(Minghui.org) Bulan Mei 2021 tercatat 96 praktisi Falun Gong dihukum penjara karena keyakinan mereka, yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Kasus baru yang dilaporkan sebanyak 96 kasus tersebut antara lain 1 kasus pada tahun 2019, 37 kasus tahun 2020, 2 kasus bulan Januari 2021, 32 kasus pada bulan April 2021 dan 22 kasus pada bulan Mei 2021, serta 2 kasus pada tahun 2021 dengan bulan kejadian yang tidak diketahui. Keterlambatan dalam pelaporan kasus sebagian besar disebabkan oleh sensor informasi yang ketat di Tiongkok, yang menyulitkan koresponden Minghui untuk mengumpulkan dan mengirimkan informasi.

Dalam lima bulan terakhir, total 592 kasus hukuman telah dilaporkan, termasuk 1 kasus tahun 2019, 266 kasus tahun 2020, dan 325 kasus tahun 2021. Total kasus hukuman yang dikonfirmasi untuk tahun 2020 kini menjadi 888 kasus.

Untuk 96 kasus yang dikonfirmasi pada bulan Mei 2021, para praktisi berasal dari 41 kota di 21 provinsi dan kotamadya. Henan mencatat kasus terbanyak yaitu 31 kasus. Heilongjiang menempati peringkat kedua dengan 10 kasus. Wilayah yang tersisa memiliki kasus satu digit antara 1 dan 6 kasus.

Dua puluh enam dari 31 praktisi yang dihukum sewenang-wenang di Henan dijatuhi hukuman bersama, setelah menjadi sasaran dalam penangkapan massal pada tahun 2019. Empat belas praktisi Henan lainnya yang ditangkap pada hari yang sama juga dihukum 2-9 tahun pada Maret 2021. Hukuman kelompok lainnya, meskipun dalam skala yang lebih kecil, dilaporkan di Heilongjiang, Shanxi dan Ningxia.

Kecuali untuk 3 hukuman penjara yang tidak diketahui dan 11 praktisi yang dijatuhi masa percobaan (tidak harus menjalani hukuman penjara yang ditentukan kecuali kondisi percobaan dilanggar selama masa percobaan yang ditentukan), 82 praktisi lainnya menerima antara 6 bulan dan 13 tahun penjara. Jangka waktu rata-rata adalah 3 tahun 10 bulan.

Beberapa praktisi diam-diam dihukum dan keluarganya tidak mengetahui lokasi penahanan dan rincian persidangan mereka.

Tiga belas dari 96 praktisi berusia 65 tahun atau lebih, 2 di antaranya berusia 81 tahun dan satu di antaranya diperintahkan untuk dihukum 9 tahun. Seorang pria berusia 79 tahun dihukum 8,5 tahun.

Seorang ibu berusia 72 tahun dihukum tiga tahun penjara pada awal bulan Mei 2021, setelah ditangkap karena mencari pembebasan putrinya, yang telah ditahan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Setengah dari 96 praktisi didenda oleh pengadilan antara 900 hingga 50.000 yuan, dengan total 690.900 yuan dan rata-rata 14.394 yuan.

Di bawah ini adalah kutipan kasus yang dilaporkan pada bulan Mei 2021. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh di sini (PDF).

Hukuman Kelompok

Kota Nanyang, Provinsi Henan: 26 Praktisi Falun Gong Menjadi Target Penangkapan Massal Dihukum Penjara, Banding Ditolak

Dua puluh enam penduduk Kota Nanyang, Provinsi Henan dihukum penjara mulai dari tujuh bulan hingga tiga belas tahun dan denda antara 3.000 hingga 50.000 yuan pada tanggal 30 Desember 2020.

Tujuh belas praktisi dihukum gabungan berusia 80 tahun dan 9 praktisi lainnya dijatuhi hukuman percobaan. Total denda pengadilan dari 26 praktisi adalah 499.000 yuan, dengan rata-rata 19.192 yuan per orang.

Ke-26 praktisi menjadi sasaran selama penangkapan massal lebih dari 160 praktisi antara tanggal 30 dan 31 Agustus 2019. Sebagian besar penangkapan terjadi antara pukul 04.00 dan 05.00 pagi. Dilaporkan bahwa polisi dan Komite Urusan Politik dan Hukum, sebuah lembaga di luar kerangka hukum yang bertugas menganiaya Falun Gong, telah memantau para praktisi sejak bulan April 2019. Pada bulan Juli 2019, petugas polisi dan staf komite perumahan mengunjungi praktisi di rumahnya, mengumpulkan informasi tentang identitas dan registrasi rumah tangga mereka. Kebanyakan praktisi juga difoto.

Ke-26 praktisi diadili oleh Pengadilan Distrik Wancheng pada tanggal 11 Agustus 2020. Pengadilan tidak mengizinkan praktisi untuk menyewa pengacara, tetapi menunjuk pengacara untuk mewakili dan mengajukan pembelaan bersalah bagi mereka.

Pada tanggal 31 Maret 2021 pengadilan Menengah Kota Nanyang memutuskan untuk menegakkan hukuman asli tanpa sidang.

Selain 26 praktisi, 14 praktisi lain yang ditangkap pada hari yang sama dihukum 2-9 tahun pada bulan Maret 2021.

Empat Warga Shanxi, Termasuk Seorang Pria Berusia 78 Tahun, Dihukum Penjara

Empat warga Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi dihukum penjara pada tanggal 30 April 2021. Zhang Bianying (pria) dihukuman 9,5 tahun, Gong Guoqing (pria), berusia 78 tahun, dihukum 8,5 tahun, Chang Ying (wanita) 7,5 tahun, dan Li Zhonge (wanita) 5,5 tahun.

Para praktisi ditangkap tanggal 17 Mei 2020. Pihak berwenang melarang keluarganya mengunjungi atau mengirimkan kebutuhan sehari-hari untuk mereka, dengan pandemi sebagai alasan.

Sebelum hukuman terakhir Gong, dia telah berulang kali dilecehkan dalam dua dekade terakhir karena keyakinannya. Tekanan mental dari penganiayaan berdampak pada kesehatan istrinya dan terkadang dia jatuh ke dalam kondisi mengigau. Penglihatannya berangsur-angsur memburuk dan sekarang dia benar-benar buta.

Sejak dia jatuh sakit, Gong telah merawatnya dengan baik. Meskipun usianya sudah lanjut, dia mengatakan berlatih Falun Gong benar-benar memberinya kesehatan dan kekuatan yang baik untuk menjalani cobaan selama bertahun-tahun. Hukuman penjara yang dijalani sekarang meninggalkan istrinya dalam situasi yang mengerikan.

Lima Tamu Ditangkap Saat Mengunjungi Pasangan Praktisi Falun Gong, Ketujuh Dihukum Penjara

Tujuh praktisi Falun Gong di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang dihukum mulai dari satu hingga enam tahun serta denda antara 2.000 dan 20.000 yuan pada bulan April 2021. Keluarga mereka baru-baru ini menerima pemberitahuan pengadilan untuk menagih denda, tetapi mereka tidak pernah menerima vonis dari hukuman penjara.

Petugas polisi memecahkan jendela dan memanjat pagar untuk mendobrak rumah Liu Wenchang dan istrinya Wang Shuren sekitar pukul 6 sore pada tanggal 27 November 2020. Pasangan ini dan lima tamu mereka, Feng Xiumei (wanita), Meng Qiuyan (wanita), Bai Lixia (wanita), Liu Qiu (wanita) dan Liu Shuying (wanita), ditangkap.

Di malam hari, ketujuh keluarga praktisi Falun Gong pergi ke Kantor Polisi Xingfuxiang dan menuntut pembebasan mereka. Beberapa anak praktisi mengatakan kesehatan ibunya membaik setelah berlatih Falun Gong dan mereka tidak melakukan kesalahan apapun dalam menegakkan keyakinannya.

Polisi menolak untuk membebaskan praktisi dan memerintahkan mereka untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Sekretaris Partai desa, Liu Ming, mengatakan pada putra Wang untuk berlutut di depannya dan memohon padanya untuk menandatangani pernyataan. Tapi Wang tidak menurut. Sore harinya, enam praktisi wanita dipindahkan ke Pusat Penahanan No. 2 Kota Harbin, dan Liu dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Shuangcheng.

Keesokan harinya, polisi meminta suami dari lima tamu praktisi tersebut, kebanyakan berusia 70-an tahun, untuk menandatangani surat perintah penangkapan mereka, yang tertanggal 8 Desember, satu hari setelah penangkapan yang sebenarnya.

Keluarga praktisi menemukan sekretaris desa Liu Ming dan meminta bantuannya untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai. Liu malah meminta setiap keluarga untuk menyerahkan 50.000 yuan baginya untuk menyuap petugas polisi yang bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Pada tanggal 2 April 2021 tujuh praktisi diadili oleh Pengadilan Distrik Daoli, melalui konferensi video. Sidang hanya berlangsung setengah jam.

Ketika keluarga praktisi menelpon hakim dua minggu kemudian, hakim memberi tahu mereka bahwa Wang dihukuman enam tahun dengan denda 20.000 yuan dan Liu dihukum tiga tahun dengan denda 10.000 yuan. Lima praktisi lainnya semuanya dihukuman satu tahun dengan denda 2.000 yuan.

Dilaporkan bahwa Liu mengalami epilepsi, yang telah sembuh bertahun-tahun lalu setelah dia mempelajari Falun Gong tetapi kambuh lagi karena kondisi kehidupan yang buruk di pusat penahanan. Keluarganya sekarang sangat khawatir dengan kondisinya.

Empat Wanita Ningxia Dihukum Penjara

Empat wanita di Kota Shizuishan, Daerah Otonomi Ningxia, dihukum penjara pada tangal 22 April 2021.

Yu Dezhen dihukum empat tahun dan denda 30.000 yuan. Chen Xiuping dihukum tiga setengah tahun dan didenda 25.000 yuan. Shi Meilan dihukum tiga tahun dua bulan dan didenda 10.000 yuan. Liu Cuimei dihukum tiga tahun dan didenda 10.000 yuan.

Pada tanggal 30 April 2020 Yu, Chen, dan Shi diikuti oleh polisi, saat mereka memasang materi informasi tentang Falun Gong di daerah perumahan. Polisi menangkap dan menggeledah rumah mereka. Meskipun polisi membebaskannya malam itu juga, mereka diam-diam memantau para wanita itu setelahnya, termasuk ke mana mereka pergi dan dengan siapa mereka berbicara. Beberapa foto yang mereka ambil kemudian digunakan sebagai barang bukti untuk penuntutan.

Polisi menangkap tiga wanita lagi pada tanggal 16 Mei 2020. Praktisi keempat, Liu, juga ditangkap hari itu. Untuk masuk ke rumah Yu, polisi membuka lubang intip di pintunya dari luar dan kemudian menggunakan kawat untuk masuk melalui lubang dan membuka kunci pintunya. Polisi memukuli Liu ketika mereka menginterogasinya di stasiun.

Keempat wanita itu dibebaskan dengan jaminan pada malam yang sama, hanya untuk ditahan kembali tanggal 27 Juli 2020, dan ditahan di Pusat Penahanan Shizuishan.

Tanggal 12 Januari 2021, para praktisi ini diadili oleh Pengadilan Distrik Dawukou melalui konferensi video. Mereka menerima vonis, tertanggal 22 April, 26 April. Hakim ketuanya adalah Wang Yu. Keempatnya mengajukan banding atas hukuman mereka. Dua dari mereka meminta keluarga menyewa pengacara untuk mewakili mereka dalam banding.

WargaLanjut Usia Menjadi Target

Dua Warga Henan, berusia 81 dan 66 tahun, Dihukum Penjara

Zheng Jiajin (pria), warga Kota Xinxiang berusia 81 tahun, Provinsi Henan, baru-baru ini dihukum satu tahun delapan bulan penjara karena berlatih Falun Gong. Karena sebelumnya dia telah dihukum 7,5 tahun pada tahun 2015 tetapi belum menjalani hukumannya, dia diperintahkan untuk menjalani total sembilan tahun dua bulan setelah hukuman penjara terakhir.

Praktisi lain, Zhu Fenglan (wanita), 66 tahun, dihukum 7,5 tahun. Keduanya telah mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Xinxiang.

Zheng dan Zhu ditangkap tanggal 28 Agustus 2020, di tempat yang mereka sewa untuk membuat materi informasi tentang Falun Gong untuk didistribusikan. Komputer, printer, dan sejumlah besar perlengkapan kantor mereka disita.

Polisi menginterogasi dua praktisi tersebut di Kantor Polisi Nanqiao dan membawa mereka ke Pusat Penahanan Kota Xinxiang pada sore berikutnya. Zheng ditolak masuk karena memiliki tekanan darah tinggi yang berbahaya, dan dibebaskan pada malam hari. Zhu telah ditahan di sana sejak itu.

Setelah tiga kali sidang, tanggal 23 Februari, 8 April, dan 8 Mei 2021, hakim menjatuhkan hukuman penjara kepada kedua praktisi tersebut. Keduanya juga didenda 10.000 yuan.

Kantor jaminan sosial setempat telah menangguhkan pensiunan Zheng sejak bulan September 2020, menggunakan dana yang ditahan untuk membayar kembali dana yang dia terima antara penangkapan sebelumnya pada bulan November 2014 dan penangkapan terakhirnya pada bulan Agustus 2020. Pihak berwenang mengklaim bahwa menurut laporan kebijakan baru, tidak ada praktisi Falun Gong yang dihukum karena keyakinan mereka berhak atas tunjangan pensiun, meskipun tidak ada undang-undang perburuhan Tiongkok yang mengatur hal ini. Sementara Zheng dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis setelah penangkapan sebelumnya pada bulan November 2014, pihak berwenang mengatakan dia seharusnya masih tidak menerima pembayaran pensiunnya.

Zheng, pensiunan insinyur terowongan kereta api, sebelumnya ditangkap tanggal 3 November 2014, dan dihukum 7,5 tahun pada tanggal 30 April 2015. Ia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Xinxiang, yang mengembalikan kasus tersebut ke pengadilan yang lebih rendah pada bulan Juli 2015 dan memerintahkan sidang ulang. Hakim pengadilan rendah masih memvonisnya 7,5 tahun setelah persidangan ulang.

Zheng dibawa ke Penjara Zhengzhou akhir tahun 2015 tetapi kemudian dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis.

Wanita 71 Tahun Diam-diam Dihukum Ketiga Kalinya

Deng Tianyu, berusia 71 tahun, penduduk Kota Jingzhou, Provinsi Hubei, diam-diam dihukum lima tahun pada bulan Mei 2021.

Deng ditangkap tanggal 14 April 2020, karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong. Tidak lama setelah dia dibebaskan sekitar pukul 5 sore, polisi menggeledah rumahnya di malam hari dan menyita buku-buku Falun Gong, foto pencipta Falun Gong dan materi informasi tentang Falun Gong.

Polisi menempatkan dia di bawah tahanan rumah dan menangkapnya lagi pada tanggal 18 Oktober. Dia ditahan pertama kali di sebuah pusat penahanan di Kota Shishou dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan No.1 Jingzhou pada tanggal 4 November.

Keluarganya mengetahui pada bulan Mei 2021 bahwa dia telah dihukum lima tahun, tetapi pihak berwenang merahasiakan kapan persidangannya berlangsung dan ketika dia dihukum.

Ini adalah ketiga kalinya Deng dihukum karena keyakinannya, setelah menjalani hukuman tiga tahun pada tahun 2001 dan empat tahun pada tahun 2009. Kantor Jaminan Sosial Kota Jingzhou tiba-tiba menangguhkan pensiunannya pada bulan Februari 2019 tanpa memberikan penjelasan .

Tragedi Keluarga

Insinyur Senior Dihukum Empat Tahun Lagi Setelah Menjalani 11 Tahun Penjara

Keinginan Yu Minghui (wanita) untuk bersatu kembali dengan orang tuanya hancur lagi ketika ibunya yang berusia 63 tahun dihukum empat tahun penjara karena berlatih Falun Gong.

Sejak rezim komunis Tiongkok mulai menganiaya ajaran spiritual Falun Gong pada tahun 1999, keluarga Yu yang terdiri dari tiga orang di Kota Mudanjiang, Provinsi Heilongjiang telah menghabiskan waktu kurang dari dua tahun bersama. Ayahnya ditangkap pada tahun 2001 dan dihukum 15 tahun. Istrinya ditangkap pada tahun 2003 dan dihukum 11 tahun.

Sebagai seorang remaja, Yu berjuang untuk tumbuh sendiri. Setelah diterima di Cambridge School of Visual & Performing Arts pada tahun 2010 untuk belajar desain fashion, ia pindah ke Inggris dan tidak bisa kembali ke Tiongkok sejak itu.

Ketika ayahnya dibebaskan pada tahun 2016, dua tahun setelah ibunya kembali ke rumah kosong, mereka mengajukan paspor untuk pergi ke Inggris untuk mengunjungi Yu, namun ditolak oleh polisi dan diberitahu bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk mendapatkan paspor.

Ibu Yu, Wang Meihong, seorang insinyur geologi, ditangkap lagi tanggal 31 Maret 2020 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Setelah satu tahun penahanan, dia dihukum empat tahun penjara sekitar awal bulan Mei 2021 dan telah dimasukkan ke Penjara Wanita Heilongjiang untuk menjalani hukuman.

Yu Minghui dan ibunya Wang Meihong

Saat menghadiri sebuah acara di Inggris pada bulan April 2021 yang menyerukan diakhirinya penganiayaan, Yu berkata, “Saya tidak tahu kapan ibu saya akan dibebaskan. Saya datang ke sini hari ini untuk memprotes Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena ibu saya tidak melakukan kejahatan dalam berlatih Falun Dafa. Orang tua saya sekarang berusia 60-an. Mereka dipenjara selama lebih dari satu dekade. Hidup mereka sangat sulit.”

Dia menambahkan, “Saya sangat cemas. Saya berharap mereka bisa segera membebaskan ibu saya dan mengembalikan kebebasannya. Berhenti mengganggunya. Tidak salah untuk percaya pada Sejati, Baik, Sabar.”

Ibu Berusia 72 Tahun Dihukum Tiga Tahun Setelah Ditangkap karena Mencari Pembebasan Putrinya

Seorang ibu berusia 72 tahun dihukum tiga tahun penjara pada awal bulan Mei 2021, setelah dia ditangkap karena mencari pembebasan putrinya, yang telah ditahan karena keyakinan mereka pada Falun Gong.

Putri Chen Yan, Cao Yueling, ditangkap tanggal 24 Agustus 2020, sebelum naik pesawat ke Shanghai untuk melihat putra kembarnya, yang telah tinggal bersama ayah mereka di Shanghai. Dia tidak melihat mereka selama lima tahun.

Lima belas petugas membawa Cao kembali ke rumah orang tuanya di Kota Fushun, Provinsi Liaoning, tempat dia tinggal, dan menggeledah tempat itu. Polisi juga berusaha menangkap Chen, tetapi dihentikan oleh suaminya yang berusia 78 tahun.

Selama beberapa minggu berikutnya, Chen pergi ke Kantor Polisi Leifeng beberapa kali untuk menuntut pembebasan Cao, tetapi tidak berhasil.

Pada tanggal 21 September Chen pergi ke kantor polisi lagi untuk menuntut pembebasan Cao. Setelah penjaga keamanan mengatakan padanya bahwa kepala polisi tidak ada, Chen pergi ke Kantor Keamanan Domestik dan bertemu dengan direktur, Tu Gang. Tu meminta Chen untuk menunggunya di kantor polisi. Chen kembali ke kantor polisi, namun ditangkap oleh Tu. Dia dikirim ke Pusat Penahanan Xinbin sekitar pukul 4 sore pada hari berikutnya.

Keluarga Chen baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa dia telah dihukum penjara. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut. Tidak jelas apakah putrinya, Cao, telah dihukum.

Sebelum cobaan dari pasangan ibu-anak ini berakhir, Cao ditangkap di Shanghai pada tanggal 2 April 2015 karena membagikan informasi tentang Falun Gong dan dihukum 4,5 tahun pada tanggal 25 Maret 2016. Dia dibebaskan sekitar bulan Maret 2019 dan ditangkap lagi 18 bulan kemudian.

Penangkapan Chen terjadi hanya empat bulan setelah dia kembali ke rumah pada tanggal 10 Mei 2020 setelah menjalani hukuman tiga tahun, yang dijatuhkan padanya karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong.

Ditangkap dalam Penyisiran Polisi, Pasangan Sichuan Masing-masing Dihukum Delapan Tahun

Sepasang suami istri di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, keduanya dihukum delapan tahun penjara pada tanggal 27 April 2021, karena keyakinan mereka yang sama pada Falun Gong.

Liu Wei (pria) dan Ai Chaoyu (wanita) ditangkap dalam penyisiran polisi terhadap 40 praktisi Falun Gong setempat tanggal 10 Juli 2019. Rumah pasangan itu dipenuhi petugas polisi selama penggerebekan rumah. Menurut seorang anggota staf rumah tangga dari gedung apartemen, polisi mengambil belasan video dari kamera pengintai, mungkin untuk mencari praktisi lain yang telah mengunjungi pasangan itu.

Polisi menahan pasangan tersebut di Pusat Penahanan Kabupaten Pi dan menyetujui penangkapan mereka pada tanggal 17 Agustus. Jaksa dua kali mengembalikan kasus mereka karena tidak cukup bukti. Untuk menjebak pasangan itu, polisi berusaha mengekstraksi pengakuan dari mereka dengan menggunakan kekerasan dan mengancam keselamatan keluarga serta anak-anak mereka. Pasangan itu bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apapun dalam berlatih Falun Gong.

Kejaksaan Distrik Chenghua mendakwa pasangan tersebut tanggal 3 April 2020. Pengacaranya mengunjungi mereka di pusat penahanan tanggal 18 April. Karena pandemi, pusat penahanan hanya mengizinkan pengacara untuk berbicara dengan pasangan itu melalui konferensi video, dan juga pertemuan terbatas menjadi 20 menit.

Pengacara juga pergi ke Pengadilan Distrik Chenghua untuk meninjau dokumen kasus pasangan ini. Resepsionis mengklaim bahwa kasus tersebut belum dimasukkan ke dalam map dan menolak untuk memberikan akses pengacara ke dokumen.

Tanggal 9 Maret 2021, setelah sebelas bulan ditahan, pasangan itu diadili melalui konferensi video di pusat penahanan. Para penjaga tidak menyediakan kursi atau mikrofon untuk mereka. Akibatnya, pasangan itu berdiri selama berjam-jam selama sidang dan harus berteriak ke mikrofon di dinding, untuk berbicara dengan hakim.

Setelah sidang kedua tanggal 30 Maret, hakim memvonis keduanya delapan tahun pada tanggal 27 April. Mereka telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

Selain pasangan itu, empat praktisi lainnya ditangkap pada hari yang sama dan juga dihukum berat. Mao Kun (wanita) divonis 11,5 tahun. Du Rong (pria) dihukum 9 tahun dengan denda 10.000 yuan. Zhang Zhenhua (wanita) dihukum 8 tahun dengan denda 8.000 yuan. Dan Chen Shigui (pria) dihukum 7,5 tahun dengan denda 6.000 yuan.

Sambil menunggu hasil kasus bandingnya, Mao tiba-tiba dirawat di rumah sakit pada 9 April 2021, dan meninggal dua hari kemudian. Keluarganya menduga bahwa dia mungkin telah disiksa dalam tahanan.

Karena menegakkan keyakinannya dalam menghadapi penganiayaan, Ai (wanita) telah mengalami pelecehan dan pemantauan terus-menerus dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak tahan dengan tekanan, suaminya menceraikannya bulan Februari 2002. Ai menikahi Liu pada tahun 2004. Polisi terus mengganggu dan memaksanya agar tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan beberapa kali.

Pasangan Guangxi Dihukum Penjara, Suami Menderita Masalah Medis

Xie Jianxin (pria) mengalami pendarahan gastrointestinal dan pembengkakan di lehernya, saat dipenjara karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong. Situasi istrinya, Zhao Renyuan, yang ditangkap dan dihukum bersamanya, masih belum jelas, karena penjara menghalangi segala bentuk kontak antara dia dan keluarganya.

Pasangan dari Kota Guilin, Provinsi Guangxi ini, ditangkap di rumahnya pada tengah malam tanggal 5 Februari 2020. Polisi mengklaim bahwa mereka ada di sana untuk mengukur suhu pasangan. Setelah Xie menolak membuka pintu, polisi mendobrak masuk dan menangkap mereka.

Ketika keluarga pasangan itu menelepon polisi tanggal 8 Februari untuk menanyakan kasus mereka, seorang petugas polisi mengatakan bahwa keduanya ditangkap karena membagikan materi Falun Gong, tetapi dia menolak untuk memberikan informasi lainnya.

Pasangan itu diadili di Pengadilan Distrik Xiufeng pada tanggal 6 November 2020. Hakim menghukum mereka empat tahun dengan denda masing-masing 5.000 yuan pada tanggal 1 Desember 2020.

Pengadilan Menengah Kota Guilin menerima kasus mereka tanggal 16 Desember, sembilan hari setelah mereka mengajukan banding. Pada awal bulan Januari 2021, pengacara Zhao mencoba menghubungi hakim yang ditugaskan untuk kasus banding, tetapi tidak berhasil. Seorang panitera kemudian mengatakan padanya bahwa hakim telah mengeluarkan putusan untuk menegakkan hukuman pasangan itu pada akhir bulan Desember 2020, tetapi tanpa memberi tahu pengacara. Sekarang enam bulan telah berlalu, dan keluarga pasangan itu belum menerima putusan dari pengadilan menengah.

Zhao dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Guangxi di Nanning tanggal 9 Februari 2021. Ketika keluarganya menelepon penjara pada pertengahan Februari, para penjaga mengatakan mereka tidak mengizinkan mengunjunginya karena pandemi. Mereka menulis surat padanya, tetapi belum mendapat balasan. Mereka menelepon penjara lagi pada bulan Mei dan para penjaga masih menolak untuk memberikan informasi apapun tentang Zhao.

Xie dibawa ke Penjara Liuzhou pada tanggal 8 April 2021. Menurut pengacaranya, dia mengalami beberapa kali pendarahan gastrointestinal di pusat penahanan. Dalam surat yang ditulis Xie pada keluarganya, dia menulis bahwa pembengkakan di lehernya semakin parah.

Pengacara Jilin Dihukum Tujuh Tahun, Istri Menunggu Putusan

Du Jingyi, seorang pengacara di Kota Changchun, Provinsi Jilin, baru-baru ini mengajukan banding atas hukuman tujuh tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong ditolak. Istrinya, yang ditangkap setahun setelahnya, sedang menunggu vonis setelah sidang pengadilan pada bulan Desember 2020.

Du, berusia 60-an, ditangkap pukul 6 pagi pada tanggal 9 September 2019, ketika dia pergi membeli bahan makanan. Petugas mengambil kunci dan menggeledah rumahnya. Meskipun istri Du, Cui Yuqiu, dan putri mereka, Du Xin, juga ditangkap, mereka dibebaskan sekitar pukul 11 malam hari itu.

Du ditahan di Kantor Polisi Yihelu semalaman dan dipindahkan ke Pusat Penahanan No. 2 Kota Changchun keesokan harinya. Dia pernah dirawat di rumah sakit setelah menderita kudis karena kondisi yang tidak bersih di selnya.

Dua hari setelah sidang pertama Du oleh Pengadilan Distrik Chaoyang tanggal 13 Juli 2020, polisi masuk ke rumahnya dan menangkap istri serta putrinya lagi. Sementara Du dibebaskan setelah 13 hari ditahan, Cui masih ditahan di Pusat Penahanan No. 4 Kota Changchun.

Selama persidangan kedua Du pada tanggal 28 September, hakim Zhang Dan melarang putrinya menghadiri persidangan, dengan alasan bahwa dia terdaftar sebagai saksi penuntut terhadapnya. Ketika Du pergi mencari anggota keluarga untuk menghadiri sidang untuknya, hakim memulai persidangan dan menolak membiarkan kerabat Du memasuki ruang sidang.

Tanggal 10 Desember 2020, keluarga Du menerima pemberitahuan dari Pengadilan Distrik Chaoyang bahwa Cui dijadwalkan untuk hadir di pengadilan pada hari berikutnya. Hakim mengatakan keluarga tidak diizinkan menghadiri sidang, karena kasusnya sangat istimewa.

Du dihukum tujuh tahun sekitar awal bulan Mei 2021. Keluarga tidak diberitahu tentang putusannya. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Changchun, tetapi pengadilan memutuskan untuk menegakkan putusan asli.

Sebelum penangkapan terakhir Cui, mantan pegawai perpustakaan Universitas Jilin berusia 68 tahun diberi hukuman satu tahun pada bulan April 2002 dan satu setengah tahun pada bulan November 2003, keduanya di Kamp Kerja Paksa Wanita Heizuizi. Dia sering dipukuli, disetrum dengan listrik, dilarang tidur, dan dipaksa melakukan kerja paksa berjam-jam.

Masa kamp kerja paksa kedua Cui memberikan pukulan berat bagi ibunya. Wanita lanjut usia berusia 90-an itu mengalami depresi dan segera meninggal. Karena merindukannya, putri Cui, Du, prestasi akademik di sekolah menengahnya turun dengan trastis. Setelah menjadi siswa terbaik di kelasnya, dia tidak diterima di perguruan tinggi, yang menyebabkan kesulitan luar biasa dalam mencari pekerjaan.

Dihukum Diam-diam

Pria Shaanxi Diam-diam Dihukum Empat Tahun

Ketika keluarga Liu Wei pergi ke pusat penahanan untuk mengunjunginya pada akhir bulan Mei 2021, mereka diberitahu bahwa dia telah dihukum empat tahun karena berlatih Falun Gong. Ini adalah pertama kali keluarganya diberi informasi terbaru tentang kasusnya setelah penangkapannya satu setengah tahun yang lalu.

Liu, seorang pensiunan karyawan Pabrik Mesin Gandum dan Minyak di Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi, ditangkap di dekat Kota Xi'an bulan September 2019. Sementara praktisi lain, Zhang Jing, yang ditangkap bersamanya, dibebaskan setelah 30 menit penahanan di Pusat Penahanan Distrik Yanta, Liu tetap ditahan. Polisi telah membuat keluarganya tidak mengetahui keberadaannya.

Pada awal bulan November 2019, Liu dibawa kembali ke kediamannya di Hanzhong. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong serta printer. Dia kemudian ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Foping di bawah yurisdiksi Hanzhong.

Ketika keluarga Liu pergi ke Pusat Penahanan Kabupaten Foping untuk mengunjunginya pada bulan Mei, dia telah dipindahkan ke Pusat Penahanan Hantai sambil menunggu hasil bandingnya. Seorang penjaga mengungkapkan bahwa dia mungkin akan segera dibawa ke Penjara Weinan untuk menjalani hukuman.

Ini bukan pertama kalinya Liu, yang berusia 60-an, dianiaya karena berlatih Falun Gong. Dia sebelumnya dihukum dua tahun di Kamp Kerja Paksa Guozhen setelah penangkapannya pada bulan September 2009. Dia ditangkap lagi pada bulan Januari 2013 karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong dan dihukum empat tahun oleh Pengadilan Kabupaten Nanzheng. Dia terus-menerus disiksa dan dipaksa bekerja tanpa bayaran di Penjara Weinan.

Wanita Guizhou Diam-diam Ditangkap dan Dihukum

Sejak Zhou Qin ditangkap secara diam-diam pada bulan September 2019, keluarganya tidak diizinkan untuk melihatnya sekali pun. Mereka baru-baru ini diberitahu bahwa mantan guru bahasa Inggris perguruan tinggi berusia 61 tahun itu telah dipenjara untuk menjalani hukuman enam tahun karena berlatih Falun Gong.

Zhou, seorang warga Kota Guiyang, Provinsi Guizhou yang tinggal sendiri, tiba-tiba kehilangan kontak dengan keluarga pada bulan September 2019. Karena tidak bisa menghubunginya, sepupunya pergi ke rumahnya tanggal 25 September, tetapi tidak ada yang membuka pintu. Tak satu pun dari tetangga ingat pernah melihatnya baru-baru ini.

Sepupu Zhou kembali beberapa hari kemudian dan Zhou masih belum pulang. Dia melaporkan hilangnya Zhou ke kantor polisi setempat pada tanggal 4 Oktober, hanya untuk diberitahu bahwa dia telah ditangkap. Ketika sepupunya bertanya pada polisi mengapa dia ditangkap dan di mana dia ditahan, mereka menolak untuk menjawab.

Selama beberapa bulan berikutnya, sepupu Zhou dan teman-temannya mengunjungi hampir setiap pusat penahanan di Guiyang untuk mencarinya, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, mereka menemukan Zhou di Pusat Penahanan Wanita Sanjiang, sebuah fasilitas di daerah pinggiran kota Guiyang.

Keluarga Zhou memberikan dua setoran tunai untuknya, pada bulan Desember 2019 dan Januari 2020. Setelah pandemi virus corona merebak, pusat penahanan berhenti menerima setoran tersebut.

Pada bulan Mei 2021, keluarga Zhou menerima hukuman penjara enam tahun tertanggal 19 April 2021. Dilaporkan bahwa dia telah dibawa ke Penjara Wanita No. 1 Provinsi Guizhou (juga dikenal sebagai Penjara Yangai), tetapi pihak berwenang penjara juga melarang mereka mengunjunginya di sana.

Pria Tianjin Diam-diam Dihukum 3,5 Tahun

Xiao Shuqing, seorang warga Tianjin berusia 70-an, diam-diam dihukum penjara 3,5 tahun pada bulan April 2021 karena keyakinannya pada Falun Gong.

Xiao ditangkap bulan Maret 2020 setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Meskipun dia dibebaskan dengan jaminan tidak lama kemudian, polisi berulang kali membawanya kembali ke Kantor Polisi Ruijing untuk diinterogasi. Dia juga dipanggil ke pengadilan dan kejaksaan setempat, serta dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Polisi mengambil sampel darah di luar kehendaknya pada tanggal 21 Oktober 2020, dan bulan Maret 2021.

Polisi membawa Xiao kembali ke kantor polisi pada tanggal 19 April 2021. Mereka mengatakan padanya bahwa kasus Xiao belum selesai dan dia telah dijadwalkan untuk hadir di pengadilan. Pukul 9:30 malam hari itu, petugas Jin pergi ke rumah Xiao dan memberi tahu keluarganya bahwa dia telah dihukum 3,5 tahun atas tuduhan “merusak penegakan hukum dengan organisasi aliran sesat,” dalih standar yang digunakan untuk memberatkan praktisi Falun Gong.

Petugas Jin mengatakan Xiao ditahan di Pusat Penahanan Beichen dan kasusnya telah ditangani oleh hakim Guo Huayang dari Pengadilan Beichen. Tidak ada putusan resmi atau hardcopy dari dokumen kasus Xiao yang pernah diberikan pada keluarganya.

Beberapa hari kemudian, keluarga menerima surat perintah penangkapannya melalui pos kilat, tetapi mereka menolak untuk menerimanya.

Kasus Hukuman Lainnya

Hakim Mengikuti Kantor 610 Daripada Hukum dalam Menghukum Pria Sichuan

Ketika menghukum seorang penduduk Kota Chengdu, Provinsi Sichuan ke penjara, hakim ketua menunjukkan bahwa mereka tidak mengikuti hukum dalam menuntut kasus-kasus Falun Gong, tetapi hanya mendengarkan Kantor 610, sebuah badan ekstralegal yang dibentuk tanggal 10 Juni 1999, khusus untuk menganiaya Falun Gong.

Yang Huaming, seorang anggota staf Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Provinsi Sichuan berusia 53 tahun, ditangkap tangal 1 Oktober 2019 ketika ia kembali ke kampung halamannya di Shehong. Baik polisi dari Chengdu maupun Shehong berpartisipasi dalam penangkapan tersebut.

Setelah polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Wuhou, jaksa mengembalikannya dua kali, dengan alasan tidak cukup bukti. Polisi mengancam Yang dan keluarganya bahwa jika dia tidak mengaku bersalah, dia akan dihukum berat.

Jaksa mendakwa Yang setelah upaya ketiga polisi. Yang muncul di Pengadilan Distrik Wuhou tanggal 21 April 2021. Dia mengaku tidak bersalah dan berpendapat bahwa tidak ada hukum yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok. Dia lebih lanjut menyatakan bahwa Biro Penerbitan Tiongkok telah mencabut larangan literatur Falun Gong pada tahun 2011.

Meskipun tidak memiliki dasar hukum, hakim masih menghukum Yang empat tahun dengan denda 10.000 yuan pada tanggal 12 Mei 2021.

Wanita Anhui Dihukum Karena Berbagi Kisah Pemulihannya Setelah Terbaring di Tempat Tidur Selama 11 Tahun

Setelah putri kembarnya lahir ketika dia berusia 32 tahun, Kang Qihui menderita sindrom kepadatan panggul dan terbaring di tempat tidur selama 11 tahun berikutnya. Dia mengunjungi rumah sakit besar tetapi selalu dipulangkan. Kang juga mencoba pengobatan Tiongkok dan berbagai aliran qigong, tetapi tidak ada yang benar-benar menyembuhkannya. Saat putrinya tumbuh dewasa, mereka pertama kali selalu pergi melihat apakah ibunya masih hidup ketika mereka pulang dari sekolah.

Kang dari Kota Hefei, Provinsi Anhui, kemudian menerima brosur tentang Falun Gong, sebuah ajaran spiritual kuno. Tertarik dengan manfaat kesehatan Falun Gong, Kang mulai membaca Zhuan Falun, buku utama dari latihan ini. Secara ajaib dia pulih dalam dua hari.

Sangat berterima kasih kepada Falun Gong karena telah memberinya kehidupan baru, Kang sangat ingin memberi tahu lebih banyak orang tentang manfaat kesehatannya. Di waktu luangnya, dia mulai keluar dan berbicara dengan orang-orang, dan membagikan materi informasi.

Tanggal 23 April 2020, Kang dilaporkan oleh orang-orang yang salah memahami Falun Gong. Petugas polisi menangkapnya, menggeledah rumah, dan menyita buku-buku Falun Gong, materi informasi, komputer, printer, serta laminator. Dia dimasukkan ke dalam tahanan kriminal di Pusat Penahanan Wanita Kota Hefei setelah diinterogasi di kantor polisi.

Polisi menyerahkan kasus Kang ke Kejaksaan Distrik Shushan pada bulan Juli 2020, yang mendakwanya dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Shushan. Baik Kejaksaan Distrik Shushan dan Pengadilan Distrik Shushan ditunjuk sebagai lembaga utama untuk menangani kasus Falun Gong di wilayah Hefei dua tahun lalu.

Selama persidangan Kang tanggal 27 November 2020, suaminya, yang tidak melihatnya selama tujuh bulan, tidak diizinkan hadir, karena hakim mengklaim bahwa dia terdaftar sebagai saksi melawan Kang oleh polisi.

Kang merinci pemulihan kesehatannya dari berlatih Falun Gong dan dia mengaku tidak bersalah karena berbicara dengan orang-orang tentang hal itu. Hakim ketua, Wu Xiaoshui, sangat terkejut mendengar ceritanya sehingga dia berkata, “Anda mengatakan Falun Gong menyembuhkan penyakit anda?”

Dua pengacara Kang mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan membantah tuduhan “merusak penegakan hukum dengan organisasi aliran sesat,” dalih standar yang digunakan oleh pihak berwenang untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong.

Pengacara menunjukkan bahwa tidak ada hukum yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok atau melabelinya sebagai aliran sesat. Ketika pengacara menunjukkan salinan pemberitahuan Biro Penerbitan Tiongkok yang dikeluarkan pada tahun 2011, yang mencabut larangan buku-buku Falun Gong, jaksa terkejut. Dia bertanya “Anda mengunduh ini dari Internet?”

Setelah pengacara mengkonfirmasi bahwa itu adalah pemberitahuan resmi yang otentik, jaksa menjadi sedih dan bergumam bahwa dia dan pengadilan “hanya mengikuti perintah dari atas [dalam melakukan penganiayaan].”

Hakim kemudian menghukum Kang selama 4,5 tahun dengan denda 8.000 yuan. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut, tetapi pengadilan yang lebih tinggi memutuskan untuk menegakkan hukuman aslinya pada tanggal 19 April 2021, tanpa sidang. Dia telah dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Anhui.

Laporan terkait:

90 Falun Gong Practitioners Sentenced to Prison for Their Faith Reported in April 2021

100 Falun Gong Practitioners Sentenced to Prison for Their Faith Reported in March 2021

120 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in February 2021

186 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith Reported in January 2021