(Minghui.org) Empat penduduk Kota Benxi, Provinsi Liaoning ditangkap pada tanggal 23 Mei 2019 karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Salah satu praktisi, Yang Liwei (pria), menderita kegagalan organ ganda karena penganiayaan dalam tahanan dan dibebaskan dengan jaminan. Tiga praktisi lainnya tetap ditahan dan ditolak oleh pengacara dan keluarga mereka.

Pengadilan Kabupaten Hengren mengadakan sidang virtual terhadap Yang di rumahnya pada tanggal 3 Juli 2020 dan tiga praktisi lainnya diadili di pusat penahanan masing-masing pada tanggal 18 Agustus 2020.

Pada tannggal 4 September 2020, hakim mengumumkan vonis terhadap praktisi: Deng Yulin (pria) dan Yang (pria) masing-masing dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 20.000 yuan. Zhang Limin (wanita) menerima tiga setengah tahun dengan denda 15.000 yuan. Zhang Pengzhu (pria) divonis tiga tahun dua bulan dan didenda 10.000 yuan.

Para praktisi mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Benxi. Tanpa mengadakan sidang, hakim dari pengadilan yang lebih tinggi memutuskan untuk mempertahankan hukuman mereka. Keluarga praktisi mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali kasus tersebut pada tanggal 1 Desember 2020 dan belum mendapat tanggapan dari pengadilan menengah.

Selama dua tahun terakhir, keluarga praktisi telah bekerja tanpa lelah untuk mencari keadilan bagi orang yang mereka cintai. Di bawah ini adalah ringkasan dari upaya mereka.

Mempertanyakan Bukti Divisi Keamanan Domestik Benxi

Pada bulan September 2019, tak lama setelah praktisi didakwa oleh Kejaksaan Kabupaten Hengren, keluarga mereka mengajukan permintaan ke Departemen Kepolisian Kota Benxi, menuntut agar mereka mempublikasikan dasar hukum Divisi Keamanan Domestik Benxi yang mengidentifikasi materi Falun Gong sebagai "bukti penuntutan" terhadap para praktisi. Keluarga berargumen bahwa sebagai lembaga investigasi, polisi memiliki konflik kepentingan dalam mengidentifikasi barang bukti itu sendiri.

Keluarga praktisi menuntut untuk mengetahui nama, gelar dan kualifikasi profesional petugas yang melakukan otentikasi bukti, serta informasi supervisor mereka.

Sebagai pembalasan, polisi segera mulai memantau anggota keluarga praktisi. Beberapa anggota keluarga terus-menerus dihentikan oleh polisi dan diminta menunjukkan KTP mereka ketika mereka naik transportasi umum.

Keluarga praktisi mengajukan permintaan lain ke Departemen Kepolisian Kota Benxi pada bulan Oktober 2019, menuntut polisi memberikan dasar hukum untuk pengawasan harian dan polisi segera berhenti memantau mereka.

Banding Terhadap Hukuman yang Salah

Keluarga juga mengajukan pengaduan ke Kejaksaan Provinsi Liaoning terhadap Pengadilan Kabupaten Hengren dan Pengadilan Menengah Kota Benxi karena salah menghukum orang yang mereka cintai.

Kejaksaan Provinsi Liaoning meneruskan keluhan mereka ke Kejaksaan Kota Benxi, yang mengirimkan surat kepada keluarga, mengklaim bahwa Falun Gong adalah "masalah politik."

Jaksa Jiang Nan dari Kejaksaan Kota Benxi mengatakan kepada keluarga untuk berhenti mengajukan pengaduan dan bahkan jika mereka terus melakukannya, tidak ada cara bagi mereka untuk melakukan apa pun. Keluarga berpendapat bahwa jaksa harus mengikuti hukum dalam menangani kasus, tetapi Jiang menjawab, “Saya sudah bilang, berhenti menulis surat. Titik."

Keluarga praktisi tidak menyerah. Mereka mengajukan tuntutan lain terhadap jaksa penuntut Jiang.

Kualifikasi Yudisial Hakim dan Penuntut

Setelah banding praktisi ditolak, keluarga mereka juga menulis kepada Biro Kehakiman Kota Benxi pada bulan Oktober dan November 2020, menuntut agar mereka mempublikasikan kualifikasi yudisial dari jaksa penuntut Sun Jinjia dari Kejaksaan Kabupaten Hengren, hakim Wang Sijie dan Chen Xiaoyun dari Hengren Pengadilan Kabupaten dan hakim Xiong Tiening dari Pengadilan Menengah Kota Benxi.

Keluarga praktisi menerima balasan dari Biro Kehakiman Kota Benxi pada tanggal 21 Desember 2020, yang menyatakan bahwa kualifikasi yudisial adalah privasi pribadi dan mereka tidak akan merilis informasi tersebut.

Beberapa hari kemudian, keluarga tersebut mengajukan permintaan mereka ke Biro Kehakiman Provinsi Liaoning. Agensi menanggapi mereka pada tanggal 6 Januari 2021, memutuskan bahwa Biro Kehakiman Kota Benxi melakukan kesalahan dalam menerapkan undang-undang privasi mengenai kualifikasi peradilan hakim dan jaksa. Biro Kehakiman Kota Benxi diperintahkan untuk meninjau kembali keputusan mereka dengan tidak mempublikasikan kualifikasi yudisial pejabat tersebut. Mereka belum mengeluarkan keputusan baru pada saat penulisan.

Mencari Keadilan dengan Instansi Pemerintah Lainnya

Selain lembaga di atas, keluarga praktisi juga telah meminta keadilan dengan Kejaksaan Agung Rakyat, Komite Urusan Politik dan Hukum Provinsi Liaoning, Komisi Inspeksi Disiplin Kota Benxi dan Kongres Rakyat Kota Benxi. Semua lembaga menerima kasus mereka, tetapi belum mengumumkan keputusan apa pun tentang mereka.

Laporan terkait:

Empat Warga Liaoning Dihukum karena Keyakinan Mereka - Tiga Kunjungan Keluarga Ditolak selama Lebih dari Setahun

Tiga Warga Liaoning Menghadapi Pengadilan karena Keyakinan Mereka, Pengacara Terancam Biro Kehakiman

Pembaruan Lima Praktisi Ditangkap Satu Tahun Lalu: Satu Meninggal di Penjara, Satu Sakit Kritis, Sisa Tiga Kunjungan Pengacara Ditolak

Suami dan Istri Ditangkap pada tahun 2004 Secara Diam-diam Dihukum Sembilan Tahun Penjara