(Minghui.org) Ada sebuah buku yang dibaca jutaan orang di seluruh dunia. Apa yang membuat buku ini demikian istimewa? Ibu Guru Lin Lei menjelaskan bagaimana buku khusus ini mengubah hidupnya.

Lin

Lin berbakat sejak kecil. Ia berhasil meraih juara ketiga lomba menyanyi dan tari tingkat nasional. Dia juga terlibat dalam berbagai cabang olahraga. Lin menjadi siswa yang diberikan kesempatan berpidato saat perpisahan di kelulusan sekolah menengahnya. Dia bersekolah di sekolah seni dan menjadi guru musik.

Sepuluh tahun lalu, Lin berimigrasi ke Kanada bersama keluarganya. Karena dia memiliki dua anak kecil untuk diasuh, dia memutuskan untuk membuka tempat penitipan anak di rumahnya.

Teman Lin merekomendasikan Falun Dafa kepadanya. Temannya pernah menderita depresi tetapi sembuh setelah berlatih.

Pada awalnya, Lin tidak tertarik untuk berlatih, tetapi dia tiba-tiba teringat Dafa sebulan kemudian. Dia membuka situs web Minghui.org yang berisi literatur Falun Dafa dan video peragaan latihan. Latihannya mudah dipelajari, maka Lin memutuskan untuk berlatih.

Kebaikan Falun Dafa

Lin mengalami sakit punggung akibat dari menari, dan kehamilannya membuat sakitnya semakin parah. Terkadang leher dan punggungnya sangat kaku sehingga dia hampir tidak bisa bergerak. Dia juga mengalami migrain. Semua gejala ini hilang setelah Lin mulai berlatih Falun Dafa.

Teman praktisi menjelaskan bahwa membaca ceramah Guru Li adalah bagian penting dari latihan kultivasi ini, maka Lin membaca Zhuan Falun yang ditulis oleh Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa.

Ketika pertama kali membaca Zhuan Falun, Lin berpikir buku itu bagus. Namun, dia tidak dapat memahami beberapa makna yang lebih dalam, misalnya, apa itu “memurnikan tubuh”? (Zhuan Falun, Ceramah Satu)

Seminggu setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, Lin mengalami batuk parah. Dahak yang dia keluarkan tampak seperti gumpalan kapas. Anehnya, dia hanya batuk pada malam hari, bukan pada siang hari saat harus bekerja. Tubuhnya terasa ringan setelah batuknya hilang. Dia mengalami ketidaknyamanan selama proses pemurnian tubuhnya. Ketika semuanya berakhir, dia merasa lebih sehat dari sebelumnya. Dia mengalami secara langsung kebaikan Falun Dafa.

Lin berlatih perangkat kelima, meditasi bersila ganda

Menjadi Orang yang Baik Hati

Sebelum berlatih Falun Dafa, Lin mengira dirinya adalah orang baik. Teman-teman dan keluarganya juga berpikir demikian.

Dari membaca Zhuan Falun, Lin belajar apa artinya menjadi orang yang lebih baik, orang yang sama sekali tidak mementingkan diri sendiri. Misalnya, Lin mencari ke dalam setiap kali konflik muncul. Dia berfokus pada kekurangannya sendiri daripada ketidaksempurnaan orang lain.

Lin mengakui bahwa pada awalnya, dia tidak yakin bagaimana mencari ke dalam — sampai suatu hari, dia dan suaminya bertengkar. Keduanya tidak mau saling mengalah. Setelah itu, Lin tiba-tiba menyadari bahwa mencari ke dalam berarti memeriksa kekurangannya sendiri. Lin teringat bagaimana dia akhir-akhir ini hanya memerhatikan dirinya sendiri dan mengabaikan suaminya.

Lin berkata, “Guru meminta kita untuk menjadi manusia yang memikirkan orang lain terlebih dulu dan tidak egois." Saya seharusnya lebih perhatian dan pengertian terhadap suami.

“Misalnya, saya dulu hanya khawatir tentang apa yang anak-anak ingin makan ketika saya pergi ke supermarket. Saya berangsur-angsur berubah. Saya juga berpikir tentang apa yang suami ingin makan. Sekarang, saya membeli makanan yang disukai semua orang. Saya menyisihkan waktu untuk berbicara dengan suami dan bertanya tentang situasi pekerjaannya."

Kebencian dan kesalahpahaman antara mereka dapat diselesaikan.

Suami Lin mengaguminya, tetapi dia tidak yakin apakah dia sendiri dapat memenuhi kriteria dalam buku Zhuan Falun atau tidak, jadi dia belum mulai berlatih. Jika dia mendengar seseorang membuat komentar negatif (orang Tiongkok yang terpengaruh oleh propaganda rezim komunis), dia mengatakan kepada mereka bahwa Falun Dafa adalah baik.

Kultivasi Lin juga memengaruhi anak-anaknya. Anak bungsunya membaca Zhuan Falun dengan praktisi muda lainnya di Internet setiap hari. Dia bertingkah laku sesuai dengan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam Zhuan Falun.

Dia menghindari konfrontasi di sekolah. Dia tidak marah ketika siswa lain mengolok-oloknya. Suatu saat seorang teman berlari dan menabraknya. Meski kesakitan, dia tidak mengeluh karena dia tahu temannya tidak sengaja menyakitinya. Dia berkata, "Karena saya berlatih Falun Dafa, saya tahu apa yang saya boleh dan tidak boleh lakukan."

”Zhen, Shan, Ren adalah Satu-satunya Kriteria Pengukur Baik Buruk Seseorang” (Zhuan Falun, Ceramah Satu)

Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar) adalah panduan hidup Lin. Kebaikan dan kemurahan hatinya tidak hanya berdampak positif bagi anggota keluarganya tetapi juga mengubah orang-orang yang dulu berprasangka buruk terhadap Falun Dafa. Tetangga Lin pindah dari AS dan terkejut mengetahui bahwa Lin berlatih Falun Dafa.

Saat kedua keluarga terus berinteraksi, mereka menjadi teman. Suatu hari tetangganya memberi tahu Lin, "Saya dulu memiliki pemikiran negatif tentang Falun Dafa ... tetapi setelah melihat bagaimana kamu bertindak dan memperlakukan orang lain, pendapat saya berubah."

Mengajar Anak-anak dengan Baik

Lin peduli dengan masa depan siswanya dan menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam pekerjaannya.

Selain kurikulum prasekolah seperti kerajinan, menggambar, dan matematika dasar untuk mempersiapkan anak-anak masuk sekolah dasar, Lin juga memerhatikan perilaku dan keterampilan sosial mereka.

Misalnya, beberapa anak suka berlarian pada waktu makan. Lin mengajari mereka tata krama meja yang benar: letakkan kaki di lantai, dekatkan kursi ke meja, kalau tidak, makanan mungkin jatuh di pangkuan kalian atau di lantai. Kita tidak boleh menyia-nyiakan makanan, dan hanya mengambil apa yang bisa kita habiskan. Lin mendorong para siswa untuk memeluk orang tua mereka di tempat pengantaran dan melambaikan tangan kepada guru dan teman-teman mereka saat mereka dijemput.

Dia berkata, “Saya mengajar anak-anak dengan belas kasih. Saya tidak memaksakan aturan pada anak-anak. Saya dengan ramah menjelaskan apa yang mereka boleh dan tidak boleh lakukan, serta mengoreksi yang salah."

Cerita untuk Membangkitkan Belas Kasih

Lin menyampaikan pesan moral mengenai belas kasih pada waktu bercerita. Penafsirannya terhadap cerita masa kecil berubah setelah Lin menjadi praktisi Falun Dafa, karena dia menemukan makna yang lebih dalam di dalamnya.

Dia berkata, "Ambil kisah 'Goldilocks dan Tiga Beruang' sebagai contoh. Sebagian besar pembaca melihat cerita tersebut sebagai cara untuk mengajari anak-anak konsep besar, sedang, dan kecil ... beruang, tempat tidur, dan mangkuk berukuran berbeda. Setelah saya mulai berlatih dan membaca buku ini lagi, interpretasi saya berubah. Saya mencermati ceritanya bersama dengan anak-anak. Haruskah gadis kecil itu masuk rumah tanpa izin? 'Tidak' kata anak-anak. Bolehkah makan makanan orang lain tanpa bertanya? 'Tidak' kata anak-anak itu. Gadis kecil itu menyentuh makanan beruang, dia juga memakan semua bubur bayi beruang. Sekarang apa? 'Beruang kecil tidak punya apa-apa untuk dimakan, dia akan lapar,' kata anak-anak.”

Melalui cerita budi pekerti, anak-anak mempelajari perilaku yang benar. Mereka juga mempelajari konsep belas kasih.

Mengajarkan Anak-Anak untuk Menyelesaikan Masalah dengan Belas Kasih

Lin berkata bahwa film yang bagus dapat menunjukkan kepada kita cara yang tepat untuk memecahkan masalah dan cara bergaul dengan orang lain. Namun, banyak anak hanya belajar bagaimana berkelahi dan bersaing dengan orang lain dari menonton acara TV dan film. Beberapa siswa membawa perilaku ini ke tempat penitipan anak. Dia menjelaskan bahwa perilaku seperti ini tidak diperbolehkan di sekolahnya.

Falun Dafa berbicara tentang hubungan antara kehilangan dan memperoleh. Lin juga memasukkan konsep ini ke dalam pengajarannya. Dia memberi tahu murid-muridnya bahwa ketika seseorang mengucapkan kata-kata yang menyakitkan atau memukul orang lain, segumpal substansi putih akan meninggalkan tubuhnya dan mendarat di orang yang dia pukul. Substansi putih dari tubuh kita sangat berharga. Lalu mengapa orang yang terluka akan mendapatkan substansi putih tersebut? Itu karena dia telah menderita, dia kesakitan dan dia tidak membalas. Murid-muridnya biasanya mengatakan “Saya ingin substansi putih (De), bukan substansi hitam (karma)” jika ada perselisihan di antara mereka.

Terkadang murid-muridnya memberi tahu Lin bahwa orang tua mereka berdebat di rumah. Lin memberi tahu para siswa, “Mungkin kalian bisa memberi tahu mereka untuk tidak marah, dan mereka harus toleran.”

Dia berkata, "Falun Dafa mengajari kita belas kasih, belas kasih itu kuat ... hanya belas kasih yang dapat memperbaiki situasi - sedangkan saling membalas dendam tidak akan," kata Lin.

Di bawah bimbingan Lin, siswa belajar bagaimana memecahkan masalah dengan kebaikan.

Suatu kali seorang siswa yang lebih tua ingin bermain dengan dua gadis yang lebih muda, tetapi gadis-gadis itu tidak ingin bermain dengannya. Gadis yang lebih tua kesal dan meminta bantuan Lin.

Lin berkata, "Kamu akan segera naik ke taman kanak-kanak, apa yang akan kamu lakukan jika ini terjadi lagi?"

Gadis itu memikirkannya dan berkata pada dua gadis yang lebih muda, "Saya benar-benar ingin bermain dengan kalian, ayo kita bermain sesuatu." Kedua gadis itu masih menolak untuk bermain dengannya. Tidak menyerah, gadis yang lebih tua membawakan buku untuk dua yang lebih muda dan mencoba mengajari mereka menggambar. Akhirnya ketiga gadis itu bermain bersama dengan gembira.

Lin memuji gadis yang lebih tua dan berkata, "Kamu hebat!" Lin memberi tahu ibu gadis itu, "Putri Anda menyelesaikan sendiri situasi yang sulit ... dia seharusnya tidak memiliki masalah di taman kanak-kanak."

Penghargaan dari Falun Dafa

Anak-anak mencintai Lin. Mereka berperilaku sangat baik di sekolahnya. Ada orang tua berkata bahwa Lin mengubah anak mereka yang biasanya nakal menjadi anak ramah yang suka belajar. Mereka senang karena Lin adalah guru anak mereka.

“Anak-anak di sekolahnya berperilaku sangat baik! Mereka berbicara dengan sopan dan tidak saling memukul," komentar orang tua lain. “Anak saya sangat nakal di rumah, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi dengannya,” kata orang tua lainnya.

Lin memberi tahu mereka bahwa anak-anak berubah karena Falun Dafa. Dia memberi orang tua situs web Falun Dafa sehingga mereka bisa mempelajarinya lebih lanjut.

“Jika anak-anak Anda tidak bisa tidur di malam hari,” Lin menyarankan, “Anda dapat membiarkan mereka mendengarkan musik dari situs web Minghui.org. Ini sangat menenangkan."

Untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka, beberapa orang tua membelikan hadiah untuk Lin. Dia dengan ramah menolak mereka dan berkata, “Falun Dafa mengajari kami hubungan antara kehilangan dan memperoleh, oleh karena itu, saya tidak menerima hadiah. Saya akan menyimpan kartu Terima Kasih anda, tapi tolong simpan hadiahnya. Anda sudah membayar biaya penitipan anak."

Lin percaya semua prestasinya berasal dari Falun Dafa.