(Minghui.org) Sebagai kultivator, kita tahu bahwa kita seharusnya mencari ke dalam untuk menyelesaikan masalah kita. Saya telah menyadari bahwa hanya dengan pikiran yang tulus dan mematut diri sendiri berdasarkan standar Dafa saya baru bisa menemukan keterikatan saya, memperbaiki diri dan mengambil jalan lurus dalam kultivasi.

Mengalami Keindahan dari Mengultivasikan Xinxing

Guru Mengatur Xiao Bao untuk Memberikan Saya sebuah Petunjuk

Xiao Bao adalah putri dari sepupu saya. Ia baru berumur dua tahun dan sangat pintar. Setelah keluarganya, saya adalah teman baiknya.

Setiap kali saya bertemu sepupu saya, Bao akan tinggal bersama saya. Setiap kali ia melihat saya memancarkan pikiran lurus, ia akan melipat kakinya. Saya telah mengajarkannya untuk melafalkan “Sejati-Baik-Sabar baik! Falun Dafa baik!”

Suatu kali, pada pertemuan keluarga besar, Bao melihat saya datang, ia berlari ke arah saya dan menggandeng saya, meminta saya bermain dengannya. Saya berkata kepadanya untuk menunggu sebentar, tapi ia ingin langsung mengajak saya pergi.

Saya tahu ia ingin pergi keluar dan membeli jajanan dan mainan. Melihat bahwa saya tidak ada niat bermain dengannya, ia melafalkan, “Falun Dafa baik.”

Ini adalah pertama kalinya ia berinisiatif untuk melafalkannya sendiri. Dulu, saya pertama-tama selalu berkata “Sejati,” kemudian ia akan berkata, “Sejati-Baik-Sabar baik, Falun Dafa baik.”

Hari itu, ia melafalkan kalimat itu kepada saya dengan sengaja, dan saya menariknya mendekat dan berkata, “Bao, kamu tahu jika kamu melafalkan ‘Falun Dafa baik,’ Saya akan senang dan mengajak kamu bermain dan membeli mainan dan jajanan?” Ia mengangguk.

Dalam perjalanan dengan Bao, saya mulai mengaca pada diri sendiri. Mengapa ia bersikap seperti ini hari ini? Tidak ada sesuatu yang kebetulan dalam kultivasi. Apa saya juga telah mempunyai tujuan menggunakan Dafa untuk kepentingan pribadi saya?

Waktu itu, kata-kata, “Dafa Tidak Boleh Dibajak” (Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I) muncul di pikiran saya.

Guru Li Hongzhi telah dengan penuh belas kasih mengajarkan kita:

“Saya tidak mementingkan bentuk formalitas, tetapi saya dapat menggunakan berbagai bentuk untuk mengekspos keterikatan kalian yang tertutup dan tersembunyi sangat dalam, dan menyingkirkannya.” (“Mencabut Sampai Akar-akarnya”) dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Saya terkejut: Apa saya mempunyai masalah ini? Saya pasti punya. Sikap Bao hanya untuk membuat saya melihatnya. Saya berpikir lebih lanjut tentang hal itu.

Dalam beberapa tahun belakangan ketika saya menuliskan artikel berbagi pengalaman, saya terkadang mengutip ajaran Guru tanpa sikap serius dan rendah hati. Saya bahkan melafalkan Fa Guru untuk membuktikan apa yang telah saya pahami. Tentu saja, saya tidak berkata kita tidak boleh mengutip ajaran Guru, tapi apa motivasi kita? Apakah untuk membuktikan kebenaran Fa, atau menggunakan Dafa untuk membuktikan kebenaran diri kita sendiri?

Saya terdiam. Hati yang begitu tidak lurus telah tersembunyi begitu lama. Ini adalah Guru yang menggunakan Bao untuk mengingatkan saya jadi saya bisa menemukan dan menyingkirkan keterikatan ini. Memiliki motif tersembunyi dari melafalkan Fa Guru bisa membawa konsekuensi yang benar-benar berbeda. Melalui peristiwa ini, saya benar-benar merasakan keseriusan dari kultivasi.

Hanya dengan mencari ke dalam sepanjang waktu baru kita tidak kehilangan kesempatan yang telah diatur secara teliti oleh Guru bagi kita untuk menyingkirkan keterikatan kita.

Memperbaiki Mentalitas

Saya pergi ke rumah paman saya dua kali baru-baru ini. Setelah bertemu bibi, saya berpikir bahwa ia terlalu cepat tersinggung dan temperamental. Ia terus mengeluh tentang segala hal dan mempunyai sikap buruk terhadap suaminya (paman saya) dan orang lain.

Ketika saya mengatakan hal ini kepada suami saya, saya menghakimi bibi saya dengan standar orang biasa dan berpikir bahwa ia terlalu berlebihan bagi paman saya.

Suatu hari, saya tiba-tiba sadar: Apa ada masalah dengan saya? Mengapa saya tidak melihat hal ini? Setelah mencari ke dalam secara teliti, saya menemukan masalah saya. Ketika saya melakukan pekerjaan rumah tangga, saya takut menghabiskan terlalu banyak waktu dan sering tergesa-gesa. Ketika saya pergi keluar untuk memasang materi klarifikasi kebenaran dengan praktisi lain, saya berpikir mereka terlalu lambat. Singkatnya, saya tidak sabar!

Bukankah ini keterikatan? Bukankah kita sebagai kultivator berjalan di jalur dewa? Mengapa dewa melakukan hal seperti ini? Apa yang kita lakukan harus rasional, mantap dan sikap yang penuh damai jadi kita bisa membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup.

Guru berkata:

“Acap kali jika hati anda selalu begitu damai dan belas kasih, ketika tiba-tiba terjadi suatu persoalan, anda punya kesempatan meredam dan membuat pertimbangan.” (“Ceramah 4” di Zhuan Falun)

Ketika saya mempelajari ajaran Guru lagi, saya memeriksa diri sendiri dan menemukan bahwa saya masih jauh dari persyaratan yang ditetapkan Guru. Saya sadar bahwa ketika pikiran saya tidak benar, saya mempunyai sebuah keterikatan kuat akan rasa takut dan tidak mengklarifikasi kebenaran dengan baik.

Jadi, semakin saya merasa tidak melakukan dengan baik, saya menjadi semakin khawatir. Saya tidak lagi sejalan dengan Fa. Guru memperingatkan kita:

“Orang seperti ini ada juga dalam pengikut lama, lagi pula suatu penampilan yang paling menonjol adalah: mereka selalu membandingkan dirinya dengan manusia, membandingkan diri mereka dengan masa lalunya, tetapi tidak dapat menilai dirinya sesuai dengan permintaan Fa pada berbagai tingkat.” (“Berdialog dengan Waktu” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Hanya dengan mengikuti persyaratan Guru dan berasimilasi dengan Fa secepat mungkin baru saya bisa menyingkirkan keterikatan dan melakukan tiga hal dengan baik.

Guru berkata:

“Lalu bagaimana kondisi hati mereka? Adalah toleransi, toleransi yang mahabesar, dapat menerima kehidupan lain, dapat benar-benar memikirkan kehidupan lain dengan mengumpamakan diri sendiri berada pada posisi orang lain. Ini adalah yang tidak dapat dicapai oleh banyak orang dari kita di dalam proses Xiulian-nya, tetapi kalian berangsur-angsur sedang mengenali, sedang mencapainya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Philadelphia, Amerika Serikat Tahun 2002” di Ceramah Fa di Berbagai Tempat 2)

Saya sekarang mempunyai pemahaman lebih dalam tentang menyesuaikan diri dengan keadaan orang biasa sebanyak mungkin.

Beberapa praktisi berpikir bahwa berinteraksi dengan orang-orang yang mereka kenal—termasuk anggota keluarga, sanak saudara dan teman-teman, khususnya mereka yang telah mengetahui kebenaran dan mundur dari Partai Komunis Tiongkok-- adalah membuang waktu.

Pemahaman saya adalah Guru telah secara teliti mengatur kultivasi kita. Apa yang terjadi setiap hari tidak kebetulan dan adalah bertujuan untuk meningkatkan xinxing kita. Kita tidak bisa mengatur jalur kultivasi kita sendiri dan menghindari masyarakat manusia biasa.

Mencapai Alam yang Tidak Mementingkan Diri

Guru berkata kepada kita bahwa praktisi Dafa harus memikirkan orang lain terlebih dahulu dalam apapun yang kita lakukan. Pada sebuah peristiwa yang baru terjadi, saya sadar keindahan menjadi “untuk orang lain.”

Suatu hari, seorang praktisi mengatakan dalam kelompok belajar Fa kami bahwa praktisi Cao, yang tinggal tidak jauh, tidak hadir dan berada dalam kesehatan yang kurang baik. Ia hampir kehilangan penglihatan pada kedua matanya dan hanya bisa mendengarkan Fa. Praktisi berharap kami bisa menolongnya dan menyarankan kami untuk pergi ke rumahnya, belajar Fa dengannya, dan membantunya.

Segera setelah saya mendengar hal ini, saya tidak ingin pergi. Saya tidak mengenalnya dan tidak mengetahui situasi keluarganya, juga tidak mengetahui apa yang anggota keluarganya pikirkan tentang Dafa.

Saya berkata saya tidak ingin pergi. Setelah tiba di rumah, saya terus memikirkan mengapa saya berkata seperti itu. Praktisi lain mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, jadi mengapa saya begitu tidak peduli?

Bukankah kita semua adalah murid Guru? Guru menghargai setiap murid, jadi mengapa saya tidak menghargai dan membantu praktisi lain? Saya tidak mau melakukan hal lainnya, hanya mau belajar Fa dengan praktisi lain. Bukankah keegoisan saya telah terungkap, dan bukankah ini terjadi agar saya bisa meningkat?

Guru berkata, “Pengikut Dafa adalah sebuah kesatuan.” (“Ceramah pada Konferensi Fa Amerika Serikat Tengah”)

Masalah praktisi lain juga adalah masalah saya, jadi mengapa saya merasa tidak senang untuk membantunya? Bukankah ketidakmauan ini adalah refleksi dari keegoisan saya? Saya berpikir gagasan ini harus dihilangkan dengan cepat.

Setelah menyadari keterikatan saya, saya memperbaiki diri dan pergi ke rumah Cao untuk belajar Fa di hari berikutnya. Pada waktu itu, kami belajar Fa dan belajar berkomunikasi dengan satu sama lain.

Cao mencari ke dalam untuk kekurangannya, sadar alasan akan situasinya sekarang, dan melepaskan banyak keterikatannya. Sesak dada dan amarah yang ia alami berkurang dan suasana hatinya menjadi lebih baik.

Suatu hari ketika belajar Fa, saya berkata kepada Cao dari hati yang paling dalam, “Hari ini, mentalitas anda lebih baik. Hati saya lebih bahagia melihat anda seperti ini. Anda harus mencoba menjaga suasana hati ini untuk seterusnya.” Ia berkata apa yang ia pendam dalam hati telah hilang. Kelompok kami sangat senang mendengarnya.

Dalam waktu kultivasi yang tersisa, saya akan mendengarkan Guru, melakukan dengan baik dan mengingat ajaran Guru:

“Saya masih ingin memberi tahu kepada kalian, sebenarnya watak hakiki kalian yang dahulu dibangun atas dasar egois dan kepentingan diri sendiri, mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri, dahulukan orang lain kemudian baru diri sendiri, oleh sebab itu sejak sekarang apa yang kalian lakukan dan katakan juga harus demi orang lain, bahkan memikirkan generasi berikutnya! Berpikir demi keabadian Dafa yang tidak berubah untuk selama-lamanya!” (“Sifat Kebuddhaan tanpa Kebocoran” dalam Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)