(Minghui.org) Setelah menjalani hukuman selama 1,5 tahun di kamp kerja paksa dan 3,5 tahun penjara karena berlatih Falun Gong, seorang penduduk Provinsi Yunnan berusia 69 tahun di Kota Kunming, menghadapi hukuman penjara lagi setelah penangkapan terakhirnya di pasar petani. Kesalahan apa yang dilakukan? Uang kertas yang digunakan berisi informasi tentang Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, banyak praktisi menggunakan cara-cara kreatif untuk menyebarkan informasi tentang penganiayaan, termasuk mencetak pesan pada uang kertas.

Ditangkap Saat Belanja Bahan Makanan

Dua petugas polisi menghentikan Duan Xuying (wanita), seorang pensiunan pekerja Pabrik Beton Yunnan, saat dia berbelanja pada tanggal 3 Juni 2020. Mereka membawanya ke Kantor Polisi Haikou. Setelah menemukan 700 yuan uang kertas yang dicetak dengan informasi tentang Falun Gong di tasnya, polisi menginterogasinya tentang dari mana dia mendapatkan uang tersebut. Mereka juga menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gongnya.

Pada malam hari, polisi membawa Duan untuk pemeriksaan fisik. Meskipun menemukan bahwa dia menderita tekanan darah tinggi, polisi masih membawanya ke Pusat Penahanan Kota Kunming yang berjarak satu jam dari kantor polisi.

Ketika mereka tiba larut malam, dokter pusat penahanan menolak menerima Duan karena alasan kesehatannya. Polisi harus mengemudi satu jam lagi untuk membawanya kembali. Mereka memanggil putrinya ke kantor polisi, memaksanya membayar uang jaminan 1.000 yuan dan membebaskan ibunya dengan jaminan.

Keesokan harinya, polisi memerintahkan Duan dan putrinya untuk datang ke kantor polisi untuk membubuhkan sidik jari sebuah dokumen. Mereka menginterogasi Duan dan menggeledah rumahnya lagi sebulan kemudian.

Pada bulan Agustus, pihak berwenang menangguhkan pensiun Duan, mengutip peraturan baru bahwa praktisi Falun Gong tidak berhak atas tunjangan pensiun apa pun selama menjalani hukuman karena keyakinan mereka (meskipun tidak ada undang-undang ketenagakerjaan Tiongkok yang menetapkan aturan seperti itu). Karena Duan dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada tahun 2015, pihak berwenang menangguhkan dana pensiunnya untuk mengganti dana yang dia terima selama masa pemenjaraannya.

Pada tanggal 9 September, polisi menggeledah rumah Duan untuk ketiga kalinya.

Dakwaan dan Sidang Pengadilan

Setelah polisi menyerahkan kasus Duan ke Kejaksaan Distrik Xishan, seorang jaksa datang ke kantor polisi pada tanggal 19 November 2020 dan menanyai Duan.

Pada tanggal 15 Desember, Duan didakwa oleh jaksa Guo Yanni.

Pengadilan Distrik Xishan memberi tahu Duan pada tanggal 27 Februari 2021 bahwa dia dijadwalkan untuk hadir di pengadilan tiga hari kemudian. Pengacara yang ditunjuk pengadilan meneleponnya pada tanggal 1 Maret dan mengatakan kepadanya bahwa dia telah diperintahkan untuk mengajukan pengakuan bersalah untuknya. Duan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak bersalah.

Selama persidangan pada tanggal 2 Maret, Duan menceritakan bagaimana polisi menangkapnya secara sewenang-wenang, dan pelanggaran prosedur hukum dalam penanganan kasusnya.

Hakim bertanya padanya di akhir persidangan, “Bisakah anda menerimanya jika saya menghukum anda empat atau lima tahun?” Duan mempertahankan ketidakbersalahannya. Hakim menunda persidangan tanpa mengumumkan putusan.

Informasi Tambahan

Setahun yang lalu, jaksa Guo Yanni telah mendakwa empat praktisi, termasuk Zhu Cuifen (wanita), Zhou Huifen (wanita), Yang Gongxiu (wanita), dan Xia Meixian (wanita). Dakwaan tersebut mengakibatkan Yang dijatuhi hukuman dua setengah tahun dan Zhu serta Zhou masing-masing satu tahun dan dua bulan. Penganiayaan sangat membuat trauma sehingga kanker Xia kambuh dan dia meninggal saat menunggu persidangan.