(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Dalian, Provinsi Liaoning mengajukan banding atas hukuman penjara lima tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa-raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Lin Maocheng ditangkap di tempat kerjanya pada tanggal 22 Juli 2020 setelah dilaporkan oleh seseorang bernama Li He karena berbicara dengannya tentang Falun Gong. Polisi membawa Lin pulang dan menggeledah rumahnya. Buku-buku Falun Gong, komputer, printer, kartu identitas dan SIM miliknya disita.

Setelah polisi membawa Lin ke kantor polisi, mereka mengumpulkan sidik jari, suara, dan sampel darahnya. Dia kemudian dimasukkan ke dalam tahanan rumah dan dibebaskan setelah tengah malam.

Kejaksaan Distrik Kaifa memanggil Lin pada tanggal 20 Oktober dan mengatakan padanya bahwa kasusnya akan diselidiki antara tanggal 20 Oktober dan 19 November.

Kejaksaan Distrik Kaifa kemudian memindahkan kasus Lin ke Kejaksaan Pulandian, yang menyetujui penangkapannya tanggal 7 Desember. Pada hari yang sama, polisi menahannya di Pusat Penahanan Distrik Kaifa.

Pada tanggal 4 Februari 2021, sebelum Pengadilan Pulandian menggelar sidang, hakim berusaha mendesak pengacaranya agar tidak menyebutkan kurangnya dasar hukum penganiayaan terhadap Falun Gong selama persidangan. Tidak jelas apakah pengacara mematuhinya.

Setelah sidang kedua tanggal 10 Maret, Lin dijatuhi hukuman lima tahun dengan denda 30.000 yuan oleh hakim pada tanggal 27 Mei. Hakim juga menolak memberikan salinan putusan pada pengacara Lin, tetapi memintanya untuk mencari sendiri secara online.

Keluarga Lin mengetahui dari orang dalam bahwa Lin tidak dalam kondisi baik-baik saja di pusat penahanan. Dia pernah menderita psoriasis sebelumnya, tetapi pulih setelah berlatih Falun Gong. Karena saat ini dia tidak bisa melakukan latihan Falun Gong, keluarganya khawatir apakah kondisinya akan kambuh.