(Minghui.org) Saya seorang praktisi Barat yang besar di Amerika Serikat. Sebelum menjadi praktisi, saya bangga dengan diri saya karena menjadi sangat praktis. Menurut pendapat saya, itu cara yang masuk akal dan logis untuk hidup. Menjadi praktis berarti menjadi efisien, menghemat waktu, menghemat uang, dan menjadi cerdik.

Bahkan, menjadi praktis adalah alasan saya dan suami menikah di tempat yang sama untuk bulan madu. Saya sedang menjalani magang pada waktu itu, tahun tersibuk untuk pelatihan medis. Demi menghemat waktu, uang, dan bebas dari kesulitan, saya memutuskan hal terpraktis adalah mengadakan pernikahan di lokasi tersebut. Saya merasa cukup puas dengan keputusan praktis saya dan bahkan menyombongkannya di hadapan orang lain.

Menjadi praktis, ketika saya membaca Zhuan Falun untuk pertama kalinya tiga tahun lalu, saya menyadari bahwa Guru Li (pencipta Falun Dafa) menyebutkan kata ini beberapa kali. Seiring saya terus belajar, bagian ini sangat menonjol bagi saya.

Dalam Ceramah 9 buku Zhuan Falun Guru berkata,

“Ada orang setelah mendengar ajaran Guru di sini juga merasa masuk akal, sekembali ke tengah masyarakat manusia biasa, masih menganggap keuntungan praktis ini lebih nyata.”

“Ada juga orang dengan bawaan dasar sangat baik, tetapi acap kali setelah mendapat pendidikan dari sedikit pengetahuan yang ada dalam masyarakat realitas kita, terutama metode pendidikan ideologi absolut yang diterapkan beberapa tahun yang lalu, membuat pikiran orang berubah jadi sangat picik, segala hal yang melampaui batas pengetahuannya semua tidak akan dipercaya, ini juga dapat menyebabkan kualitas kesadarannya mengalami gangguan serius.”

“Ada yang sama sekali tidak percaya betapapun anda menjelaskan, dia lebih suka kepraktisan di tengah manusia biasa. Dia berpegang erat tidak melepas konsep yang sudah ada, menyebabkan dia tidak dapat percaya.”

Ketika saya tahu dari sudut pandang kultivasi bahwa menjadi praktis tidak baik, saya tidak cukup mengerti tentang bagaimana dan mengapa seperti itu. Lagi pula, bukankah menjadi efisien dan menyelesaikan lebih banyak hal setiap hari adalah suatu hal yang bagus?

Guru berkata,

“Mungkin ada sebagian orang, karena dia berada di tengah manusia biasa, bagi dia bahwa kepentingan materi manusia biasa yang sungguh-sungguh nyata terpapar di situ, dia rasa ini yang lebih praktis. Dalam arus besar manusia biasa, dia masih belum dapat mematut diri dengan kriteria tinggi.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Suatu pagi, setelah mengantar putra saya ke sekolah, saya bingung jalan mana yang harus ditempuh untuk pulang ke rumah. Selama hampir lima menit, saya memikirkannya, bolak-balik. Saya sulit memutuskan, mencoba memperkirakan jalan mana yang memerlukan waktu lebih singkat. Pikiran saya penat karena mencoba membuat keputusan sederhana ini.

Akhirnya, ketika tiba di tempat di mana saya harus belok kanan atau lurus, saya berpikir, “mana yang lebih praktis?”

Saat itulah saya sadar. Saya tercerahkan oleh kata-kata Guru dan mengerti mengapa menjadi praktis bukanlah hal yang baik.

Guru berkata,

“Betapapun kita menghendaki agar dia Xiulian Xinxing, namun begitu sampai di tengah manusia biasa dia tetap mengikuti kebiasaannya. Bagi dia bahwa sedikit kepentingan di tengah manusia biasa yang sungguh-sungguh nyata, dapat diraba dan dapat disentuh, dianggap ini lebih praktis, dia masih menghendaki yang ini. Fa yang diajarkan Guru, bila didengar juga masuk akal, tetapi tidak sanggup melaksanakan.” (Ceramah 8, Zhuan Falun)

Perbedaan waktu antara dua rute pulang tersebut mungkin tidak lebih dari dua menit. Selain itu, saya tidak sedang buru-buru dan tidak harus berada di suatu tempat. Saya hanya pulang ke rumah untuk memulai hari. Namun saya cemas bagaimana untuk menghemat waktu dua menit. Saya terkejut dengan pengejaran keuntungan praktis yang sangat kecil itu! Saya tahu bahwa jika saya melakukan hal ini untuk urusan yang sederhana, saya pasti melakukannya di bidang lainnya di dalam hidup.

Beberapa hari kemudian, saya berbagi pengalaman dengan praktisi lainnya setelah belajar bersama. Dia sering mengemudi karena pekerjaannya, sama seperti saya dulu. Ketika saya memberitahunya pemahaman saya, dia terkejut. Sebagai tambahan, saya membagikan bahwa ketika saya sering mengemudi karena bekerja, saya selalu mencoba memperkirakan rute tercepat, dan banyak mencurahkan pemikiran untuk hal ini. Dia mengatakan bahwa dia juga melakukan hal yang sama dan merasa bahwa semua orang juga melakukan hal serupa. Saya dulu juga yakin ini benar.

Guru berkata,

“Manusia memang terlalu sulit untuk menyadari, karena manusia biasa terobsesi oleh masyarakat manusia biasa, dihadapan kepentingan nyata tidak sanggup melepas keterikatan. Anda tidak percaya, ada orang setelah selesai mendengar pelajaran ketika keluar dari auditorium, telah berubah menjadi orang biasa, siapa yang mengusik maupun menyenggolnya, dia tidak akan tinggal diam. Setelah lewat beberapa waktu, sama sekali sudah tidak menganggap diri selaku praktisi Gong.” (Ceramah 8, Zhuan Falun)

Dalam pemahaman saya, mengejar sedikit keuntungan praktis dilakukan banyak orang tanpa banyak memikirkannya. Masyarakat memandangnya sebagai normal dan dapat diterima, dan bahkan mereka mendukung hal tersebut. Dengan demikian, itu adalah salah satu keterikatan yang bersembunyi di bawah permukaan dan tidak mudah dikenali.

Dalam pemahaman saya, melakukan hal seperti merencanakan hari, termasuk rute mengemudi sebagai contohnya, baik untuk dilakukan. Ketika kita berpikir terlalu banyak tentang hal ini - itu akan menjadi keterikatan.

Jika kita mencari lebih dalam, mengapa kita banyak memikirkan hal-hal semacam ini? Bukankah ini untuk menyelamatkan diri dari masalah kecil—untuk menghemat sedikit waktu, sedikit uang, sedikit kesulitan? Bukankah ini yang dimaksud praktis?

Bahkan, saat mengemudilah saya mampu mencari ke dalam ketika pertama kali menjadi seorang praktisi. Guru menunjukkan keterikatan kuat saya terhadap nafsu bersaing (hal yang selalu saya sangkal) ketika tidak membiarkan mobil lain berhenti di depan saya di lalu lintas. Menjadi praktis dan ingin menghemat waktu—bukankah ini membuat saya bersaing dengan orang lain demi menjadi unggul? Meski saya sudah melihat keterikatan nafsu bersaing sejak awal, namun saya baru melihat keterikatan kuat saya dalam menjadi praktis dan apa artinya. Saya juga kini melihat bagaimana praktis dan mentalitas bersaing saling terkait.

Sebagai praktisi, saya tidak seharusnya menghindari kesulitan, mengejar keuntungan praktis, atau bersaing untuk menjadi lebih unggul. Bukankah ini adalah bentuk keegoisan?

Ketika melihat kembali pilihan saya dalam pernikahan kami, sekarang saya melihat pengejaran dalam menjadi praktis, saya tidak mempertimbangkan orang lain. Salah satunya, karena kami menikah di Mexican Riviera, tak satupun anggota keluarga kami dapat hadir di pernikahan. Demi menjadi praktis, saya hanya memikirkan diri sendiri dan membuat kerugian bagi orang lain.

Guru berkata,

“Karena dia cerdik, dia juga tidak mau rugi, dia juga tidak mudah menderita kerugian, jadi orang lain yang harus menderita kerugian. Makin lama dia makin memandang penting pada sedikit keuntungan dari realitas ini, dengan demikian pandangannya makin lama makin picik. Dia makin merasakan kepentingan materi manusia biasa baru merupakan benda yang tidak boleh lepas dari tangan, dia juga akan beranggapan dirinya mengutamakan realitas, dia tidak akan menderita kerugian.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Saya memang selalu menganggap diri saya sangat praktis. Sejak Guru menyadarkan saya akan hal ini, beban mental saya lenyap. Pikiran saya terasa lebih ringan dan lebih dekat dengan kondisi wuwei (tanpa niat).

Guru berkata,

“Metode Gong Xiulian itu sendiri tidak sulit, menaikkan tingkat itu sendiri juga tidak ada sulitnya. Namun karena keterikatan hati manusia tidak dapat dilepas, mereka lalu mengatakan sulit. Karena di tengah kepentingan realitas sulit melepaskannya, kepentingan itu justru terletak di sini, menurut anda bagaimana hati ini dapat melepas? Mereka menganggap sulit, kenyataannya juga di sini letak kesulitannya.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Dalam menulis pengalaman ini, saya menemukan bahwa Guru merujuk tentang menjadi praktis sepuluh kali dalam buku Zhuan Falun. Ini memberi tahu saya bahwa menjadi praktis bukanlah hal sepele.

Saya akan berusaha keras untuk sepenuhnya menyingkirkan keterikatan ini dan lainnya, dengan bimbingan belas kasih Guru, sehingga saya dapat membantu makhluk hidup lebih baik dan balik kembali.

Ini hanya pemahaman di tingkat saya. Mohon tunjukkan bila ada yang tidak sesuai dengan Fa.