(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama 22 tahun dan saya bersyukur tak terhingga atas penyelamatan belas kasih Guru Li (pencipta Dafa). Melihat kembali paruh pertama hidup saya, meskipun saya telah merasakan pasang surut kehidupan, saya merasa sangat bahagia karena telah mendapatkan Dafa tingkat tinggi dan bajik ini.

Saya lahir di sebuah keluarga miskin di pedesaan dan sekarang saya berusia lebih dari 70 tahun.

Setelah ayah saya pindah ke kota dengan tentara Partai Komunis Tiongkok (PKT) di masa-masa awal, ia mengabaikan istri dan anak-anaknya dan gagal memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

Ibu saya mempunyai temperamen buruk dan merasa kesulitan karena konflik keluarga. Ia sering memukul dan memarahi kami. Saudara-saudara saya tumbuh dengan ketidakpedulian dan kemiskinan

Setelah beranjak dewasa, saya harus bekerja jauh dari rumah. Kemalangan saya berlanjut hingga saya menikah. Suami saya menceraikan saya, meninggalkan saya dan anak saya, dan menikah dengan wanita lain. Nasib saya mendorong saya ke dalam jurang keputusasaan lagi!

Saya merasa hidup hanyalah sementara, dan saya tidak punya kekuatan untuk berjuang. Di saat terkelam dalam hidup saya, teman saya memberikan saya buku Zhuan Falun.

Karena saya teracuni sangat dalam oleh ateisme, saya merasa skeptis tentang buku tersebut. Tapi dengan bantuan teman saya yang tulus, saya mulai belajar Fa.

Cukup mengejutkan, bahkan sebelum saya menyelesaikan membaca Zhuan Falun, keajaiban secara konstan terpampang di depan saya. Sebagai contoh, rumah saya dipenuhi Falun (roda hukum), besar dan kecil, berwarna dan tidak berwarna.

Saya terkejut. Saya sadar bahwa dewa benar-benar ada!

Melalui belajar Fa, saya belajar bahwa kesulitan yang saya hadapi adalah untuk tujuan memperoleh Fa. Saat itu penderitaan saya sebagai manusia biasa berakhir.

Seperti yang tertulis di lirik Guru Li:

“…Aku telah mengerti siapakah diriku

Aku tahu untuk gigih mempercepat langkahku di atas jalan Dewa”

(“Siapakah Diriku” dalam Hong Yin III)

Jadi, saya telah berpegang teguh pada sumpah sejarah saya. Di bawah bimbingan dan perlindungan Guru dan Dafa, saya menjaga pikiran dan tindakan lurus dan dengan tekun melangkah di jalan kembali kepada yang ilahi.

Pikiran dan Tindakan Lurus

Tidak lama setelah saya berlatih, penganiayaan PKT dimulai. Propaganda yang memfitnah Dafa sangat besar. Saya tahu tidak ada yang salah dengan keyakinan saya, dan tidak ada yang salah dengan Falun Dafa.

Jadi tanpa ragu, saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Dafa dengan praktisi lain. Kami melafalkan ceramah Guru bersama dan tidak merasakan sakit apapun ketika diseret, ditinju dan ditendang oleh polisi.

Dengan tianmu saya, saya melihat Falun besar berputar di tempat di mana murid Dafa ditahan. Saya menangis dan berterima kasih atas dorongan dan perlindungan dari Guru; pemandangan luar biasa ini terukir dalam ingatan saya!

Setelah kembali ke rumah dari Beijing, saya ditahan secara ilegal dan dibawa ke pusat penahanan. Saya menjaga pikiran lurus ketika menghadapi kejahatan dan tidak bekerja sama ketika diminta untuk menandatangani pernyataan untuk melepaskan keyakinan saya.

Saya memperingatkan diri sendiri: saya menjunjung tinggi martabat Dafa dan tidak bisa didorong oleh perasaan sentimentalitas. Saya terus berpikir bahwa saya adalah pengikut Dafa dan saya harus menjadi orang baik menurut Sejati-Baik-Sabar.

Saya mengklarifikasi kebenaran dan berkata kepada orang-orang di sekeliling saya bahwa Dafa baik dan bagaimana saya mendapatkan manfaat dari kultivasi. Saya juga berkata kepada mereka bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi orang yang baik.

Saya mengikuti ajaran Guru untuk menganggap kesulitan sebagai kegembiraan dan mengutamakan orang lain lebih dahulu. Ketika saya melihat orang lain berada dalam kesulitan, saya berusaha yang terbaik untuk membantu.

Antusiasme, ketulusan, dan kesabaran saya membuat semua orang hormat, dan beberapa orang memanggil saya “Ibu baptis.” Semua orang bergiliran menjaga buku-buku Dafa saya agar tetap aman.

Khususnya kepala sel yang awalnya menggeledah saya dan menemukan buku-buku saya. Tapi ia memperbolehkan saya menyimpannya atas permintaan saya. ia kemudian menawarkan untuk menyimpankan buku-buku tersebut untuk saya, yang merupakan cara yang lebih aman.

Saya memberi tahu seorang polisi wanita kebenaran tentang Dafa, dan ia mengerti. Ia tidak pernah mengganggu latihan saya dan bahkan meminta saya membantunya mengelola sel, tapi saya menolak.

Saya kemudian sadar bahwa jika saya mengelola sel, akan lebih mudah membuktikan Dafa dan menyelamatkan makhluk hidup. Seorang anggota kejaksaan mengunjungi sel saya setiap hari dan tinggal untuk waktu yang lama.

Suatu hari, ia tiba-tiba memanggil nama saya dan berkata, “Setiap kali saya melihat anda duduk di sana, saya ingin menangis.” Ini adalah medan belas kasih dan damai yang dibawa oleh pengikut Dafa yang mempengaruhinya; sebagian dari dirinya mengerti kebenaran dan merasakan energi murni yang terpancar.

Ketika saya dibawa ke pusat penahanan untuk kedua kalinya, saya berteriak, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” dan menolak patuh pada peraturan.

Polisi wanita mengancam saya dan memanggil beberapa tahanan di sel untuk memakaikan baju narapidana dan dengan paksa memborgol tangan saya.

Mereka menjambak rambut saya dan menghantamkan tubuh saya ke tiang beton. Ketika mereka lelah, mereka memukul saya dengan ikat pinggang, meminta tahanan lain untuk menyumpal mulut saya dengan kain, memukul mata saya, dan mencakar wajah saya.

Saya berteriak, “Falun Dafa baik!” sambil memancarkan pikiran lurus, yang melemahkan orang-orang jahat.

Wajah saya berdarah, tapi saya tidak merasakan sakit. Petugas penjara dan para tahanan kelelahan.

Setelah melihat saya tidak menyerah, polisi frustrasi dan tidak mempunyai pilihan selain membiarkan saya kembali ke sel. Ia berkata kepada kepala sel: “Biarkan ia tidur di samping toilet, berikan hanya sedikit makanan, cukup untuk tidak membuatnya mati kelaparan.”

Di hari berikutnya ia menemukan bahwa saya masih tidak menyerah. Ia menampar dan menendang saya, tapi ia kehilangan kesombongannya. Saya tiba-tiba menyadari bahwa ada seutas manik-manik Buddha melilit di tangannya, yang terluka karena menyiksa saya.

Para tahanan yang bekerja sama dengannya mengalami diare, demam dan sakit kepala. Mereka juga, mendapatkan pembalasan.

Di sel, saya memancarkan pikiran lurus dan melakukan latihan setiap malam. Pikiran dan perbuatan lurus saya menghancurkan faktor-faktor jahat yang memanipulasi orang

Suatu hari, petugas yang menyiksa saya meminta maaf dan berkata Falun Dafa baik dan sangat bingung dengan pendekatan pemerintah. Saya meneteskan air mata.

Seperti yang Guru katakan:

“Fa Meluruskan Alam Semesta

Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi untuk mendatangkan musim semi

Pikiran lurus dapat menolong manusia di dunia ini”

(Hong Yin II)

Ke mana pun pengikut Dafa pergi, mereka tidak boleh lupa bahwa mereka adalah harapan penyelamatan makhluk hidup. Hanya dengan menunjukkan kebajikan yang luar biasa dari Dafa, kesalahpahaman tentang Dafa bisa diselesaikan dan mereka bisa diselamatkan.

Saya kemudian ditahan di kamp kerja lagi. Saya berpikir saya harus gigih untuk melakukan apa yang harus dilakukan pengikut Dafa dan berkata kepada petugas di sana: “Saya tidak akan bisa diubah. Saya tidak akan memakai baju narapidana, dan saya tidak akan menghafalkan peraturan penjara.” Hasilnya, saya dikurung di sel kecil gelap selama sembilan hari.

Menyelamatkan Orang-orang Melalui Klarifikasi Kebenaran

Mengklarifikasi kebenaran dan menyelamatkan orang-orang adalah tanggung jawab pengikut Dafa. Saya mengambil tugas untuk mengirim materi klarifikasi kebenaran karena waktu itu tidak begitu banyak tempat produksi materi.

Saya mengirimkan materi klarifikasi kebenaran ke praktisi lokal dan praktisi di daerah terpencil. Di hari-hari itu, perlu untuk menjaga pikiran jernih dan peka untuk memastikan keamanan pengiriman.

Saya mengingat apa yang Guru katakan:

“Gigih Maju dan Kesadaran Lurus

Belajar Fa tanpa bermalasan, perubahan niscaya terjadi di dalamnya

Yakin teguh tanpa goyah, buah status yang diraih tentu sejati bunga lotus pun terbentuk” (Hong Yin II)

Saya belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus setiap hari. Saya juga dengan gigih mengklarifikasi kebenaran dan menyelesaikan setiap proyek yang saya ambil. Di waktu yang sama, saya merawat cucu perempuan saya yang masih kecil.

Untuk membantu saya memancarkan pikiran lurus lebih sering, Guru memberikan saya sebuah kemampuan supernormal: ketika waktunya memancarkan pikiran lurus, saya bisa merasakan Falun berputar di telapak tangan di waktu yang sudah ditentukan agar saya bisa memulainya. Hal yang sama muncul ketika saya memancarkan pikiran lurus di kamp kerja.

Seperti yang Guru katakan: “Ada pengikut Dafa ketika melihat kehidupan jahat lalu memancarkan Falun dan kuasa supernormal Dafa untuk memusnahkan kejahatan.” (“Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Suatu kali saya pergi ke gedung apartemen untuk membagikan brosur. Ketika saya kembali ke pintu gerbang gedung tersebut, saya menemukan gerbangnya terkunci. Saya merasa ada sesuatu yang tidak beres, jadi saya meminta penjaga membuka gerbang. Penjaga itu berkata ia akan menunggu izin dari atasannya.

Ketika ia berbicara, seorang pria berusia empat puluhan datang. Ia melihat saya dan pergi lagi tanpa berkata apapun.

Di waktu ini, penjaga meminta saya mengambil kembali materi yang telah saya bagikan di dalam gedung. Pikiran pertama saya adalah memancarkan pikiran lurus.

Jadi saya mencari sebuah tempat untuk duduk. Setelahnya, saya tiba-tiba mendengarserangkaian suara renyah seperti petasan. Saya menyadari bahwa Gurulah yang sedang menghancurkan faktor-faktor jahat yang mengganggu saya. Jadi saya buru-buru berjalan ke gerbang, tepat ketika pria yang disebutkan di atas kembali.

Ia berkata, “Anda bisa pergi.” Saya berterima kasih dan pergi. Ketika saya pergi, ia mengejar saya dari belakang dengan motornya dan berkata, “Anda tahu bahwa seluruh tim keamanan negara sedang menangani apa yang telah anda lakukan. Saya membiarkan anda pergi karena usia anda yang sudah tua.” Saya tahu saya baru saja lolos dari bahaya besar.

Di waktu lain, saya memasang materi kebenaran di komunitas perumahan besar dan terlihat oleh petugas keamanan. Ia berteriak dan mengejar saya. Tiba-tiba saya mengingat kekuatan supernormal yang telah diberikan Guru, jadi saya memancarkan sebuah pikiran dalam benak saya: “Hentikan dia, jangan biarkan ia menelepon!”

Petugas itu, kuat bagai banteng, tapi diam terjaga di sana hingga saya meninggalkan komunitas itu. Saya kemudian melihat ke belakang dan berkata dengan tersenyum. “Anda bisa pergi; anda tidak bisa mengejar saya lagi.” Ia berbalik dan pergi.

Setelah menuntut Jiang Zemin, anggota komite jalanan dan polisi secara berkala datang untuk melecehkan saya. Karena takut, saya bergumul dengan diri sendiri apakah akan membuka pintu atau mengklarifikasi kebenaran atau menghindari mereka.

Suatu hari, sebuah suara berkata kepada saya: “Jika anda tidak bisa menanganinya dengan benar, anda bisa ditangkap dan dianiaya.”

Saya bertanya kepada diri sendiri: “Apa anda benar-benar kultivator? Bisakah anda melepaskan pikiran akan hidup dan mati?” Saya mencari ke dalam dan sadar bahwa saya masih mempunyai rasa takut dan merasa malu. Bagaimana seharusnya saya bersikap ketika melangkah di jalan untuk menjadi dewa?”

Saya harus menganggap pelecehan sebagai sebuah kesempatan untuk menyelamatkan makhluk hidup. Setelah menyadarinya, saya melepaskan ketakutan saya, mengklarifikasi kebenaran dengan sikap rileks dan natural, dan membujuk orang-orang untuk melakukan tiga pemunduran dari organisasi terkait PKT.

Pejabat dan staf yang bekerja di komite jalanan dan dua anggota komunitas perumahan mundur dari organisasi PKT. Bunga Udumbara kemudian mekar di rumah saya.

Saya tahu bahwa ini adalah dorongan Guru kepada saya. Terima kasih Guru atas belas kasih Anda yang tak terukur!