(Minghui.org) Sejak Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong, sebuah latihan spiritual dan meditasi, pada bulan Juli 1999, Tang Juzhang (wanita), seorang dokter di Kota Hefei, Provinsi Anhui telah ditangkap 10 kali karena menegakkan keyakinannya. Setelah menjalani 3 tahun penjara dan dua hukuman kamp kerja paksa, dia dijatuhi hukuman 14 bulan penjara lagi pada bulan Maret 2021.

Dr Tang, berusia 55 tahun, adalah seorang dokter di Rumah Sakit Kangtai. Dia dipecat oleh rumah sakit karena menolak melepaskan keyakinannya ketika ditahan di pusat pencucian otak pada bulan Desember 2003.

Dihukum 14 Bulan Baru-baru Ini

Pada tanggal 22 Mei 2020, Dr. Tang dan suaminya, Yang Shugui, ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Kabupaten Feidong dan Kantor Polisi Kota Cuo. Rumah mereka digerebek. Keesokan harinya, Yang dibebaskan tetapi Dr. Tang dibawa ke Pusat Penahanan Wanita Kota Heifei.

Pada akhir bulan Oktober, Dr. Tang didakwa dan kasusnya dipindahkan ke Pengadilan Distrik Shushan. Hampir di waktu yang sama, Yang ditangkap lagi pada tanggal 27 Oktober.

Setelah keluarganya menyewa pengacara untuk mewakili Dr. Tang, anggota staf dari Pengadilan Distrik Shushan dan Kejaksaan Kabupaten Feidong pergi ke pusat penahanan dan mencoba mengancam Dr. Tang agar memberhentikan pengacaranya, jika tidak mereka akan menjatuhkan hukuman berat dan menangkap anggota keluarganya.

Untuk menghindari keterlibatan keluarganya, Dr. Tang terpaksa memberhentikan pengacara tersebut. Sementara dia berencana untuk bertindak sebagai pengacaranya sendiri, pengadilan menunjuk pengacara bantuan hukum untuknya, yang diperintahkan untuk mengajukan pengakuan bersalah atas nama Dr. Tang.

Dikonfirmasi oleh Minghui.org pada bulan Maret 2021 bahwa Dr. Tang dijatuhi hukuman 14 bulan.

Hukuman 3 Tahun di Penjara Wanita Anhui

Dr. Tang ditangkap pada bulan April 2004 setelah dilaporkan karena membagikan DVD yang memperkenalkan apa itu Falun Gong dan mengungkap penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Chaohu sebelum dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wanita Provinsi Anhui.

Saat Dr. Tang ditahan di divisi 5, dia mengalami berbagai penyiksaan, termasuk digantung, diborgol di belakang punggung, disetrum dengan tongkat listrik dan ditahan di sel isolasi.

Suatu kali ketika dia menolak untuk melepaskan keyakinannya lagi selama sesi pencucian otak, penjaga menempatkannya di sebuah ruangan, menginstruksikan empat narapidana untuk menjepitnya ke meja dan memukul kepalanya. Akibat penganiayaan tersebut, mata kirinya menjadi buta dan menderita pendarahan intrakranial.


Ilustrasi penyiksaan: Pemukulan

Pada paruh kedua tahun 2005, Dr. Tang dipindahkan ke bangsal yang diperuntukkan bagi orang tua dan penyandang cacat. Dia mengingat, “Penyiksaan di sana bahkan lebih buruk. Dipimpin oleh Ding Hua, para penjaga mengunci saya di ruang penyimpanan yang gelap setiap hari dan berusaha untuk melepaskan keyakinan saya. Mereka juga diam-diam mencampurkan obat-obatan yang tidak diketahui jenisnya ke dalam makanan saya. Saya dibawa ke kamar pada jam 6 pagi dan dibebaskan ke sel saya setelah jam 12 malam keesokan harinya. Di ruangan ini, saya digantung, diborgol, diikat, di plester di sekitar kepala dan mulut saya dan dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong dan Guru Li. Mereka mencoba semua metode untuk memaksa saya menulis pernyataan melepaskan keyakinan."


Ilustrasi penyiksaan: Digantung

Dianiaya di Kamp Kerja Paksa Dua Kali

Pertama kali Dr. Tang dikirim ke kamp kerja paksa karena dia berusaha membantu seorang lansia.

Dr. Tang memberikan amulet kepada seorang lansia yang sakit parah pada tanggal 23 Februari 2008. Namun, lansia tersebut melaporkannya ke polisi mungkin karena lansia tersebut percaya pada propaganda media yang dikendalikan pemerintah. Polisi menangkap Dr. Tang dan mengirimnya ke Pusat Penahanan No. 1 Kota Hefei. Sekitar sebulan kemudian, pada tanggal 26 Maret 2008, Dr. Tang dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Anhui untuk menjalani hukuman satu tahun.

Hari pertama ketika dia memasuki kamp kerja paksa, dia berbicara dengan lantang, "Falun Dafa baik." Karena itu, para penjaga memerintahkan tahanan untuk menyiksanya. Dr. Tang berkata, “Mereka menggantung saya dengan tali dan menarik anggota tubuh ke empat arah. Saya melakukan mogok makan untuk memprotes penyiksaan. Kemudian mereka mencekok paksa makan beberapa kali sehari, merobek sudut mulut saya. Saya tidak menyerah. Kemudian mereka menempatkan saya dalam "jaket ketat". Setelah empat atau lima bulan penyiksaan, saya demam, batuk bernanah dan darah. Saya menjadi kurus kering dan sekarat. Kemudian kamp kerja paksa menelpon keluarga saya untuk membawa saya pulang. Setelah kembali ke rumah, saya melakukan latihan Falun Gong setiap hari. Berangsur-angsur saya pulih, tetapi sebagian besar ingatan saya hilang."


Ilustrasi penyiksaan: Jaket ketat

Kedua kalinya ketika Dr. Tang dikirim ke kamp kerja paksa adalah pada tahun 2009. Pada tanggal 11 Mei tahun itu, dia membagikan materi terkait Falun Gong, dia ditangkap dan dibawa ke Pusat Penahanan No. 2 Kota Hefei, sebelum dia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Anhui untuk menjalani hukuman satu tahun lagi.

Dr. Tang menjelaskan bahwa, “Para tahanan di bawah instruksi penjaga secara paksa memasukkan saya ke dalam 'jaket ketat,' kepala dan mulut saya diplester, menyeret saya dari sel ke bengkel di pagi hari dan menyeret saya kembali ke sel pada malam hari, atas dan bawah empat atau lima lantai. Saya disiksa dengan cara ini selama lebih dari sebulan."


Ilustrasi penyiksaan: Diseret

Ketika masa kerja paksa berakhir, dia ditahan selama 18 hari tambahan dan langsung dibawa ke pusat pencucian otak untuk penganiayaan lebih lanjut setelahnya.

Penangkapan

Total Dr. Tang telah ditangkap sekitar 10 kali. Selain apa yang disebutkan di atas, dia juga ditangkap pada awal tahun 2012 ketika dia berbicara tentang Falun Gong kepada orang-orang.

Dua tahun kemudian, dia ditangkap pada tanggal 22 Mei 2014 oleh petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Shushan dan ditahan di sebuah hotel untuk cuci otak. Setelah 10 hari penyiksaan mental, Dr. Tang tidak tahan dan menulis pernyataan untuk melepaskan keyakinannya yang bertentangan dengan keinginannya. Kemudian dia dibebaskan.

Setelah mengetahui bahwa polisi berusaha untuk menyerahkan kasusnya ke kejaksaan, Dr. Tang terpaksa meninggalkan rumah pada bulan Februari 2015, kemudian dia ditangkap pada tanggal 21 September 2015 ketika dia kembali ke rumah. Tempat tinggalnya juga digeledah.

Mimpi buruk belum berakhir. Meskipun Dr. Tang dibebaskan tidak lama setelah penangkapannya pada tahun 2015, dia ditangkap lagi di rumah pada tanggal 15 Januari 2016 dan sekali lagi pada tanggal 28 Oktober 2019. Keluarganya tidak mengetahui keberadaannya selama 2 bulan hingga akhir bulan Desember.

Dr. Tang pergi ke Beijing dan mencoba untuk memasang spanduk Falun Gong pada tanggal 29 Januari 2020, tetapi ditangkap saat melewati keamanan di Lapangan Tiananmen. Dia dibawa kembali ke Hefei keesokan harinya dan diganggu lagi pada pertengahan bulan Mei, beberapa hari sebelum penangkapan terakhirnya.