(Minghui.org) Pada tanggal 6 April 2021 tujuh orang, termasuk tetangga Sun Changjun (pria), datang ke rumahnya dan membawanya pergi. Sun menelepon keluarganya di malam hari dan memberi tahu mereka bahwa dia telah dibawa ke hotel . Keluarganya tidak mendengar kabar darinya setelah itu. Mereka baru-baru ini mengetahui bahwa dia telah dibawa ke Pusat Pencucian Otak Yanji.

Orang-orang yang masuk ke kediaman Sun di prefektur Yanbian, Provinsi Jilin adalah agen dari Kantor 610 Kabupaten Wangqing dan petugas keamanan domestik di Yanbian. Sebelum penangkapan, agen dari Kantor 610 meneleponnya dan memperingatkan bahwa mereka memiliki rencana khusus untuk membuatnya melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Penganiayaan terbaru terhadap Sun adalah bagian dari kampanye “sapu bersih” yang diluncurkan tahun lalu, di mana pihak berwenang mengejar setiap praktisi yang masuk daftar hitam pemerintah dan mencoba memaksa mereka untuk menandatangani pernyataan untuk melepaskan keyakinan mereka. Pusat pencucian otak telah didirikan di banyak provinsi untuk menganiaya praktisi Falun Gong.

Di Provinsi Jilin saja, di mana Falun Gong pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 1992, sesi cuci otak diadakan di beberapa kota, yakni Kota Changchun, Kota Jilin, Kota Siping, Kota Baishan, Kota Songyuan, Kota Tonghua, Kota Liaoyuan, dan Kota Yanbian. Setidaknya 337 praktisi telah menjadi sasaran di seluruh provinsi, dengan 185 (54,9%) praktisi di Yanbian menjadi yang terbanyak di antara semua kota. Beberapa kelas cuci otak diadakan di hotel dan lainnya di gedung perkantoran komersial.

Berlatih Falun Gong

Sun lahir di Kabupaten Wangqing di Yanbian dan tumbuh dalam keluarga yang sederhana, jujur, dan penuh kasih. Dia meninggalkan rumah untuk kuliah dan menyadari betapa rumitnya masyarakat modern. Sun merasa tersesat dan mulai bertanya-tanya apakah dia perlu tetap baik dan sopan lagi. Setelah membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Gong, dia mengenali nilai-nilai universal yang diajarkan Falun Gong, yaitu Sejati, Baik, Sabar. Dia tahu bahwa, selama dia memberikan yang terbaik dalam segala hal yang dia lakukan, dia akan diberi balasan yang sesuai.

Sun menjadi pegawai negeri setelah kuliah dan bekerja sebagai asisten kepala Kota Luozigou di Kabupaten Wangqing. Ia sering membantu membersihkan kaki ibunya dan memotong kuku kakinya. Ibunya pernah menyarankan agar dia berhenti melakukan itu karena dia tidak ingin orang yang bekerja dengannya melihatnya dan mengolok-oloknya. Dia menghibur ibunya dan berkata, “Kamu adalah ibuku dan wajar bagiku untuk menjagamu dengan baik. Siapa yang akan menertawakanku?”

Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999, Sun pergi ke Beijing untuk membela Falun Gong. Dalam perjalanan ke sana, atasannya menangkapnya dan memasukkannya ke pusat penahanan selama sebulan. Seorang sekretaris komisi kabupaten mengatakan kepadanya bahwa dia akan diizinkan untuk kembali bekerja hanya jika dia menandatangani surat pertobatan dan melepaskan keyakinannya. Dia menolak dan kehilangan pekerjaannya.

Memanfaatkan Siaran TV Lokal

PKT memerintahkan semua corongnya, termasuk stasiun televisi, surat kabar, dan radio, untuk menyebarkan informasi yang salah sepanjang waktu untuk memfitnah Falun Gong dan menghasut kebencian publik terhadap praktisi Falun Gong. Pada tanggal 5 Maret 2002, Sun dan beberapa praktisi lainnya memintas sinyal televisi di Kota Changchun, ibu kota Jilin, dan menyiarkan video di 8 saluran kabel untuk mengungkap kebohongan rezim.

Program dimulai pada pukul 19.19. dan berlangsung sekitar 50 menit. Dalam video itu menunjukkan manfaat dari latihan dan menjelaskan bagaimana insiden bakar diri pada tanggal 23 Januari 2001 dipentaskan oleh PKT untuk menjebak praktisi Falun Gong.

Pihak berwenang melakukan penangkapan massal gila-gilaan pada malam siaran tersebut. Di Kota Changchun saja sekitar 5.000 praktisi ditangkap, tujuh praktisi meninggal selama penangkapan. Sun, saat itu berusia 26 tahun, ditangkap pada akhir bulan Agustus 2002. Dia dijatuhi hukuman selama 17 tahun di Penjara Jilin. Praktisi lain, Hou Mingkai, berusia 35 tahun, dipukuli dan meninggal dua hari setelah penangkapannya pada bulan Agustus 2002.

Ditangkap dan Disiksa Hingga Hampir Mati selama 17 Tahun

Tepat setelah Sun ditangkap, dia ditempatkan di Bangku Harimau dan disiksa selama dua hari. Pada sidang bulan September 2002, seorang penjaga menyetrumnya dengan tongkat listrik padahal menurut pendapatnya berlatih Falun Gong bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Akibat penyetruman itu kulitnya terbakar parah.

Hakim menghukum Sun 17 tahun penjara, Liu Chengjun (pria) dan Liang Zhenxing (pria) masing-masing 19 tahun, Zhou Runjun dan Liu Weiming masing-masing 20 tahun. Dan yang lainnya kebanyakan ditempatkan di kamp kerja paksa.

Ilustrasi penyiksaan: Bangku Harimau. Para penjaga mengikat erat kaki korban ke bangku harimau menggunakan ikat pinggang. Mereka meletakkan batu bata atau benda keras lainnya di bawah kaki korban dan terus menambahkan lapisan batu bata sampai ikat pinggangnya putus. Para korban menanggung rasa sakit yang tak tertahankan dan sering pingsan selama sesi penyiksaan ini.

Pada tanggal 25 Oktober 2002, pihak berwenang menempatkan Sun di Penjara Jilin. Salah satu tulang rusuknya patah saat sesi pemukulan pada malam yang sama. Berat badannya turun 20 kg dalam waktu 70 hari setelah penyiksaan tanpa henti. Pada tahun 2005, ia menderita TBC paru, kedua paru-parunya berlubang dan batuk berdarah.

Kesehatannya menurun drastis dari tahun 2007 hingga 2009. Ia menderita infeksi tuberkulosis tidak hanya di paru-paru, tetapi juga di dada dan dinding perut. Akibatnya, cairan menumpuk di dada dan rongga perut. Dia sangat kurus dengan perut besar yang tidak proporsional. Otoritas penjara masih menolak untuk membebaskannya untuk perawatan medis karena dia menolak untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong.

Meskipun menderita penyakit dan penyiksaan yang tidak manusiawi di penjara, Sun tetap baik hati kepada narapidana lain. Seorang narapidana dengan otak lumpuh karena terinfeksi parasit. Tidak dapat membersihkan dirinya untuk waktu yang lama, dia memiliki bau yang menjijikkan. Banyak narapidana menjauh darinya, tetapi Sun menawarkan bantuan untuk memotong kuku jari kaki dan kuku kakinya yang tumbuh ke dalam. Dia memasukkan tangan dan kaki narapidana ke dalam air hangat dan dengan lembut memotong kukunya.

Setiap tahun orang tua Sun, yang berusia hampir 80 tahun, melakukan perjalanan sejauh lebih dari 500 km untuk menemuinya sampai dia dibebaskan pada bulan Desember 2019.

Dipisahkan oleh sekat kaca, ibunya memegang telepon dengan tangan gemetar, berkata kepadanya dengan air mata berlinang, “Anakku, kapan kamu akan pulang? Aku khawatir ayahmu dan aku mungkin tidak dapat hidup sampai kamu pulang.”

Kurang dari 1,5 tahun setelah Sun dibebaskan, dia ditangkap lagi karena keyakinannya.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Jilin Province Prison Brutally Persecutes Falun Gong Practitioners and Deprives Them of Their Rights

After March 5th, 2002 Changchun TV Broadcasts Exposing Human Rights Violations against Falun Gong Practitioners, Jiang's Regime Escalated the Brutal Persecution to Unprecedented Heights

Mr. Sun Changjun, Imprisoned Nine Years for Intercepting Cable TV Broadcasts, In Need of Immediate Aid (Part 2)

Mr. Sun Changjun, Imprisoned Nine Years for Intercepting Cable TV Broadcasts, In Need of Immediate Aid (Part 1)

Helping to Rescue Mr. Sun Changjun from Prison by Looking at Things with Righteous Thoughts

Mr. Sun Changjun Dying in Jilin Prison

Eyewitness Exposes “Killing with No Mercy” Policy Following TV Interception to Expose Self-immolation Hoax