota Zhongwei. Jing Yuling ditahan di Pusat Penahanan Kota Yinchuan. Wang Shunqin berada di Pusat Penahanan Kota Shizuishan. Wen Yuxiu dan Zhang Yulian berada di bawah tahanan rumah.

Sebelum penangkapan terakhir mereka, Zheng, seorang pensiunan pegawai Biro Tenaga Kota Yinchuan berusia 65 tahun, telah berulang kali ditangkap dan ditahan. Dia pernah dihukum tiga tahun kerja paksa dan karena dia melakukan mogok makan selama satu tahun, pihak berwenang menjatuhkan hukuman enam tahun dan memindahkannya ke penjara. Tempat kerjanya segera memecatnya. Mantan istrinya juga menceraikannya dan dia dipaksa mengungsi. Karena tekanan dari penganiayaan, ayahnya meninggal dunia pada tahun 2014.

Yang, seorang mantan karyawan perusahaan asuransi jiwa berusia 51 tahun, belajar Falun Gong pada tahun 1997. Karena menegakkan keyakinannya, dia menjalani hukuman lima tahun di kamp kerja paksa dan hukuman penjara tiga setengah tahun. Mantan suaminya menceraikannya karena penganiayaan dan dia menikah dengan Zheng pada 2010.

Di bawah ini adalah rincian penganiayaan sebelumnya dari Zheng dan Yang.

Penganiayaan Zheng Yongxin

Zheng ditangkap di tempat kerja pada tanggal 20 Agustus 2000. Polisi membawanya pulang dan menggeledah kediamannya. Buku-buku Falun Gong dan video ceramah disita. Saat dia ditahan di pusat penahanan setempat, para penjaga memaksanya melakukan kerja paksa.

Zheng kemudian dihukum tiga tahun di Kamp Kerja Paksa Baitugangzi. Dia dipaksa mengangkut beton, batu bara, dan batu siang dan malam. Setiap hari ketika dia pergi tidur, tubuh dan jari-jarinya selalu kesakitan karena pekerjaan yang berat. Di pagi hari, selalu butuh usaha keras baginya untuk bangun.

Para penjaga hanya memberinya satu seragam kerja. Pakaian itu selalu basah dengan keringat setelah seharian bekerja. Di musim dingin, seragam masih basah keesokan harinya dan rasanya seperti memasuki ruangan yang dingin ketika Zheng memakainya.

Ketika para tahanan gagal memenuhi kuota, para penjaga mencambuk mereka dengan sabuk kulit. Beberapa tahanan (non-praktisi Falun Gong) tidak tahan penyiksaan dan bunuh diri.

Ketika Zheng melakukan mogok makan di kamp kerja paksa pada tanggal 12 November 2001 untuk memprotes penganiayaan, pihak berwenang menjatuhkan hukuman enam tahun penjara sebagai hukuman. Dia dipindahkan ke Penjara Wuzhong dan juga dipecat oleh tempat kerjanya.

Di penjara, para penjaga menguncinya di sel isolasi dan mengatur sembilan penjaga bergiliran mengawasinya. Setelah mengetahui bahwa dia melakukan latihan Falun Gong, para penjaga mengunci kedua tangan di kedua sisi tempat tidur. Borgolnya begitu ketat hingga mengiris dagingnya. Baru setelah tangannya membiru karena kekurangan oksigen, barulah para penjaga melepas borgolnya. Ketika dia tidur di malam hari, para penjaga mengunci kakinya ke bingkai tempat tidur.

Ketika masa hukuman Zheng berakhir pada November 2007, Kantor 610 Ningxia, sebuah badan di luar hukum yang dibuat khusus untuk menganiaya Falun Gong, menolak melepaskannya dan memindahkannya ke pusat pencucian otak, dia ditahan tambahan selama tiga bulan.

Zheng ditangkap lagi pada Juni 2008 sebelum Olimpiade Beijing dan ditahan selama sebulan. Polisi menangkapnya sekali lagi pada tanggal 28 Agustus 2012 dan menahannya selama sebulan. Pensiunnya juga ditangguhkan selama beberapa bulan pada 2018.

Zheng dan Yang ditangkap bersama pada 17 September 2019 dan ditahan di Penjara Sunjiatan selama 14 hari. Yang dibebaskan pada 1 Oktober dan Zheng ditahan di kantor polisi selama satu hari lagi dan dibebaskan pada tanggal 2 Oktober.

Sebelum penangkapan terakhir mereka pada Oktober 2020, belasan petugas masuk ke rumahnya pada tanggal 2 September 2020 dan memintanya menandatangani pernyataan untuk melepaskan Falun Gong. Ketika dia menolak, petugas menggeledah rumahnya dan menahannya di Kantor Polisi Funingjie hingga sore hari tanggal 3 September.

Penganiayaan Yang Jie

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan pada 20 Juli 1999, Yang pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Dia ditangkap pada Agustus saat dia masih di Beijing dan dibawa kembali ke Ningxia. Polisi membebaskannya setelah memeras 3.000 yuan darinya.

Hanya beberapa hari setelah dia kembali ke rumah, dia dicari oleh polisi karena mengakses informasi tentang Falun Gong di internet dan ditangkap lagi. Kali ini, dia ditahan selama sebulan dan dipecat oleh perusahaan asuransi jiwa tempat dia bekerja.

Yang kembali ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong lagi pada Oktober 2000 dan ditangkap sekali lagi. Dia melakukan mogok makan di fasilitas penahanan dan tangannya diborgol di belakang punggung dan kakinya dibelenggu. Para penjaga membawanya ke rumah sakit untuk dicekok paksa dan menyiksanya.

Dia kemudian dibawa kembali ke Kota Zhongwei dan ditahan di dua pusat penahanan masing-masing selama satu bulan, sebelum dijatuhi dua tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Ningxia.

Pada tanggal 19 September 2001, hanya enam belas hari setelah dia dibebaskan, dia ditangkap lagi di rumah seorang kerabat. Polisi menjatuhkan hukuman kamp kerja paksa dua tahun lagi setelah satu bulan penahanan.

Di kamp kerja paksa, Yang dicekok paksa ketika dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan. Dia juga dipaksa melakukan kerja paksa, dipukuli, digantung dan disengat dengan tongkat listrik di wajah, leher dan mulutnya. Para penjaga juga mengikat tangannya ke belakang ke pohon dan membiarkannya berdiri di bawah terik matahari. Ketika masa hukuman dua tahun berakhir, para penjaga memperpanjang masa hukumannya satu tahun lagi dan dia hampir tidak selamat dari penyiksaan.

Yang ditangkap sekali lagi pada September 2005 dan dijatuhi hukuman 3,5 tahun oleh Pengadilan Shizuishan. Dia dipaksa melakukan kerja paksa, dipukuli dan tangannya diborgol ke belakang punggung di Penjara Wanita Ningxia. Kantor 610 Ningxia menahannya di pusat pencucian otak selama tiga bulan lagi ketika masa hukumannya berakhir pada Maret 2009.

Setelah penangkapan Yang dan Zheng pada 28 Agustus 2012, Yang menderita kondisi medis serius setelah tujuh hari ditahan dan kemudian dibebaskan.

Saat dia mengunjungi seorang teman di Kota Qingtongxia pada tanggal 23 Maret 2016, dia ditangkap oleh polisi yang mengawasi. Dia diinterogasi dan ditahan selama sehari.

Selama Yang dipenjara, polisi terus menerus mengganggu orang tuanya. Tekanan mental yang luar biasa mempengaruhi kesehatan mereka dan mereka terus menerus jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Biaya medis yang mereka keluarkan dalam beberapa tahun terakhir berjumlah lebih dari 100.000 yuan.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Many Falun Gong Practitioners from Yinchuan City, Ningxia Autonomous Region Arrested and Harassed

Ningxia Autonomous Region Political and Legal Committee and 610 Office Behind the Arrests of Many Falun Gong Practitioners

Persecution in Ningxia Autonomous Region: Ms. Yang Jie in Critical Condition