(Minghui.org) Baru-baru ini, seorang praktisi Falun Dafa bernama Lin (alias) berbicara kepada saya tentang masalah kultivasi yang menurut saya layak untuk didiskusikan di antara para praktisi kita.

Saat memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa, Lin bertemu dengan seorang wanita yang menjual bahan makanan di pasar. Wanita itu menerima informasi Lin dengan cukup baik dan kemudian mulai berbicara tentang situasi baru-baru ini yang mengganggunya. Lin memberitahunya bahwa dengan tulus melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” akan membawa berkah dan mengatasi kesulitan.

Wanita itu melafalkan kata-kata ini dan situasinya membaik secara signifikan. Dia percaya pada Dafa dan menyatakan bahwa dia juga ingin berlatih Falun Dafa. Setiap kali Lin pergi ke pasar untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Dafa, dia mengunjungi stan wanita itu untuk mengobrol dengannya. Wanita itu terkadang memberi Lin beberapa nama orang yang ingin mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya.

Suatu hari, praktisi ini pergi ke pasar untuk bertemu wanita itu lagi. Wanita itu memberitahunya bahwa seseorang yang juga berlatih Falun Dafa baru-baru ini menjual kacang merah padanya. Sayangnya kacang merah itu kualitasnya tidak bagus, dan akibatnya dia rugi karena menjualnya. Orang itu tidak pernah muncul di stannya lagi. Wanita itu berkata bahwa dia tidak dapat memahaminya karena dia percaya bahwa semua praktisi Falun Dafa adalah orang baik.

Saya sangat terganggu setelah mendengar cerita ini dan ingin berbagi dan mendiskusikannya dengan rekan-rekan praktisi. Saat menulis artikel ini, saya tiba-tiba teringat ajaran Guru untuk mencari ke dalam. Saya berpikir, “Pasti ada alasan bagi saya untuk mendengar cerita ini. Keterikatan apa yang saya miliki yang coba diingatkan oleh cerita ini? Apakah saya memiliki keterikatan pada keuntungan pribadi?” Saya segera mencari ke dalam dan menemukan bahwa saya memang memiliki keterikatan pada keuntungan pribadi.

Saya juga menemukan keterikatan lain yang terkait dengan cerita ini, misalnya, “tidak mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu.” Orang biasa mungkin egois tetapi masih ada moralitas dalam masyarakat manusia. Sebagai praktisi Dafa yang berkultivasi Hukum Alam Semesta, kita harus mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu, dan menyadari bahwa kita ada untuk semua makhluk hidup. Bagaimana seseorang bisa menyakiti orang lain untuk keuntungan pribadinya? Praktisi yang menjual kacang kepada wanita di pasar berdampak negatif pada reputasi orang lain yang berlatih kultivasi Falun Dafa.

Sangat sulit untuk menyelamatkan seseorang. Wanita itu telah mengembangkan pemahaman positif tentang Dafa dan menerima berkah. Selanjutnya, dia ingin berkultivasi Dafa. Namun, dia belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang Fa dan peristiwa kacang merah mengganggu kemajuannya. Kami tidak ingin siapapun mengembangkan pikiran negatif tentang Dafa karena seseorang melakukan sesuatu yang tidak mengikuti prinsip Fa. Saya memutuskan untuk meminta Lin mencari tahu berapa banyak uang yang hilang dari wanita itu dengan menjual kacang merah dan saya akan menebusnya. Saya ingin bekerja dengan Lin untuk menyelaraskan situasi ini.

Saya ingat ketika saya pertama kali mulai berkultivasi Falun Dafa, saya cenderung belajar dari apa yang saya amati dilakukan oleh praktisi lain. Saya melihat praktisi yang mulai berkultivasi lebih awal dan melakukan apa yang mereka lakukan. Ketika saya bersama orang-orang yang tidak gigih berkultivasi Dafa, saya mengikuti mereka; ketika saya bersama praktisi yang gigih, saya berada dalam keadaan yang berbeda. Secara bertahap, saya menyadari melalui membaca Fa bahwa kita tidak boleh mengikuti praktisi lain dalam kultivasi. Kita harus mengikuti Dafa, kebenaran alam semesta yang luas ini. Kisah ini mengingatkan saya lagi bahwa kultivasi Falun Dafa mengharuskan kita mengikuti ajaran Dafa dengan cermat.

Di atas adalah pemahaman dangkal saya, mohon koreksi saya jika saya memiliki kesalahpahaman!

Salam!