(Minghui.org) Kita semua mempunyai keterikatan yang sulit dilenyapkan selama proses kultivasi. Kita merasa mereka dikelupas selapis demi selapis. Keterikatan yang berlabuh selama bertahun-tahun tumbuh ke titik di mana mereka membentuk lapisan di dalam tubuh kita untuk menghalangi kitagigih maju di jalur kultivasi kita. Hanya dengan melihat melalui dan melenyapkannya, kita tidak dapat terpengaruh olehnya, melenyapkan semuanya, dan dengan demikian benar-benar melompat keluar dari manusia biasa.

Alasan Terbentuknya Keterikatan dan Konsep Yang Kuat

Karena orang-orang memiliki perasaan dan hidup di dalam masyarakat manusia biasa, mereka berangsur-angsur akan membentuk segala jenis keterikatan dan konsep untuk melindungi diri mereka sendiri. Apa yang mereka suka atau tidak suka membentuk seperangkat kriteria untuk mengukur sesuatu. Berangsur-angsur, konsep terbentuk. Beberapa mungkin sangat kuat. Segera setelah keterikatan disentuh, ada reaksi langsung, atau orang tersebut merasakan sakit yang tak tertahankan. Sebenarnya, konsep atau keterikatan tersebut melawan karena mereka hidup dan tidak ingin mati. Jadi berakhir dengan perjuangan mati-matian, bertindak pada tubuh manusia untuk membawa perasaan tersebut kepada seseorang.

Guru berkata,

“Pada ruang dimensi lain benda ini dapat membesar dan menyusut kecil, setelah berada pada benda ini, patung Buddha ini memiliki sebuah otak, punya pikiran, tetapi tidak memiliki tubuh. Orang lain juga ikut memuja, setelah sering kali dipuja, akan memberinya suatu energi tertentu. Khususnya praktisi Gong makin berbahaya, dengan memuja lambat laun memberi energi kepadanya, sehingga ia membentuk sebuah tubuh yang berwujud nyata, namun tubuh nyata itu terbentuk dalam ruang dimensi lain (Ceramah 5, Zhuan Falun)

Ketika pertama kali mulai berkultivasi, kita mengembangkan keterikatan dalam situasi tertentu. Pada awalnya, mereka mungkin sangat lemah. Namun, jika kita tidak menggunakan prinsip Fa untuk mengukur diri dan terus menerus melenyapkan keterikatan, melainkan mengikuti mereka setiap kali muncul, maka sebenarnya kita memperkuat mereka. Pada akhirnya, di ruang dimensi lain, keterikatan tersebut membentuk tubuh yang nyata. Pada kenyataannya, setiap keterikatan adalah sama, perbedaannya terletak pada derajat dan objek yang dilekati. Perhatikan contoh penghapusan karma penyakit ini.

Seorang praktisi mendapat gejala karma penyakit. Jika hanya pilek, orang tidak akan merasa takut. Tetapi jika gejala yang termanifestasi adalah sesuatu yang tampak mengancam jiwa, atau seseorang menderita sakit parah, maka dia akan timbul rasa takut. Gejalanya tampak begitu nyata, termasuk sejauh mana seseorang harus menderita. Saat itu, pengalaman dan konsep yang terbentuk dalam masyarakat manusia biasa akan muncul, orang tersebut merasa diri mereka dalam bahaya, atau kemungkinan lainnya, sesuai dengan gejalanya. Namun itu adalahkonsep seseorang yang bekerja. Sebagai seorang praktisi, jika dia tidak dapat memahami Fa berbasis Fa, melainkan berbagi pemahaman yang sama tentang peristiwa-peristiwa seperti yang akan dilakukan manusia biasa dan mengikuti pikiran tersebut, maka ketakutannya akan meningkat sampai pada titik di mana dia membentuk lapisan di dalam tubuh seseorang.

Ada sebuah artikel berbagi pengalaman berjudul “Saya Menghadapi Rasa Takut Saya,” yang diposting di situs web Minghui. Penulisnya melihat rasa takut sebagai sebuah lapisan tubuh yang transparan. Setiap kali berkobar, sebuah kabut abu-abu akan dipancarkan dan menyelimuti tubuh. Artikel ini sangat menyentuh dan membantu saya memahami dengan jelas dan benar bahwa keterikatan dan konsep yang kuat tersebut membentuk selapis tubuh.

Lapisan ini juga bermuara pada karma seseorang, yang juga hidup, dan seperti yang Guru katakan, akan membuat anda menderita. Jika anda terus mengisinya dengan energi dan membuatnya kuat, pada gilirannya, dia akan mengendalikan anda. Dia akan membuat anda merasa tidak nyaman dan terganggu, dan juga bermanifestasi sebagai gejala penyakit. Dia tidak ingin mati, jadi dia harus membuat anda menderita dan merasa takut, membuat anda berada di dalam kendalinya, dan membiarkannya terus hidup.

Menggunakan Prinsip Fa untuk Membedakan dan Melenyapkan Keterikatan dan Konsep Yang Kuat

Menjadi jelas bagi saya bahwa keterikatan dan konsep yang kuat membentuk selapis tubuh. Ketika termanifestasi, mereka memainkan peran dalam tubuh anda. Bagaimana anda memandangnya menjadi sesuatu yang kritis.

Beberapa praktisi, segera setelah mereka merasa tidak nyaman, menggunakan prinsip manusia biasa untuk menilai situasinya. Manusia biasa biasanya menganggap ketidaknyamanan di hati atau di tubuh mereka sebagai penderitaan. Namun sebagai kultivator, bukankah seharusnya kita menggunakan pemahaman yang lebih tinggi dari manusia biasa - prinsip Fa - untuk mengukur diri kita sendiri? Ketika sebuah keterikatan mencuat, membuat anda menderita, bukankah itu adalah manifestasi dari keterikatan yang mati-matian berjuang untuk bertahan hidup?

Kita memahami dan menerima rasa sakit di kaki ketika kitabermeditasi, jadi ketika sebuah keterikatan mencuat dan membuat anda menderita, mengapa tidak memperlakukannya seolah-olah sedang melenyapkan karma?

Seperti yang Guru katakan,

“Padahal saya beritahu kepada anda, spiritual dan materi mereka adalah sejenis.” (Ceramah Fa pada Konferensi di Selandia Baru)

Meskipun keterikatan yang mengakibatkan kekhawatiran, ketakutan, dan kegelisahan turun menjadi ketidaknyamanan mental, kita harus melenyapkannya, karena mereka sama dengan karma yang dirasakan selama meditasi, hanya dalam format yang berbeda.

Guru berkata,

“Di dalam tubuh anda, seiring lamanya waktu, akan terakumulasi seseorang yang persis sama dengan citra anda, tetapi terbentuk dari benda itu, telah mengendalikan anda. Karena itu adalah citra anda yang dibentuk oleh keterikatan yang sangat kuat, jadi ia dapat dengan kuat mengendalikan hati anda, karena ia terbentuk dari keterikatan hati yang sangat kuat.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2019”)

Saya mulai memahami bahwa sangat sulit bagi manusia biasa untuk melepaskan keterikatan. Sebagai seorang praktisi, seseorang seharusnya menggunakan prinsip-prinsip supernatural untuk mempertahankan diri, dan tidak tunduk pada pengaruh keterikatan. Setiap kali sebuah keterikatan mencuat, seseorang seharusnyamencerai-beraikan dan melenyapkannya. Kita memahami dengan jelas bahwa merekabermanifestasi karena takut mati, dan saat itulah kita mendeteksinya. Ini adalah hal yang baik, karena memberi kita kesempatan yang sempurna untuk melenyapkannya.

Guru berkata,

“Jika anda mengatakan, "saya tidak menginginkan kamu" dan ia segera lenyap, itu sungguh terlalu mudah. Bersamaan anda dapat dengan jelas membedakannya, anda niscaya sedang menguat, diri anda sedang terbangun sadar, diri anda sedang menerobos kungkungannya, makin lama semakin kuat, sementara ia semakin melemah, semakin lenyap, sampai akhirnya terbasmi. Perlu ada suatu proses.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia)

Saya menyadari bahwa ketika konsep dan keterikatan itu menguat, kita mungkin tidak menyadarinya. Ini adalah sebuah proses bagi seseorang untuk melenyapkan lapisan tubuh ini. Jadi, seseorang harus sangat teguh dan tekun, serta percaya bahwa selama kita terus melenyapkan lapisan ini, mereka akan semakin kecil, hingga pada titik di mana kita sepenuhnya mengatasi dan tidak tergerak olehnya sama sekali. Saat itulah mereka akan dilenyapkan.

Melenyapkan Keterikatan dan Konsep yang Kuat Melalui Belajar Fa dan Memancarkan Pikiran Lurus

Sebelumnya, ketika kaki seorang praktisi wanita sakit parah, dia duduk di tempat tidur dan tidak berani bergerak sama sekali. Pata praktisi mengatakan kepadanya bahwa rasa sakit itu adalah ilusi. Namun, dia jelas merasakan rasa sakit, yang membuatnya tidak mampu menyadari apa yang terjadi. Dia juga tahu bahwa dia tidak memenuhi standar seorang praktisi. Apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara melenyapkan keterikatan kuat pada rasa takut ini? Setelah itu, dia bertekad untuk belajar Fa setiap hari. Dia mengatakan kepada saya bahwa ketika rasa takutnya berkobar, dia sulit mengendalikan segala macam pikiran negatif yang muncul. Kadang dia merasa akan terbaring di tempat tidur. Melihat anak-anaknya yang masih kecil, dia merasa tidak berdaya dan sangat menderita.

Yang bisa dia lakukan hanyalah belajar Fa. Begitu dia berhenti membaca, dia merasa takut. Oleh karena itu, dia belajar Fa tanpa henti. Dia bisa belajar enam jam berturut-turut dalam satu hari. Akhirnya, setelah tiga bulan, dia merasa ketakutannya lenyap dan dia mungkin bisa berjalan tanpa rasa sakit. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur dan bisa berjalan.

Meskipun dia telah mencoba berjalan sebelumnya, rasa sakit yang menusuk jantung membuatnya bergidik dan tiap kali menyusut niatnya. Melalui belajar Fa intensif, Guru membantunya melenyapkan lapisan rasa takut, sehingga dia dapat mengatasinya dan menjadi sehat. Ini menunjukkan betapa pentingnya belajar Fa. Seperti yang Guru katakan,

“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus.” (Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Memancarkan pikiran lurus yang kuat juga merupakan cara untuk secara aktif melenyapkan keterikatan yang kuat.

Ketika kita memiliki keterikatan dan konsep yang kuat, kita tidak perlu takut selama kita bertekad untuk melenyapkannya. Dengan terus-menerus membedakan dan membuangnya, kita bisa melenyapkannya.

Karena tingkat saya yang terbatas, tolong tunjukkan yang tidak tepat.