(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Belanda melakukan protes di luar Kedutaan Besar Tiongkok di Den Haag pada 22 April. Mereka memperingati permohonan damai 25 April, sebuah permohonan kepada pemerintah Tiongkok pada tahun 1999 untuk tidak menangkap praktisi.

Pihak berwenang lokal menyetujui dua lokasi untuk rapat umum, satu di antaranya adalah di luar pintu gerbang depan Kedutaan Besar Tiongkok.

Protes di Kedutaan Besar Tiongkok

Enam praktisi Falun Gong tiba di depan gerbang kedutaan besar dengan dua papan informasi besar. Seorang perwakilan membacakan surat terbuka yang ditujukan kepada semua staf kedutaan. Surat itu memuat sejarah permohonan damai 25 April 1999, fakta-fakta tentang penganiayaan Falun Gong, dan kejahatan pengambilan organ secara paksa. Surat ini mendesak staf kedutaan besar untuk mendengarkan kebenaran dan mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Lebih dari 20 orang Tionghoa yang sedang menunggu di luar kedutaan mempunyai kesempatan untuk mendengarkan pidato dan membaca papan informasi. Beberapa dari mereka berkata, “Kami telah mengetahui hal ini. Tapi tidak ada harapan. PKT selalu seperti ini.”

Dua lusin praktisi menggelar rapat umum di sisi lain kedutaan. Mereka memasang spanduk dan papan informasi di sepanjang trotoar dan memperagakan latihan untuk memprotes penganiayaan.

Praktisi Falun Gong dengan damai melakukan protes di dekat Kedutaan Besar Tiongkok.

Memprotes Kampanye “Sapu Bersih” yang Semakin Meningkatkan Penganiayaan

Yang disebut “Kampanye Sapu Bersih” telah berjalan sejak tahun lalu. Tujuan kampanye PKT itu adalah untuk memaksa setiap praktisi Falun Gong dalam daftar hitam pemerintah untuk melepaskan keyakinannya.

Menurut situs Minghui, petugas dari Departemen Kepolisian Kereta Api Kota Haikou menangkap Zhao Fenghui di siang hari tanggal 7 April dan berusaha menangkap istrinya Chang Hong, juga seorang praktisi Falun Gong, di malam hari yang sama. Polisi gagal masuk ke rumahnya hingga membuat keributan di lingkungan itu untuk waktu yang lama. Chang harus meninggalkan rumah dan bersembunyi untuk menghindari pelecehan lebih lanjut.

Praktisi di Belanda meminta pemerintah Tiongkok untuk berhenti melecehkan Chang Hong dan segera membebaskan Zhao Fenghui.

Memprotes Penyerangan Baru-baru ini di Tempat Klarifikasi Kebenaran Falun Gong di Hong Kong

Preman yang diperintahkan oleh PKT telah melecehkan praktisi dan merusak papan informasi di banyak tempat klarifikasi kebenaran Falun Gong di Hong Kong terhitung sembilan kali sejak 3 April.

Protes di Kedutaan Besar Tiongkok menyerukan agar PKT menghentikan kekerasan di Hong Kong.

Hari Informasi Falun Gong di Dekat Gedung Parlemen

Lebih dari 20 praktisi mendirikan tempat informasi Falun Gong di dekat Gedung Parlemen pada siang hari tanggal 22 April. Mereka mengirimkan selebaran ke Perdana Menteri, beberapa menteri dan Anggota Parlemen, dan staf di Gedung Parlemen.

Pejalan kaki menandatangani petisi untuk meminta penghentian panen organ paksa di Tiongkok.

25 April 1999, adalah tanggal penting untuk Tiongkok dan praktisi Falun Gong. Di hari itu, sekitar 10,000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk memprotes kepada kepemimpinan rezim setelah praktisi di Tianjin ditangkap secara ilegal karena keyakinan mereka. Praktisi Tianjin dibebaskan setelah protes damai, tapi tiga bulan kemudian, pada 20 Juli 1999, pemimpin waktu itu Jiang Zemin melancarkan kampanye penganiayaan berskala nasional terhadap Falun Gong yang masih terus berlanjut hingga hari ini.