(Minghui.org) Empat warga Kabupaten Qingyuan, Provinsi Liaoning menghadapi dakwaan karena membagikan materi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan penganiayaan terhadap Falun Gong, latihan kultivasi jiwa raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Shi Hongxiang, Zhu Qinghua, Lin Guilan dan Yang Xiaozhi (seluruhnya wanita) pergi ke Kabupaten Kaiyuan (sekitar 80 mil dari Qingyuan) pada 10 Maret 2021 untuk membagikan materi informasi, tetapi ditangkap oleh kepolisian setempat dan dibawa ke Kantor Keamanan Domestik malam itu juga.

Ketika keluarga praktisi mendatangi Kantor Polisi Huangqizhai di Kabupaten Kaiyuan keesokan harinya untuk meminta pembebasan mereka, petugas meneriaki mereka dengan kasar, “Siapa yang beri tahu kalian agar ke sini?” Ketika anggota keluarga tengah bicara, petugas menutup pintu dan memerintahkan setiap anggota keluarga menuliskan data pribadinya. Bahkan supir yang mengantar mereka ke kantor polisi juga diinterogasi dan dicatat nomor SIM maupun ponselnya. Polisi juga menggeladah bagasi kendaraan.

Sore itu, polisi membawa dan mengurung para praktisi di Tieling di dekat Kabupaten Kaiyuan selama 15 hari sebagai penahanan administratif. Sementara polisi di Kabupaten Qingyuan juga menggeledah rumah praktisi di waktu yang bersamaan.

Polisi pergi dari Kaiyuan ke rumah praktisi pada sore 12 Maret dan menggeledah rumah mereka kembali. Karena tidak ada orang di rumah Yang ketika polisi tiba, mereka mencari tukang kunci untuk masuk paksa.

Yang mulai mengalami tekanan darah tinggi pada 15 Maret dan dibebaskan dengan jaminan setelah membayar 5000 yuan. Polisi menginterogasi dia di rumah pada 17 Maret dan mengancam akan datang lagi beberapa hari kemudian. Dilaporkan polisi juga mempelajari rekaman video kamera pemantau di dekat rumah Yang dalam upaya mereka untuk melacak keberadaan praktisi lainnya yang memiliki kontak dengan Yang.

Tiga praktisi lainnya dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Diaobingshan sekitar 40 mil dari Kabupaten Kaiyuan pada 24 Maret. Polisi memberi tahu keluarga mereka keesokan harinya dan sekarang para praktisi tersebut dimasukkan ke penahanan kriminal.