(Minghui.org) Melihat kembali tahun-tahun kultivasi saya, ada kesulitan dan kesengsaraan, tetapi ada lebih banyak kemenangan. Saya ingin berbagi beberapa pengalaman dan pemahaman.

Ketidaknyamanan adalah Hal yang Baik

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2012.

Selama berkultivasi, ketidaknyamanan fisik biasa terjadi, dan terkadang membuat saya tidak enak. Pikiran tentang ketidakbahagiaan, penolakan, dan mengasihani diri sendiri mencuat, yang membuat saya mengendur dalam kultivasi. Pikiran berikutnya muncul: "Saya sudah berusaha sangat keras" dan "Mengapa ada begitu banyak yang belum saya kultivasikan dengan baik?" Pemikiran negatif seperti itu membuat situasi saya semakin memburuk.

Misalnya tentang latihan. Saya sering takut pada Metode Berdiri Memancang Falun, perangkat latihan kedua. Latihan tersebut membuat saya lelah. Namun setiap kali saya tetap berkeras untuk bertahan hingga akhir.

Setelah mencari ke dalam, saya menemukan rasa takut akan penderitaan dan takut tidak bisa menyelesaikan latihan. Saya menjadi lebih baik setelah pikiran ini dilenyapkan. Suatu hari saya merasa lelah lagi saat melakukan latihan perangkat kedua tersebut. Saat itu, kata-kata Guru Li (pencipta Falun Dafa) terlintas di dalam pikiran:

“Manusia menganggap hidup nyaman adalah hal yang baik, pengikut Dafa menganggap hidup nyaman adalah hal yang buruk bagi peningkatan, tidak nyaman adalah hal yang baik bagi peningkatan. (Tepuk tangan) Konsep yang mendasar ini apakah sudah anda ubah?” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco)

Betul sekali! Mengapa saya menganggap ketidaknyamanan sebagai hal yang buruk? Itu adalah pemikiran manusia biasa. Saya terus mengulangi kalimat ini di dalam hati: "Saya adalah seorang praktisi, ketidaknyamanan adalah hal yang baik." Kemudian saya merasa jauh lebih baik, tidak selelah sebelumnya. Musik latihan tidak lagi terasa terlalu lama.

Itu adalah pertama kalinya saya menyelesaikan perangkat latihan kedua dengan mudah. Meditasi duduk juga menjadi lebih mudah. Sepuluh menit terakhir, yang merupakan bagian paling menyakitkan, berlalu begitu saja.

Sejak saat itu, saya secara sadar memperkuat pikiran: "Ketidaknyamanan adalah hal yang baik," jadi saya bisa mengoreksi diri sendiri begitu masalah muncul.

Segera setelah itu, ujian serupa muncul di rumah dan di tempat kerja.

Suatu pagi, ketika saya sedang bergegas untuk berangkat bekerja, tangan saya membentur laci yang dibiarkan terbuka oleh putri saya. Saya menjadi kesal namun dengan cepat menahan diri: “Ketidaknyamanan adalah hal yang baik. Putri saya membantu saya mengkultivasi xinxing . Bagaimana saya bisa menyalahkan dia? Saya seharusnya berterima kasih kepadanya!" Rasa sakit di tangan berhenti, dan saya menjadi tenang kembali.

Tiba-tiba, rekan di tempat kerja mulai mengabaikan saya. Tidak hanya itu, mereka menggunjingkan diri saya di belakang. Saya sulit menerima perlakuan seperti itu karena saya selalu ramah kepada semua rekan kerja. Saya suka menanggung beban kerja mereka dan melakukan lebih banyak daripada bagian pekerjaan saya. Meskipun saya toleran dan dengan rendah hati mendengarkan kritik, sikap dingin mereka yang tiba-tiba membuat saya sedih dan tidak bisa tidur di malam hari.

Ini bukan pertama kalinya saya merasakan hal ini. Hal serupa terjadi berkali-kali di masa lalu. Saya menyadari sudah waktunya bagi saya untuk menghilangkan keterikatan ini.

Jelas ini adalah ujian. Rekan-rekan kerja sedang membantu saya, namun saya tidak mau menerima bantuan mereka. Mengapa? Karena saya sangat ramah kepada mereka, namun mereka memperlakukan saya sebaliknya? Saya menyadari bahwa mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan, dan saya hanya dapat menahannya karena saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Saya merasa tertekan! Suasana hati saya sangat buruk di pagi hari, sehingga saya tidak ingin melakukan apa pun. Saya tidak bisa belajar Fa atau melakukan latihan. Hati saya serasa akan meledak.

Saya menenangkan diri dan berpikir: “Bukankah ini adalah hal yang baik! Jika tanpa konflik, bagaimana bisa berkultivasi? Bukankah ini adalah ketidaknyamanan? Ketidaknyamanan bagi siapa? Bukankah ini keegoisan? 'Keegoisan' ini harus dilenyapkan."

Guru berkata:

“Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Sebagai seorang kultivator, saya tidak datang ke dunia manusia untuk menikmati "kenyamanan" dan "hal-hal yang menyenangkan". Melenyapkan keterikatan adalah alasan saya ada di sini. Menjadi jelas bagi saya bahwa tidak masalah bagaimana mereka memperlakukan saya. Fokusnya harus pada keterikatan saya, seperti rasa benci, mentalitas bersaing, iri hati, mengasihani diri sendiri, takut kesepian, mentalitas pamer, dan kesombongan. Semua ini muncul ke permukaan.

Mengapa saya merasa sedih setelah menemukan begitu banyak keterikatan untuk dilenyapkan? Tanpa keterikatan itu, perilaku rekan kerja tidak akan mempengaruhi saya! Saya terus memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan keterikatan. Suasana hati saya meningkat. Mengapa saya harus sedih dengan semua ini? Rekan-rekan kerja banyak membantu saya. Saya seharusnya berterima kasih kepada mereka.

Guru berkata:

Orang jahat diakibatkan oleh perasaan iri hati, karena ego, karena jengkel, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil. Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan. Sang Sadar tidak mempunyai lagi keterikatan hati, dengan hening mengamati manusia di dunia, yang tersesat oleh ilusi. (“Taraf Kondisi,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Sebagai kultivator, kita memahami bahwa ketidaknyamanan fisik dan mental adalah disebabkan oleh karma kita sendiri. Ketika itu terjadi, kita harus mencari ke dalam diri kita sendiri dan menerima pengaturan Guru untuk kita dengan hati yang tenang.

Perasaan tidak enak, lelah, dan sakit yang tak tertahankan membuat saya mengeluh pada awalnya. Namun melihat dari sudut pandang Fa, mengalami kesulitan akan melenyapkan karma. Hal yang bagus! Dengan mentalitas ini, saya menemukan bahwa rasa sakit dan lelah tidak separah sebelumnya, dan saya berhenti menggerutu. Sebaliknya, saya memiliki senyuman di wajah, menerima apa yang harus saya tanggung untuk melenyapkan karma.

Mengkultivasi Diri dan Mengenalkan Fa kepada Orang Lain

Saya ingin orang-orang di sekitar saya mengetahui keagungan Dafa. Tidak lama setelah saya menjadi seorang praktisi, suami dan putri saya juga mulai berlatih.

Selama sembilan tahun terakhir, saya menggunakan setiap kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada keluarga dan teman. Pada awalnya, mereka tidak memahami Falun Dafa atau fakta kebenaran tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok. Mereka membenci dan mengutuk saya karena mereka tertipu oleh fitnahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) tentang Dafa. Tetapi saya bertahan, dan mereka akhirnya mengerti, dan beberapa bahkan menjadi praktisi.

Saya sangat yakin bahwa orang-orang yang saya jumpai dalam kehidupan ini adalah untuk diselamatkan oleh Fa. Sebagian besar keluarga dan teman saya telah mundur dari keanggotaan PKT dan organisasi afiliasinya. Belasan dari mereka, termasuk ibu dan saudari saya, mendengarkan ceramah Guru dan sedang mempelajari latihan.

Setelah berlatih Falun Dafa selama enam bulan, radang sendi dan diabetes ibu saya yang berusia 83 tahun lenyap. Kakak laki-laki saya menderita tiga tumor. Segera setelah dia mulai belajar Fa, dua tumor menghilang dan yang ketiga menyusut. Sepupu saya sembuh dari leukemia. Setelah 60 tahun merokok, bibi saya bisa berhenti. Selain itu, semua rasa sakit dan nyerinya hilang.

Di bawah belas kasih dan perlindungan Guru, meskipun ada kesulitan, apa yang saya peroleh melalui kultivasi selama sembilan tahun ini, sungguh tidak ternilai. Atas nama teman-teman dan keluarga, saya berterima kasih atas penyelamatan Guru. Dengan mengesampingkan keegoisan, saya akan melakukan tiga hal dengan lebih baik, memenuhi harapan Guru, dan menunaikan sumpah saya.