(Minghui.org) Pria berusia 58 tahun menjalani hukuman, menjadi subyek penganiayaan intensif yang bertujuan untuk memaksanya melepaskan keyakinan pada Falun Gong. Karena keluarga tidak diperbolehkan berkunjung, mereka sangat khawatir akan keselamatannya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Li Zhenzhong, mantan direktur pembangkit listrik di Kota Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, dihentikan oleh polisi lalu lintas pada 18 April 2020 untuk memeriksa identitas dirinya. Setelah mengetahui bahwa ia adalah seorang praktisi Falun Gong dalam database kepolisian, polisi menangkapnya. Ia pertama-tama ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Fuyu dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kabupaten Yian.

Li diadili di Pengadilan Distrik Jianhua melalui konferensi video pada 31 Agustus 2020. Pengacaranya mengajukan permohonan tidak bersalah baginya dan berdebat bahwa ia tidak melakukan apapun yang salah dengan mempraktikkan keyakinannya.

Li kemudian dihukum penjara yang lamanya tidak diketahui. Ia baru-baru ini ditahan di bangsal ke delapan di Penjara Tailai dan dianiaya karena memegang teguh keyakinannya. Karena pemblokiran informasi, ketika berita ini ditulis rincian lebih lanjut tentang situasinya sekarang masih tidak jelas.

Penganiayaan Masa Lalu

Li berlatih Falun Gong tahun 1996. Ia memuji praktik tersebut karena membantunya menghentikan ketergantungan pada rokok. Rematik, bahu beku, spondilosis serviks, kram perut, herniasi lumbal dan migrain parah juga hilang.

Li hidup dengan prinsip Falun Gong “Sejati, Baik, Sabar.” Meskipun banyak direktur pembangkit listrik lain menerima uang pelicin dalam memilih kontrak untuk proyek mereka, Li tidak pernah melakukannya dan dipuji oleh para koleganya.

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan, Li ditangkap beberapa kali dan kartu identitas dirinya dirampas karena tidak melepaskan Falun Gong. Ia menjalani masa empat tahun di penjara dan menjadi subyek berbagai macam metode penyiksaan. Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, ia dipaksa hidup jauh dari rumah dan tidak bisa merawat atau tinggal dengan orang tuanya sebelum mereka meninggal dunia.

Penangkapan dan Penyiksaan

Li pertama kali ditangkap pada Oktober 1999. Polisi merantainya di sebuah kursi metal dan mencekokinya makanan dengan dua baskom air dingin. Mereka menamakan penyiksaan tersebut “membersihkan perut” Li ditahan di Pusat Penahanan Kota Qiqihar selama dua bulan kali ini.

Li ditangkap lagi pada 20 Februari 2001. Seratus yuan uang tunai dan ponselnya dirampas. Di Kantor Polisi Wenhualu, lebih dari sepuluh petugas menyiksanya dengan menggantungnya, dengan tangan ditarik ke belakang. Ketika ia diturunkan, ia tidak bisa menggerakkan atau mengangkat tangannya. Membutuhkan lebih dari enam bulan untuk pulih.

Saat larut malam, ia dipindahkan ke Pusat Penahanan No.2 Kota Qiqihar. Petugas memaksanya berdiri sepanjang siang hari dan menghafalkan peraturan penjara. Ia hanya diberikan beberapa jam waktu tidur setiap hari. Penyiksaan membuatnya menderita pusing dan merasa kepalanya seperti ditutupi oleh sebuah baskom besar.

Sekitar empat hari kemudian, polisi membawanya ke Departemen Kepolisian di tengah malam dan merantainya ke bangku metal selama tiga hari diinterogasi. Mengetahui bahwa ia tidak merokok lagi, polisi menaruh rokok menyala di dalam mulutnya. Penyiksaan ini membuatnya gemetar tanpa sadar dan ia merasa kedinginan di seluruh tubuhnya.


Peragaan penyiksaan: dirantai ke sebuah bangku

Masa Tahanan Penjara Empat-tahun

Li dihukum empat tahun oleh Pengadilan Distrik Longsha pada Oktober 2002 dan dibawa ke Penjara Tailai.

Pada Maret 2003, seorang petugas membawanya ke kantor dan memukulinya, setelah mencurigainya berbagi ajaran Falun Gong dengan praktisi lain.

Li mogok makan pada Oktober 2003 untuk memprotes penganiayaan praktisi Li Shunjiang. Ia ditaruh di ruangan isolasi. Petugas mengikat kaki dan tangannya ke sebuah bingkai besi berbentuk “H,” membuatnya tidak bisa bergerak. Kemudian mengunci bingkai itu ke sebuah cincin di lantai dan menyebabkannya tidak bisa berbaring.

Untuk memaksa setiap praktisi Falun Gong yang dipenjara untuk melepaskan keyakinan mereka, penjara melancarkan sebuah kampanye penganiayaan pada 20 Juli 2004. Li yang pertama dipaksa melakukan kerja paksa sambil memakai belenggu. Kemudian petugas mengikatnya ke sebuah bingkai berbentuk “H” dan meninggalkannya terbaring telentang di sebuah lubang yang baru digali dengan kedalaman 90 cm.

Selama penyiksaan, seorang jaksa yang sedang berkunjung dan melihatnya. Bukannya menghukum petugas karena menyiksanya, ia mengungkapkan dukungan atas penyiksaan itu. Di siang hari, para penjaga memasang tiang logam selebar empat inci, menggantung Li di tiang itu, dan menjemurnya di bawah terik matahari ketika suhu di atas 40 °C. Dia juga tidak diberi makan atau minum pada hari itu. Di malam hari, beberapa narapidana diatur untuk mengawasinya dan melarang dia tidur. Penyiksaan berlangsung selama dua hari.

Penangkapan lain

Li ditangkap satu kali lagi pada Oktober 2008. Polisi merantainya ke sebuah bangku metal dan menjadikannya subyek peregangan ekstrem. Ia terus mengejang. Li dibebaskan setelah satu hari disiksa.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Falun Gong Practitioners Brutally Persecuted at Tailai Prison in Qiqihar City, Heilongjiang Province