(Minghui.org) Saya seorang praktisi Falun Dafa selama bertahun-tahun dan suami selama ini telah mendukung keyakinan saya. Dia pensiun satu tahun yang lalu.

Gejala Stroke Suami Hilang dalam Waktu Semalam

Suatu hari di tahun 2019, saya pergi ke rumah putri saya setelah makan siang. Suami baik-baik saja ketika saya pergi. Ketika kembali di jam makan malam, dia tampak tidak sehat dan tidak dapat berbicara dengan jelas.

Anggota keluarga lainnya berkata bahwa suami jatuh di dapur. Dia tidak dapat bangun sendiri, setelah itu dia mengalami gejala stroke: berbicara cadel, lemah, dan tangan bergetar.

Saya berpikir, “Dia masih muda dan telah mendukung kultivasi saya. Tidak akan terjadi apapun padanya.”

Saya memberi tahu suami untuk melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik” dan memintanya untuk memohon dukungan dari Guru Li.

Keluarga menyarankan agar saya membawanya ke rumah sakit, namun saya percaya dia akan kembali normal keesokan harinya.

Malam itu, saya mendampingi suami. Dia perlu bantuan untuk pergi ke kamar mandi. Setelah dia akhirnya tertidur, saya duduk di sampingnya hingga keesokan paginya. Dia bangun dan merasa baik-baik saja.

Dia tidak memiliki gejala apapun seperti hari sebelumnya. Bicaranya jelas dan badannya tidak lagi bergetar.

Saya tahu Guru telah membantunya melewati ini. Kami berterima kasih kepada Guru.

Pikiran Saya Lurus, Ayah Saya Sembuh

Pada musim semi tahun 2018, ayah masuk rumah sakit karena tidak dapat menelan makanannya. Dia dinyatakan menderita pankreatitis.

Dia berada dalam kondisi kritis dan organ tubuhnya yang lain juga mengalami kegagalan. Ketika mendengarnya, saya sangat sedih. Ayah membesarkan kelima anaknya dan mengurus orang tuanya. Dia bekerja keras sepanjang hidup. Bagaimana bisa dia meninggal seperti ini? Hati saya sangat sakit.

Melihat dari sudut pandang yang lain, saya menyadari bahwa menyerah dalam ikatan perasaan terhadap keluarga bukanlah apa yang seharusnya dilakukan seorang praktisi. Saya memiliki Guru, dan saya tahu Guru akan mengurusnya.

Saya tahu ayah akan baik-baik saja. Dengan tenang, saya meneleponnya. Saya memberitahunya untuk melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik” dan memohon bantuan Guru.

Keesokan harinya saya berangkat untuk menjenguk ayah dan melihat dia dalam kondisi yang baik. Dia menghabiskan waktu sekitar dua minggu di rumah sakit. Dia tidak dapat makan ataupun minum, namun kondisinya membaik lebih cepat dari orang lain yang memiliki masalah serupa di ruangannya. Guru pasti telah menjaganya.

Satu tahun kemudian, ayah pergi ke rumah sakit lagi karena gejala yang sama; dia sakit perut dan tidak dapat menelan makanannya. Kali ini dia menjalani operasi. Banyak selang keluar dari tubuhnya, namun dia tidak pernah mengeluh kesakitan.

Saya tahu Guru telah menjaganya.

Masih karena ketakutan, saya tidak cukup berani berbicara tentang Falun Dafa dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang di rumah sakit. Saya justru menulis “Falun Dafa baik” di semua uang tagihan yang saya habiskan di sana.

Pada awalnya, saya ragu-ragu. Namun saya kemudian menyadari bahwa ada sangat banyak orang keluar masuk rumah sakit dan tidak akan ada orang yang memerhatikan dari mana asalnya uang tersebut. Saya juga menyadari bahwa saya membantu orang-orang, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan.

Kakek saya meninggal di tangan Partai Komunis Tiongkok, jadi ketika saya belajar ceramah Fa di rumah sakit, ayah sangat cemas.

Saya memberitahunya agar tidak takut. Ketika perawat datang untuk memeriksa tekanan darahnya, hasilnya sangat tinggi, jadi saya menyarankan agar ayah memberi tahu anak-anaknya yang lain tentang pengalamannya dengan Dafa. Namun dia menolak.

Di waktu lainnya ketika diperiksa perawat, tekanan darahnya masih tinggi. Saya kembali lagi memberi tahu ayah tentang kebaikan Dafa, dan kali ini dia setuju.

Tekanan darah dan gula darahnya kembali normal. Kesembuhan suami dan ayah saya menunjukkan dengan jelas bahwa Guru menjaga kita.

Guru memberikan kita Fa, melindungi kita, dan menderita demi kita. Kita sangat beruntung atas segala yang telah dilakukan Guru bagi kita.