(Minghui.org) Pada tanggal 24 April 2021, praktisi Falun Dafa di Quebec mengadakan pawai dan kegiatan lainnya di Montreal untuk mengenang Permohonan bersejarah 25 April di Tiongkok 22 tahun yang lalu.

Praktisi Falun Dafa di Quebec, Kanada, mengadakan kegiatan di Montreal untuk memperingati 22 tahun Permohonan Damai 25 April di Beijing.

Parade mobil dengan informasi tentang Falun Dafa.

Pejalan kaki menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Pukul 2 siang di bawah sinar matahari awal musim semi yang cerah, parade dimulai dari Cabot Square, menuju ke Rue Sainte-Catherine di pusat kota dan Boulevard René-Lévesque, jalan utama di Montreal, dan kemudian menuju ke timur.

Kendaraan polisi melaju di depan, membuka jalan. Pawai dibagi menjadi beberapa bagian, terdiri dari spanduk, papan informasi, dan mobil dengan tanda di atasnya dengan informasi tentang disiplin spiritual dan penganiayaan di Tiongkok. Beberapa penonton menyatakan dukungannya dengan mengangkat ibu jari sambil berteriak, “Lanjutkan!” Dan mengangguk saat mereka menyatukan kedua telapak tangan di depan dada.

22 Tahun Protes Damai dan Kegigihan

Hao Yuxiu (kanan) berpartisipasi dalam permohonan di Beijing pada 25 April 1999.

Hao Yuxiu memutuskan untuk pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan pada 25 April 1999, setelah menyaksikan penangkapan yang tidak adil terhadap praktisi di Tianjin. Dia dikirim ke kamp kerja paksa dua kali setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa dan hampir disiksa sampai mati. Hari ini, 22 tahun kemudian, dia berpartisipasi dalam pawai untuk menyerukan diakhirinya kekejaman.

Dia berkata, “Praktisi Falun Dafa selalu damai dan rasional, dari 1999 hingga hari ini. Ini semua karena kita mengikuti ajaran Falun Dafa yang bajik dan lurus, dan itulah mengapa orang-orang dapat tetap teguh pada keyakinan mereka meskipun dianiaya secara brutal."

Sejati, Baik, dan Sabar Bergema di Hati

Hélène dari Montreal berkata bahwa tiga kata Sejati, Baik, dan Sabar bergema di hatinya.

Hélène, seorang penduduk Montreal, berkata setelah melihat tiga kata, “Sejati, Baik, Sabar” di brosur Falun Dafa: “Ini adalah sifat dasar manusia. Kata-kata ini bergema di hati saya."

Dia penasaran dan berpikir bahwa pawai ini tidak seperti pawai lain yang pernah dia lihat. Tidak ada teriakan — sangat sunyi. Ketika dia mengetahui bahwa Falun Gong adalah latihan kultivasi tradisional Tiongkok dengan meditasi dan pengikutnya dianiaya dengan kejam oleh PKT, dia sangat tersentuh. Dia tidak bisa membayangkan ada orang yang terus berlatih dalam bayang-bayang perlakuan tidak manusiawi seperti itu. Dia berkata, “Orang-orang ini sangat teguh. Saya tidak bisa diam dengan hal ini. Saya akan melakukan sesuatu untuk mengubah situasi."

Dia ingin ikut berjalan di belakang pawai dan berkata, “Pawai sunyi ini sangat kuat. Orang-orang berhenti di jalurnya dan melihat. Mereka memahami apa yang terjadi saat pawai berlalu. Hati saya bersama mereka. Saya pikir apa yang mereka lakukan sangat penting. Saya mendorong anda untuk terus melakukan ini."

Pawai Menginspirasi Orang-Orang, Praktisi Falun Dafa Pemberani

Jay dari Montreal telah memerhatikan laporan tentang penganiayaan Falun Dafa sejak lama. Dia memuji pawai dan mengatakan bahwa pawai itu menyemangati orang. Dia mengagumi keberanian praktisi.

Jay, istri, dan putrinya menyatakan dukungan mereka untuk praktisi Falun Dafa. Jay mengatakan pawai itu menginspirasi. “Saya kebetulan lewat dan melihatnya. Saya sepenuhnya mendukung protes semacam ini. Sejarah hak asasi manusia PKT sangat buruk. Orang-orang yang tinggal di sana tidak diberikan hak asasi manusia atau hak politik seperti Uighur, Falun Dafa, dan warga Hong Kong. Begitu banyak penindasan, itu sangat menyedihkan,” katanya.

"Saya tahu tentang Falun Dafa," lanjutnya. “Mereka telah memprotes secara damai selama lebih dari dua dekade. Mereka sangat berani. Saya membaca banyak laporan dan tahu PKT menghasut banyak orang untuk memantaunya. Melihat mereka berkumpul bersama dan mengadakan protes — ini luar biasa. Saya harap orang-orang bisa memikirkan hal ini. Kami tidak bisa membiarkan PKT melakukan perbuatan seperti itu. Saya mendukung mereka dan berharap segalanya akan berubah.

“Kita harus membuat perbedaan antara PKT dan orang-orang Tiongkok. Keduanya sangat berbeda.”

Saya Sangat Mengagumi Falun Dafa

Lambadas, yang tinggal di Montreal, berdiri di tepi jalan menyaksikan pawai untuk waktu yang lama. Dia berkata, “Saya tidak hanya ikut bersenang-senang atau berswafoto. Saya sangat menghormati mereka karena apa yang mereka lakukan sangat penting. Saya sangat mengagumi Falun Dafa. Saya senang melihat orang-orang berdiri dan mengatakan sesuatu.”

Lambadas, yang tinggal di Montreal, mengatakan penganiayaan PKT terhadap hak asasi manusia itu konyol dan memalukan. Dia berkata dia menghormati praktisi Falun Dafa.

Lambadas mengatakan dia tidak tahu tentang penganiayaan sebelumnya. Tapi dia tahu PKT selalu menindas orang Tiongkok, dari penganiayaan terhadap orang Tibet dan kebijakan satu anak hingga kerja paksa di penjara dan sebagainya. Dia berkata, “Seperti semua rezim totaliter, ia melecehkan rakyatnya sendiri. Mereka yang berani mengatakan kebenaran akan dijebloskan ke penjara bahkan dieksekusi. PKT menghabiskan banyak uang untuk investasi luar negeri dengan uang yang dijarah dari rakyatnya. Mereka tidak peduli dengan kesulitan rakyatnya. Semua pemerintah lain harus menentang rezim itu.

“Tolong beri tahu praktisi bahwa mereka melakukan hal yang benar. Saya sangat mengagumi mereka."

Bala, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Concordia, berkomentar setelah mengetahui tentang penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa bahwa keyakinan adalah hak asasi manusia. Dia mengatakan apa yang telah dilakukan rezim itu "mengerikan." Dia mendukung praktisi dalam protes damai mereka. “Anda tidak bisa menekan keyakinan seseorang. Setiap orang memiliki kebebasan berkeyakinan. PKT telah melakukan banyak hal buruk. Lihat bagaimana mereka memperlakukan orang-orang di Hong Kong. Menggunakan ideologi komunis untuk menekan orang adalah salah."

Bala, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Concordia, berkata dia tidak dapat menerima PKT menganiaya orang karena keyakinan mereka. Dia merasa bahwa orang harus membela hak-hak mereka.

Awad, seorang mahasiswa di sekolah bisnis di Universitas Concordia, berkata, “Saya belum pernah melihat pawai yang begitu damai. Biasanya selalu ada kekerasan di sebagian besar protes dan mereka radikal. Para pengunjuk rasa bahkan tidak tahu apa yang mereka protes. Tetapi para peserta dalam parade ini tampaknya sangat jelas tentang apa yang ingin mereka ungkapkan — dan ini adalah kelompok yang besar.”

Setelah diberi tahu tentang penganiayaan di Tiongkok, dia berkata, “Saya suka pawai ini! Tidak ada yang berteriak-teriak. Mereka menyampaikan pesan mereka dengan cara yang luar biasa. Ini terorganisir dengan sangat baik!”

Awad, seorang siswa di sekolah bisnis di Universitas Concordia, mengatakan dia belum pernah melihat pawai yang begitu damai.

Komunitas Internasional Belum Melakukan Cukup untuk Menghentikan Penganiayaan Ini

Boutim dari Montreal berkata setelah menonton pawai bahwa dia telah banyak membaca tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa, “Ini adalah tragedi dan sangat mengganggu. Pawai adalah cara yang luar biasa untuk mengecam PKT."

Dia juga berkata bahwa PKT harus dihentikan: “Harus ada tekanan dari komunitas internasional. Pemerintah di negara lain, termasuk Kanada, telah berbuat terlalu sedikit atau penganiayaan tidak akan berlanjut sampai hari ini.”

Bergabung dengan Pawai untuk Mengakhiri Penganiayaan

Nathalie berkendara dari Sherbrooke, 160 km jauhnya, untuk ambil bagian dalam pawai untuk mengakhiri penganiayaan. “Hak asasi setiap orang harus dilindungi. Jika tidak, semua orang pada akhirnya bisa menjadi korban, karena PKT tidak hanya menganiaya Falun Dafa. Kebrutalan ini harus diakhiri. Itu sebabnya saya datang ke sini," katanya.

“Falun Dafa mengajarkan kita untuk mengikuti Sejati, Baik, dan Sabar. Bagi saya, ini adalah nilai terpenting dalam hidup seseorang. Mereka luar biasa dan telah mengubah hidup saya. Mereka membuat hati saya menjadi tenang dan damai. Lebih dari 10.000 praktisi pergi mengajukan permohonan dengan damai pada tahun 1999. Mereka menunjukkan kepada dunia keindahan dari prinsip-prinsip ini. Tetapi PKT tidak bisa menerima kebaikan seperti itu. PKT adalah ateis dan banyak orang berlatih Falun Dafa, tetapi PKT ingin mengendalikan segalanya.”

Nathalie berkendara sejauh 160 km untuk menghadiri pawai. Dia berkata prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Falun Dafa luar biasa dan telah mengubah hidupnya.

Latar Belakang: Apa Permohonan 25 April? Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diajarkan kepada publik pada tahun 1992. Hampir 100 juta orang di seluruh Tiongkok segera berlatih setelah mengalami peningkatan dalam kesehatan dan moralitas mereka.

Pada tanggal 23 & 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap lusinan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk membahas kesalahan dalam artikel yang baru diterbitkan yang menyerang Falun Dafa. Ketika berita tentang penangkapan menyebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberi tahu bahwa mereka harus menyampaikan keprihatinan mereka ke Beijing.

Keesokan harinya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Permohonan di Beijing, seperti yang diinstruksikan oleh pejabat Tianjin. Pertemuan itu berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji dan anggota stafnya. Malam itu, kekhawatiran mereka diatasi, praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan, dan semua orang pulang ke rumah.

Jiang Zemin, mantan ketua PKT, menganggap popularitas disiplin spiritual yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa pada 20 Juli 1999.

Minghui.org telah mengonfirmasi kematian ribuan praktisi Falun Dafa karena penganiayaan selama 22 tahun terakhir; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT memberikan sanksi pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.