(Minghui.org) Delapan warga Kabupaten Nong’an, Provinsi Jilin diadili tanggal 9 April 2021, karena keyakinan mereka terhadap Falun Gong, latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Pengadilan Kota Dehui melarang pengacara membela praktisi di pengadilan. Hanya satu anggota keluarga dari masing-masing praktisi yang diperbolehkan menghadiri sidang, dengan syarat mereka harus menyediakan surat yang menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak berlatih Falun Gong.

Di antara delapan praktisi tersebut, hanya ayah Zhang Jingyuan [laki-laki] yang menghadiri sidang setelah mendapat surat di kantor polisi setempat. Semua anggota keluarga praktisi yang lain serta para pengacara dihalangi di luar ruang persidangan. Hakim yang bertugas, Wang Rongfu, masih mengklaim bahwa dia melakukan sidang terbuka.

Selama sidang, delapan praktisi menolak pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan, yang diinstruksikan untuk mengajukan pengakuan bersalah bagi mereka. Setelah permohonan praktisi untuk diwakili oleh pengacara mereka sendiri ditolak oleh hakim Wang, para praktisi tersebut bertindak sebagai pengacara bagi diri mereka sendiri dan semuanya mengaku tidak bersalah.

Praktisi sekarang menunggu surat putusan di Pusat Penahanan Kabupaten Nong’an.

Ditangkap dalam Sapuan Polisi

Delapan praktisi, termasuk Zhang, Gao Xiaoqi [perempuan], Zhao Xiulan [perempuan], Sun Fengxian [perempuan], Cai Yuying [perempuan], putri Cai Yu Jiaoru [perempuan], Sun Xiuying [perempuan], dan Shan Weihe [laki-laki], ditangkap dalam sapuan polisi tanggal 15 Juli 2020.

Penangkapan dilakukan beberapa hari sebelum peringatan 21 tahun Partai Komunis Tiongkok menganiaya keyakinan mereka yang dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, juga kunjungan ketua Partai Xi Jinping ke daerah tersebut tanggal 23 Juli 2020.

Dilaporkan bahwa Ma Yanfeng, sekretaris Komite Bidang Politik dan Hukum (PLAC) di Changchun (tempat pemerintah kota yang mengurus Kabupaten Nong’an), Zhang Kainan, sekretaris PLAC Kabupten Nong’an, dan Li Xingtao, kepala Departemen Polisi Kabupaten Nong’an, memerintahkan penangkapan tersebut.

Dalam penganiayaan Falun Gong, PLAC, instansi di luar hukum yang mengurus keamanan dan cabang peradilan negara, telah memainkan peran penting dalam membuat dan melaksanakan kebijakan penganiayaan.

Zhao Xiulan

Zhao, 67, mendengar orang mengetuk pintunya pada pukul 3 pagi. Dia membuka pintu dan sekelompok petugas polisi menerobos masuk. Dilaporkan bahwa enam laptopnya yang masing-masing seharga kisaran 4.000 yuan, beberapa ponsel, buku-buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong, dan beberapa flash drive, telah disita.

Gao Xiaoqi

Sekitar pukul 6 pagi, Gao pergi mengunjungi Zhao, namun ditangkap oleh petugas yang masih tengah menggeledah rumah Zhao. Polisi lalu pergi ke rumah Gao dan menggeledah tempatnya. Banyak poster berisi informasi Falun Gong, buku-buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong, dan lebih dari 100.000 yuan uang tunai disita. Ibu Gao, di usia 90-annya, ketakutan dengan pernyerbuan tersebut.

Polisi tampak senang mengambil barang-barang berharga Gao. Salah satu dari mereka berkata sambil tersenyum, “Ini semua barang bagus!”

Gao lalu dibawa ke kantor polisi setempat untuk diinterogasi. Wajahnya ditampar karena tidak menjawab pertanyaan apapun.

Juga sekitar pukul 6 pagi, polisi menggunakan gergaji mesin untuk membuka pintu keamanan Cai dan membobol masuk. Cai, putrinya Yu, dan suaminya Yu Chunlin [laki-laki] semuanya ditangkap. Polisi menyita laptop, printer, lebih dari 100 buku-buku Falun Gong, foto dari pencipta Falun Gong, dan banyak barang lainnya. Meski Yu dibebaskan sesudahnya, istri serta putrinya masih dalam tahanan.

Zhang Jingyuan

Zhang dan istrinya Ren Yongping [perempuan] hendak mengantar putri mereka ke sekolah sekitar pukul 7 pagi ketika mereka menemukan lubang kunci pintu depan mereka disumbat dengan kertas, ketika mereka membersihkannya, sekelompok petugas muncul, menekan Zhang ke lantai dan memborgolnya.

Ketika keluarga yang terdiri dari tiga orang itu ditahan dalam satu ruangan, polisi menggeledah rumah mereka dan menyita laptop, printer, buku-buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong, dan sebuah pemutar media. Putri remaja mereka merasa trauma. Pasangan tersebut lalu ditahan. Ketika kejaksaan menutup kasus Ren dan membebaskannya tanggal 4 Maret 2021, Zhang masih ditahan dalam tahanan dan sekarang menghadapi masa hukuman penjara.

Jiang Quande

Pasangan suami istri lainnya, Jiang Quande dan Sun Xiuying, ditangkap pada pagi yang sama. Jiang menderita kondisi medis dan pada waktu itu kurus kering, namun polisi masih membawanya ke dalam tahanan.

Setelah Jiang dibebaskan sekitar dua minggu kemudian, dia masih diinfus setiap hari demi bertahan hidup. Polisi menolak membebaskan Sun agar dapat merawat suaminya.

Jiang meninggal dunia di usia 66 tahun tanggal 26 Agustus 2020, empat hari setelah Kejaksaan Kabupaten Nong’an menyetujui penangkapan Sun.

Sun Fengxian ditangkap ketika dia membuka pintu untuk pergi bekerja. Dia menderita kondisi medis dan dirawat di rumah sakit sebelum dimasukkan ke Pusat Penahanan Kabupaten Nong’an.

Shan juga diinterogasi di kantor polisi. Dia sekarang kurus kering setelah Sembilan bulan dalam tahanan.

Laporan terkait (bahasa Inggris):

Nong’an County, Jilin Province: 11 Arrested and 1 Harassed in 24 Hours

Fourteen Falun Gong Practitioners Targeted in Group Arrests in Jilin Province Remain in Custody

Artikel terkait (bahasa Mandarin):

吉林农安11名法轮功学员面临非法开庭