(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari Whanganui diundang oleh beberapa organisasi untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Orang-orang setempat bisa merasakan budaya dan nilai-nilai tradisional Tiongkok, sambil mempelajari tentang nilai-nilai Falun Dafa.

Kegiatan Tahun Baru Imlek dipandu oleh Dewan Multikultural Whanganui, Pusat Pendidikan Kepulauan Pasifik dan Sekolah Tinggi Pembelajaran Universal di Selandia Baru.

Praktisi memperagakan dan mengajarkan latihan Falun Dafa.

Praktisi telah mempersiapkan banyak kegiatan yang kaya dan bermakna termasuk memperkenalkan budaya Tionghoa, memperagakan lima perangkat latihan Falun Dafa, upacara minum teh, membuat pangsit, kaligrafi, dan memamerkan pakaian tradisional Tiongkok. Kegiatan mereka dinikmati dan diakui oleh publik serta penyelenggara acara. Nilai universal Falun Dafa Sejati, Baik, Sabar berdampak pada hati penduduk setempat. Ketika penduduk setempat disadarkan akan penganiayaan di Tiongkok, banyak yang menjadi lebih mendukung Falun Dafa dan mengungkapkan betapa mereka menghargai Dafa, karena latihan kultivasi ini membawa harapan dan berkah bagi dunia.

Perempuan bersaudara dari India (kiri) dan dari Singapura (kanan) menikmati kostum tradisional Tiongkok, dan menerima lotus kertas kecil yang melambangkan keberuntungan.

Guru dan anak-anak di sekolah belajar menulis karakter Mandarin Sejati, Baik, Sabar.

Amihi (wanita) berkata bahwa dia sangat tertarik dengan kaligrafi dan tradisi Tionghoa. Setelah mengetahui bahwa budaya Tiongkok dan latihan kultivasi diturunkan dari dewa, dia berkata bahwa dia menantikan peragaan latihan Falun Dafa.

Siswa dari Universal College of Learning belajar menulis karakter Mandarin untuk Sejati, Baik, Sabar.

Selama perayaan, praktisi Falun Dafa berbicara tentang inti dari budaya tradisional Tiongkok, dan bagaimana budaya tersebut dihancurkan selama Revolusi Kebudayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Orang-orang juga belajar tentang penyebab pandemi saat ini. Praktisi berbagi bahwa satu-satunya harapan dan kesempatan yang bisa ditemukan adalah dengan kembali ke tradisi.

Jayson, seorang aktivis setempat dan konselor manajemen bisnis, juga menjadi juru bicara Maori selama perayaan Tahun Baru Imlek. Dia menyatakan bahwa Tahun Baru Imlek melambangkan “keunggulan.” Ia mengatakan bahwa hal itu mewakili peradaban tingkat tinggi, yang juga menjadi model untuk diikuti dunia. Setelah mendengarkan presentasi praktisi Dafa, Jayson berkata dia merasa bahwa keunggulan ini telah hilang di bawah rezim Tiongkok saat ini, dan dia memahami bagaimana PKT telah menghancurkan budaya Tiongkok.

Jayson berkata dia menyadari bahwa sekelompok praktisi Falun Dafa sedang memimpin orang-orang di seluruh dunia untuk kembali ke tradisi. Dia berterima kasih pada praktisi atas kontribusinya pada komunitas dan berkata bahwa Sejati, Baik, Sabar pasti akan membawa harapan dan keyakinan pada orang-orang selama masa-masa yang tidak pasti ini.

Seorang praktisi Falun Dafa dan Jayson, seorang aktivis setempat dan juru bicara Maori perayaan Tahun Baru Imlek