(Minghui.org) Zhu Qingwen adalah Sekretaris Partai Kota Shuangcheng di Provinsi Heilongjiang antara tahun 1999 dan 2002, dan kemudian menjadi Sekretaris Partai Kota Suihua di provinsi yang sama. Selama masa jabatannya sebagai Sekretaris Partai Shuangcheng, Zhu dengan ketat mengikuti kebijakan penganiayaan terhadap Falun Gong, dan mengerahkan pejabat pemerintah dan pasukan polisi di Shuangcheng dan kota serta desa sekitarnya untuk menindas praktisi Falun Gong.

Untuk menghalangi kepergian praktisi ke Beijing dalam rangka memohon keadilan bagi Falun Gong, Zhu mendirikan pos pemeriksaan untuk mencegat praktisi. Dia juga mendirikan kantor penghubung di Beijing untuk mengirim pulang praktisi Shuangcheng yang ditangkap di Beijing. Setelah dibawa kembali ke Shuangcheng, para praktisi ini diikat dan diperintahkan untuk berdiri di atas bak truk, dengan polisi bersenjata memegang senjata di samping mereka. Truk itu kemudian bergerak perlahan di jalan utama dari stasiun kereta ke pusat kota untuk mempermalukan para praktisi di depan umum.

Ada dua pusat penahanan di Shuangcheng, namun tidak cukup besar untuk menampung sejumlah besar praktisi yang ditangkap karena mempertahankan keyakinan mereka. Zhu mendirikan fasilitas tambahan untuk menahan para praktisi ini, dengan masa penahanan mulai dari 10 hari lebih hingga berbulan-bulan. Setiap praktisi juga didenda dari ratusan yuan hingga puluhan ribu yuan tanpa tanda penerimaan uang. Lebih dari 1.000 praktisi ditahan secara ilegal, dan banyak dari mereka dipukuli, ditendang, ditinju, dan dilecehkan secara verbal oleh polisi. Lebih dari 10 praktisi kehilangan nyawa akibat penyiksaan tersebut.

Bersama dengan Zhang Guofu, wakil kepala polisi dan wakil direktur Kantor 610 di Shuangcheng, Zhu bertanggung jawab untuk menahan lebih dari 1.500 praktisi Falun Gong setempat di dua pusat penahanan di Shuancheng pada akhir tahun 2000. Selain itu, hampir 150 praktisi telah dikirim ke kamp kerja paksa dengan masa penahanan hingga tiga tahun.

Untuk mengamankan pekerjaannya dan menjilat pejabat tinggi, Zhu menyuap pejabat di Beijing dan memperoleh daftar nama praktisi Shuangcheng yang pernah ke Beijing dalam rangka mengajukan permhonan bagi Falun Gong, serta surat permohonan mereka. Dia membayar suap 500-1.000 yuan per praktisi. Zhu menggunakan koneksinya dan mengirim beberapa praktisi ke kamp kerja paksa. Delapan puluh satu praktisi dikirim ke kamp kerja paksa tepat sebelum Tahun Baru Imlek 2001.

Setelah Global Magnitsky Act disahkan di AS pada tahun 2016, Kanada, Inggris, dan 27 negara di Uni Eropa mengadopsi undang-undang serupa untuk mendukung hak asasi manusia. Pelanggar akan dilarang masuk ke negara mereka dan aset mereka di negara-negara tersebut akan dibekukan. Pada bulan Desember 2020, praktisi Falun Gong mengirimkan daftar nama pelaku kejahatan hak asasi manusia ke 29 negara, menyerukan agar diberi sanksi. Zhu ada dalam daftar nama tersebut. Di bawah ini adalah informasi yang dilaporkan ke negara-negara tersebut.

Informasi pribadi

Nama: Zhu Qingwen (朱清文)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanggal lahir: Juli 1956
Tempat lahir: Kabupaten Bin, Provinsi Heilongjiang
Tempat kerja: Komite Partai di Kota Shuangcheng, Provinsi Heilongjiang
Jabatan: Sekretaris Partai

Kasus Penganiayaan Pilihan

Di bawah ini adalah beberapa kasus yang sebelumnya dilaporkan oleh Minghui yang berhubungan dengan Zhu.

Kematian karena penyiksaan dan racun

Zhou Zhichang, mantan direktur angkatan bersenjata di Kota Handian, pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada bulan September 1999. Beberapa bulan kemudian, dia meninggal dalam penahanan pada tanggal 6 Mei 2000. Menurut informasi orang dalam, Zhu membenci Zhou karena dia yakin bahwa Zhou telah mempengaruhi kemajuan karirnya. Zhu ingin dipromosikan menjadi walikota Kota Mudanjiang. Namun itu tidak terjadi karena, terinspirasi oleh Zhou maka banyak praktisi di Shuangcheng pergi ke Beijing untuk mencari keadilan bagi Falun Gong. Zhu secara terbuka dikritik oleh atasannya karena banyak praktisi setempat yang pergi ke Beijing.


Zhou Zhichang

Di Pusat Penahanan Pertama Shuangcheng, Zhou ditahan bersama dengan terpidana mati. Zhu memberi tahu wakil kepala polisi Zhang bahwa tidak apa-apa jika Zhou mati karena penyiksaan, sehingga praktisi lain akan terintimidasi. Menurut seorang saksi mata, pada hari ke-6 setelah Zhou melancarkan aksi mogok makan, dia diikat dan dipaksa memakai snaffle bit (terbuat dari kawat logam, sering digunakan pada ternak) agar mulutnya tetap terbuka. Para penjaga kemudian mencekokinya dan dia memuntahkan banyak darah selama proses tersebut.

中共酷刑示意图:捆绑灌食

Ilustrasi penyiksaan: mengikat dan mencekok paksa makan

Karena Zhou bersikeras melakukan latihan Falun Gong, para penjaga memborgol tangannya sepanjang waktu. Wakil kepala polisi Zhang mengatur agar Zhou diantar ke rumah sakit, seolah-olah untuk pemeriksaan fisik. Zhou disuntik dengan obat-obatan beracun dan meninggal setelah dikembalikan ke pusat penahanan. Petugas juga menggunakan kasus ini untuk mengancam praktisi lain dan keluarga mereka. “Kematian tidak berarti apa-apa di sini,” kata Zhang, “Zhou telah meninggal. Lalu?"

Penangkapan hampir 1.000 praktisi

Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menindas Falun Gong pada tanggal 20 Juli 1999, banyak praktisi di Shuangcheng pergi ke ibukota provinsi, Harbin, untuk mengajukan permohonan. Di antara mereka adalah Wan Yunlong, relawan koordinator praktisi setempat. Setelah penangkapannya, Zhu dan Zhang menganggap Wan sebagai tokoh kunci dari para praktisi Falun Gong. Mereka menahannya di pusat penahanan selama 6 bulan dan kemudian mengirimnya ke Kamp Kerja Paksa Yimianpo dengan hukuman dua tahun.

Kamp kerja paksa ini adalah sebuah tambang, di mana praktisi Falun Gong diperintahkan untuk memasukkan batu ke dalam keranjang dan memuatnya ke dalam kereta. Keranjangnya terbuat dari logam dan setiap keranjang batu memiliki berat lebih dari 50 kilogram. Itu adalah kerja paksa yang berat, membuat kulit dan otot banyak orang terkikis, dan tulang mereka terlihat. Selain kerja paksa, Wan juga mengalami berbagai bentuk penyiksaan, namun keyakinannya tidak pernah goyah. Dia tidak kembali ke rumah hingga bulan Mei 2001.

Pada bulan Desember 2000, Zhu berjanji kepada Sekretaris Partai Provinsi Heilongjiang, Xu Youfang, bahwa tidak ada praktisi dari Kota Shuangcheng yang akan pergi ke Beijing selama Tahun Baru Imlek. Untuk menepati janjinya dan menyenangkan pejabat yang lebih tinggi, Zhu mengirim hampir 1.000 praktisi ke berbagai pusat pencucian otak pada bulan Desember 2000.

Pusat pencucian otak ini memiliki praktisi berusia 70-an atau 80-an. Mereka juga memiliki siswa dan anak-anak lain yang berusia 3 sampai 15 tahun. Praktisi dikurung di kurungan logam dengan pria dan wanita ditahan bersama. Penjaga seringkali memukuli dan menyiksa mereka.

Sesi pencucian otak ini seringkali berlangsung selama empat atau lima bulan. Di pedesaan, mereka ditahan di panti jompo dan lumbung. Di daerah perkotaan, sesi cuci otak diadakan di berbagai fasilitas termasuk Pusat Pencucian Otak Qiulian, Kamp Kerja Biro Industri Ringan Kedua, Pusat Pencucian Otak Sekolah Partai, dan lain-lain. Selain itu, petugas menyewa banyak orang untuk berpatroli di kota dengan minivan untuk menjebak dan menangkap para praktisi.

Menangkap Praktisi dengan Kepolisian Luar Kota

Pada bulan Desember 2001, Zhu memberi pidato publik di televisi untuk "melawan Falun Gong sampai akhir." Beberapa bulan kemudian, dia dan wakil kepala polisi Zhang melancarkan penangkapan massal terhadap para praktisi. Tidak hanya polisi di Shuangcheng yang dikerahkan, lebih dari 700 petugas dan pasukan polisi bersenjata dari Kota Harbin juga datang dan berpartisipasi dalam penangkapan tersebut.

Misalnya, Zhang Jianhui, 22 tahun, ditangkap pada tanggal 19 April 2001. Karena penyiksaan di sebuah pusat penahanan, dia menderita luka di sekujur tubuh, dengan wajah berubah bentuk akibat penyiksaan. Zhang dikirim ke Penjara Wanita Harbin pada bulan Januari 2003 dengan masa hukuman 10 tahun.


Zhang Jianhui

Zhang Tao

Yao Caiwei

Orang tua Zhang juga sangat menderita karena keyakinan mereka. Ayahnya, Zhang Tao, meninggal karena penyiksaan pada akhir bulan Juli 2002. Ibunya, Yao Caiwei, mengalami kelumpuhan serta mati rasa di tangan dan kakinya setelah penganiayaan jangka panjang. Selain itu, dia mengalami kesulitan berbicara dan penglihatannya kabur. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Dia meninggal pada usia 58 pada tanggal 18 Mei 2010.

Penderitaan yang dialami beberapa keluarga tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Sebelum Tahun Baru Imlek 2002, Zhu memerintahkan penangkapan dan penahanan praktisi Falun Gong di kota. Liu Xiaojun dan istrinya ditangkap. Liu ditahan di pemerintah kotapraja selama 23 hari, dan para pejabat tidak membebaskannya sampai dia menulis pernyataan untuk melepas keyakinannya. Istrinya ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 70 hari dengan denda 800 yuan.

Bahkan setelah Liu dibebaskan, dia dan majikannya diganggu. Sekretaris Partai Desa Liu Feng, Sekretaris Partai kotapraja Wang Xin juga mendesak majikan Liu. Majikannya sangat takut sehingga mereka memecatnya. Dalam perjalanan pulang, Liu ditangkap lagi oleh petugas kotapraja dan polisi. Dia kemudian ditahan di pemerintah kotapraja.

Wang Jinguo

Zang Dianlong

Para praktisi ini berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Wang Jinguo adalah seorang guru sejarah sekolah menengah di Kota Nongfeng. Karena penahanan dan penyiksaan, dia meninggal pada usia 34 tahun pada tanggal 23 Mei 2001. Wu Baowang meninggal pada usia 36 tahun pada bulan Mei 2002 setelah dicekok paksa makan dengan air asin. Zang Dianlong, seorang karyawan depot padi Shuangcheng, meninggal karena penyiksaan pada bulan Juli 2002. Demikian pula, Jiang Liguo dari Kota Xinxing kehilangan nyawanya pada bulan Oktober 2002.

Zhang Shengfan

Penyandang disabilitas tidak terkecuali. Setelah memberi tahu pejabat pemerintah bahwa "Falun Dafa Hao (Falun Dafa baik)" (Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa), Zhang Shengfan ditangkap empat kali meskipun cacat. Setiap kali dia dipukuli dengan brutal dan menderita luka di sekujur tubuh. Setelah pingsan, para penjaga akan menuangkan alkohol atau air ke wajahnya. Segera setelah dia sadar, pemukulan akan dilanjutkan. Pada tahun 2001, Zhang ditangkap lagi. Di dalam pusat penahanan, para penjaga menendang, memukul, menampar wajahnya, menekannya di bawah bangku, dan mencekokinya dengan alkohol. Setelah hanya empat hari di pusat penahanan, Zhang kehilangan nyawanya pada tanggal 12 Juni 2001.

Menurut orang dalam, Zhu memerintahkan penangkapan lebih dari 1.000 praktisi di 27 kota dan desa di bawah administrasi Shuangcheng selama Tahun Baru Imlek 2002. Dia memerintahkan setiap kota dan desa untuk mengirim setidaknya lima praktisi ke pusat penahanan setempat. Lima praktisi melarikan diri dari penahanan. Zhu memerintahkan polisi untuk menghentikan semuanya, termasuk penyelidikan kasus pembunuhan, dan memfokuskan energi mereka untuk menangkap lima praktisi. Mereka mengunci seluruh kota dan menempatkan petugas di mana-mana. Mereka juga mendirikan pos pemeriksaan dari Shuangcheng hingga Beijing. Mereka memeriksa penumpang kereta dan mengganggu keluarga serta teman-teman lima praktisi. Mereka gagal menemukan lima praktisi, meskipun telah menghabiskan lebih dari 100.000 yuan.

Ringkasan Praktisi yang Dianiaya di Shuangcheng

Di bawah ini adalah daftar awal praktisi Falun Gong Shuangcheng yang dianiaya antara tahun 1999 dan 2002 selama Zhu menjabat sebagai Sekretaris Partai.

Di tahun 1999

Tiga praktisi kehilangan nyawa: Zhou Zhichang, Jin Chunqing, dan Tan Chengqiang.

Ada 14 praktisi yang dikirim ke kamp kerja paksa: Zhao Yayun (yang meninggal karena penyiksaan pada tahun 2001), Zhao Fengxia, Tan Chengqiang, Han Xiuhua, Wu Baowang, Zhou Yanhua, Han Shijun, Zang Dianlong, Yan Shujie, Wang Jingli, Tie Junying, Wu Shuchun, dan Wang Shurong.

Di tahun 2000

Delapan praktisi dipenjara, termasuk Fan Junfeng (15 tahun), Yang Chunguang (10 tahun), Wang Shiqin (8 tahun), Lu Guirong (3 tahun), dan Gao Guizhen (10 tahun).

Ada juga 52 praktisi yang dikirim ke kamp kerja paksa, termasuk Wang Youqin, Wang Guoqin, Shi Zuosheng, Wang Shijun, Lin Xiuru, Yu Jinhua, Li Xiumin, Wang Shurong, Wang Guihua, Jiang Xiuzhen, Zhang Tao, Song Zhiguang, Pang Siyuan, Li Changkui, Li Xuefei, Yu Xiuzhen, Tong Wencheng, Cang Fengying, Wang Liping, Wang Shuling, Ma Xinying, Wang Shouqing, Lin Yanjie, Liu Junshuang, Fu Li, Li Changxin, Ma Wenrui, Jin Chunqing, Xu Sijie, Liu Guoshun , Zhang Shuwei, Wu Shuhua, Pan Mingzhen, Yan Chunhua, Jia Shuangyou, Zhao Chengqian, Li Yumei, Zhao Zhiqiu, Liu Min, Meng Xing, Xu Lihua, Zhang Yuhua, Nie Shuzhen, Liu Jianwei, Zang Dianguo, Yue Baoqing, dan Yan Shanzhu.

Di tahun 2001

Enam praktisi meninggal karena penganiayaan, termasuk Wang Jinguo, Zhang Shengfan, Yin Fuquan, Yan Shanzhu, Zhao Guangxi, dan Zhao Yayun.

Ada 13 praktisi yang dijatuhi hukuman penjara: Ba Yimin (4 tahun), Yi Fuquan (6 tahun), Xu Hongbo (12 tahun), Feng Lijun (3 tahun), Liu Zhijun (4,5 tahun), Zhang Shijiang (8 tahun), Wang Wenlong (9 tahun), Wang Mi (12 tahun), Zou Guoyan (9 tahun), Liu Guanqun (3 tahun), Lu Shulin (6 Tahun), Li Lin (4 tahun), dan Zhao Jisheng (4 tahun).

Selain itu, 60 praktisi dikirim ke kamp kerja paksa, termasuk Liu Yanqing, Pan Honglan, Wang Liping, Wang Yongqin, Ma Xinying, Yan Chunhua, Zhao Fengxia, Zang Dianwen, Meng Xing, Ma Yumin, Yan Chunhua, Xu Yanwei, Wu Guoqin , Yue Baoxue, Wan Yunlong, Wan Yunfeng, Zhang Tao, Zhao Xihua, Wu Qingxiang, Jia Shuangyou, Tang Fengjun, Jiang Yahong, Fu Zhenmin, Ma Yumin, Ma Zhenyun, suami Ma Zhenyun, Meng Yusheng, Tong Wencheng, Sun Zhixue, Zhao Yanju, Qiu Changling, Han Entong, Dong Liantai, Zhao Yanmei, Yan Shanzhu, Chen Xiuhua, Wang Xiuyan, Wang Xiuju, Na Changjian, Zhang Yulan, Wang Desheng, Wang Fengchun, Liu Shuying, Han Xiuhua, Wang Shuqing, Zhao Guangxi , Wang Shixue, Guo Mingxia, Xu Lihua, Li Haiyan, Zhou Fengying, Fu Wenqing, Pan Honglan, Li Yanqing, dan Yan Jinhai. Selain itu, 8 praktisi dipecat dari tempat kerja mereka, termasuk Pei Yongjun,Zhao Shukun, Gao Shuqin, Li Yanfen, Fu Wenpei, Yin Yongfang, Sui Shulin, dan Liu Shuang.

Di tahun 2002

Enam praktisi meninggal karena penganiayaan termasuk Wang Baowang, Zhu Xiangguo, Sun Xuelun, Na Changjian, Gao Guangen, dan Yue Baoxue.

Ada 21 praktisi yang dijatuhi hukuman penjara, termasuk Yan Shufen (15 tahun), Yan Shuhua (14 tahun), Wang Lili (13 tahun), Zhang Jianhui (10 tahun), Zhang Shufen (6 tahun), Fu Lianjun (4 tahun) , Zhang Jingyan (10 tahun), Xu Youqin (15 tahun), Tie Junying (10 tahun), Chen Junbo (4 tahun), Sun Zhifen (10 tahun), Sun Zhaoying (5 tahun), Li Xiuru (4 tahun), Geng Zhiying (2 tahun), Wang Hongliang (14 tahun), Tie Junying (10 tahun), Yang Min (4 tahun), Li Chao (11 tahun), Fu Wenqing (4 tahun), Chen Yunxia (3 tahun), Geng Yafen (10 tahun), Ma Zhongliang (10 tahun), Li Yanwen (10 tahun), An Xing (8 tahun), dan An Ling (7 tahun).

Selanjutnya, 51 praktisi dikirim ke kamp kerja paksa, termasuk Fan Shude, Zhu Xiangguo, Chen Qi, Xu Yushan, Zhang Tao, Shi Kuangyuan, Zhang Xiangfu, Zhao Pengzhen, Zang Dianguo, Sun Xuelun, Xu Zhenfeng, Na Changjian, Liwa Yigang, Liu Hui, Wang Yunguang, Han Entong, Ma Zhenyun, Xin Hongxia, Jiang Yahong, Wang Xiurong, Tong Wencheng, Gu Xiyun, Yao Caiwei, Zhang Yafen, Liu Zhiwei, Zhang Yulan, Wang Deyin, Yang Xueqiu, Wang Qingyun, Tang Xiancheng , Gao Guangen, Xu Qingsen, Na Zhenxian, Wang Wenbo, Yu Jinhua, Guo Shijun, istri Guo Shijun, Shi Zengying, Liu Guoying, Cong Yujie, Gu Enfang, Cong Lihua, Liu Zhiwei, Han Xiuhua, Wang Shurong, Liu Quanguo, Huang Yanzhen, Yue Baoxue, Wang Xiumei, dan Gao Guofeng.